8 Pencemaran Udara
8 Pencemaran Udara
120 Suhu
Tekanan
Mesopause
Termosfer Atmosfer bumi
yang terdiri atas
80
beberapa lapisan
Stratopause
Mesosfer
Altitu
de
(Km)
50
Tropopause Stratosfer
Lapisan Ozon
20
Terpanasi dari Bumi
Troposfer
0
-80 -40 0 40 80 120
Suhu (oC)
40
Distribusi konsentrasi ozon di
10
Photochemical
Ozon Troposfer
0 5 10 15 20
Konsentrasi Ozon
(ppm)
• Ozon yang terdapat di lapisan stratosfer
merupakan hasil reaksi antara molekul
oksigen dengan radiasi ultra violet (UV)
matahari. Ozon di lapisan ini berperan
sebagai tabir surya, yang menyerap 95%
radiasi UV matahari sebelum sampai ke
bumi.
Kelas Contoh
Volatile Organic Compound (VOCs) Methane (CH4), propane (C3H8), chlorofluorocarbons (CFCs)
Suspended particulate matter (SPM) Partikel padat (debu, jelaga, asbestos, timbal, nitrat dan garam
sulfat), butiran air (asam sulfat, PCBs, dioxines dan pestisida)
Photochemical oxidants Ozon (O3), peroxyacyl nitrates (PANs), hydrogen peroxide (H2O2)
Hazardous air pollutants (HAPs), yang Carbon tetrachloride (CCl4), methyl chloride (CH3Cl), chloroform
dapat menyebabkan gangguan (CHCl3), benzene (C6H6), etylene dibromide (C2H2Br2),
kesehatan seperti kanker, formaldehyde (CH2O2).
gangguan sistem saraf dan cacat
kelahiran
• Bahan cemaran (polutan) udara dapat
diklasifikasikan ke dalam
1) polutan primer dan
2) polutan sekunder.
• Lima puluh tahun yang lalu, kota besar seperti London Inggris dan
Chicago USA membakar dalam jumlah sangat besar batu bara dan minyak
berat (heavy oil) yang mengandung sulfur pada instalasi pembangkit listrik dan
industrinya. Karena pembakaran di atas, selama musim dingin kota-kota
tersebut terpapar oleh industrial smog yang mengandung 1) sulfur dioxide, 2)
butiran suspensi sulfuric acid (aerosol yang mengandung asam sulfat) dan 3)
dan campuran aerosol lainnya.
• Sulfur yang terdapat dalam batu bara dan minyak juga akan bereaksi
dengan oksigen membentuk sulfur dioxide, gas yang menyesakkan napas dan
tidak berwarna (S + O2 → SO2). Di troposfer , sebagian sulfur dioxide bereaksi
dengan oksigen membentuk sulfur trioxide (SO2 + O2 → 2SO3), selanjutnya
bereaksi dengan uap air membentuk butiran air (aerosol) yang mengandung
sulfuric acid (SO3 + H2O → H2SO4). Sebagian dari aerosol ini beraksi
dengan ammonia di atmosfer membentuk partikel padat ammonium sulfate
(2NH3 + H2SO4 → (NH4)2SO4). Partikel garam yang lembut ini ditambah
dengan jelaga karbon menghasilkan industrial smog yang berwarna abu-abu
(smog gray-air).
• Frekuensi terjadinya dan besar kecilnya
smog di suatu daerah sangat dipengaruhi
oleh:
• topografi dan iklim lokal,
• kepadatan penduduk,
• jumlah industri, dan
• bahan bahan yang digunakan dalam
industri dan transportasi.
• Pencemaran udara dapat menurun karena
adanya:
• Hujan; yang membantu membersihkan
udara dari polutan. Oleh karena itu kota
yang memiliki iklim kering lebih peka
terhadap photochemical smog daripada
kota beriklim basah.
• Angin; membantu menyapu polutan
pindah ke tempat lain atau mengencerkan
kadar polutan sehingga kembali bersih.
• Terdapat tiga faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya peningkatan
pencemaran udara:
• Bangunan di perkotaan, yang dapat
menghalangi atau menurunkan kecepatan
angin, sehingga mengurangi pengenceran
polutan.
• Bukit dan gunung, yang cenderung mengurangi
aliran udara yang menuju lembah di bawahnya,
sehingga polutan cenderung meningkat di dekat
permukaan tanah.
• Suhu tinggi, merangsang reaksi kimia sehingga
terbentuk photochemical smog.
Inversi suhu menghalangi polutan yang terdapat di lapisan
dekatpermukaan tanah naik ke atas.
Udara dingin
Udara hangat
a. Kondisi Normal
Udara dingin
Udara dingin