Anda di halaman 1dari 26

TUMOR OTAK

CBD Kepanitraan Sistem Saraf


Anatomi Otak
• Berat 1400 gram
• Kulit, tengkorak, selaput otak (duramater, arachnoid mater, piamater), cairan
serebrospinal
• Supratentorial & infratentorial
• Lobus frontal (prilaku, keputusan emosi)
• lobus temporal (pendengaran, keseimbangan, memori).
• lobus oksipital (pengelihatan)
• lobus parietal (sensorik)
Definisi
• Tumor otak merupakan suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak
(benigna) ataupun ganas (maligna)
• Primer & Sekunder
• Patologi anatomi
Etiologi
1. Herediter (meningioma, astrositoma dan neurofibroma )
2. Sisa – sisa sel Embrional (kraniofaringioma, teratoma
intrakranial dan kordoma)
3. Radiasi (tinea kapitis)
4. Virus
5. Substansi Karsinogenik (methylcholanthrone,
nitroso-ethyl-urea)
Patologi
• Maligna & Benigna.
• Pertimbangan mikroskopis
1. Apakah gambaran yang ita lihat itu merupakan suatu
gambaran neoplasma, suatu granuloma, atau suatu gliosis?
2. Bila neoplasma, apakah neoplasma primer atau sekunder?
3. Bila primaer apakah glioma atau nonglioma
4. Bila glioma, apakah tipe sel yang paling banyak terlihat?
(misalnya astrositoma, ependioma, atau oligodendroglioma)
5. Bila glioma, bagaimana derajat keganasannya (derajat 1 – 4 )
Pengelompokan
• Atrositoma • Meningioma
• Astrositoma, derajat 1 – 2 • Adenoma hipofisis
• Astrositoma, derajat 3 – 4 • Neurilemoma (neurofibroma)
(glioblastoma multiforme)
• Ependimoma derajat 1 – 4 • Hemangioblastoma

• Oligodendriglioma • Khordoma

• Meduloblastoma
• Neuroatrositoma
Meningioma
• Vili arakhnoidi  arachnoid caps cell
• Melekat pada selaput otak

• Mikroskopik
1. Meningioma meningotelial
2. Meningioma prasmomateus (psammoma)
3. Menigioma fibroblastic

• Bertambah banyak, pleimorfisma, sel-sel raksasa,


mitotic)
Manifestasi Klinis
• Tekanan Tinggi Intra Kranial
• Karena adanya obstruksi pada system ventrikel
• Adanya massa tumor yang membesar
• Tenaga penyerapan
• Karena adanya obstruksi pada system vena
• Karena tumor sendiri merupakan stimulasi produksi liquor

• Kejang
• Perdarahan Intrakranial
• Gejala disfungsi Umum
• Gejala Neurologis Fokal
Pemeriksaan Penunjang & Diagnosis
• Fotopolos, EEG, Ekoensefalografi)
• MRI
• Diagnosis
• Anamnesis, Pemeriksaan Fisik, dan Pemeriksaan Penunjang
• Hasil CT-Scan
• Pendorongan struktur garis tengah otak
• Penekanan dan perubahan bentuk ventrikel
• Kelainan densitas pada lesi:
• Hipodens
• Hiperdens atau kombinasi

• Kalsifikasi, perdarahan
• Edema perifokal
Penatalaksanaan
• UMUM
• Breathing
• Blood
• Bowel
• Blader
• Brain

