Anda di halaman 1dari 69

Ketenagalistrikan

8/8/2019 2 previous next


PENGAWASAN NORMA
K3-LISTRIK

8/8/2019 3
8/8/2019 4
8/8/2019 6
Cover of electrical boxes should never be left open. Leaving them open creates
the danger of electrical shock and violates OSHA regulations
Arus / Tegangan listrik

DANGER oTidak tampak


o Tidak berbau
o Tidak berbunyi

Dapat dirasakan
Dapat menyebabkan

Kematian
DIAGRAM GARIS TUNGGAL
G
1 HYDRANT
2 SPRINGKLER
3 LIFT
4 PRESSURIZED FAN
5 EMERGENCY
6 MDB
Suplai daya listrik untuk
sarana keselamatan
MDB tidak beleh terganggu
pada kondisi apapun
1
2
3
4
5
6. Spare
Kebijakan Dep. E & SDM

Pembangkitan & Pemanfaat


Energi primer energi listrik
Jaringan Tenaga Listrik

UNDANG UNDANG NO 20 TH 2002


TENTANG KETENAGALISTRIKAN

PENGUSAHAAN TENAGA LISTRIK


- Untuk Komersial
- Untuk Sendiri

ANDAL, AMAN, AKRAP LINGKUNGAN


Kebijakan nasional
G Kebijakan nasional
dalam hal upaya Teg.Tinggi/ dalam hal penyediaan
menjamin tenaga listrik
tempat kerja (pengusahaan)
yang Aman dan yang Andal, Aman dan
lingkungan yang Sehat Teg.Ekst.Tingi Akrap lingkungan

Teg.Menengah/

Teg.Rendah
M

Tempat kerja Bukan tempat kerja


Undang undang No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja

Pasal 2 ayat (1) huruf q


(Ruang lingkup)
Setiap tempat dimana listrik dibangkitkan,
ditransmisikan, dibagi-bagikan, disalurkan
dan digunakan
Undang undang No 1 tahun 1970

Pasal 3 ayat (1) huruf q


(Objective)
Keselamatan Kerja

Dengan peraturan perundangan


ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja untuk:
q. mencegah terkena aliran listrik
berbahaya
STANDAR K3 LISTRIK DI INDONESIA

Peraturan
Khusus BB Peraturan
Khusus BB
PerMenaker
04/1978
PerMenaker
04/1988
Undang undang No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja

Keputusan Menaker
No.Kep.75/MEN/2002 wajib
Pemberlakuan PUIL 2000
Persyaratan Umum
Instalasi Listrik
Peluncuran perdana
24-10-2001

Ditetapkan Sebagai Standar Wajib


Kep Menteri ESDM No. : 2046 K/40/MEN/2001
Tanggal 28 Agustus 2001

Dengan batas waktu penyesuaian 3 tahun


 Instalasi listrik adalah
PENGERTIAN bangunan mulai dari
pembangkit tenaga sampai
titik penggunaan akhir

 Peralatan listrik adalah setiap


alat pemakai listrik

 Perlengkapan listrik adalah


komponen-komponen yang
diperlukan pada jaringan
instalasi
1. Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai
tujuan penggunaannya

2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik


 bahaya sentuhan langsung
 bahaya sentuhan tidak langsung
 bahaya kebakaran
Data Kec. Listrik (PLN) 1995-1999

Jumlah kasus 1.458 kecelakaan :


 Korban tewas : 818 orang
 Karyawan : 183 orang &
 Masyarakat : 635 orang

 Luka serius : 476 orang

※ Kasus kebakaran : 741 kasus


※ Gangguan teknis : 2720 kasus
※ Kerugian : Rp 25.5 milyar
Bahaya Arus Kejut
Listrik
• Sentuhan Langsung
• Sentuhan Tidak langsung
Bahaya Sentuhan Langsung
Sentuhan langsung
adalah bahaya sentuhan pada bagian
konduktif yang secara normal
bertegangan

