Anda di halaman 1dari 16

DEHIDRASI AKIBAT

DIARE AKUT
PENGERTIAN

 Menurut Depkes (2002), diare akut yaitu diare yang berlangsung


kurang dari 14 hari tanpa diselang -seling berhenti lebih dari 2
hari.

 gradasi penyakit diare akut dapat dibedakan dalam empat


kategori, yaitu:
 (1) Diare tanpa dehidrasi,
 (2) Diare dengan dehidrasi ringan, apabila cairan yang hilang 2 -
5% dari berat badan,
 (3) Diare dengan dehidrasi sedang, apabila cairan yang hilang
berkisar 5-8% dari berat badan,
 (4) Diare dengan dehidrasi berat, apabila cairan yang hilang
lebih dari 8-10%.
ETIOLOGI

 Faktor infeksi
 1 . Infeksi Enteral
Yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak. Infeksi enteral ini meliputi:

 Virus (Rotavirus, Nor walk virus, Enteric adenovirus)

 Bakteri ( Shigella Salmonella Campylobacter Eschersia


Yersinina Clostridium difficile Staphylococcus aureus Bacillus
cereus Vibrio cholerae)

 Protozoa ( Giardia Lamblia Entamoeba Histolytica


Cr yptosporidium )
 Infeksi parenteral
 Infeksi parenteral yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alat
pencernaan, seperti Otitis Media akut (OMA), Tonsilofaringitis,
Bronkopneumonia, Ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini
terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah 2
tahun.).
 Faktor Malabsorbsi
 Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa,
maltose dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa,
fruktosa dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting
dan tersering ialah intoleransi laktrosa.
 Malabsorbsi lemak
 Malabsorbsi protein

 Faktor makanan: makanan basi, beracun, alergi terhadap


makanan.

 Faktor psikologis: rasa takut dan cemas. Walaupun jarang


dapat menimbulkan diare terutama pada anak yang lebih
besar
 Faktor Pendidikan dan Faktor Pekerjaan Orangtua
 Faktor Umur Balita ( sebagian besar pada anak dibawah usia
2 tahun)
 Faktor lingkungan
 Faktor Gizi (Bayi dan balita yang gizinya kurang sebagian
besar meninggal karena diare. Hal ini disebabkan karena
dehidrasi dan malnutrisi)
 Faktor sosial ekonomi
 Faktor makanan dan minuman yang dikonsumsi
EPIDEMIOLOGI

 Diare sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan tidak


saja di negara sedang berkembang tetapi juga di negara-negara
maju. Walaupun di negara maju sudah mendapatkan pelayanan
kesehatan yang tinggi dan sosial ekonomi yang baik tetapi
penyakit diare tetap sesuatu penyakit yang mempunyai angka
kesakitan yang tinggi yang biasanya disebabkan oleh foodborne
infection dan waterborn infection yang disebabkan karena bakteri
Shigella sp, Campylobacter jejuni, Staphylococcus aureus,
Basillus cereus, Clostridium prefingens, Enterohemorrhagic
Eschersia colli (EHEC).

 Di negara maju insidensi penyakit diare terdapat 0,5-2 pertahun


dan di negara berkembang lebih dari dari negara maju.
PATOFISIOLOGI DIARE AKUT
 Diare infeksi akut diklasifi kasikan secara klinis dan patofisiologis
menjadi diare non inflamasi dan diare inflamasi. Diare inflamasi
disebabkan invasi bakteri dan sitotoksin dikolon dengan
manifestasi sindrom disentri dengan diare disertai lendir dan
darah.

 Gejala klinis:
 mulas sampai nyeri seperti kolik,
 mual
 muntah
 demam
 Tenesmus
 Gejala dan tanda dehidrasi .

