Anda di halaman 1dari 24

LEUKIMIA

Pengertian
• Leukimia merupakan penyakit proliferasi neoplastik yang sangat cepat
dan progresif, sehingga susunan sumsum tulang normal digantikan
oleh sel primitif dan sel induk darah
Leukemia

Acute Chronic

Acute Lymphoblastic Chronic


Acute Myeloid Leukemia Chronic Myeloid
Lymphoblastic
Leukemia (AML) Leukimia (CML)
(ALL) Leukimia (CLL)
ETIOLOGI
• Heredity
• Infections: Human T cell leukaemia-lymphoma virus I (HTLV-I)
• Environmentalfactors
• Ionising radiation
• Chemical carcinogens
• Certain drugs.
• Association with diseases of immunity :
• Immunodeficiency diseases like AIDS and iatrogenic immunosuppression
induced by chemotherapy or radiation,
patofisiologi
Leukemia Limfositik Akut (LLA)
• LLA merupakan jenis leukemia dengan karakteristik adanya proliferasi
dan akumulasi sel-sel patologis dari sistem limfopoetik yang
mengakibatkan organomegali (pembesaran alat-alat dalam) dan
kegagalan organ
• LLA lebih sering ditemukan pada anak-anak (82%) daripada umur
dewasa (18%).
• Insiden LLA akan mencapai puncaknya pada umur 3-7 tahun.
Leukemia Limfositik Akut (LLA)
Leukemia Mielositik Akut (LMA)

• LMA merupakan leukemia yang mengenai sel stem hematopoetik


yang akan berdiferensiasi ke semua sel mieloid. LMA merupakan
leukemia nonlimfositik yang paling sering terjadi
• LMA atau Leukemia Nonlimfositik Akut (LNLA) lebih sering ditemukan
pada orang dewasa (85%) dibandingkan anak-anak (15%)
• Permulaannya mendadak dan progresif dalam masa 1 sampai 3 bulan
dengan durasi gejala yang singkat. Jika tidak diobati, LNLA fatal dalam
3 sampai 6 bulan.
Leukemia Mielositik Akut (LMA)
LAB
• Pemeriksaan morfologi sel: tampak blast, banyak granul, auer rods
• Pengecatan sitokimia (sudan black b dan mieloperolsidase)
• Imunofenotip: CD13 dan CD33
• Kemoterapi standar 7+3: kemoterapi induksi dengan sitarabin
100mg/m2 diberikan secara infus kontinyu selama 7 hari dan
daunorubisin 45-60mg/m2/hari iv selama 3 hari
ALL
Leukemia Limfositik Akut (LLA)
• LLA merupakan jenis leukemia dengan karakteristik adanya proliferasi
dan akumulasi sel-sel patologis dari sistem limfopoetik. Dapat terjadi
pada limfosit T maupun limfosit B
• LLA lebih sering ditemukan pada anak-anak (82%) daripada umur
dewasa (18%).
• Insiden LLA akan mencapai puncaknya pada umur 3-7 tahun.
Acute Lymphoblastic Leukaemia
Laboratory Diagnosis
FAB Classification
Acute Lymphoblastic Leukaemia
Laboratory Diagnosis - FAB Classification

ALL (L1) ALL (L2)

ALL (L3)
LAB
• Morfologi: tidak ada granul
• Sitologi aspirasi SSTLtampak hiperseluler dengan limfoblas yang
sangat banyak, hitung sel las dan/atau progranulosit >30%
• Pengecatan sitokimia sudan black dan mieloperoksidase negative,
pewarnaan asam fosfatase positif pada limfosit T ganas, pewarnaan
Periodic Acid Schiff (PAS) akan positif pada limfosit B
• Sitogenik: pada LLA sel B ditemukan t(8;14), t(2;8), dan t(8;22)
Tatalaksana
• Kombinasi kemoterapi dengan daunorubisin, vinsritin, prednisonen
dan asparaginase
• Transplantasi sumsumtulang bagi pasien yang memiliki resiko tinggi
untuk kambuh (kromosom Philadelphia, perubahan susunan gen MLL,
hiperleukositosis, gagal mencapai remisi komplit dalam 4 minggu)

Anda mungkin juga menyukai