Sentuhan pada bagian konduktif


yang secara normal bertegangan
PROTEKSI Metoda :
BAHAYA 1.Isolasi bagian aktif
SENTUHAN 2.Penghalang atau
LANGSUN
Selungkup
G
3.Rintangan;
4.Jarak aman atau diluar
jangkauan
5.Gawai proteksi arus
sisa
6.Isolasi lantai kerja.
Jarak aman atau diluar jangkauan
PROTEKSI
BAHAYA Tegangan kV Jarak cm

“JARAK AMAN” 1 50

12 60

20 75

70 100

150 125

220 160

500 300
Bahaya Sentuhan Tidak Langsung

Sentuhan tidak langsung


adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif
yang secara normal tidak bertegangan, menjadi
bertegangan karena terjadi kegagalan isolasi

Sentuhan pada bagian konduktif


yang secara normal tidak bertegangan
menjadi bertegangan karena terjadi
kegagalan isolasi
SISTEM PENGAMANAN
SENTUHAN TIDAK LANGSUNG
kWH
Meter
SISTEM PROTEKSI UNTUK KESELAMATAN
(BAB III)

 Proteksi dari kejut listrik


 Proteksi dari efek thermal
 Proteksi dari arus lebih
 Proteksi dari tegangan lebih akibat petir
 Proteksi dari tegangan kurang
 Pemisahan dan penyakelaran
Bagian 3. SISTEM PROTEKSI

Proteksi sentuhan langsung


- Proteksi isolasi bagian aktif
- Proteksi penghalang atau selungkup
- Proteksi penempatan di luar jangkauan
- Proteksi isolasi lantai kerja
Bagian 3. SISTEM PROTEKSI (Lanjutan)

Proteksi sentuhan tidak langsung


Prinsip : Pemutusan secara otomatik
Metoda : - Sistem Pembumian
- Sistem Hantaran pengaman
- Sistem Hantaran Netral Pengaman
1. Sistem Pembumian Pengaman

Tujuan pembumian :
 Bila terjadi arus bocor atau hubung singkat, arus akan
tersalur ke bumi yang akan menyebabkan meningkatnya
arus sehingga pengaman akan terputus secara
otomatik

Fasa tunggal 2 kawat


Aktif
Nol/Netral
2. Sistem Hantaran Pengaman

Tujuan pembumian :
 Bila terjadi arus bacor atau hubung singkat, arus akan
tersalur ke bumi melalui penghantar pengaman
sehingga arus meningkat dan pengaman akan
terputus secara otomatik

Fasa tunggal 3 kawat


Penghantar Aktif
Penghantar Nol/Netral
Hantaran pengaman
3. Sistem Pembumian Netral Pengaman

Fasa tunggal 3 kawat

Nol & Ground


dihubungkan
SISTEM PENGAMANAN
“ISOLASI LANTAI KERJA”
Rd 3000  V

V2
75 kg
V1

Pelat logam Kayu


25 x 25 x 0,2 Cm
Kain basah 27 x 27 Cm

ISOLASI LANTAI KERJA (R1)

R1 = Rd ( V1/V2 -1) Ohm


TANAH
R1 min. 50 kilo Ohm
EFEK SENGATAN LISTRIK
Besar arus yang
Akibat yang timbul
melewati tubuh
1 mA, atau kurang Tidak ada akibat, tidak terasa
AMAN

1 – 8 mA Sengatan terasa tetapi tidak sakit dan


tidak mengganggu kesadaran
8 – 15 mA Sengatan terasa sakit, tetapi masih bisa
melepaskan diri, kesadaran tidak hilang
BERBAHAYA

15 – 20 mA Sengatan sakit kesadaran bisa hilang dan


tidak bisa melepaskan diri
20 – 50 mA Kesakitan, susah bernafas, terjadi
konstraksi pada otot & kesadaran hilang
100 – 200 mA Kondisi mematikan langsung dan susah
ditolong
200 mA atau lebih Terbakar dan jantung berhenti berdetak
TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)

Tegangan Sentuh Waktu MaksimumYang


(Volt) Diijinkan (Detik)

