1.Prinsip 5 C
2. Penawaran rutin tes HIV
3. Algoritma Layanan Tes HIV
PRINSIP Tes HIV
1. Informed Consent (persetujuan pasien)
2. Confidentiality (konfidensialitas)
3. Counseling (konseling)
4. Correct test result (hasil tes yang sahih)
5. Connect to care, prevention and treatment
services (dihubungkan dengan layanan
Pengobatan Dukungan dan Perawatan serta
pencegahan)
Penerjemahan 5 C (1)
• Penerjemahan 5 C yaitu
1. Informed Consent
• Cukup informasi singkat alasan di tes HIV
• Cukup verbal dan tidak perlu tanda tangan – perlu
diikuti oleh donor yang lain
• Definisi usia pada anak- mempertimbangkan banyak
anak remaja sudah tertular dan tidak mau diketahui
orang tua/keluarga – pada anak usia < 18 thn siapa
yang jadi wali jika tidak ada ortu atau jauh dari keluarga
2. Confidentiality
•Status HIV akan dibuka kepada sesama
nakes untuk kepentingan perawatan
dan pengobatan
•Pembukaan status HIV kepada
pasangan dengan atau tanpa
persetujuan dari penderita
•Perlu evaluasi kemungkinan terjadinya
kekerasan fisik – cara?
Penjelasan tentang Konfidensialitas
Layanan tes harus konfidensial, artinya :
segala isi komunikasi antara/pasien dengan petugas
atau konselor tidak boleh dibuka kepada orang lain
tanpa persetujuan pasien.
5. Connect to care
– Memastikan bahwa semua hasil tes positive wajib
mendapatkan akses pengobatan ARV
Triase
• Triase – bentuk pencarian kasus yg dilakukan
oleh unit layanan kesehatan
– Skrining R1 oleh petugas kesehatan
• Hasil reaktif perlu dirujuk ke sarana yg mampu
menegakkan diagnosis dan memberikan
pengobatan ARV
Alur Triase
Skrining dengan 1 rapid tes di
fasyankes/komunitas