Anda di halaman 1dari 35

Depresi Berat

(Major Depression)
DEPRESI BERAT (MAjOR DEPRESSION)
Epidemiologi.
Insiden dan prevalensi.
- Paling sering terjadi.
- Prevalensi seumur hidup 15% (sampai 25%
perempuan) .
- Anak sekolah  2 %
- Remaja  5%
- Perempuan : laki-laki = 2 : 1
- Usia : rata-rata sekitar 40 tahunan
- 50% awitan  20-50 tahun.
- Bisa juga terjadi dibawah usia 20 tahun.
- Status perkawinan : paling sering terjadi pada
orang yang tidak mempunyai hubungan
interpersonal yang erat, bercerai atau berpisah.
- Wanita yang tidak menikah cenderung lebih
rendah untuk menderita depresi dibanding yang
menikah.
 Gejala lainnya :
a. Konsentrasi dan perhatian yang berkurang
b. Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
c. Gagasan ttg rasa bersalah dan tidak berguna.
d. Pandangan masa depan yang suram dan
pesimistis
e. Gagasan atau perbuatan membahayakan diri
atau bunuh diri
f. Tidur terganggu.
g. Napsu makan berkurang.
F.32.2 Depresi Berat tanpa gejala psikotik.
Kriteria diagnostik :
 Semua 3 gejala utama depresi harus ada,
 Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala
lainnya dan beberapa diantaranya harus
berintensitas berat.
 Bila ada gejala penting (mis : agitasi atau retardasi
psikomotor) yang mencolok, maka pasien
mungkin tidak mau atau tidak mampu
melaporkan banyak gejala secara rinci,
 Dalam hal demikian, penilaian secara
menyeluruh terhadap depresi berat masih dapat
dibenarkan.
 Episode depresif biasanya harus berlangsung
sekurang-kurangnya 2 minggu, akan tetapi jika
gejala amat berat dan beronset sangat cepat, maka
masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis
dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu.
 Sangat tidak mungkin pasien akan mampu
meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau
urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang
sangat terbatas.
F. 32.3 Episode depresi berat dengan gejala psikotik.
Kriteria diagnostik :
 Episode depresi berat memenuhi kriteria F.32.2.
 Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif.
Waham biasanya melibatkan ide tentang dosa,
kemiskinan atau malapetaka yang
mengancam,dan pasien merasa bertanggung
jawab atas hal itu.
Halusinasi auditorik atau olfaktorik biasanya
berupa suara yang menghina atau menuduh, atau bau
kotoran atau daging yang membusuk, retardasi
psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor.
 Jika diperlukan, waham atau halusinasi dapat
ditentukan serasi atau tidak serasi dengan afek
(mood congruent)
Gangguan Bipolar
Pendahuluan
 Gangguan bipolargangguan suasana perasaan
yang pada dasarnya bersifat kronis dan berulang
ditandai dengan episode mania dan depresi.
 Episode manik deresif diselingi periode dimana
mood relative normal.
Epidemiologi
 prevalensi antara 2-25%,

Etiologi
- Belum diketahui.
Gambaran klinis.
- Penderita gangguan bipolar  emosi ekstrim
manik dan depresi.
- Episode manik keadaan sangat senang/
bersemangat.
- Episode depresi keadaan yang sangat sedih atau
tanpa harapan
Kisaran suasana perasaan yang dihubungkan
dengan gangguan bipolar.

Mania berat

Hipomania

Mood yg normal/seimbang

Depresi ringan/sedang

Depresi berat
 Episode manik.
- Suasana perasaan/mood meningkat, ekspansif
dan iritabel.
Manifestasi klinis :
- Mood : meninggi bervariasi antara keriangan
(seolah bebas masalah) sampai ekstasi yang tidak
terkendali, tidak sesuai keadaan individu
- Pada beberapa episode lbh banyak tampil sbg rasa
curiga dan mudah tersinggung
- Energi meningkat : aktivitas berlebihan,
percepatan dan banyak bicara, kebutuhan tidur
berkurang.
- Perhatian : mudah teralih .
- Harga diri : meningkat, pemikiran serba hebat
(rencana tidak praktis dan boros, bersifat cinta
kasih, berkelakar dalam situasi yang tidak tepat.
- Persepsi : mungkin terjadi gangguan
Pedoman diagnostik :
- Berlangsung sekurangnya 1 minggu, cukup berat
sehingga mengganggu seluruh pekerjaan dan
aktivitas sosial.
- Perubahan mood disertai energi yang meninggi
.
Kriteria diagnostik :
a. Mood meningkat dominan, meluas atau iritabel
dan dinilai abnormal bagi orang lain, perubahan
mood harus menetap dan dipertahankan selama
setidaknya 1 minggu.
b. Setidaknya 3 gejala dibawah ini harus ada (4 bila
hanya ada mood yang iritabel), yang secara
nyata mempengaruhi fungsi kehidupannya
sehari-hari :
1. Peningkatan aktivitas atau agitasi.
2. Peningkatan pembicaraan (pressure of speech)
3. Lompatan gagasan atau individu secara
subyektif merasakan percepatan pikiran.
4. Hilangnya batasan normal sosial, yang berakibat
pada perilaku yang tidak sesuai dalam
lingkungannya.
5. Penurunan kebutuhan tidur.
6. Peningkatan self-esteem atau rasa kebesaran
7. Perubahan terus menerus dari aktivitas atau
rencana.
8. Perilaku tidak bijaksana dan tidak hati-hati yang
risikonya tidak disadari penderita seperti
pemakaian uang berlebihan,rencana besar yang
tidak matang, berkendaraan secara tidak hati-
hati.
9. Peningkatan energi seksual atau tidak hati-hati
secara seksual
F.30.0 Hipomania
Manifestasi klinis :
- Peningkatan suasana perasaan ringan yang
menetap sekurang-kurangnya beberapa hari
berturut-turut dan menonjol.
- Peningkatan energi dan aktivitas.
- Kadang-kadang mudah marah, terkesan sombong
serta perilaku yang tidak sopan dan mengesalkan
Pedoman diagnostik :
- Perubahan mood dan peningkatan aktivitas
berlangsung beberapa hari berturut-turut.