> 50 ~
50 5
75 1
90 0.5
110 0.2
150 0.1
220 0.05
280 0.03
INSTALASI LISTRIK SEDERHANA

M TIDAK
AMAN
SEKERING

Semua perlengkapan listrik TIDAK


harus pada fasa aktif AMAN
Contoh
PEMASANGAN PERLENGKAPAN LISTRIK

PENGAMAN
1. PEMUTUS OTOMATIK
2. GROUNDING
3. SEKERING
4. KOTAK KONTAK
5. TUSUK KONTAK
M 6. POLARITAS
1 3 6

5
2 4
Aspek pertimbangan rancangan /
evaluasi instalasi listrik
Internal
Jenis pelayanan/beban
 Penerangan Eksternal
 Pesawat tenaga Jenis /kondisi lingkungan
 Peruntukan /  Ruang normal
 Karakteristik  Ruang lembab
 Daur tugas  Ruang panas
 Dll  Ruang berdebu
 Ruang uap/gas ledak

BESARAN NOMILAL
Penggolongan ruangan sesuai dengan
sifatnya :

Huruf dalam kurung, petunjuk kategori dari ruang yang


dimaksud

(n) Ruang kering


(l) Ruang kerja listrik
(lk) Ruang kerja listrik terkunci
(d) Ruang berdebu
(blg) Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan gas
(bld) Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan debu
(bks) Ruang dengan bahaya kebakaran serat
(ko) Ruang dengan gas, uap atau debu yang korosif
(b) Ruang lembab dan basah
(p) Ruang sangat panas
(k) Ruang kerja kasar
(r) Ruang radiasi
KETENTUAN UNTUK BERBAGAI
RUANG DAN INSTALASI KHUSUS

a. RUANG KERJA LISTRIK


• Pengawas ahli
• Cukup luas untuk melakukan
pemeriksaan
• Penerangan yang baik
• Lantai, dinding, atap dari bahan tidak
mudah terbakar.
• Di udara terbuka
b. RUANG KERJA LISTRIK TERKUNCI

 Tidak boleh dipasang mesin, pesawat, instrumen ukur


dan perlengkapan lain yang setiap hari dilayani.

 Pintu jalan masuk diatur sedemikian hingga:


•Pintu membuka ke luar.
•Dibuka dari luar menggunkan kunci
•Dibuka dari dalam tanpa kunci.

 Memasuki kerja listrik :


•Izin dari petugas berwenang
•Paling sedikit dua orang
•Sehat jasmani dan rohani, pakaian kering, waspada.
•Membawa dan memakai APD yang diperlukan.
•Memperhatikan rambu-rambu.
BEKERJA PADA KEADAAN TIDAK BERTEGANGAN

 Dilakukan pada saat tegangan telah dibebaskan,


ditempat sarana pemutusan harus ada rambu.
 Dilakukan pemeriksaan tegangan dengan lampu uji.
 Perlengkapan harus dibumikan.
 Surat penugasan bagi petugas pembebasan tegangan
 Sirkit yang memungkinkan penyalur tegangan
dikunci, dan kunci disimpan oleh petugas.
 Penguncian harus dilaksnakan menurut prosedur
tertentu.
BEKERJA PADA KEADAAN BERTEGANGAN

• Dilakukan minimal dua orang, ahli, memilki surat


ijin kerja.
• Pekerja dalam keadaan sehat rohani dan jasmani.
• Pekerja harus berdiri ditempat isolasi atau
menggunakan pekakas berisolasi yang handal.
• Menggunakan pengaman badan (APD) yang
diperlukan.
• Semua perlengkapan yang digunakan diperksa.
• Keadaan cuaca.
• Dilarang menyentuh perlengkapan listrik dengan
tangan telanjang.
BEKERJA DI DEKAT ISTALASI BERTEGANGAN

 Perhatikan Jarak minimum aman


 Perlengkapan harus bebas dari kebocoran isolasi
atau imbas.
 Dilarang menggunakan pengukur dari logam
 Dilarang menggunakan tangga kayu yang diikat
batang logam.

Lihat tabel jarak aman


PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN LISTRIK

 Penolong harus mengamankan diri dahulu


untuk menhindarkan pengaruh arus listrik,
berada pada papan kering, kain kering,
pakaian, alas yang serupa itu yang bukan
logam (kayu, karet). Jika tidak mungkin kedua
tangan penolong dibalut dengan kain kering,
pakaian kering atau bahan serupa itu (kertas,
karet).
 Pada saat memberikan pertolongan, penolong
harus menjaga diri agar tubuhnya jangan
bersentuhan dengan benda logam.
a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik
 Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan
memutuskan sakelar atau gawai pengaman,
penghantar ditarik sampai terlepas dari
penderita dengan menggunakan benda kering
bukan logam, kayu atau tali yang diikat pada
penghantar.
 Penderita ditarik dari tempat kecelakaan.
 Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan
tangan yang dibungkus dengan pakaian kering
yang dilipat-lipat.
 Penghantar dihubungpendekan atau dibumikan.
b. Berikan pertolongan medis secepatnya.
REF. K3 LISTRIK DI RUMAH SAKIT
PUIL-2000
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Klasifikasi :
Kelompok 1 : Instalasi untuk Utilitas bangunan, bila terputus tidak
berpengruh langsung terhadap pasien

Kelompok 1 E : Instalasi listrik untuk intalasi medik, yang berfungsi


langsung dengan penderita, bila terputus dari dalam
tempo kurang 10 detik harus segera mendapat catu
daya pengganti khusus (CDPK)

Kelompok 2 E : Instalasi listrik untuk intalasi medik berfungsi langsung


dengan penderita, bila terputus harus langsung
mendapat catu daya pengganti khusus (CDPK)
Sistem distribusi listrik di rumah sakit
Sumber Normal Sumber Emergency
Baterai atau
G Motor Generator

< 10 dt < 0,5 dt

RUANG RUANG RUANG


KELOMPOK 1 KELOMPOK 1E KELOMPOK 2E
PUIL 2000 Psl. 8.12

INSTALASI LISTRIK KETEL UAP

 Alat penerangan dan alat listrik lainya tidak diijinkan


menggunakan tegangan lebih dari 50 V olt

 Jika digunakan kabel fleksibel harus berselubung karet atau


berperisai logam fleksibel.

 Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V


, maka bagian logam
dari ketel uap harus dibumikan

 Jenis kabel yang digunakan harus berselubung karet dan


berperisai logam
L1
L2
L3
N
L1
L2
L3
N
GENERATOR
Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)

Tanda Pengenal (Plat nama)


a. nama pabrik pembuat
b. tegangan pengenal
c. arus beban pengenal
d. daya pengenal
e. freq, jumlah fase,
f. rpm
g. suhu lingkungan > kenaikan suhu
h. klas isolasi
I. teg. kerja dan arus beban penuh
j. lilitan
k. daur kerja
GENERATOR (PEMBANGKIT LISTRIK)
Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)

PENGGERAK
MULA G BEBAN

a. Pada saat beban dimasukan, teg turun mak 25% dan pulih 0,5 detik
b. Kapasitas bahan bakar untuk 8 jam
c. Pipa saluran bahan bakar harus terlindung dari panas dan mekanis
d. Pipa saluran gas buang harus disalut shg suhu mak 70o C
e. Pelepasan gas buang pada sebelah sisih udara masuk
f. Sistem pendinginan harus terjamin
g. Pondasi harus dirancang dengan peredam getaran mesin
h. Harus dipasang tanda peringatan
GENERATOR
Ref. PUIL 2000 (5.6)

1. Harus diproteksi thd arus lebih


2. Mak 150 % > I beban penuh
3. Penghantar 115% > I beban penuh
1. JENIS SERTIFIKASI KOMPETENSI PERSONIL K3 LISTRIK
(311/BW/2002)
- Ahli K3 Listrik / Petir
- Teknisi K3 Listrik / Petir

2. Sertifikat Bidang Teknisi Lift (407/BW99)


 PENYELIAPEMASANGAN
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan proyek pemasangan

 TEKNISI (Ajustment)
Melaksanakan Comissioning,

 TEKNISI PEMELIHARAAN
Merawat dan memperbaiki lift

 PENYELIAOPERASI LIFT
Mengawasi kelaikan operasi lift

Pengurus Wajib Membentuk Organisasi K3 PK dan Menyiapkan Personilnya


SYARAT K3

Bag. 9.

Bagian 9.5.3.2 : Orang yang mengawasi pemasangan instalasi


listrik

Bagian 9.5.3.1 : Orang yang diberi tanggung jawab, perancangan,


pemasangan, pemeriksaan, dan pengujian inst.
listrik, harus memahami K3 dan memiliki ijin kerja.

Bagian 9.10.4. : Pengusahaan listrik > 200 kV


Aharus memiliki
organisasi yang bertanggjawab secara khusus
Jenis Sertifikasi K3 Bidang Listrik
1. Sertifikat PengesahanAlat / Instalasi
- Pembuatan
- Pemasangan
- Pemakaian

2. Sertifikasi, Lisensi Kompetensi Personil

3. SKP Lembaga K3 (Perencana, pemasang, Riksa-


uji, Pembinaan)
Jenis Perijinan/Sertifikasi K3 Listrik
SertifikasiAlat/Instalasi
1. Listrik
- Pengesahan Pembuatan Alat /Bahan
- Pengesahan Pemasangan Instalasi
- Sertifikat Penggunaan Alat /Instalasi
2. Penyalur Petir
- Pengesahan Pembuatan Alat/Bahan
- Pengesahan Pemasangan Instalasi
- Sertifikat Penggunaan Alat/Instalasi
3. Pesawat Lift
- Pengesahan Pembuatan Alat/Bahan
- Pengesahan Pemasangan Instalasi
- Sertifikat Penggunaan Alat/Instalasi
KOMPETENSI SDM
BIDANG K3 LISTRIK

AHLI K3 LISTRIK : PERANCANGAN & RIKSAUJI

PENYELIA K3 LISTRIK : PENGAWAS PEKERJAAN PEMASANGAN,


PEMELIHARAAN, PERBAIKAN

TEKNISI LISTRIK : PELAKSANAPELA ANAN, PEMELIHARAAN


Y
Kep. Dirjen Binawas Kep 211/BW/2002
Inventarisasi Jenis jabatan fungsional berbasis kompetensi K3 Listrik
1. Klas I. Teknisi ( pemasangan, pemeliharaan)
2. Klas II. Penyelia (pemasangan, pengoperasian, pemeliharaan)
3. Klas III. Ahli K3 Listrik

Teknisi Listrik Penyelia K3 Listrik Ahli K3 Listrik

Dapat melayani dan Dapat melakukan Dapat mengevaluasi


memelihara inst. pengawasan pek. potensi bahaya dan
listrik secara benar pemasangan dan tindakan koreksi
dan aman, baik bagi pemeliharaan inst. terhadap:
dirinya, peralatan dan listrik secara benar • gambar rancangan;
aman dalam dan aman sesuai • hasil pemeriksaan
pengoperasiannya ketentuan dan dan pengujian;
prosedur K3.
Kep. Dirjen Binawas Kep 311/BW/2002
TEKNISI LISTRIK
(PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN)

KOMPETENSI
Tugas dan tanggung jawab :
 Melayani, merawat dan mengawasi kelaikan instalasi
listrik;
 Membantu pemeriksaan dan pengujian instalasi
listrik;
Proses Pengesahan Gambar Ins. Listrik

Dokumen perencanaan Berkas Commissioning


listrik perencanaan. Rekomendasi.
1. Peta lokasi
2 Gambar instalasi
Analisis:
- Lay out perlengkapan Berdasarkan SNI -225 1987
dan oleh Pegawai Pengawas
peralatan listrik
- Rangkaian peralatan Tidak
dan Memenuhi syarat
pengendalinya
3. Diagram garis tunggal Ya
4. Gambar rinci PENGESAHAN GAMBAR
5. Perhitungan beban Setuju dipasang.
6. Tabel bahan Rekomendasi.
7. Ukuran teknis
- Sepesifikasi & cara
Terima kasih …..

Anda mungkin juga menyukai