SKIZOFRENIA PARANOID
(F 20.0)
Dokter Pembimbing:
dr. Idawati Waromi Sp.KJ
Oleh :
Galuh Decca S.S.W., S.Ked
012 0840 101
Identitas Pasien
Grafik GAF
80
70
60
50
40
GAF
30
20
10
0
17/07/2019 18/07/2019 19/07/2019 20/07/2019
Keterangan :
70 – 61 = beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.
RIWAYAT PENYAKIT SEBELUMNYA
Riwayat
Riwayat
gangguan
psikiatri gangguan fisik
Keterangan:
= laki laki
= perempuan
= pasien
RIWAYAT PENGGUNAAN NAPZA
Keluarga pasien mengaku pasien tidak memiliki
riwayat meminum alkohol, pasien memiliki
riwayat merokok, dan tidak menggunakan zat
adiktif lainnya.
RIWAYAT PREMORBID
Masa Dewasa
2. PEMERIKSAAN FISIK
KU : Tampak
tenang
Kesadaran : CM
Status generalis dalam
Vital sign batas normal
Tekanan Darah : 120/70
mmHg
Nadi : 89x/menit
Suhu badan : 36,2 ºC
Respirasi : 20x/menit
BB : 33kg
TB : 140cm
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
18 – 07 - 2019
Hb 13,1 g/%
Eritrosit 4,9juta/mm3
DDR Negatif
HbsAg Positif
HbsAb Negatif
3. STATUS PSIKIATRI
Penampilan : cukup bersih, menggunakan pakaian
sesuai usia pasien. Pasien dengan postur tegak,
menggunakan jampsuit, perhiasan, memakai high
heels dan berpenampilan berlebihan.
Kesadaran : compos mentis dengan gangguan.
(Pasien dapat berespon terhadap stimulus dari luar).
Perilaku dan aktivitas psikomotor : agitasi
hiperaktivitas. (Jalan mondar-mandir).
Pembicaraan : artikulasi (jelas), kecepatan
(normal), intonasi (monoton), echolalia.
Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif (pasien
mau menjawab pertanyaan yang diajukan
pemeriksa).
KEADAN AFEKTIF
Mood : eutimik (ekspresi wajah pasien ditanya
apakah bahagia pasien raut wajah sesuai).
Afek : appopriate ( pasien menunjukan tanda
ekspresi afek).
Empati : tidak dapat dirasakan (tidak bisa turut
merasakan apa yang dirasakan orang
sekitarnya.
Keserasian : serasi (ketika bicara tentang
sesuatu, antara mood-afek dan kenyataan
serasi).
FUNGSI INTELEKTUAL
Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan
kecerdasan : Terganggu (Pengetahuan pasien
kurang/lupa ketika diskusi tentang pelajaran sekolah
(pengetahuan sosial) sesuai dengan pendidikan
terakhirnya.
Daya konsentrasi : Terganggu (Tidak dapat dinilai saat
pertama kali datang ke IGD. Saat perawatan diruangan
(19 Juli 2019) konsentrasi pasien kurang ketika ditanya
tentang pelajaran di sekolah dan masa kanak-kanak.
Orientasi : Waktu, Tempat, Orang belum terganggu
(pasien dapat menyebutkan dengan benar dimana pasien
tinggal, tahun sekrang pasien ingat, pasien mengerti saat
ini dia berada di RSJ.
Daya ingat : Jangka segera, Jangka pendek, Jangka
panjang (pasien tidak dapat mengingat nama pemeriksa,
kemarin bikin apa pasien lupa, Kurang mengingat riwayat
sekolah).
GANGGUAN PERSEPSI
Halusinasi : (+) auditorik (pasien mendengar
sauara-suara maupun bisikan-bisikan dari
Tuhan).
Ilusi : (-)
Depersonalisai : (-)
Derealisasi : (-)
PROSES BERPIKIR
Arus Pikiran : Produktivitas (kurang ),
Kontinuitas (irreleven) , Hendaya Bahasa (tidak
ada).
Isi pikiran : flight of ideas(+) (verbalisasi cepat
dan terys menerus menghasilkan satu ide ke ide
yang lain).
Waham kebesaran (+) ( gambaran identitas
pasien yang berlebihan)
Waham kejar (+) (keyakinan palsu bahwa
pasien akan dibunuh)
Waham curiga (+) (keyakinan pasien bahwa
tetangganya akan direbut oleh petugas medis)
Pengendalian Impuls
Kurang baik karena pasien berjalan mondar-
mandir, seperti kebingungan (terganggu).
Daya Nilai Tilikan
Paranoid (F20.0)
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I Aksis II
Aksis V
DIAGNOSIS BANDING
F20.1 Skizofrenia Hebefrenik
Paranoid (F.22.0) Gangguan Waham
Penegakan
Diagnosa
Diagnosis
banding
Terapi
Berdasarkan PPDGJ III, skizofrenia didefinisikan sebagai suatu sindrom
dengan variasi penyebab perjalanan penyakit, serta sejumlah akibat tergantung
pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik, sosial dan budaya. Skizofrenia
adalah suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum
diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau
“deteriorating”) yang luas, serta sejumlah akibat bergantung pada perimbangan
pengaruh genetik, fisik, dan budaya.
SEJARAH
Benedict Morel (1809-1926), dẻmence prẻcoce untuk pasien dengan penyakit yang
dimulai pada masa remaja yang mengalami perburukan.
Karl Ludwig Kahlbaum (1828-1899) menggambarkan gejala katatonia
Ewold Hacker (1843-1909) menulis mengenai perilaku aneh atau kacau (bizzzare) pada
pasien dengan hebefrenia.
Emil Kraepelin (1856-1926) membagi skizofrenia dalam beberapa jenis berdasarkan gejala
utama pasien.
Eugen Bleuler (1857-1939) mengajukan istilah “skizofrenia”, yaitu jiwa yang terpecah-
belah, adanya keretakan atau disharmoni antara proses berpikir, perasaan, dan perbuatan.
*4 A Bleuler : asosiasi, afek, autisme dan ambivalensi
*DSM-IV-TR, insidensi tahunan skizofrenia antara 0,5-5,0/10.000 dengan
beberapa variasi geografik
*Menyerang <1% populasi, biasanya bermula <25 tahun, berlangsung seumur
hidup, dan mengenai orang dari semua kelas sosial.
*Terjadi pada 15 - 20/100.000 individu per tahun, dengan risiko morbiditas
0,85% (pria/wanita) dan kejadian puncak pada akhir masa remaja atau awal
dewasa.
*Laki-laki memiliki onset skizofrenia yang lebih awal daripada wanita;
(Lk 15-25th, Pr 25-35th)
*Pria cenderung mengalami hendaya akibat gejala negati
*Wanita cenderung memiliki kemampuan fungsi sosial yang lebih baik sebelum
awitan penyakit.
*Hasil akhir pasien skizofrenia wanita lebih baik dibandingkan pria.
*
Biologi
Psycho Sosial
*
Skizofrenia Paranoid
Waham kejar
Waham hubungan
Waham cemburu
Gejala
Klinis : didominasi
Halusinasi auditorik
waham-waham
Sebab Utama :
Wanita, 17 th, Pasien mengamuk dan
memaki-maki orang
Pelajar , Kristen
disekitarnya
Protestan,
Belum menikah, dibawa
Keluarganya (Tn. Deilo,
55 th) Keluhan Utama:
Mendengar
Bisikan- bisikan
Analisis Kasus
Gangguan
Jiwa
PSIKOTIK NONPSIKOTIK
TIPE DINGIN
- Insight +
Labil Emosi Stabil
+ Waham/halusinasi -
Nonrealistik Fungsi Ego Realistik
Respon < baik Responsivitas Respon baik
< baik Kognitif Baik
Analisis Kasus
PSIKOTIK
ORGANIK NONORGANIK
TIPE DINGIN
Diatesis-Stres
Faktor Biologis
Model
Faktor
Genetika Psikososial
Analisis Kasus
Disfungsi sosial
dan Pekerjaan
Gejala
Karakteristik
Undiffe-
Paranoid Hebefrenik Katatonik
rentiated
F. 20. 0
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
AKSIS AKSIS
II V
GAF SCALE 70-61 (IGD)
TIDAK ADA DIAGNOSIS
AKSIS AKSIS
III IV
Masalah dengan
TIDAK ADA DIAGNOSIS
Lingkungan Sosial
Tatalaksana
Farmakologi