 Infeksi bakteri menyebabkan inflamasi dan mengeluarkan toksin


yang menyebabkan terjadinya diare. Infeksi bakteri yang invasif
mengakibatkan perdarahan atau adanya leukosit dalam feses .
 Patogenesis:

 Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran pencernaan


 Mikroorganisme berkembang biak setelah melewati asam
lambung
 Dibentuknya toksin (endotoksin) oleh mikroorganisme
 Adanya rangsangan pada mukosa usus yang menyebabkan
terjadinya hiperistaltik dan sekresi cairan usus
mengakibatkan terjadinya diare.
Sebagai akibat diare baik akut maupun kronik akan terjadi:
1. Kehilangan air (dehidrasi)
2. Gangguan keseimbangan asam basa (metabolik asidosis)
3. Hipoglikemia
4. Gangguan gizi
DIAGNOSIS

 Diagnosis pasien diare akut infeksi bakteri memerlukan


pemeriksaan sistematik dan cermat.
 Perlu ditanyakan (Anemnesis)
 riwayat penyakit,
 latar belakang dan lingkungan pasien,
 riwayat pemakaian obat terutama antibiotik,
 riwayat perjalanan,
 pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

 Anamnesis yang baik : bentuk feces ( water y diarrhea atau


disentri diare),
 makanan dan minuman 6 - 24 jam terakhir yang dimakan/minum
oleh karena keracunan makanan atau pencemaran sumber air,
dimana tempat tinggal penderita : asrama, penampungan jompo/
pengungsi, dan lain -lain. Wisatawan asing yang dicurigai
kemungkinan kolera, E.colli,
 Pendekatan Umum
 Riwayat pasien meliputi onset, durasi, frekuensi, progresivitas,
volume diare, adanya buang air besar (BAB) disertai darah, dan
muntah. Selain itu, perlu diketahui riwayat penggunaan obat,
riwayat penyakit dahulu, penyakit komorbid, dan petunjuk
epidemiologis.
 Pemeriksaan fisik meliputi berat badan, suhu tubuh, denyut
nadi dan frekuensi napas, tekanan darah, dan pemeriksaan
fisik lengkap. Pendekatan umum diare akut infeksi bakteri,
baik diagnosis maupun terapeutik.
 Tanda Gejala yang Memerlukan Evaluasi Lanjutan
 Demam > 38° C
 Nyeri abdomen berat, terutama pada pasien usia di atas 50 tahun
 Riwayat perawatan rumah sakit
 Berada di panti jompo
 Riwayat penggunaan antibiotik
 Disentri (darah dan mukus di tinja)
 > 6 kali buang air besar dalam waktu 24 jam
 Gejala memburuk setelah 48 jam
 Gejala dehidrasi berat (pusing, haus berat,penurunan jumlah urin).

 Populasi risiko tinggi yang membutuhkan evaluasi lanjutan:


 Pasien lanjut usia (> 70 tahun)
 Pasien immunocompromised
MANIFESTASI KLINIS

 Diare akut karena infeksi dapat disertai muntah -muntah


dan/atau demam, tenesmus,hematochezia, nyeri perut atau
kejang perut.
 Kehilangan cairan menyebabkan haus, berat badan
berkurang, mata cekung, lidah kering, tulang pipi menonjol,
turgor kulit menurun, serta suara serak. Kehilangan
bikarbonat akan menurunkan pHdarah .
 Gejala diare akut dapat dibagi dalam 3 fase, yaitu :
 Fase prodromal (sindroma pra -diare) : pasien mengeluh penuh
di abdomen, nausea, vomitus, berkeringat dan sakit kepala
(Kolopaking, 2002; Joan et al,. 1998).
 Fase diare : pasien mengeluh diare dengan komplikasi
(dehidrasi, asidosis, syok, dan lain -lain), kolik abdomen,
kejang dengan atau tanpa demam, sakit kepala (Kolopaking,
2002; Joan et al,. 1998).
 Fase pemulihan : gejala diare dan kolik abdomen berkurang,
disertai fatigue. (Kolopaking, 2002; Joan et al,. 1998).
TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai