Anda di halaman 1dari 20

LARVA MIGRANS

(INFEKSI NEMATODA
LARVA ZOONOTIK)

KELOMPOK 9
PENGERTIAN LARVA MIGRANS

 Larva migrans yaitu, terjadinya migrasi


larva cacing nematoda terutama nematoda
binatang dalam tubuh manusia tempat larva
tersebut tidak dapat berkembang lebih
lanjut untuk menjadi dewasa, dalam hal ini
manusia bertindak sebagai hospes
paratenik. Larva migrans timbul ketika
manusia terinfeksi nematoda yang
normalnya merupakan parasit pada pejamu
hewan.
 Manusia adalah pejamu akhir; larva
berdegenerasi sehingga memicu respons imun
terhadap cacing yang mati atau sekarat, dan
mereka tidak menjadi matang untuk
bereproduksi dalam tubuh manusia. Eosinofilia
merupakan gambaran yang umum dijumpai,
pemeriksaan feses O&P tidak bermanfaat untuk
menegakkan diagnosis. Dan terdapat beberapa
bentuk larva migrans.
Pembagian Larva Migrans

 Visceral Larva Migrans (VLM)


Larva migrans viseral:mamalia laut ( misalnya
anjing alut, lumba-lumba dan paus. Merupakan
pejamu normal Anisakis (cacing paus). Larva ini
(panjangya sekitar 15 mm) ditemukan pada tubuh
pejamu perantara seperti ikan kod, hering, salmon,
dan ikan mentah atau tidak dimasak matang,dapat
menginvansi mukosa lambung atau jaringan usus
dan menyebabkan abdomen berat yang menyerupai
apendisitis atau opstruksi usus halus.
 Etiologi
Toxocara canis (Ascaris anjing). Kadang-kadang
oleh larva Ascaris lumbricoides, strongyloides
stercoralis dan cacing tambang manusia yang
tersesat.
 Patologi dan Klinik
Terutama terjadi pada anak-anak berusia 1-4
tahun. Hati merupakan organ yang paling sering
diserang. Khas pada hati ini terjadi kelainan
granoloma, mungkin terjadi hepatosplenomegali
 Manifestasi klinik
Manifestasi klinik tergantung pada jumlah larva , organ
yang diserang , timbulnya reaksi alergi terhadap larva.

 Diagnosis
Diagnosis klinik dapat ditegakkan berdasakan
ditemukannya triasvisceral larva migrans, adanya eosinifili
yang nyata, hepatimegali,serta hypergluoboulinemi.
Sedangkan diagnisis labiratorium, dengan menemukan larva
dalam jaringan terutama sekali dari biopsi hati. Reaksi kulit
dan serologis memberi harapan dalam membantu
memekakan diagnosis.
 Pencegahan
Untuk menghindari toxocara sp maka
diupayakan jangan banyak berhubungan dengan
kucing dan anjing terutama anak kecil. Selain itu,
upaya lain agar anjing dan kucing secara rutin
diberi piperazine serta cacing yang keluar dari
kucing dan anjing harus dimusakan dan tinja
anjing dan kucing harus ditimbun tanah.
 Etiologi
Terutama disebabkan oleh cacing tambang binatang
ancylostoma braziliensis dapat pula oleh ancylostoma
caninum,uncinaria stenocephala; N.americanus,
stongiloides stercolaris,Gnatostoma spinigerum serta larva
lalat kuda gastrophilus. Habitat dan hospes ancylostoma
braziliensis yaitu pada usus kucing.
 Epidemiologi
Terdapaat di daerah dan sub tropik, terutama di
daerah panas dan lembab. Penyebarannya kosmopolit di
daerah tempat anjing dan kucing bebeas berkeliaran.
 Penularan
Melalui penitrasi kulit oleh larva infektif, terutama pada pekerja
kebun dan anak-anak yang sering bermain ditanah lembab berpasir( sandy
soil ) anjing dan kucing bebas membuang tinjanya.

 Gejala klinik
Awalnya dapat timbul ras agatal yang hebat di tempat larva
melakukan penetrasi. Rasa gatal ini teutama terasa pada malam
hari, jika digaruk dapat terjadi infeksi sekunder. Pad atempat
penetrasi timbul papula kemudian aritema berbentuk seperti
gambaran ular berkelok di bawah kulit berwarna kemerahan yang
menggambarkan gerak perjalan larva dibawah kulit. Dalam
migrasinya dalam melalui aliran darah, dapat tibmul gejala paru
disertai eosinofilia. Pada anjing dan kucing timbul gejala anemia,
bulu rontok, dan gejala lesu dan gelisa. Kematian timbul jika terjadi
infeksi berat.
 Diagnosis
Karena stadium dewasa di intestin jaran gterjadi, pemeriksaan
telur pada tinja kurang memuaskan. Dicurigai mederita penyakit
ini, jika terdapat di daerah endemik diertai eosinifilik nyata dengan
pembengkakan sub betis. Selanjutnya dicoba reaksi kulit serta
identifikasi reaksi cacing dari biopsi kulit. Pada anjing dan kucing,
periksa telur ancylostoma dengan teknik flotasi(teknik
pengapungan)

 Pencegahan
Untuk menghindari infeksi Ancylostoma Branziliensis,
diupayakan dengan jangan berhubungan dengan kucing terutama
anak kecil. Selain itu, upaya lan agar kucing diberi piperazine,
cacing yang keluar dari tubuh kucing atau anjing harus
dimusnakan, dan tinja kucing atau anjing harus ditimbun tanah.
Larva Migrans Oleh Genatostoma
spinigerum

 Penyebaran
Tersebar di daerah Muangthai, Tiongkok, Jepang,
Philipina dan juga Indonesia. Manusia tertulai karna
memakan ikan ata cyclops yang mengandung larva.

 Patologi dan klinik


Nama penyakitnya Gnathostomiasis. Dapat
menimbulakan visceral maupun cutanues larva
migrans.Pada manusia, cacing yang belum bewasa dapat
menyerang alat dalaman ataupun jaringan dekat kulit.
Pada kulit menyerupai creeping eruption atau erupsi
merembet, sedangkan pada mata dapat menimbulkan
uveitis, iritis ataupun perdarahan
 Diagnosis
Dicurigai menderita penyakit ini jika terdapat di
daerah endemik disertai eosinofili nyata dengan
pembengkakan subtutis, kemudian dicoba reaksi kulit serta
identifikasi cacing dari biopsi kulit
Larva Migrans Ocular (OLM) dan Larva
Migrans Neural (NLM)

Telur cacing gelang anjing (toksocara canis) dan


cacing gelang rakun (baylisascaris procyonis) yang
tertelan dapat menyebabkan VLM,OLM dan NLM.
Larva menetas dari telur di dalam usus dan bermigrasi
keluar sirkulasi. Larva kemudian menyangkut di
berbagai jaringan shingga terbentuk granuloma
disekitar larva. Gejala VLM meliputi
demam,hepatomegali dan eosinofilia; OLM dapat
menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan di
mata yang terkena. Satu larva di dalam otak(NLM) dapt
menyebabkan gangguan motorik berat dan kebutaan,
dan infeksi oleh cacing gelang rakun dapat berakibat
fatal (Gavin at al, 2006).
Curtaneus Larva Migrans ( CLM)

Larva migran curtaneus disebut juga creeping


eruption, didapat ketika kulit yang terlindung(kaki
dan tangan) berkontak dengan larva ancylostoma
caninum, cacing tambang anjing yang ada dalam
tanah; larva bermigrasi kelapisan epitel kulit dan
meniggakan jejak kemerahan dan gatal dikulit.
 Etiologi
Terutama disebabkan oleh cacing tambang binatang
ancylostoma braziliensis dapat pula oleh ancylostoma
caninum,uncinaria stenocephala; N.americanus,
stongiloides stercolaris,Gnatostoma spinigerum serta
larva lalat kuda gastrophilus. Habitat dan hospes
ancylostoma braziliensis yaitu pada usus kucing.

 Epidemiologi
Terdapaat di daerah dan sub tropik, terutama di
daerah panas dan lembab. Penyebarannya kosmopolit di
daerah tempat anjing dan kucing bebeas berkeliaran.
 Penularan
Melalui penitrasi kulit oleh larva infektif, terutama pada pekerja kebun dan
anak-anak yang sering bermain ditanah lembab berpasir( sandy soil ) anjing dan
kucing bebas membuang tinjanya.

 Gejala klinik
Awalnya dapat timbul ras agatal yang hebat di tempat larva melakukan
penetrasi. Rasa gatal ini teutama terasa pada malam hari, jika digaruk dapat terjadi
infeksi sekunder. Pad atempat penetrasi timbul papula kemudian aritema
berbentuk seperti gambaran ular berkelok di bawah kulit berwarna kemerahan yang
menggambarkan gerak perjalan larva dibawah kulit. Dalam migrasinya dalam
melalui aliran darah, dapat timbul gejala paru disertai eosinofilia. Pada anjing dan
kucing timbul gejala anemia, bulu rontok, dan gejala lesu dan gelisa. Kematian
timbul jika terjadi infeksi berat.
Daraeh yang dikenai terutama pada daerah kaki dan tangan yang dapat
berlangsung selama beberapa minggu sampai 1 tahun. Dapat disertai sertai infeksi
pada paru-paru karena larva sampai ke paru-paru atau karena reaksi alergi
 Diagnosis
Karena stadium dewasa di intestin jaran
gterjadi, pemeriksaan telur pada tinja kurang
memuaskan. Dicurigai mederita penyakit ini, jika
terdapat di daerah endemik diertai eosinifilik nyata
dengan pembengkakan sub betis. Selanjutnya dicoba
reaksi kulit serta identifikasi reaksi cacing dari biopsi
kulit. Pada anjing dan kucing, periksa telur
ancylostoma dengan teknik flotasi(teknik
pengapungan).
GAMBAR ORANG YANG TERINFEKSI CACING
CUTANEOUS LARVA MIGRANS
SIKLUS HIDUP LARVA
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai