(RPP)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang
spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan fenomenanya untuk dipergunakan sebagai
aturan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang kontrol elektropnumatik
1.2 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang kontrol
elektropnumatik
2.1 Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung jawab dalam dalam
melaksanakan pekerjaan di bidang kontrol elektropnumatik.
2.2 Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep
berpikirdalam melakukan tugas di bidang kontrol elektropnumatik.
2.3 Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melakukan pekerjaan di bidang kontrol elektropnumatik.
3.2 Menentukan kondisi operasi dan spesifikasi elemen masukan dan sensor pnumatik
Indikator :
3.3.1 Menggambarkan susunan elemen sistem pneumatik
3.3.2 Menyebutkan komponen dasar system pnumatik
3.3.3 Menjelaskan fungsi setiap komponen dasar system pnumatik
3.3.4 Mengetahui jenis pengaktifan mekanik pada elemen masukan system pneumatik
3.3.5 Mengetahui fungsi kerja full pneumatik untuk pengaktifan mekanik
3.3.6 Menggambar simbol elemen masukan sistem pneumatik
3.3.7 Mengetahui jenis pengaktifan proximitas pada elemen masukan system pneumatik
3.3.8 Mengetahui fungsi kerja sensor proximitas
4.3 Memeriksa kondisi operasi dan spesifikasi elemen masukan dan sensor pnumatik
Halaman 1 dari 17
Indikator :
4.3.1 Membaca simbol elemen catu daya/pengadaan udara
4.3.2 Membaca simbol elemen masukan sistem pneumatik
4.3.3 Memeriksa kondisi operasi sensor proximitas pneumatik
4.3.4 Menggunakan sensor proximitas sebagai elemen masukan sistem pneumatik
4.3.5 Menujukkan kinerja elemen masukan sistem pneumatik
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dasar pneumatik, peserta didik mampu:
1. Menyebutkan komponen dasar system pnumatik sesuai dengan modul secara jujur dan tanggung jawab.
2. Menjelaskan fungsi setiap komponen dasar system pnumatik sesuai dengan modul secara jujur, dan tanggung
jawab.
3. Membaca simbol elemen catu daya sesuai dengan modul secara jujur, dan tanggung jawab.
4. Mengetahui jenis pengaktifan mekanik pada elemen masukan system pneumatik sesuai dengan modul secara jujur,
dan tanggung jawab.
5. Membaca simbol elemen masukan sistem pneumatik dengan jujur, teliti, disiplin dan tanggung jawab melalui
kegiatan praktik
6. Menggambar simbol elemen masukan sistem pneumatik sesuai modul secara jujur, dan tanggung jawab.
7. Mengetahui fungsi kerja full pneumatik untuk pengaktifan mekanik sesuai modul secara jujur, dan tanggung jawab.
8. Mengetahui jenis pengaktifan proximitas pada elemen masukan system pneumatik sesuai modul secara jujur, dan
tanggung jawab.
9. Mengetahui fungsi kerja sensor proximitas sesuai modul secara jujur, dan tanggung jawab.
10. Memeriksa kondisi operasi sensor proximitas pneumatik dengan jujur, teliti, disiplin dan tanggung jawab melalui
kegiatan praktik.
11. Menggunakan sensor proximitas sebagai elemen masukan sistem pneumatik dengan jujur, teliti, disiplin dan
tanggung jawab melalui kegiatan praktik
12. Menujukkan kinerja elemen masukan sistem pneumatik dengan jujur, teliti, disiplin dan tanggung jawab melalui
kegiatan praktik
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Ke-4
Sistem pnumatik menggunakan udara bertekanan untuk menghasilkan gerakan mekanik. Sistem dasar
kendali pnumatik meliputi piranti penyedia sumber energi udara kempa yang terdiri dari kompresor udara, sistem filter
udara, sistem pengering udara, dan sistem pengatur tekanan udara. Kemudian elemen input untuk mengendalikan
sistem, berupa katup tombol tekan (pushbutton valve) dan katup sensor. Selanjutnya berbagai jenis katup pengarah dan
pengatur tekanan udara, dan yang terakhir berupa aktuator (cylinder).gambar berikut ini memperlihatkan konfigurasi
dasar sistem kontrol pnumatik.
Halaman 2 dari 17
Dari gambar di atas , susunan sistem pneumatik adalah sebagai berikut :
a. Catu daya (energi supply)
b. Elemen masukan (sensors)
c. Elemen pengolah (processors)
d. Elemen kerja (actuators)
Komponen dasar sistem pneumatik mencakup air compressor sebagai menghasilkan udara kempa secara
kontinyu, intake filter berfungsi menahan kotoran udara sebelum masuk ke sistem, dryer berfungsi menyerap uap air di
udara (moisture), receiver tank berfungsi sebagai reservoar udara kempa atau untuk menjaga ketersediaan supply
udara ke sistem, pressure regulator mengatur dan menjaga tekanan udara agar tetap konstan, valve berfungsi untuk
mengolah sinyal dari elemen masukan sehingga aliran udara kempa dapat dikontrol dan diarahkan, pneumatic cylinder
sebagai aktuator yang mengubah energi udara menjadi energi mekanik. Sistem pneumatik dikendalikan oleh elemen
masukan, berupa push button valve dan sensor valve.
Diagram rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran yang benar. Karena hal ini akan
memudahkan seseorang untuk membaca rangkaian, sehingga mempermudah pada saat merangkai atau mencari
kesalahan sistem pneumatik. Tata letak komponen diagram rangkaian harus disesuaikan dengan diagram alir dari mata
rantai kontrol yaitu sebuah sinyal harus mulai mengalir dari bawah menuju ke atas dari gambar rangkaian.
Pembuangan otomatis
Halaman 3 dari 17
Unit pelayanan/
Unit yang terdiri filter, pengatur tekanan, alat ukur
pemeliharaan udara
tekanan, dan pelumas.
( Air Service Unit )
Simbol penyederhanaan.
Pertemuan Ke-5
Elemen Input (Full Pneumatik)
Elemen input dalam sistem kendali pnumatik dapat berfungsi sebagai antarmuka bagi operator (misalnya
sakelar tombol tekan dan sakelar pemilih) dan juga berfungsi sebagai piranti pendeteksi (misalnya sakelar limit dan
sakelar proximity). Sistem Pneumatik digolongkan menjadi 3 jenis sistem kendali berdasarkan elemen input, antara lain:
1. Full Pneumatik
2. Elektropneumatik
3. Full dan Elektropneumatik
Full Pneumatik adalah suatu kendali sistem pneumatik yang pengaktifannya dengan manual, makanik dan udara.
Gambar berikut memperlihatkan berbagai piranti elemen input.
Halaman 4 dari 17
Prinsip Kerja Pressure sequence valve/Katup Tekanan sekuensial (sequence valve) yaitu udara akan berbalik begitu
pilot pressure telah mencapai port 12, dan kembali ke posisi awal via return spring setelah signal dilepas. Tekanan
control signal diatur melalui pressure adjustment screw.
Katub tunda waktu (Time delay valve) di aktuasi oleh sinyal pnumatik melalui port 12 setelah preset tunda waktunya
delay tercapai. Katub akan kembali ke posisi normalnya melalui tekanan pegas (return spring) pada saat sinyal
dilepaskan. Waktu tunda diatur melalui sekrup pengatur (regulating screw).
Kerja mekanik
Plunger
Rol Lever
Rol Lever with idle return( kerja hanya ke satu arah saja )
Kerja pneumatik
Kerja langsung oleh tekanan kerja
Halaman 5 dari 17
Tekanan kembali ( pressure relief )
Kombinasi
Solenoid ganda dan kerja pilot dengan tambahan manual
Simbol umum
Tanda ( * ) menunjukan keterangan pengaktifan katup tersebut.
Pertemuan Ke-6
Elektropneumatik adalah suatu kendali sistem pneumatik yang pengaktifannya menggunakan sitem kontrol
tersendiri. Sistem kontrol elektropneumatik membutuhkan power supply dan input sinyal yang berasal dari saklar atau
sensor.
Pada sistem pengontrolan elektropneumatik tidak ditemukan dalam diagram rangkaian keseluruhan yang
tunggal, namun dalam dua diagram rangkaian terpisah, satu untuk bagian elektrik satu lagi untuk bagian pneumatik.
Untuk itu, aliran sinyal tidak langsung tampak dengan jelas dari pengaturan komponen-komponen dalam keseluruhan
diagram rangkaian. Pada sistem elektropneumatik terdapat 4 kelompok dasar yaitu :
Halaman 6 dari 17
1
Switch Push Button with NC contact
Kontak terhubung secara normal / Normaly Close
(Breake Switch Push Button)
2
Switch Push Button Change Over pada satu kaki, ketika saklar ditekan akan close dengan
kaki yang lain 1
3
Kontak terhubung dan terkunci jika saklar diaktifkan dan
Detent switch Push Button (make)
akan open jika saklar diaktifkan kembali
4
1
Kontak akan open dan terkunci jika saklar diaktifkan dan
Detent switch Push Button (breake)
akan terhubung jika saklar diaktifkan kembali
2
Halaman 7 dari 17
Proximity sensor
Berdasarkan objek yang dideteksinya, proximity sensor dibedakan menjadi:
No Jenis Sensor Fungsi kerja Simbol
Magnetic
1 Logam
Proximity
Capasitive
2 Non logam
Proximity
Inductive
3 logam
Proximity
Logam
4 Optical Proximity
non logam
Proximity switch inductif, capacitif dan optic adalah sensor-sensor elektronik. Biasanya biasanya mempunyai tiga titik
kontak :
Kontak untuk tegangan sumber.
Kontak untuk grounding.
Kontak untuk sinyal output.
Ada dua macam sensor elektronik sehubungan dengan polaritas dari tegangan output :
Sensor type Sinking (NPN) yaitu sensor yang output sinyalnya memiliki polaritas (-Vdc atau Gnd)
type Sourcing (PNP) yaitu sensor yang output sinyalnya memiliki polaritas (+Vdc).
Halaman 8 dari 17
Temperature sensor
Sensor temperatur berfungsi untuk mendeteksi perubahan temperatur suatu objek. Standard Temperature kerja
sensor ini pada ange: -40 … +125 °C.
D. Pendekatan/Model/Metode
o Pendekatan : Pendekatan saintifik
o Model Pembelajaran : Discovery learning
o Metode : Paparan, Praktek terbimbing, Diskusi dan Tanya jawab
E. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Alat
o Laptop, Compresor, ASU (Air Service Unit), AVO meter, Sensor Proximity
o LKS (Lembar Kerja Siswa)
o Manometer
Media
o LCD projector, Powerpoint.
Sumber Pembelajaran
1. Buku Guru dan Buku Siswa Pneumatik dan hidrolik kelas XI Semester 1
2. Pneumatic Basic Level TP 101, Esslingen, P. Croser
3. Pengantar Ilmu Teknik Pneumatika, Peter Patient
4. Praktek Sistem Kontrol Pneumatik, Sugeng Isdwiyanudi
5. Introduction to Pneumatic, H. Meixner
6. Buku referensi dan artikel yang sesuai
F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi waktu yang disediakan untuk penyajian topik : 1. Komponen Dasar sistem pneumatik (180 menit), 2. Elemen
Masukan Sistem Pneumatik (Full Pneumatik) (180 menit), 3. Elemen Masukan Sistem Pneumatik (Elektropneumatik)
(120 menit), ulangan harian materi pertemuan 4 - 6 (60 menit) .
Halaman 9 dari 17
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Inti Fase 1: Stimulation (Pemberian rangsangan)
155 menit
5. Siswa memperhatikan penjelasan materi tentang komponen dasar sistem
pneumatik. (Mengamati). Guru mengajukan pertanyaan mengenai susunan dan
simbol pengadaan sistem pneumatik untuk memicu sikap berfikir teliti dan kritis
siswa (Menanya)
6. Siswa berdiskusi secara berkelompok untuk melakukan penalaran dan menyampaikan
pendapatnya tentang dasar komponen sistem pneumatik.
Halaman 10 dari 17
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Inti Fase 1:Stimulation
6. Siswa memperhatikan (Mengamati) penjelasan dan demonstrasi yang diberikan oleh 155 menit
guru berkaitan dengan elemen masukan pada full pneumatik.
7. Siswa mengajukan pertanyaan (Menanya) tentang berbagai hal yang tidak diketahuinya
terkait dengan prinsip kerja elemen/komponen masukan full pneumatik.
8. Guru memberikan orientasi masalah yang terjadi jika bagian dalam komponen full
pneumatik bermasalah sehingga menimbulkan keinginan siswa untuk menemukan
jawaban sendiri melalui aktivitas mengumpulkan informasi dari berbagai sumber belajar.
Fase 2: Problem statement
9. Dengan penuh semangat siswa menggunakan kesempatan yang diberikan oleh guru
kepada setiap kelompok belajar untuk mengumpulkan data dan statement sebanyak
mungkin masalah yang relevan dengan komponen-komponen/elemen masukan full
pneumatik kemudian merumuskan permasalahannya dan memperkirakan jawaban
sementara. (eksplorasi)
Fase 3: Data collection
10. Siswa melakukan mengumpulkan data mengenai komponen full pneumatik serta
membandingkan dengan sumber informasi lain, kajian literatur, browsing dan guru
memperhatikan, mengarahkan, serta memberikan bantuan informasi kepada siswa
agar tidak salah arah. (Mengumpulkan informasi).
Fase 4: Data Proccessing
11. Siswa melakukan diskusi, dengan menelaah (mengolah informasi) seluruh
informasi yang telah dikumpulkannya agar dapat menjawab permasalahan yang telah
dirumuskannya
12. Siswa mendokumentasikan hasil diskusi untuk mendapatkan solusi terkait dengan
permasalahan penyedia udara kempa yang diperolehnya.(Elaborasi)
Fase 5: Verification
13. Siswa melakukan pencermatan informasi secara cermat untuk menjawab
permasalahan yang telah dirumuskannya berikut jawaban sementaranya.
14. Siswa (mengkomunikasikan) menyampaikan hasil penemuannya dan mendapat
penguatan dari guru dan kelompok lainnya.
Fase 5: Generalization
15. Masing-masing siswa membuat generalisasi terkait dengan permasalahan tentang
elemen masukan full pneumatik.
16. Siswa mencermati penguatan yang diberikan oleh guru. (Konfirmasi)
Penutup 17. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk membuat rangkuman materi
10 menit
belajar.
18. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdo’a, dan memberikan motivasi
untuk tetap semangat serta mengingatkan siswa untuk mempelajari materi baru yang
lebih menantang.
Halaman 11 dari 17
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
7. Siswa mengajukan pertanyaan (Menanya) tentang berbagai hal yang tidak diketahuinya
terkait dengan prinsip kerja elemen/komponen masukan elektropneumatik.
8. Guru memberikan orientasi masalah yang terjadi jika bagian dalam komponen
elektropneumatik bermasalah sehingga menimbulkan keinginan siswa untuk
menemukan jawaban sendiri melalui aktivitas mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber belajar.
Fase 2: Problem statement
9. Dengan penuh semangat siswa menggunakan kesempatan yang diberikan oleh guru
kepada setiap kelompok belajar untuk mengumpulkan data dan statement sebanyak
mungkin masalah yang relevan dengan komponen-komponen/elemen masukan
elektropneumatik kemudian merumuskan permasalahannya dan memperkirakan
jawaban sementara. (eksplorasi)
Fase 3: Data collection
10. Siswa melakukan mengumpulkan data mengenai komponen elektropneumatik serta
membandingkan dengan sumber informasi lain, kajian literatur, browsing dan guru
memperhatikan, mengarahkan, serta memberikan bantuan informasi kepada siswa
agar tidak salah arah. (Mengumpulkan informasi).
Fase 4: Data Proccessing
11. Siswa melakukan diskusi, dengan menelaah (mengolah informasi) seluruh
informasi yang telah dikumpulkannya agar dapat menjawab permasalahan yang telah
dirumuskannya
12. Siswa mendokumentasikan hasil diskusi untuk mendapatkan solusi terkait dengan
permasalahan penyedia udara kempa yang diperolehnya.(Elaborasi)
Fase 5: Verification
13. Siswa melakukan pencermatan informasi secara cermat untuk menjawab
permasalahan yang telah dirumuskannya berikut jawaban sementaranya.
14. Siswa (mengkomunikasikan) menyampaikan hasil penemuannya dan mendapat
penguatan dari guru dan kelompok lainnya.
Fase 5: Generalization
15. Masing-masing siswa membuat generalisasi terkait dengan permasalahan tentang
elemen masukan elektropneumatik.
16. Siswa mencermati penguatan yang diberikan oleh guru. (Konfirmasi)
Penutup 17. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk membuat rangkuman materi
10 menit
belajar.
18. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdo’a, dan memberikan motivasi
untuk tetap semangat serta mengingatkan siswa untuk mempelajari materi baru yang
lebih menantang.
G. Penilaian
Teknik penilaian : Pengamatan dan Tes Tertulis
Prosedur penilaian :
Halaman 13 dari 17
LAMPIRAN 5.2
LEMBAR TES TULIS
Penilaian Pengetahuan
Tes Tertulis (Post Test)
1. Gambarkan komponen/elemen penyusun sistem pneumatik!
2. Jelaskan fungsi kerja setiap komponen/elemen penyusun sistem pneumatik tersebut!
3. Isilah tabel berikut :
Nama Komponen Keterangan Simbol
Filter ..........................................................................
Pelumas ..........................................................................
Manometer ..........................................................................
4. Jelaskan perbedaan fungsi kerja sistem pmneumatik yang menggunakan elemen masukan jenis fullpneumatik dengan
elektropneumatik!
5. Isilah tabel berikut :
Jenis Pengaktifan Keterangan Simbol
......................................................................................
Kerja manual
......................................................................................
Kerja mekanik
.....................................................................................
......................................................................................
Kerja pneumatik
......................................................................................
6. Sebutkan jenis sensor proximity disertai gambar simbol berdasarkan objek yag diinderanya !
Teknik Penskoran
Nomo Langkah penyelesaian Penskora
r Soal n
1. Elemen penyusun sistem pneumatik : 5
Elemen kerja (actuators)
5
6. Jenis Sensor proximity berdasarkan objek yang diinderanya :
No Jenis Sensor Fungsi kerja Simbol
Logam
4 Optical Proximity
non logam
Jumlah skor 30
Nilai
Halaman 15 dari 17
LAMPIRAN 7.2
PENILAIAN PORTOFOLIO
Jenis Portofolio : Kumpulan Hasil Tugas individu atau Kelompok
Tujuan Portofolio : Memantau perkembangan kemampuan keterampilan siswa untuk dapat :
1. Menemutunjukkan pemeriksaan kondisi sensor proximity (pengukuran sinyal
output)
2. Memasang komponen proximity sensor pada sistem pneumatik
Tugas :
1. Buat rangkuman dari tugas praktikum
2. Simpan setiap tugas yang diberikan ke dalam map individu siswa (warna map sesuai dengan kelas masing-
masing/tiap kelas beda warna map)
3. Batas waktu pengumpulan tugas adalah di pertemuan terakhir.
Pedoman Penskoran
Tanda Tangan
Keterangan
No Jenis Tugas KD Nilai Peserta
Guru (Tgl Pengumpulan)
Didik
Halaman 16 dari 17
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
Petunjuk Umum :
1. Bacalah perintah dalam Lembar Aktifitas Siswa (LAS) ini dengan teliti
2. Galilah informasi melalui pengamatan, kajian literatur, browsing untuk mendapatkan informasi yang relevan
3. Komunikasikan dengan rekan se-kelompok untuk mendapatkan kesimpulan dan dokumentasikan hasilnya
Tugas Kelompok
Penggunaan komponen penyusun sistem pneumatik :
Mencari informasi tentang penggunaan komponen penyusun sistem pneumatik di dunia otomasi industri
Mencari informasi berupa gambar dan menjelaskan fungsi kerjanya.
Petunjuk khusus
Cari referensi dari browsing internet dengan key word “elemen penyusun sistem pneumatik“.
Petunjuk khusus
Cari referensi dari browsing internet dengan key word “full & elektropneumatik“.
Halaman 17 dari 17