• KHUSUS
• Kortikosteroid 4-20 mg  edema vasogenic  TTIK
• Terapi Operatif
• Terapi Konservatif (Radioterapi, Kemo terapi, Imunoterapi)
• Diagnosis dini, penanganan tepat
• Angka ketahanan hidup
• 5 years survival
• 10 years survival
Status Pasien
Anamnesa
• Pasien datang ke poli klinik saraf RSU kelungkung diantar oleh keluarganya dengan keluhan
nyeri kepala sejak ± 5 – 6 bulan yang lau. Nyeri kepala dirasakan passien diseluruh bagian
kepala, pasien mengaku tidak mengetahui bagaimana kronologi awal terjadinya nyeri kepala
seperti ini namun nyeri kepala dirasakan semakin lama semakin memberat dan semakin
parah ketika ada dalam udara dingin. Selain nyeri kepala, pasien juga mengeluhkan
merasakan lemas pada anggota gerak bagian kiri baik atas maupun bawah. Lemas dirasakan
± 4 bulan yang lalu setelah muncul nyeri kepala, pandangan mata kabur secara perlahan –
lahan dan sulit berkonsenterasi. Mual dan muntah juga dikeluhkan pasien, BAB dan BAK
dalam batas normal.
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien memiliki riwayat Hipertensi dan pasien mengatakan tidak ada gejalasepri polidipsi,
polipagi, poliuri. Riwayat Penyakit Keluarga
Hipertensi (-) DM (-) Stroke (-) Asma (-)
• Keadaan Umum
• Keadaan Umum ։ Sakit Sedang
• Kesadaran ։ Compos Mentis
• Tanda-tanda Vital
• Tekanan Darah ։ 95/70 mmHg
• Denyut Nadi ։ 70 x/menit Irreguler
• Frekuensi Nafas ։ 20 x/menit
• Suhu ։ 36 °C
• BB ։ 75 kg
• TB ։ 160 cm
• IMT ։ 29,3 kg/m2 (gizi buruk)
• Status Generalis
• Kepala
• Bentuk ։ Normocephal
• Nyeri tekan ։ (-)
• Wajah ։ Asimetris deviasi ke sebelah kiri, pucat (-), ikterik (-).
• Mata
• Edema Kelopak Mata ։ (-/-)
• Konjungtiva Anemis ։ (-/-)
• Sklera Ikterik ։ (-/-)
• Sekret ։ (-/-)
• Ptosis ։ (-/-)
• Lagoftalmus ։ (-/-)
• Hidung ։ simetris, septum deviasi (-/-), deformitas (-/-), sekret (-/-
)
• Bibir ։ Asimetris ke sebelah kiri, Sianosis (-), edema (-)
• Tenggorokan ։ Kesan tenang
• Leher
• Kelenjar Getah Bening : Pembesaran Kelenjar (-)
• Kelenjar Tiroid : Pembesaran tiroid (-)
• Trakea : Deviasi (-)
• Thoraks
• Paru ։
• Inspeksi ։ Simetris (+), Peradangan (-)
• Palpasi ։ Fremitus vocalis (+/+)
• Perkusi ։ Sonor di seluruh lapang paru
• Auskultasi ։ Vesikuler (+), ronchi (-), wheezing (-)
• Jantung
• BJ I-II reguler tunggal, murmur (-).
• Abdomen
• Inspeksi ։ dinding abdomen datar, jaringan parut (-), distensi (-)
• Auskultasi ։ bising usus (+) 9x/menit
• Palpasi ։ nyeri tekan (+) epigastrium , hepar dan lien tidak teraba membesar
• Perkusi ։ timpani (+) pada 9 regio abdomen
• Ekstremitas
• Atas ։ akral hangat (+/+), edema (-/-)
• Bawah ։ akral hangat (+/+), edema (-/-)
Resume
• Seorang pasien perempuan berusia 49 tahun dating ke poli saraf RSU Klungkung
diantar oleh keluarganya dengan keluhan nyeri kepala sejak ± 6 bulan yang lalu,
yang 2 bulan kemudian diikuti dengan adanya lemah pada sebelah anggota gerak,
nyeri kepala disertai mual muntah, dan keluhan sulit berkonsenterasi. Nyeri kepala
dirasakan semakin lama semakin memberat.
• Dari pemeriksaan neurologis didapatkan GCS E4V5M6, tanda perangsangan
meningeal Negativ, dan hanya di temukan ketertinggalan pada wajah sebelah kiri.
Refleks patologis positif ketika dilakukan test Babinski pada kaki kiri, refleks
fisiologis positif dan ditemikan adanya peningkatan refleks pada ekstremitas atas
maupun bawah sebelah kiri. Pada pemeriksaan tenaga ditemukan penurunan
tenaga pada ekstremitas atas dan bawah sebelah kiri.
Diagnosis
• Diagnosa Klinis
• Cefalgia dengan tanda – tanda TIK meningkat

• Hemiparesis sinistra
• Paresis nervus II sinistra
Diagnosa Topis

• Supra Tentorial
• Diagnosa Banding
• Tumor Serebri sus Meningioma
• Brain Edema
• Herniasi Serebri
• Interpretasi :
• Tampak lesi heterogen batas tegas tapi ireguler di frontoparietalis kanan dan tampak hipodens
di dalamnya uk. 5,8x5x4,5 cm dengan perifocal edema di sekitarnya.
• Gyri tanpak menyempit dan sulci melebar
• Sistem ventrikel dan cystrena tampak melebar
• Tak tampak midline shift
• Region sella tursica dan sinus cavernosus tampak normal
• Tampak midline shift ke kiri 1,1cm
• Tak tampak klasifikasi abnormal
• Pons mesensefalon dan cerebellum tidak tampak kelainan
• Orbita, sinus maxsila, sinus ethmoidalis, sphenoidalis, frontalis dan mastoid kanan
kiri tampak norma
• Calvaria tak tampak kelainan.
• Kesan ։
• heterogen batas tegas tapi ireguler di frontoparietalis kanan dan tampak hipodens
di dalamnya uk. 5,8x5x4,5 cm dengan perifocal edema di sekitarnya.
• Susp masa intra axial dd/ susp extraaxial
• Tulang carvaria dalam batas normal
• Diagnosis Kerja ։ Tumor Serebri susp Meningioma
• Penatalaksanaan
• IVFD RL 12 tpm
• inj Dexametason 4 x 10 mg
• inj Ranitidine 2 x 1 amp
• Paracetamol Tab 3 x 500mg

Anda mungkin juga menyukai