Anda di halaman 1dari 22

Ilham Akbar

10542 0385 12

Pembimbing :
dr. Zulfikar Tahir, M.Kes, Sp. An
IDENTITAS
Nama : Tn. Muh. Idrus
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 62 Tahun
Berat Badan : 65 kg
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sabutung No.140 Makassar
Diagnosis : Tumor Gaster
ANAMNESIS
• Seorang pasien laki-laki usia 62 thn MRS Pelamonia

dengan keluhan nyeri perut sejak 1 bln yang lalu dan

perut terasa kembung. Keluhan dirasakan hilang timbul

dan kadang memberat jika beraktivitas. Mual (-), muntah

(-), BAB konsistensi lunak, BAK frekuensi 3-4 x sehari.


b.Riwayat penyakit dahulu :
1)Riwayat asma (-)
2)Riwayat penyakit jantung (-)
3)Riwayat penyakit diabetes melitus (-)
4)Riwayat alergi makanan (-) dan obat (-)

c. Riwayat operasi : (-)


PEMERIKSAAN FISIK

1.Status Generalisata : Sakit sedang/Gizi baik/Composmentis


GCS 15 (E4M6V5)
2.Tanda Vital :
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 80x/menit, reguler
Suhu : 36,50C
Pernapasan : 24x/menit, spontan
3.VAS :5
4.Kepala : mata ; konjungtiva anemis (-), pupil
isokor
5.Dada : simetris, retraksi (-)
6.Paru : Vesikuler , Rh -/-, wh -/-
7.Jantung : BJI/BJII kesan normal, murni, reguler,
ictus cordis tidak tampak, tidak ada
bising jantung.
8.Abdomen : Ikut gerak napas, peristaltik (+) kesan
normal
9.Ektremitas : Tidak tampak kelainan
10. Terpasang kateter : Tidak terpasan
11.Berat Badan : 65 kg
DIAGNOSIS
• Tumor Gaster
PENATALAKSANAAN
1. RL 28 Tpm
2. Cefixime 2x1 gr
3. Metronidazole 3x 500 mg
4. Ranitidin 2x1 gr
5. Asam Traneksamat 3x500 mg
Laporan Anastesi

•Jenis pembedahan : Laparatomi


•Jenis anestesi : General Anestesi
•Lama operasi : 16.00 – 17.00 (60 menit)
•Anestesiologi : dr., Muh. Ermil Z.
Sp.,An
•Ahli Bedah : dr. Liliyanto Sp.B Onk
•Posisi : Supine
• Teknik anastesi : GETA
• Premedikasi : Fentanil 100 mg
• Induksi : Propofol 70 mg
• Medikasi tambahan : Midazolam 1 mg
• Maintanance : O2 10 Lpm, Isoflurane
• Respirasi : Pernapasan spontan
• Posisi : Supinasi
• Cairan durante operasi : RL 500 ml
TINJAUN PUSTAKA

Tumor Gaster
• Defenisi
Istilah ini meliputi semua karsinoma yang tidak invasif
kedalam lapisan muskularis dan masih terbatas pada
mukosa dan submukosa. EGC dapat berupa penonjolan
dari fokus kecil dan kadang secara diam-diam
meluas, sehingga mengesankan kemungkinan dari
gabungan beberapa fokus (multicentris).
• Selain itu, factor lain yang mempengaruhi
adalah factor herediter, golongan darah
terutama golongan darah A dan factor
infeksi Helicobacter pylori.
• Patogenesis
Dapat disimpulkan bahwa kebiasaan hidup
mempunyai peran penting, makanan panas
dapat merupakan factor timbulnya tumor ganas
seperti juga makanan yang diasap dan ikan asin
yang mungkin mempermudah timbulnya tumor
ganas gaster
Manifestasi Klinik
•Keluhan utama tumor ganas gaster adalah berat
badan menurun (82%), nyeri epigastrium (63%),
muntah (41%), keluhan pencernaan (40%),
anoreksia (28%), keluhan umum (25%), disfagia
(18%), nausea (18%), kelemahan (17%), sendawa
(10%), hematemesis (7%), regurgitasi (7%) dan
lekas kenyang (5
Terapi

A.Pembedahan

Jika penyakit belum menunjukkan tanda penyebaran,


pilihan terbaik adalah pembedahan. Walaupun telah
terdapat daerah sebar, pembedahan masih dilakukan
sebagai tindakan paliatif.
B.Kemoterapi

Pada tumor ganas gaster dapat dilakukan pemeberian obat


tunggal atau kombinasi kemoterapi. Diantara obat yang
digunakan adalah 5FU, trimetrexote, mitomisin C,
hidrourea, epirubisin, dan karmisetin dengan hasil 18% -
30%.
Diskusi
• Pada kasus ini seorang laki-laki usia 62 thn MRS Pelamonia

dengan keluhan nyeri perut sejak 1 bln yang lalu dan perut terasa

kembung. Keluhan dirasakan hilang timbul dan kadang memberat

jika beraktivitas. Mual (-), muntah (-), BAB konsistensi lunak, BAK

frekuensi 3-4 x sehari


• Dilakukan anastesi umum dengan menggukan
pipa endotrakeal. Anastesi umum adalah
keadaan tidak sadar yang bersifat sementara
yang diikuti oleh hilangnya rasa nyeri
• Pada pasien ini dilakukan, dievaluasi dan
persiapan. Penilain dan persiapan praanastesi
dimulai dari anamnesis, yang meliputi riwayat
penyakit sistemik yang diderita, yang dapat
mempengaruhi atau dipengaruhi oleh anastesi,
riwayat pemakaian obat sebelumny
• Pengunaan fentanyl pada kasus ini meruapakan opiod yang

digunakan sebagai analgesik (penghilang rasa nyeri) atau dapat

digunakan dengan obat anstesi yang lainya

• Penggunaan ketorolac setelah melakukan tindakan laparotomy

bertugas untuk membantu mengurangi nyeri. Selain itu ketoralac

merupakan NSAID berkerja dengan memblok substansi inflamasi.


• TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai