Anda di halaman 1dari 12

FIQIH WARIS/

FARAIDH
Faraidh adalah jama’ dari Faridhah. Berasal dari kata Fardh yang berarti
Taqdir atau Ketentuan

Menurut ishtilah: Bagian yang telah ditentukan bagi ahli waris.


Warisan:
Al-irts atau al-mirats
Peninggalan (tirkah) harta orang yang sudah
meninggal
Etimologis: berpindahnya sesuatu dari suatu kaum ke kaum yang lain
baik berupa materi maupun non materi

Terminologi fiqih Islam: berpindahnya harta seorang (yang sudah mati)


kepaada orang lain (ahli waris) karena ada hubungan nasab ataw
tersebab perkawinan dengan tata cara dan aturan yang sudah ditentkan
oleh Islam berasarkan Al-Quran
KEUTAMAAN ILMU FARAIDH

“Belajarlah Al-Quran dan ajarkanlah kepada manusia, Dan belajarlah


faraid dan ajarkanlah faraidh, karena sesungguhnya aku adalah
manusia yang kelak akan mati. Ilmu akan terangkat, dan bisa jadi akan
ada dua orang yang berselisih, dan mereka tidak bertemu dengan orang
yang menyampaikan kepada mereka hukumnya” (HR. Ahmad, Tirmidzi
dan Nasai)
“Pelajarilah ilmu faraidh dan ajarkanlah. Karena dia setengah dari ilmu
dan dilupakan orang. Dan dia aadalah ilmu yang pertama kali akan
dicabut dari umatku” (HR. Ibnu Majah, ad-Daruquthuny dan Al-Hakim)

“ilmu itu ada tiga macam, dan selain dari yang tiga itu adalah
tambahan. Pertama Al-Quran, Sunnah yang datang dari Nabi, dan
Faridhah yang adil” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majjah)
Umar bin Khattab telah berkata,
))‫وإذا لهوتم فلهو بالرمي وإذا تحدثتم فتحدثوا بالفرائض‬, ‫علموا الفرائض فانها من دينكم‬
“Pelajarilah ilmu faraid, karena ia sesungguhnya termasuk bagian dari agama kalian.” Kemudian
Amirul Mu’minin berkata lagi, “jika kalian bermain-main, bermain-mainlah dengan satu
lemparan. Dan jika kalian berbicara, bicaralah dengan ilmu faraid, ”

Abu Musa al-Asy’ari ra. berkata, “Perumpamaan orang yang membaca Al-Qur’an dan tidak
cakap (pandai) di dalam ilmu faraid, adalah seperti mantel yang tidak bertudung kepala.”
Penyebab Hak Waris
1. Adanya hubungan keturunan (nasab)
2. Adanya hubungan perkawinan
3. Adanya hubungan Islam

Penyebab gugurnya hak waris


1. Perbedaan agama (tidak mewarisi orang islam atas orang kafir dan
tidak mewarisi orang kafir atas orang islam HR. Jama’ah)
2. Murtad
3. Membunuh (yang membunuh tidak menerima wariss dari orang
yang dibunuhnya HR. Nasa’i)
4. perbudakan
Legalitas atau Dalil Dasar Hukum Waris
1. Q.S An-Nisa’ 4: 11
2. Q.S An-Nisa’ 4: 12
3. Q.S An-Nis’ 4: 176
RUKUN WARIS

1. Adanya yang meninggal dunia baik secara hakiki atau hukmi


2. Adanya harta waris
3. Adanya ahli waris yang benar-benar hidup
4. Tidak ada penghalang
KETENTUAN SEBELUM PEMBAGAIAN HARTA WARISAN

1. Mengeluarkan biaya pengurusan jenazah


2. Melunasi utang
3. Membayarkan zakat
4. Memenuhi wasiat
HIKMAH WARIS

1. Semakin meperkuat keimanan kita dan yakin bahwa Allah maha


adil
2. Dapat memahami hukum-hukum Allah yang berkaitan dengan
pembagian harta peninggalan
3. Pembagian harta peninggalan secara adil dan merata kepada ahli
waris (Persamaan hak menjadi adil)
4. Menghindarkan diri dari perselisihan dan perpecahan akibat
perebutan harta warisan (mempererat persaudaraan)
5. Termasuk golongan yang memurnikan ajaran Allah
6. Menjauhkan diri dari sifat serakah
10 Penyimpangan Pembagian Warisan di
Indonesia

1.Menyamakan bagian anak laki-laki dan perempuan


2.Membagi waris ketika masih hidup
3.Harta bersama suami istri
4.Harta almarhum dikuasai istri
5.Bagi waris menunggu salah satu pasangan meninggal dunia
6.Bukan ahli waris tapi merasapaling berhak
7.Bagi waris sesuai kesepakatan
8.Bagi waris menggunakan turan adat
9.Menunda pembagian waris sampai para ahli waris meninggal
dunia
10.Ahli waris peganti

Anda mungkin juga menyukai