Anda di halaman 1dari 22

DESA SIAGA RABU, 7 AGUSTUS 2019

UPT PUSKESMAS KEC. BAROS


PENDAHULUAN
Gerakan dan pembinaan Desa Siaga dimulai sejak tahun 2006
melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
564/Menkes/SK/VIII/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengembangan Desa Siaga. Dan hasil evaluasi Kementerian
Kesehatan pada tahun 2009, bahwa dari 75.410 desa dan
kelurahan di seluruh wilayah Indonesia tercatat 42.295 (56,1%)
desa dan kelurahan telah memulai upaya mewujudkan Desa Siaga
dan Kelurahan Siaga. Namun demikian, belum semua Desa dan
Kelurahan Siaga tersebut mencapai kondisi Siaga Aktif yang
sesungguhnya, dimana suatu desa atau sebutan lain yang
penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan
serta kemauan untuk mencegah dan menanggulangi masalah-
masalah kesehatan, bencana dan kedaruratan kesehatan secara
mandiri.
Desa Siaga adalah Desa yang
penduduknya memiliki
kesiapan sumberdaya dan kemampuan
serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah-masalah kesehatan,
bencana dan kegawat daruratan kesehatan
secara mandiri
UMUM KHUSUS
Terwujudnya masyarakat Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
desa yang sehat, serta masyarakat desa tentang pentingnya
peduli dan tanggap kesehatan
terhadap permasalahan
kesehatan di wilayahnya Meningkatkan kewaspadaan dan
kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap
resiko dan bahaya yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan
Meningkatkan keluarga sadar gizi dan
melaksanakan PHBS
Meningkatkan kesehatan lingkungan di
desa
Meningkatkan kemampuan dan kemauan
masyarakat desa untuk menolong dirinya
sendiri dibidang kesehatan
CIRI-CIRI DESA SIAGA
Minimal Memiliki pos kesehatan desa yang berfungsi memberi pelayanan dasar dengan
sumberdaya minimal 1 tenaga kesehatan dan sarana fisik bangunan, perlengkapan &
peralatan alat komunikasi ke masyarakat & ke Puskesmas

• Memiliki sistem gawat darurat berbasis masyarakat

Memiliki sistem pembiayaan kesehatan secara mandiri

• Masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat


BENTUK PENGEMBANGAN DARI DESA
SIAGA YAITU DESA SIAGA AKTIF

Pelayanan kesehatan dasar

Pemberdayaan masyarakat melalui


pengembangan UKBM dan mendorong
upaya survailans berbasis masyarakat
kedaruratan kesehatan dan
penanggulangan bencana serta
penyehatan lingkungan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).


SASARAN PENGEMBANGAN
Sasaran
pengembangan Semua individu dan keluarga di desa yang diharapkan mampu
desa siaga melaksanakan hidup sehat, peduli, dan tanggap terhadap permasalahan
adalah kesehatan di wilayah desanya
mempermudah
strategi
intervensi,
sasaran ini Pihak- pihak yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku
dibedakan individu dan keluarga atau dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi
menjadi tiga perubahan perilaku tersebut, seperti tokoh masyarakat termasuk tokoh
yaitu sebagai agama, tokoh perempuan dan pemuda, kader serta petugas kesehatan
berikut :

Pihak-pihak yang diharapkan memberi dukungan memberi dukungan


kebijakan, peraturan perundang –undangan, dana, tenaga, sasaran, dll,
seperti kepala desa, camat, pejabat terkait, LSM, swasta, donatur, dan
pemilik kepentingan lainnya
KRITERIA PENGEMBANGAN
Dalam Pengembangan Desa Siaga Akan Meningkat Dengan Membagi Menjadi Empat Kriteria

Tahap kembang
Pada tahap ini, forum
kesehatan masyarakat
Tahap bina Tahap tambah telah berperan secara
aktif, dan mampu
Tahap ini forum Pada tahap ini, forum mengembangkan UKBM
masyarakat desa Tahap Paripurna
masyarakat desa talah sesuai kebutuhan dengan
mungkin belum aktif, aktif dan anggota biaya berbasis tahap ini, semua
tetapi telah ada forum forum mengembangkan masyarakat. indikator dalam kriteria
atau lembaga UKBM sesuai kebutuhan Jika selama ini pembiyaan dengan siaga sudah
masyaratak desa yang masyarakat , selain kesehatan oleh masyarakat terpenuhi. Masyarakat
telah berfungsi dalam posyandu. sempat terhenti karena sudah hidup dalam
bentuk apa saja kurangnya pemahaman lingkungan seha serta
misalnya kelompok Demikian juga dengan terhadap sistem jaminan, berperilaku hidup
rembuk desa, kelompok polindes dan posyandu masyarakat didorong lagi bersih dan sehat.
sedikitnya sudah ada untuk mengembangkan
pengajian, atau sistem serupa dimulai dari
kelompok lainnya tahap madya.
sistem yang sederhana dan
di butuhkan oleh
masyarakat misalnya
tabulin.
KEBERHASILAN PROGRAM
Indikator keberhasilan pengembangan desa siaga dapat diukur dari 4
kelompok indikator, yaitu

Indikator input

Indikator Proses

Indikator Output

Indikator Outcome
INDIKATOR INPUT

Tersedianya
Pemetaan
keluarga lengkap
Jumlah kader desa siaga Jumlah tenaga kesehatan di poskesdes dengan masalah
kesehatan yang
dijumpai dalam
warna yang sesuai

Tersedianya
data/catatan
Tersedianya (jumlah bayi
Tersedianya Tersedianya Tersedianya dana data/catatan diimunisasi, jumlah
sarana (obat dan tempat pelayanan operasional desa jumlah KK dan penderita gizi
alat) sederhana seperti posyandu siaga keluarganya kurang, jumlah
penderita TB,
malaria dan lain-
lain)
INDIKATOR PROSES

Frekuensi pertemuan forum masyarakat desa Berfungsi/tidakny


(bulanan, 2 bulanan, Triwulan, dan Berfungsi/tidaknya kader desa siaga a poskesdes
sebagainya)

Berfungsi/tidaknya Ada/tidaknya Ada/tidaknya


Berfungsi/tidaknya sistem kegiatan kegiatan rujukan
UKBM/posyandu penanggulangan kunjungan rumah penderita ke
yang ada penyakit/masalah untuk kadarzi dan poskesdes dari
kesehatan berbasis PHBS masyarakat
masyarakat
INDIKATOR OUTPUT

Jumlah persalinan dalam keluarga yang dilayani Jumlah kunjungan neonates (KN2)

Jumlah BBLR yang dirujuk Jumlah keluarga yang punya jamban

Jumlah keluarga yang dibina sadar gizi Jumlah keluarga menggunakan garam
beryodium

Jumlah bayi dan anak balita BB tidak naik Jumlah balita gakin umur 6-24 bulan yang
ditangani mendapat M P-AS I

Jumlah pelayanan gawat darurat dan KLB Jumlah balita yang mendapat imunisasi
dalam tempo 24 jam

Jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat


Adanya data kesehatan lingkungan penyakit menular tertentu yang menjadi
masalah setempat

Adanya peningkatan kualitas UKBM yang


dibina
INDIKATOR OUTCOME

Meningkatnya jumlah penduduk yang Bertambahnya jumlah


sembuh/membaik dari sakitnya penduduk yang
melaksanakan PHBS

Berkurangnya jumlah ibu Berkurangnya jumlah balita


melahirkan yang meninggal dengan gizi buruk
dunia
STRUKTUR KEPENGURUSAN

PENANGGUNG JAWAB

PENASEHAT

PENGARAH

KETUA

BENDAHARA SEKRETARIS I

SEKRETARIS I

Seksi Seksi BID. PEMBINAAN Seksi


Seksi BID. PEMBINAAN BID. EVAL &
Kesehatan Seksi Kesling Seksi Gizi Tanggap PERAN SERTA PENGGALANGAN
Surveilance KETERTIBAN PENGEMBANGAN
Ibu anak Bencana MASYARAKAT DANA
KEPENGURUSAN
Seksi Kesehatan Ibu anak Seksi Kesling
1. Tabulin & dasolin 1. Penyehatan Air
2. Penyehatan makanan
2. Ambulance Desa minuman
3. Donor darah 3. Penyehatan perumahan
4. Notifikasi (pendataan bumil) 4. Penyehatan pembuangan
limbah
Seksi Surveilance 5. Penyehatan pembuangan
1. Pendataan penyakit menular sampah
2. Sistem pelaporan Seksi Gizi
3. Penanganan serta Kadarzi
pencegahan penyakit
menular Seksi tanggap Bencana
1. Kesiagaan sebelum bencana
2. Kesiagaan pada waktu terjadi
bencana
3. Kesiagaan pasca bencana
KRITERIA DESA SIAGA
TAHUN :
CHEKLIS MONITORING DESA SIAGA CHEKLIST MONITORING KEGIATAN DESA SIAGA

DESA :
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEPT OKT NOV DES
NO INDIKATOR
ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak
Apakah forum desa siaga sudah terbentuk
Apakah ada pertemuan rutin forum desa siaga
Apakah ada kader pemberdayaan masyarakat
Apakah ada poskesdes / tempat masyarakat
mendapatkan pelayanan kesehatan dasar yang
memberikan pelayanan setiap hari
Apakah UKBM berjalan
Apakah dana untuk pengembangan desa siaga
tersedia
Apakah masyarakat berperanserta aktif dalam
kegiatan kesehatan
Apakah organisasi kemasyarakatan
berperanserta aktif dalam kegiatan kesehatan
Apakah ada peraturan desa yang melandasi dan
mengatur pengembangan desa siaga

Apakah ada pembinaan PHBS di rumah tangga


Apakah pelaporan kegiatan dilaksanakan
Apakah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
jadwal yang di tetapkan
LANGKAH PEMBINAAN
1.Pemilihan Pengurus dan Kader Desa Siaga secara musyawarah dan mufakat
serta pembentukan Forum Desa SIAGA
2.SK SATGAS DESA SIAGA/ SK TIM KES DESA SIAGA
3. Orientasi dan Pembinaan Desa siaga meliputi uraian tugas dan fungsi struktur
yang ada di SK,termasuk pengembangan TIM Petugas
4. Pembinaan Rutin dalam pertemuan Desa Siaga aktif pertemuan 1 bulan 1
kali oleh petugas
5. Evaluasi dan bimbingan Pencatatan dan Pelaporan Desa Siaga Aktif
TIM DESA SIAGA DESA CURUG AGUNG
Penanggungjawab :
Penasehat :
Pengarah :
Ketua :
Bendahara :
Sekertaris :
Seksi KIA :
Seksi Surveilance :
Seksi Kesling
Seksi Gizi :
Seksi PHBS :
Seksi Tanggap Bencana :
Bidang pembinaan ketertiban :
Bidang pembinaan peran serta masyarakat :
Bidang evaluasi dan pengembangan :
Seksi penggalangan dana :

Anda mungkin juga menyukai