Anda di halaman 1dari 3

1.

Production Based Education and Training (PBET)

Production Based Education and Training (PBET) adalah model pembelajaran


yang mendukung pengembangan Teaching Factory pada mata pelajaran pengembangan
produk kreatif. Based Education and Training (PBT/PBET).

Model Production Based Training/Production Based Education and Training


merupakan proses pendidikan dan pelatihan yang menyatu pada proses produksi,
dimana peserta didik diberikan pengalaman belajar pada situasi yang kontekstual
mengikuti aliran kerja industri mulai dari perencanaan berdasarkan pesanan,
pelaksanaan dan evaluasi produk/kendali mutu produk, hingga langkah pelayanan pasca
produksi.

Pelaksanaan model pembelajaran PBET difokuskan pada potensi siswa, dan


kebutuhan wilayah untuk menghasilkan tamatan yang profesional, serta mempunyai
relevansi yang tinggi, dengan memperhatikan prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi.
Sasaran utama pengunaaan model pembelajaran Production Based Training (PBT)
adalah agar SMK dapat berperan dalam meningkatkan pemberdayaan potensi wilayah
untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Tujuan :

Menyiapkan peserta didik agar memiliki kompetensi kerja yang berkaitan dengan
kompetensi teknis serta kemampuan kerja sama (berkolaborasi) sesuai tuntutan
organisasi kerja.

Sintaks model pembelajaran Production Based Trainning :

1) Merencanakan produk

Membuat perencanaan produk dapat berupa benda hasil produksi/layanan


jasa/perencanaan pertunjukan yang dapat dilakukan dari mulai menggambar
detail/membuat pamflet (berisi tanggal waktu pertunjukan,isi cerita), perhitungan
kebutuhan bahan/kostum, peralatan, dan teknik pengerjaan serta alur kerja/koordinasi
kerja.

2) Melaksanakan proses produksi

Pada sintak ini peserta didik diajak melakukan tahapan produksi berdasarkan rencana
produk benda/layanan jasa/perencanaan pertunjukan, alur kerja/koordinasi kerja serta
memonitor proses produksi.

3) Mengevaluasi produk (melakukan kendali mutu)

Pada langkah ini peserta didik diajak untuk memeriksa hasil produk melalui
membandingkan dengan tuntutan pada perencanaan teknis.

4) Mengembangkan rencana pemasaran

Peserta didik diajak mempersiapkan rancangan pemasaran baik dalam jejaring (daring)
maupunluar jejaring (luring) berbentuk brosur/pamflet dan mempresentasikannya.

Kelebihan :

1) Meningkatkan motivasi peserta didik serta orientasi nilai untuk menunjukkan


kinerja yang efektif
2) Mengembangkan kompetensi interpersonal serta kemampuan adaptasi terhadap
perubahan
3) Melatih kemampuan peserta didik dibidang produksi
4) Meningkatkan pola pikir inovatif dan meningkatkan wawasan perkembangan
industry
5) Mengembangkan kemampuan evaluasi diri serta kemampuan pengelolaan diri
dan lingkungan

Kelemahan :
1) Memerlukan sarana dan prasarana yang lengkap sesuai kriteria
2) Tenaga pendidik harus memiliki pengalaman produksi
3) Kurangnya presisi pada produk yang dihasilkan karena hasil produk tidak harus di
jual
4) Dibutuhkan strategi pembelajaran yang tepat untuk mengakomodir kondisi
pembelajaran

Kelebihan dan kekurangan teaching factory :

Kelebihan :
1) Peserta didik mendapatkan pengalaman sedekat mungkin layaknya di dunia
industri
2) Dapat menumbuhkan dan mengembangkan jiwa entrepreneurship peserta didik
dan pendidik
3) Mampu mengembangkan sikap mandiri dan percaya diri melalui kegiatan
produksi
4) Dapat membantu pendanaan untuk pemeliharaan, pemanfaatan biaya
operasional dan kesejahteraan
5) Melatih komunikasi dalam tim serta hubungan dengan konsumen

Kekurangan :
1) Sekolah harus memiliki sebuah pabrik, workshop, atau unit usaha
2) Sarana, prasarana dan segala komponen pendukung harus tersedia
3) Produk yang dibuat harus bagus , presisi dan memiliki nilai jual
4) Pendidik atau tutor harus benar-benar ahli dalam bidang produksi yang dituju
dengan kriteria tertentu
5) Diperlukannya personil tambahan pada sekolah seperti pengurus yang
menangani pemasaran produk
6) Diperlukannya perencanaan yang lama dan sangat detil mengenai visi, misi, dan
target
7) Manajemen perjanjian antara industri dan sekolah memerlukan waktu yang lama
(Siswanto, 2015)

Anda mungkin juga menyukai