Anda di halaman 1dari 13

PENGUJIAN HIPOTESIS

DESKRIPTIF
LAMPIRAN NILAI T TABEL
PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF
1. “Gaya kepemimpinan para pimpinan eselon di Kabupaten Pringgondani
paling tinggi 75% dari yang diharapkan”
2. “Situasi kepemimpinan paling rendah 40% dari yang diharapkan”
3. “Iklim kerja organisasi di Kabupaten Pringgondani sama dengan 60% dari
yang diharapkan”
RUMUS T HITUNG
HASIL HIPOTESIS PERTAMA (ONE
TAIL TEST)

Dengan membandingkan t hitung dengan t tabel (pada tabel lampiran) didapatkan pada
daerah penerimaan Ho (-7,007<1,682), sehingga Ho diterima dan Ha ditolak
HASIL HIPOTESIS KETIGA
Perbandingan t hitung dengan t tabelnya, (4,10>2,01785)
yang berarti jatuh pada daerah penerimaan Ha, maka Ho
ditolak.
PENGUJIAN HIPOTESIS ASOSIATIF
• Hipotesis asosiatif dari penelitian yang telah disampaikan adalah :
1. “Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya
kepemimpinan dan iklim kerja organisasi”
2. “Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara situasi
kepemimpinan dengan iklim kerja organisasi”
3. “Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya
kepemimpinan dengan situasi kepemimpinan”
HASIL UJI TARAF SIGNIFIKANSI
KETIGA

Dari uji signifikansi, ketiga hipotesis dinyatakan signifikan karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel.
PENGUJIAN HIPOTESIS
KOMPARATIF

hipotesis komparatifnya berbunyi “Terdapat perbedaan


gaya kepemimpinan antara pimpinan pejabat eselon
kelompok pria dan wanita”
• Untuk dapat menguji hipotesis tersebut maka pengujian t-test
menggunakan rumus :
• Dan didapatkan :
• Ketentuannya adalah apabila t hitung lebih kecil atau sama dengan
t tabel, maka Ho diterima. Ternyata t hitung lebih kecil dari t tabel (-
0,085<2,0189), dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak.
Kesimpulannya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
gaya kepemimpinan pejabat eselon kelompok pria dan wanita.

Anda mungkin juga menyukai