Anda di halaman 1dari 18

NOVEMBER 2016

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN KULIT DAN KELAMIN

FUNGSI SAWAR KULIT

FATHAN RASYID
K1A1 12 024
Pembimbing :
dr. Rohana Sari Suaib, Sp. kk.

PENDAHULUAN

Kulit
Organ tubuh paling luar yang melindungi dan membantu tubuh dalam berinteraksi
dengan lingkungan
Fungsi kulit antara lain sebagai sawar (barrier) antara tubuh dengan lingkungan
sekitarnya.
Kulit tersusun atas lapisan epidermis, dermis, dan hipodermis.

STRUKTUR DAN FUNGSI KULIT


Epidermis

Stratum korneum, terdiri atas sel-sel gepeng yang tidak berinti (korneosit). Sel korneosit
dihubungkan satu dengan lainnya oleh korneodesmosom.
Stratum lusidum, lapisan sel-sel tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein yg
disebut eleidin.
Stratum granulosum, lapisan yg khas dengan sitoplasma selnya yg basofilik, mengandung
butiran2 kasar (granul) keratohyalin.
Stratum spinosum, terdiri atas sel-sel yang berbentuk polihedral dengan inti yang bulat.
Stratum basale, terdiri atas sel keratinosit yang berbentuk kolumnar.

STRUKTUR DAN FUNGSI KULIT


Dermis

Lapisan kulit yg terletak antara


epidermis dan lemak subkutan,
dan merupakan suatu jaringan
penyokong yg mengandung serat
kolagen dan elastin yg membentuk
kekuatan dan elastisitas kulit.

Hipodermis

Sebagian besar disusun oleh lemak,


berfungsi sebagai cadangan energi dan
bantalan kulit.
Mesenkim adalah sel primer dari
lapisan hipodermis yg berada dalam
lobus2 dan dipisahkan oleh septum yg
fibrosa.

Fungsi Kulit
Mencegah kehilangan cairan tubuh dan penetrasi bahan2 toksik ke
dalam tubuh (fungsi sawar)
Mengatur suhu tubuh
Melindungi tubuh dari radiasi dan sinar matahari
Ekskresi bahan2 toksik
Fungsi imunologis
Absorbsi
Fungsi keratinisasi
Sintesis vit D.

SAWAR KULIT
Merupakan fungsi kulit untuk mencegah keluarnya cairan
secara berlebihan dari dalam tubuh dan menahan
substansi yg merugikan utk masuk kedalam tubuh.

Fungsi ini terutama berada pada str korneum, namun


dermis dan hipodermis jg berperan penting sebagai
komponen yg menunjang terbentuknya fungsi sawar
kulit.

STRUKTUR STRATUM KORNEUM


Korneosit terdiri atas benang2 keratin dan diselubungi oleh zat yang
tahan dan fleksibel yang disebut dengan cornified envelope.
Korneosit yg dibungkus dengan amplop ini berikatan dengan lemak yg
merupakan matriks ekstraseluler, membentuk suatu struktur yg disebut
batu bata dan semen.
Korneosit berifat hidrofilik, lemak (matriks ekstraseluler) bersifat
hidrofilik dan hidrofobik.

STRUKTUR STRATUM KORNEUM


Str korneum mengandung 70% protein, 15% air, 15% lemak.
Protein pada str korneum bersifat hidrofilik yg mampu menarik dan
mengikat air.
Lemak pd str korneum: seramid, kolesterol, asam lemak bebas, dan
lemak lainnya (trigliserid, sphingosine, fosfolipid, kolesterol sulfat).
pH dalam keadaan normal berkisar antara 5-5.5.

FUNGSI SAWAR KULIT

Sebagai sawar yg efektif antara tubuh dengan


lingkungan sekitarnya, dikenal dengan istilah:
inside-outside barrier, dan
outside-inside barrier.

FUNGSI SAWAR KULIT


inside-outside barrier

Natural
moisturizing factor
(menyerap air) dan
lemak interseluler
(menghambat air
keluar)

Mencegah
peningkatan
transepidermal
water loss
(TEWL)

Mempertahankan
hidrasi pada str
korneum

FUNGSI SAWAR KULIT


outside-inside barrier.
Str korneum

Memiliki sel korneosit yg


diselubungi oleh cornified
envelope, dan struktur
korneodermosom yg tersusun
seperti paku

Pelindung
serangan
mekanik

Struktur lemak
interseluler tersusun
membentuk membran
lamelar

Peptida
antimikroba dan
pH asam

Bersifat
hidrofobik dan
hidrofilik

Mempengaruhi
protein plasma
mikroba

Zat-zat kimia
sulit menembus
kulit secara
langsung

Lisis mikroba

Proses pembentukan komponen sawar kulit


1)
2)
3)
4)

Proses pembentukan korneosit


Proses pembentukan lemak stratum korneum
Proses pembentukan Natural Moisturizing Faktor
Proses deskuamasi.

Proses Pembentukan Korneosit

Dibentuk oleh sel di str basale (keratinosit)


Mengalami diferensiasi
Masuk ke str korneum menjadi tipis dan tidak berinti

Pematangan dan diselubungi membran tipis yaitu cornified


envelope dan tersusun atas protein yg berikatan secara silang
dengan bantuan enzim transglutaminase

Proses Pembentukan Lemak Stratum Korneum


Lemak pada badan lamelar (fosfolipid,
glukosilseramid, spingomielin
kolesterol)
Bereaksi dengan enzim-enzim
(-glukoserebrosidase, spingomielinase,
secretory phospholipase A2 dan steroid
sulfatase.

Seramid, asam lemak bebas dan


kolesterol.

Proses pembentukan Natural Moisturizing Faktor

Filagrin

Degradasi oleh enzim proteolitik


menjadi asam amino

NMF

Proses Deskuamasi
Korneosit yang intak pada bagian
atas stratum korneum
Enzim proteolitik memecah
korneodesmosom

Deskuamasi korneosit

Kulit menjadi normal tanpa skuama


kering

Faktor yang mempengaruhi fungsi sawar kulit

HOMEOSTASIS FUNGSI SAWAR KULIT


Kerusakan barrier
peningkatan kehilangan air
Pergantian ion-ion pada stratum
Sekresi lamellar body
Peningkatan sintesis lipid
Pembentukan dan sekresi lamellar body yg baru
Kembalinya lipid ke ruang ekstraselular stratum korneum
Pengolahan ekstraselular dari lipid untuk membentuk membran lamellar matur
Pemulihan fungsi barrier

Anda mungkin juga menyukai