Anda di halaman 1dari 20

Farmakologi Obat Antiaritmia

Disusun oleh:
Fadhel Jimy Anugerah (111007010001)
Putri Permata Sari (1310070100175)
Ulfah Sectie Rahmadiani (1310070100171)

Pembimbing:
dr. Ade Ariadi, Sp.An
Defenisi Aritmia

Aritmia adalah Gangguan pada pembentukan


impuls dan atau konduksi impuls sehingga
menyebabkan: Denyut terlalu lambat
(bradikardi), atau Denyut terlalu cepat
(takikardi). Jantung memiliki sel-sel khusus yg
bersifat automatis yg secara intrinsik
menghasilkan potensial aksi berirama tanpa
rangsangan dari luar sel pace maker.
Sistem perangsangan & konduksi
jantung : Nodus Sinoatrial (SA), Jalur
internodus, Nodus Atrioventrikular
(AV), Berkas Atrioventrikular, dan
Sistem Purkinye.
Penyebab Aritmia

1. Adanya Automatisasi yg abnormal


· Adanya sel jantung (ectopic focus) yg
menunjukkan automatisasi yg lbh cepat dr
nodus SA.
· Adanya kerusakan sel miokard krn hipoksia.
· Ada ketidakseimbangan elektrolit (t.u gangguan
keseimbangan K+).

2. Adanya kelainan induksi impuls


· Adanya blokade satu arah krn kerusakan
miokardium menyebabkan sal. induksi yg
abnormal (re-entry).
Tipe Aritmia

1. Aritmia Supraventrikular Aritmia bermula dari atrium


atau atrioventrikular
Takikardi sinus, bradikardi sinus, paroxysmal
supraventrikular takikardi, flutter atrial, fibrilasi atrial.

2. Aritmia Ventrikular Aritmia berasal dari ventrikel


Takikardi nodus AV, heart block, kontraksi nodus
prematur.

3. Aritmia Junctional
Kontraksi ventrikel prematur, takikardi (abnormal ritme
dari ventrikel) ventrikel, fibrilasi ventrikel (adanya
impuls dari beberapa tempat di ventrikel).
Terapi Aritmia

1. Farmakologi : Biasa digunakan klasifikasi


Singh-Vaughan Williams yang didasarkan
hanya pada kanal atau reseptor yang
terpengaruh.

2. Nonfarmakologi : cardioversion, the


implantable cardioverter-defibrillator (ICD),
ablation.
Mekanisme Aksi Umum Obat-Obat Antiaritmia

· Beraksi pada 1 atau lebih dari 3 arus kanal


ion Na, Ca dan K (INa, ICa, IK).
·Atau beraksi pada adrenoseptor yang
mengatur arus kanal ion ini.
· Atau beraksi pada AV node yang Ca-
dependent dimana durasi refraktori
tergantung pada tingkat pulih dari inaktivasi
kanal Ca/Ca channel.
Anti Aritmia
Berdasarkan jenisnya dapat digolongkan sbg berikut :

1. Obat grup 1(Local Anesthetics)


· Diklasifikasikan lagi berdasarkan efeknya pada
durasi potensial aksi (AP)

· Mekanisme Aksi : Menghambat kanal Na shg


mengurangi kepekaan sel jantung thd rangsangan;
Memperlambat fase depolarisasi; Agen yang
paling selektif adalah grup 1B yang berefek pada
kanal Na saat iskemik, tidak pada saat normal.
Obat grup 1A

· Contoh: prokainamida, quinidin, disopiramid.


Amiodaron(lebih sering masuk kelas 3)
· Berefek pada aritmia atrial dan ventrikular
dengan mengeblok Ina memperlambat kecepatan
konduksi pada atria, Purkinje fibers, dan sel
ventrikel meningkatkan interval QRS pada ECG
· Juga mengeblok IK , memperlambat
repolariasi meningkatkan durasi AP dan ERP
meningkatkan interval QT.
Farmakokinetik, penggunaan klinis dan toksisitas :

