Anda di halaman 1dari 28

Pembimbing :

dr. Rahimah, Sp.KK

Hassita Wenda Mayrina


201610401011064

RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA


2016
 Veruca vulgaris disebabkan oleh human
papilloma virus (HPV)
 Trasmisi virus ini dapat dengan kontak
langsung maupun tak langsung.
 Veruca sering timbul pada daerah yang
terkena trauma
 Veruka vulgaris adalah kelainan kulit berupa
hiperplasi epidermis yang disebabkan oleh
human papilloma virus (HPV)
 kutil
 common warts
 Veruca masalah kulit yang ditemukan
jumlahnya kira-kira 5-10% dari penyakit
kulit pada pasien di banyak negara.
 Kutil kulit terjadi pada semua, insidennya
meningkat saat remaja dan dewasa
 Berdasarkan hasil prevalensi rata-rata 12%
pada usia 4-6 tahun dan 24% pada usia 16-
18 tahun
 Human papilloma virus (HPV)
Infeksi Replikasi Veruca
Lesi/luka
HPV virus vulgaris
Common Warts (veruka vulgaris)

Plantar warts (veruka plantaris)

Plane warts (veruka plana) atau disebut juga flat warts

Genital warts (veruka genitalis)


 Papul dan nodul dengan permukaan kasar
(verucosa)
 Berbentuk kubah
 Berwarna keabu-abuan atau kecoklatan atau
kehitaman
 Mempunyai ukuran yang bervariasi
 Tidak gatal
 Tidak nyeri
 Jika pada gambaran klinis yang tidak jelas
dapat dilakukan pemeriksaan histopatologi
melalui biopsi kulit

 Pemeriksaan histopatologi menunjukkan


adanya hiperplasi dari lapisan epidermis
dengan hiperkeratosis, akantosis, dan
parakeratosis.
 Non medikamentosa
◦ Menjaga hygine pribadi
◦ Jangan memegang atau memanipulasi lesi yang ada
◦ Menjelaskan pada penderita bahwa ini merupakan
infeksi virus DNA dan penyakit ini dapat kambuh
dan menular
 Medikamentosa
◦ Terapi karatolitik : lesi kecil 10-20% dan lesi besar
40% menggunakan asam salisilat atau asam
laktat.(7)
◦ Bedah beku : (Cryotherapy/ crysurgery)
menggunakan CO2, N2, dan N2O
◦ Bedah skapel (eksisi)
◦ Bedah listrik
◦ Bedah laser (3)
 Baik, tetapi penyakit ini sering residif
walaupun diberikan pengobatan yang
adekuat
1. Abdullah, Benny. Dermatologi-Pengetahuan Dasar dan Kasus di Rumah Sakit.
Airlangga University Press. Surabaya.2009. Hal 181-184
2. Androphy Elliot J, Lowy R. Douglas. Warts. In: Fitzpatrick’s: Dermatology In
General Medicine. Eigth Edition. United States of America: McGraw-Hill
Companies; 2012. P. 2421-2433
3. Djuanda Adhi, editor, dkk. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi V. Balai
Penerbit FK UI, Jakarta: 2010. Hal 112-113
4. Mustiastutik Dwi (editor), dkk. Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 2 Cetakan
kedua. Dep/SMF Kulit dan Kelamin FK UNAIR/RSUD dr.Soetomo. Surabaya.
2010. Hal 20
5. Sterling JC. Virus infection. In Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C,
editors. Rook's Textbook of Dermatology. Eleventh Edition. Chichester: Wiley
Blackwell, 2010; p. 1525-48
6. William D James, Timothy G Berger, Dirk M Elson. Editors. Viral Disease, In:
Andrews’ Disease of the Skin: Clinical Dermatology, Eleventh Edition.
Philadelphia: W.B Saunders Company, 2011. Pp 405-40
7. Wolff K, Savedra A, Johnson R. Fitzpatrick's Color Atlas and Synopsis of Clinical.
Seventh Edition. New York: McGraw-Hill Medical, 2013; p. 638-646
 Nama : Tn. RH
 Umur : 23 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Alamat : Daleman, Magetan
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Operator mesin
 Tanggal Pemeriksaan : 25 Juli 2016
 No. RM : 780008
Keluhan Utama
◦ Muncul benjolan ditelapak tangan kanan dan kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
◦ Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RS Haji dengan
keluhan terdapat benjolan dikedua telapak tangan sejak
5 bulan yang lalu. Awalnya benjolan hanya kecil dan
berwarna putih, namun sekarang benjolan tersebut
semakin besar dan berubah warna menjadi abu-abu
kehitaman. Awalnya benjolan hanya satu di telapak
tangan kanan kemudian menyebar dan bertambah
banyak. Benjolan tidak terasa nyeri dan gatal. Benjolan
sudah diberi abothyl warnanya sedikit memudar tapi
benjolan tidak hilang.
Riwayat Penyakit Dahulu
◦ Pasien sebelumnya tidak pernah menderita seperti ini. Riwayat
alergi obat dan makanan disangkal.

Riwayat Keluarga
◦ Keluarga pasien tidak ada yang menderita seperti ini

Riwayat Psikososial
◦ Pasien bekerja sebagai operator mesin, sering terkena oli saat
membenahi mesin adonan sosis. Pasien juga sering memegang
adonan sosis. Saat pasien bekerja kadang-kadang tidak
menggunakan sarung tangan dan masker. Setelah selesai bekerja
pasien mencuci tangan dengan menggunakan sabun cair Pasien
bekerja selama 8 jam dalam sehari. Lingkungan rumah padat
penduduk. Air yang digunakan untuk mandi adalah PDAM.
Handuk diganti 1 bulan 1x dan pakaian dalam ganti 1x sehari.
Status Generalis
◦ Keadaan umum : baik
◦ Kesadaran : compos mentis
◦ Kepala : dalam batas normal
◦ Leher : dalam batas normal
◦ Thorax : dalam batas normal
◦ Abdomen : dalam batas normal
◦ Ekstremitas : lihat status dermatologis
Status Dermatologi
 Pada regio plantar dekstra et sinistra didapatkan
gambaran nodul 2 x 1 mm berwarna abu-abu
kehitaman dengan permukaan verukosa dan
hiperkeratotik
 Tn. R 23 tahun benjolan dikedua telapak tangan sejak 5
bulan yang lalu. Awalnya benjolan hanya kecil dan
berwarna putih, namun sekarang benjolan tersebut
semakin besar dan berubah warna menjadi abu-abu
kehitaman. Awalnya benjolan hanya satu di telapak tangan
kanan kemudian menyebar dan bertambah banyak.
Benjolan tidak terasa nyeri dan gatal. Benjolan sudah
diberi abothyl warnanya sedikit memudar tapi benjolan
tidak hilang. Pasien bekerja sebagai operator mesin, sering
terkena oli saat membenahi mesin adonan sosis. Pasien
juga sering memegang adonan sosis. Saat pasien bekerja
kadang-kadang tidak menggunakan sarung tangan dan
masker. Lingkungan rumah padat penduduk. Handuk
diganti 1 bulan 1x dan pakaian dalam ganti 1x sehari.
•Veruca vulgaris
Diagnosis

Diagnosis •-
Banding
Non medikamentosa Medikamentosa
• Menjaga hygine pribadi • Terapi keratolitik dengan TCA
• Jangan memegang atau
memanipulasi lesi yang ada
• Menjelaskan pada penderita bahwa
ini merupakan infeksi virus DNA
dan penyakit ini dapat kambuh dan
menular
Prognosis
Baik, bila cara
pengobatan
benar, sesuai dan
kekambuhan
tidak terjadi

Anda mungkin juga menyukai