Nama Perusahaan
Nama Perusahaan
Hepatitis
TERMINOLOGI
Di Indonesia :
jumlah penderita Hepatitis B dan C saat ini diperkirakan mencapai 30 juta
orang, sekitar 15 juta orang dari penderita Hepatitis B dan C berpotensi
mengalami chronic liver disease.
hasil Riskesdas tahun 2013
Informasi yang di peroleh dari Riskesdas 2013, prevalensi hepatitis 2013
adalah 1,2 persen, dua kali lebih tinggi dibandingkan 2007.
Lima provinsi dengan prevalensi hepatitis tertinggi adalah Nusa Tenggara
Timur (4,3%), Papua (2,9%), Sulawesi Selatan (2,5%), Sulawesi Tengah
(2,3%) dan Maluku (2,3%).
Bila dibandingkan dengan Riskesdas 2007, Nusa Tenggara Timur masih
merupakan provinsi dengan prevalensi hepatitis tertinggi.
Etiologi
. Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV).VHA termasuk virus
picorna (virus RNA) dengan ukuran 27-28 nm.
b. Hepatitis B
Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV) yang terbungkus serta
mengandung genoma DNA (Deoxyribonucleic acid) melingkar.HBV adalah
virus nonsitopatik, yang berarti virus tersebut tidak menyebabkan kerusakan
langsung pada sel hati.Sebaliknya, adalah reaksi yang bersifat menyerang oleh
system kekebalan tubuh yang biasanya menyebabkan radang dan kerusakan
pada hati.
c. Hepatitis C
Hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitisC (HCV).Virus ini dapat
mengakibatkaninfeksi seumur hidup, sirosis hati, kankerhati, kegagalan hati,
dan kematian.Belumada vaksin yang dapat melindungi terhadapHCV, dan
diperkirakan 3 persenmasyarakat umum di Indonesia terinfeksivirus ini.
Agent
Virus B berupa partikel 2 lapis berukuran 42 nm.
Lapisan luar virus ini terdiri atas antigent yang disingkat HBs Ag
(Hepatitis B-Surface Antigent)
Antigent permukaan ini membungkus bagian dalam virus yang disebut
partikel inti atau core.
Partikel mengandung bahan – bahan sbb:
– genome virus terdiri atas rantai DNA
– Suatu antigent yang disebut hepatitis B
care antigen (HBc Ag), suatu protein yang
tidak larut. Dalam serum, HBc Ag ini tidak
dideteksi karena HBc Ag hanya ada dalam
partikel ini yang selalu diliputi oleh antigen permukaan.
– Antigen e atau Hbe Ag, yang merupakan protein yang bisa larut, dan
karena itu dalam serum yang banyak mengandung virus maka deteksi
antigen Hbe ini akan positif.
Cara penularan
konsentrasi virus
Volume Inoculume
lama “exposure”
cara masuk VHB kedalam tubuh
kesetaraan individu yang bersangkutan
Faktor yang mempengaruhi efektivitas
penularan
konsentrasi virus
– indikator VHB yang paling praktis dan paling baik adalah
Hbe Ag (France, dkk,1981, Dienstag, 1984).
– Bila Hbe Ag (+) maka penularan akan terjadi pada 10 –
20% individu
– Bila Hbe Ag (-) kemungkinan penularan hanya 1 – 2,5%
(Seef dkk, 1978).
– dalam penularan perinatal:
bila Hbe Ag ibu (+), maka penularan dpat terjadi pada 90 –
100% bayi yang dilahirkan.
Bila Hbe Ag ibu (-), maka penularan hanya terjadi pada 10 –
25% dari bayi yang dilahirkan (Okada, dkk,1976, Stevens
dkk, 1976).
Faktor yang mempengaruhi efektivitas
penularan
Volume inokulum
– setelah tranfusi dengan darah yang VHBs Ag Positif
kemungkinan untuk timbulnya infeksi sampai 75%.
– Sedangkan risiko untuk mendapat infeksi VHB setelah
suntikan dengan jarum yang tercemar oleh darahyang HBs
Ag Positif adalah kurang dari 15%
– Makin besar volume inoculume, masa tunas dari penyakit
makin pendek dan gejala klinik makin berat.
Faktor yang mempengaruhi efektivitas
penularan
lama “exposure”
– penularan infeksi VHB perinatal melalui tusukan jarum
yang tercemar oleh darah yang HBs Ag dan Hbbe positif
hanya menimbulkan infeksi pada 10 – 20%. Sedangkan
penularan melalui hubungan seksual pada suami istri
terjadi pada 23 – 42% dari kasus, (dkk 1977).
– Hal ini dapat diterangkan karena penularan melalui
hubungan seksual pada suami istri terjadi berulang kali
dan dalam waktu yang lebih lama (Diestag, 1984).
Faktor yang mempengaruhi efektivitas
penularan
Afifah, Efi. 2005. Tanaman obat untuk mengatasi hepatitis. Jakarta : AgroMedia
Pustaka Baratawidjaja, Karnen Garna. 2002. Imunologi Dasar. Jakarta: Balai
Penerbit FakultasKedokteran Universitas Indonesia.
Badan Kesehatan
Dunia.http://who.int/immunization/topics/hepatitis_b/en/index.htmldi akses
tangal 12 Juni 2013
Handriani P. 2013.Imunisasi Hepatitis B Masuk dalam Program
Nasional.http://www.tempo.co/read/news/2013/04/09/060472151/Imunisasi-
Hepatitis-B-Masuk-dalam-Program-Nasional di akses tanggal 18 Juni 2013
Hepatitis A, Penyakit Bawaan Makanan. 2005. Available at: www.who.go.intdi
akses tanggal 13 Juni 2013
Prevalensi Hepatitis A dan Demam Tifoid di Wilayah Jember, available at
: http://toothman.posterous.com/prevalensi-hepatitis-a-dan-demam-tifoid-di-widi
akses tanggal 13 Juni 2013
Profil Kesehatan Kota Palembang 2009, Dinas Kesehatan Kota Palembang
diakses dari http://dinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen35-37.pdf