· Prokainamida terutama digunakan pada aritmia atrial dan


ventricular: sering dipakai pada saat fase akut MI
· Dapat menyebabkan hipotensi dan sindrom yang
reversibel mirip lupus
· Quinidin dan disopiramid lebih jarang digunakan
· Quinidin menyebabkan cinchonism (sakit kepala, vertigo,
tinnitus); tekanan; gangguan GI, reaksi autoimun, (cth,
thrombocytopenic purpura).
· Quinidine menurunkan klerens digoksin sehingga dapat
meningkatkan konsentrasi serum glikosida secara signifikan.
· Disopiramid dapat memperburuk gagal jantung.
· Semua agen grup 1A dapat menyebabkan aritmia baru.
· Hiperkalemia memperburuk toksisitas jantung pada agen
grup 1.
Obat grup 1B

· Contoh: Lidocaine (rute IV or IM),


Mexiletine (oral)
· Lidocain berefek secara selektif saat
iskemik atau depolarisasi; menurunkan durasi AP
· Hanya punya sedikit efek pada sel jantung
normal efek kecil pada EKG
· Phenytoin: antikonvulsan, bukan anastetik
lokal kadang diklasifikasi obat grup 1B karena
dapat digunakan untuk mengatasi aritmia yang
diinduksi penggunaan digitalis.
Farmakokinetik, penggunaan klinis dan toksisitas

· Lidokain (rute im dan iv, tidak po)


berguna pada aritmia ventrikel saat iskemik
akut setelah MI.
· Mexiletin beraksi mirip, diberikan po
· Dapat menyebabkan toksisitas layaknya
anestesi lokal: stimulasi CNS seperti
kejang,tekanan jantung,alergi
· Dapat memperburuk aritmia, kejadiannya
lebih jarang dibanding obat grup 1A
· Hiperkalemia meningkatkan toksisitas
jantung.
Obat Grup 2 (beta bloker)

· Contoh: Propranolol,esmolol
· Beraksi dengan mengeblok cardiac –
adrenoceptor, penurunan cAMP penurunan ion
Na dan Ca
· Interval PR lebih panjang oleh obat ini
·Sotalol dan amiodarone, mempunyai efek pada
obat grup 2 (lebih sering terklasifikasi grup 3)
Penggunaan klinis & toksisitas

· Esmolol iv, (very short-acting blocker),


digunakan pada aritmia akut
· Propranolol, metoprolol, & timolol
digunakan untuk pengobatan profilaksis pada
pasien yang telah mengalami MI
· Penggunaan obat ini bisa menurunkan
progresi gagal jantung kronik dan menurunkan
fatal aritmia
Obat grup 3 (Potassium IK Channel Blockers)

· Contoh: Dofetilide,ibutilide, Sotalol


(mempunyai 2 isomer optik-isomer beraksi
bloker dan antiaritmia
· Amiodarone biasanya diklasifikasi grup 3
karena mengeblok kanal K. obat ini jga
memperpanjang durasi AP seperti bloker kanal
Na
· Dronedaron adalah obat baru, mirip dgn
amiodaron, dengan efikasi dan toksisitas yang
lebih sedikit
Antiaritmia Grup 4 (Calcium Channel Blockers)

· Contoh: Verapamil, Diltiazem


· Nifedipine dan dihidropiridin lain tidak
berefek antiaritmia
· Verapamil dan diltiazem mengeblok kanal Ca
memperlambat konduksi di AV node &
aktivitas pacemaker memperpanjang interval
PR
Penggunaan klinis dan toksisitas

· Tersedia secara oral dan parenteral


· Toksisitas yang paling penting: efek
farmakologi yg berlebihan, hipotensi bisa terjadi
· Harus dihindari pada kasus takikardia
ventrikel
Kesimpulan

Aritmia atau disritmia adalah perubahan


pada frekuensi dan irama jantung yang
disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal
atau otomatis . Penyebab dari gangguan irama
jantung adalah Gangguan artikulasi coroner
misalnya aterosklerosis coroner, spasme arteri
coroner, iskemi miokard, infark miokard,
Peradanganjantung,Gagal jantung, dan lain-lain.
Obat Aritmia Grup I : meningkatkan
waktu repolarisasi, interval QT. Grup II Dan
IV : menurunkan denyut jantung,
menurunkan kekuatan kontraksi ventrikel,
menurunkan stroke volume, memperpanjang
interval PR. Grup 3 : hanya bekerja pada
jarinagn ventrikuler. Grup 4 : tidak boleh
digunakan setelah MI, atau pada pasien
dengan HF, atau hipertrofi ventrikuler kiri.
Terapi non farmakologi : Kurangi merokok,
Kurangi stress, Kurangi minuman beralkohol,
Diet dan lain-lain.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai