Anda di halaman 1dari 15

PAPER

MIOMA UTERI

Disusun Oleh

DINI HARANI
1508320024

Pembimbing :

Dr. Taufik mahdi, Sp.OG


Disusun Sebagai Tugas Untuk Mengikuti
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan
Rumah Sakit Haji Medan
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
2016
.
Latar Belakang

Myoma uteri merupakan jenis


tumor uterus yang paling umum
ditemukan pada wanita

Di Indonesia myoma uteri ditemukan 2,39 –


11,7% pada semua penderita ginekologi yang
dirawat. Berdasarkan otopsi, Novak
menemukan 27% wanita berumur 25 tahun
mempunyai sarang-sarang myoma.
Definisi Mioma Uteri

Myoma uteri adalah neoplasma jinak yang


tersusun dari otot polos uteri dan jaringan ikat yang
menompangnya dan sering juga disebut sebagai
fibromyoma, leiomyoma, fibroid. Dapat bersifat
tunggal atau multipel dan mencapai ukuran besar
(100 pon). Konsistensinya keras, dengan batas kapsel
yang jelas sehingga dapat dilepaskan dari sekitarnya.
Klasifikasi
- Menurut lokasi

 Menurut lokalisasi, myoma uteri terdapat di : 1,2,6

 Cervical (1-3%)

 Corporal

- Menurut posisi

 myoma submukosa
 myoma intramural/interstitial

 myoma subserosa/subperitonal
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
Umur
Paritas
Faktor ras dan genetic
Fungsi ovarium
Hormonal
PATOFISIOLOGI
Meskipun myoma umum terjadi, hanya
beberapa yang menimbulkan keluhan, yang
tergantung pada ukuran, jumlah dan lokasi
myoma. Umumnya myoma timbul karena
rangsangan estrogen yang ada sampai terjadinya
menopause. Seiring waktu, myoma asimptomatik
sebelumnya tumbuh dan menjadi simptomatik.
Sebaliknya, banyak myoma mengecil pada
menopause.
Tekanan pelvis dan keluhan nyeri
disebabkan efek massa. Ini dapat terjadi pada
myoma tunggal besar atau dari kombinasi
myoma kecil multipel.
Kelainan perdarahan dikarenakan distorsi
kavitas endometrial oleh myoma.
Meskipun belum ada kesepakatan bersama
mengenai mekanismenya, myoma diperkirakan
berkaitan dengan infertilitas, malpresentasi
fetal, dan kelahiran preterm. Mekanisme yang
mungkin termasuk distorsi kavitas endometrial
dan kelainan endometrium yang meliputi
myoma.
GEJALA KLINIS
 Perdarahan yang abnormal (menometrorrhagia,
dismenorrhae)
 Nyeri

 Akibat tekanan (pressure effect)

 Tumor/massa di perut bawah

 Gejala-gejala sekunder

 Infertilitas

 Abortus spontan
Gejala Sekunder Akibat perdarahan yang hebat:
 Anemia

 Lemah

 Pusing-pusing

 Erythrocytosis pada myoma yang besar


DIAGNOSIS MIOMA UTERI

Anamnesis
Dalam anamnesis dicari keluhan utama serta gejala
klinis mioma lainnya, faktor resiko serta kemungkinan
komplikasi yang terjadi.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan status lokalis dengan palpasi abdomen.
Mioma uteri dapat diduga dengan pemeriksaan luar
sebagai tumor yang keras, bentuk yang tidak teratur,
gerakan bebas, tidak sakit.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Laboratorium 3
Anemia merupakan tanda umum dari myoma uteri.
 Imaging

Pemeriksaan dengan USG ( Ultrasonografi ) trans-


abdominal dan trans-vaginal bermanfaat dalam menetapkan
adanya mioma uteri.
 MRI (Magnetic Resonance Imaging)

sangat akurat dalam menggambarkan jumlah, ukuran, dan


likasi mioma tetapi jarang diperlukan.
o Histeroskopi mungkin dapat membantu dalam identifikasi dan
juga untuk mengangkat myoma submukosa. Laparaskopi lebih
jelas dalam menentukan asal dari leiomyoma dan lebih banyak
digunakan untuk myomaektomi
DIAGNOSIS BANDING
 Adenomyosis
 Disfungsi hormonal

 Polips uterus (endometrial)


PENATALAKSANAAN MIOMA UTERI

-Konservatif
-Pengobatan Operatif
Jenis operasi yang dilakukan dapat berupa :
 Enukleasi Mioma
 Histerektomi
 Penanganan Radioterapi
Komplikasi Mioma Uteri
-Degenerasi ganas.
-Torsi (putaran tangkai).
-Nekrosis dan infeksi
Prognosa
Prognosis baik jika ditemukan mioma berukuran
kecil, tidak cenderung membesar dan tidak memicu
keluhan yang berarti, cukup dilakukan pemeriksaan
rutin setiap 3-6 bulan sekali termasuk pemeriksaan
USG. 55% dari semua mioma uteri tidak
membutuhkan suatu pengobatan dalam bentuk
apapun.
Menopause dapat menghentikan pertumbuhan
mioma uteri. Pengecilan tumor sementara
menggunakan obat-obatan GnRH analog dapat
dilakukan, akan tetapi pada wanita dengan hormon
yang masih cukup (premenopause), mioma ini dapat
membesar kembali setelah obat-obatan ini dihentikan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai