Gambar
2. Derivat-Derivat Kulit
a. Rambut
Rambut berasal dari folikel rambut yang sudah terbentuk
sebelum lahir. Rambut terdiri akar yakni bagian yang tertanam
dalam folikel, batang rambut yang berada di atas permukaan kulit.
Akar dan batang rambut disusun atas:
1) Kutikula, lapisan terluar yang tersusun sel mati yang bersisik.
2) Korteks, merupakan lapisan yang membentuk bagian utama batang
rambut. Pada bagian ini terdapat pigmen yang menetukan warna
rambut.
3) Sebuah medula, terdiri dari dua sampai tiga lapis sel.
Rambut di kulit kepala tumbuh dalam masa 2 sampai 6 tahun dan
memasuki fase selama 3 bulan sebelum rontok. Rambut tubuh
tumbuh sepanjang 0,05 inci/minggu. Sedangkan rambut kepala
butuh waktu 7 minggu untuk tumbuh 1 inci.
b. Kuku
Kuku adalah lempeng pelindung yang berasal dari
perpanjangan epidermis ke dermis. Kuku mengandung keratin
keras yang berlekuk yang terletak di atas kuku. Kuku
mendapat nutrisi dari pembuluh darah.
Bagian-bagian kuku antara lain: akar kuku, badan kuku,
kutikel, hiponikium, dan lunula.
Badan kuku tumbuh dari akar kuku yang tertanam di
dalam kulit. Kutikel adalah lipatan epidermis berlekuk yang
menutup akar kuku. Hiponikium adalah stratum korneum
tebal di bawah ujung lepas kuku. Sedangkan lunula adalah
area berwarna putih berbentuk melengkung dekat kutikel.
c. Kelenjar pada kulit
1) Kelenjar Keringat (Sudorifera)
Terbagi atas dua jenis berdasarkan strukturnya:
a). Kelenjar keringat ekrin, kelenjar ini tersebar luas di seluruh
tubuh. Tidak berhubungan dengan folikel rambut. Sekresi
kelenjar ini berguna mempertahankan suhu tubuh.
b). Kelenjar keringat apokrin, kelenjar ini penyebarannya
terbatas. Ditemukan di aksila, areola payudara, dan regia
anogenital.
2) Kelenjar Minyak (Sebasea)
a) Kelenjar ini mengeluarkan sebum yang dialirkan ke folikel
rambut.
b) Kelenjar sebasea adalah kelenjar holokrin
c) Sebum adalah campuran lemak, zat lilin, minyak dan
pecahan-pecahan sel.
d) Jerawat adalah gangguan pada kelenjar sebasea dimana
kulit menjadi terinfeksi karena reaksi kelenjar minyak dengan
bakteri menyebabkan kulit menjadi meradang dan bernanah.
D. Kulit sebagai Pengatur Suhu Tubuh
Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh
(termoregulasi) melalui dua cara: pengeluaran keringat dan
menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Pada saat
suhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah
banyak serta memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi)
sehingga panas akan terbawa keluar dari tubuh. Sebaliknya,
pada saat suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih
sedikit keringat dan mempersempit pembuluh darah
(vasokonstriksi) sehingga mengurangi pengeluaran panas oleh
tubuh. Dengan adanya Sistem pengaturan suhu ini, maka suhu
tubuh akan selalu dalam kondisi stabil.
E. Pigmentasi Kulit
Lapisan stratum germinativum epidermis mengandung
pigmen melanosit. Melanin adalah suatu pigmen yang
memiliki kisaran warna dari kuning sampai hitam. Melanin
dibentuk di dalam melanosit, dengan batuan enzim tirosinase,
terhadap asam amino tirosin. Jika enzim ini tidak ada, maka
kulit tidak akan mempunyai pigmen (albinisme).
Melanin
Pigmentasi melanin secara umum diatur oleh Melanosit
Stimulating Hormon (MSH) yang diproduksi oleh kelenjar
pituitari anterior.
Adapun ujung-ujung saraf tersebut yaitu:
a. Ruffini, peka terhadap panas
b. Paccini, peka terhadap tekanan
c. Crausse, peka terhadap dingin
d. Meisner, peka terhadap sentuhan berat
e. Merkle, peka terhadap sentuhan ringan