“Malaria Cerebral”
Oleh :
Anggi Irianti Aronggear
Penguji/Pembimbinf :
dr. Gracia Y. V. Daimboa, Sp.PD
Riwayat Sosial : Pasien tinggal dirumah kedua orang tua pasien, di sekitar rumah
terdapat banyak tanaman dan pepohonan.
Vital Sign
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Denyut Nadi : 103 kali/menit
Pernapasan : 24 kali/menit
Suhu Tubuh : 37,80 C
Lanjutan…
Kepala/leher :
Mata : Konjungtiva Anemis (+/+), Sklera Ikterik (-/-),
Hidung : Deformitas ( - ), sekret ( - )
Telinga : Deformitas ( - ), sekret ( - )
Mulut : Deformitas ( - ), bibir sianosis ( - ), oral candidiasis (+), Hipertrofi gusi (-), atrofi papil
lidah (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), Trakea di tengah
Thorax : Inspeksi : Simetris, ikut gerak napas Cor : Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Vocal FremitusD=S Palpasi : Ictus cordis teraba di linea
Perkusi : Sonor midclavikula Sinistra ICS V
Auskultasi : SN vesikuler (+), Rhonki(- Perkusi : Batas kanan jantung ICS IV linea
/-), Wheezing(-) parasternal dextra. Batas kiri jantung ICS V
linea midclavicula sinistra
Auskultasi : BJ I–II regular, murmur (-), gallop
(-)
Lanjutan…
Calcium ion 1.15 1.15 - 1.35 1.15 – 1.36 1.35 - 1.37 mEq/L
Problem List
Problem list (I) Planning Planning
Malaria Tropika +2
Malaria Berat
Anemia
Hipoalbumin
PENGOBATAN
• Malaria berasal dari kata Italia (mala + aria) yang berarti “udara
yang jelek/salah”.
• Penyakit malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh sporozoa
dari genus Plasmodium yang secara klinis ditandai gejala berupa
demam, menggigil, anemia dan splenomegali.
• Malaria berat diartikan sebagai temuan parasit aseksual, gejala-
gejala klinis malaria dan tanda-tanda komplikasi pada seseorang
penderita.
• Komplikasi malaria disebabkan oleh Plasmodium falciparum,
Plasmodium vivax, dan Plasmodium knowlesi.
Etiologi
Plasmodium
Pembiakan
aseksual di
jaringan hati
(Merozoit)
Anopheles
betina (Seksual)
Mikropskopik Plasmodium
Penularan Menginfeksi
melalui gigitan eritrosit “Hasil laboratorium pada pasien dididapatkan
Anopheles (Sporozoit) plasmodium dan gamet falciparum atau penyebab dari
malaria Tropika.”
Patogenesis
Patogenesis penyakit
malaria dipengaruhi oleh
faktor parasit (agent), faktor
pejamu (host), dan faktor
lingkungan (environment).
Lanjutan…
Malaria pada kehamilan Pada ibu hamil trisemester I dan II & pada serta pada masa
Nifas/Puerperium (penurunan imunitas yang menyebabkan
mudahnya terjadi infeksi pada ibu hamil).
Malaria pada pelancong Umumnya pada pelancong yang belum memiliki kekebalan (non-
(traveller) immune) pada parasit malaria.
Lanjutan…
“Pada pasien ditemukan penurunan kesadaran dan BAK seperti teh serta
peningkatan fungsi ginjal seperti BUN 20,8 mg/dL dan kreatinin 1,00 g/dL yang
dapat mengindikasikan adanya tanda gagal ginjal akut atau bagian dari
komplikasi dari malaria berat“
Manifestasi klinis
Masa Tipe
Rata-Rata
Plasmodium Inkubasi Panas Relaps Menifestasi klinik
(Hari)
(Hari) (Jam)
Gejala gastrointestinal; hemolis; anemia;
ikterus; gejala serebral; edema paru;
Falciparum 12 9-14 24,36,48 Tidak
hipoglikemia; syok; gangguan kehamilan;
kelainan retina.
Splenomegali ruptur limpa; anemia
Vivax 13 12-17 48 Ya
kronik.
Ovale 17 16-18 48 Ya Sama dengan P.vivax
Splenomegali menetap, ruptur limpa,
Malariae 28 18-40 72 Tidak
sindroma nefrotik
Demam, nyeri perut, trombositopenia,
Knowlesi 9-12 9-13 21 Tidak
gangguan ginjal, ikterik, hiperparistemia.
Gejala klasik malaria
Serangan primer Dimulai dari akhir masa inkubasi dengan serangan paroksismal
(menggigil, panas dan berkeringat).
Periode laten Periode dimulai dari tanpa gejala dan tanpa parasitemia selama
terjadinya infeksi malaria.
Relaps atau Rechute Berulangnya gejala klinik atau parasitemia yang lebih lama dari waktu
diantara serangan periodik dari infeksi primer atau setelah periode
yang lama dari masa laten (sampai 5 tahun)
Lanjutan…
Anamnesis :
Trias Malaria
Riwayat malaria
• Metode semi - kuantitatif pada sedian darah tebal, yakni sebagai berikut :
• Hiperparasitemia • Hipoglikemi
• Hemoglobinuria
• Anemia berat
• Hiperparasitemia
- DHP + Primakuin.
- DHP 1 kali perhari selama 3 hari, dengan dosis sama dengan pengobatan
malaria lainnya dan tidak diberikan primakuin
Artesunat
Artesunat diberikan dengan dosis 2,4 mg/kgbb i.v. sebanyak 3 kali (0, 12, 24) di
hari pertama. Selanjutnya diberikan 2,4 mg/kgbb i.v. per 24 jam sampai
dari pemberian pertama. Apabila dalam 48 jam tidak ada perbaikan, dosis