Kriteria diagnostik :
- Peningkatan mood atau menjadi iritabel pada
suatu tingkatan yang tidak dapat disangkal
dirasakan sebagai tidak normal dan
dipertahankan sekurang-kurangnya 4 hari
berturut-turut.
a. Setidaknya terdapat 3 dari tanda-tanda dibawah
ini, yang secara nyata mempengaruhi fungsi
kehidupannya sehari-hari :
1. Peningkatan aktivitas atau agitasi.
2. Peningkatan pembicaraan
3. Perhatian yang mudah teralih atau sulit
berkonsentrasi
4. Pengurangan kebutuhan tidur
5. Peningkatan energi seksual
6. Belanja sedikit berlebihan atau perilaku lain yang
tidak bertanggung jawab atau tidak hati-hati.
7. Sosialisasi/pergaulan yang berlebihan
F.31 Gangguan afektif bipolar.
Manifestasi klinis :
- Episode berulang sekurangnya 2, episode yang satu
menunjukkan peningkatan mood, energi dan
aktivitas jelas terganggu (mania atau hipomania) dan
pada waktu lain berupa penurunan mood, energi dan
aktivitas (depresi) dengan masa remisi sempurna
diantaranya.
- Episode manik mulai dengan tiba-tiba , berlangsung
antara 2 minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan)
- Episode depresi berlangsung lebih lama , rata-rata 6
bulan.
 Kedua episode sering didahului stresor.
 Episode pertama bisa timbul pada usia kanak sampai
tua.
 Masa remisi dan kekambuhan bervariasi, setelah usia
pertengahan cenderung makin pendek dan masa
depresi makin lama.
F 31.0. Gangguan afektif bipolar episode kini
hipomanik.
Pedoman diagnostik :
a. Episode sekarang harus memenuhi kriteria
hipomania dan
b. Harus ada sekurangnya satu episode afektif lain
(hipomanik,manik, depresif atau campuran ) dimasa
lampau.
F 31.1. Gangguan afektif bipolar episode kini manik.
Pedoman diagnostik :
a. Episode sekarang harus memenuhi kriteria manik tanpa
gejala psikotik dan
b. Harus ada sekurangnya satu episode afektif lain
(hipomanik,manik, depresif atau campuran ) dimasa
lampau.

F 31.2. Gangguan afektif bipolar episode kini manik dengan


gejala psikotik.
Pedoman diagnostik :
a. Episode sekarang harus memenuhi kriteria manik
dengan gejala psikotik (F30.2)
b. Harus ada sekurangnya satu episode afektif lain
(hipomanik,manik, depresif atau campuran ) dimasa
lampau.
F 31.3. Gangguan afektif bipolar episode kini depresi
ringan atau sedang.
Pedoman diagnostik :
a. Episode sekarang harus memenuhi kriteria depresi
ringan (F32.0) atau sedang (F32.1) dan
b. Harus ada sekurangnya satu episode afektif
hipomanik,manik,atau campuran ) dimasa lampau

F31.30 tanpa gejala somatik


F31.31 dengan gejala somatik
F 31.1. Gangguan afektif bipolar episode kini depresi
berat tanpa gejala psikotik
Pedoman diagnostik :
a. Episode sekarang harus memenuhi kriteria episode
depresi berat tanpa gejala psikotik 9F32.2) dan
b. Harus ada sekurangnya satu episode afektif
hipomanik,manik, atau campuran ) dimasa lampau.
F 31.1. Gangguan afektif bipolar episode kini depresi
berat dengan gejala psikotik
Pedoman diagnostik :
a. Episode sekarang harus memenuhi kriteria episode
depresi berat dengan gejala psikotik F32.3) dan
b. Harus ada sekurangnya satu episode afektif
hipomanik,manik, atau campuran ) dimasa lampau.
F 31.6. Gangguan afektif bipolar episode kini campuran .
Manifestasi klinis:
Pernah mengalami sekurangnya 1 episode manik, hipomanik
atau campuran dimasa lampau,
Sekarang sedang menunjukkan gejala-gejala manik,
hipomanik dan depresif yang tercampur atau bergantian
dengan cepat.
Pedoman diagnostik :
Khas gangguan bipolar tetapi :
a. Mood depresif :
- selama beberapa hari atau minggu disertai aktivitas
berlebihan dab kegesitan bicara, ataubmood yang
manik dan grandositas disertai agitasi dan kehilangan
energi/libido.
- Gejala depresif dan gejala mania/hipomania bergantian
dengan cepat dari hari kehari atau jam ke jam
b. Tiap episode sama-sama mencolok selama
sekurangnya 2 minggu.

F 31.7. Gangguan afektif bipolar episode kini dalam


remisi.
Pedoman diagnostik :
pernah mengalami sekurangnya 1 episode afektif
manik,hipomanik atau campuran, ditambah lagi 1
episode afektif manik,hipomanik , depresif atau
campuran, tetapi sekarang tidak menderita suatu
gangguan afektif yang nyata selama beberapa bulan
terakhir
Bisa saja sedang mendapat terapi untuk mengurangi
risiko timbulnya episode dimasa mendatang.

---------oooO000--------

Anda mungkin juga menyukai