Anda di halaman 1dari 24

Case Report Session

Hernia Skrotalis
Dextra Inkaserata
M. Rizqon Oksadika Rehan (G1A217027)
Pembimbing : dr. Riswan Joni, Sp.B
Status Pasien
IDENTITAS
Nama : Tn. M. Ali

Umur : 53 tahun

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Alamat : Jl. Syarif Hidayatullah RT 02

Agama : Islam

Pekerjaan: Petani

MRS : 3 April 2018


ANAMNESIS

Keluhan Utama :
Pasien datang dengan
keluhan bengkak pada
skrotum kanan disertai
nyeri sejak ± 1 hari SMR
S
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mulai merasa ada benjolan di lipat paha kanannya sejak ± 1
tahun yang lalu. Benjolan terasa bergerak jika pasien batuk ataupun sedang bekerja,
nyeri (-).± 1 minggu SMRS pada saat pasien bekerja,skrotum kanan terasa bengkak,
nyeri (-), saat istirahat bengkak berkurang. ± 1 hari SMRS
Skrotum kanan bengkak dan nyeri, apabila pasein istirahat bengkak tidak berkurang.
Pasien juga mengeluhkan melilit pada perut bagian bawah, nyeri berkurang saat
pasien diam, jika pasien batuk atau duduk nyeri bertambah parah. Mual (+), muntah
(+), flatus (-), BAB (-), deman (-), BAK (N).
Untuk keluhannya tersebut pasien pergi ke RS di Tungkal dan dirujuk ke RSUD Raden
Mattaher untuk penangan lebih lanjut
Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat operasi (+) hernia di
lipat paha kiri 2 tahun yang lalu
- Tumor/keganasan (-)

Riwayat Penyakit Keluarga Sosial Ekonomi


- Keluhan serupa (-) - Pasien bekerja sebagai petani
- Keganasan (-) sejak 2 tahun yang lalu
- Sejak usia 20 tahun pasien
bekerja sebagai buruh angkut
PERJALANAN PENYAKIT
± 1 Minggu
2016 SMRS
3 April 2018

Benjolan turun Pasien Masuk IGD


Operasi Hernia RSUD Raden
di lipat paha kiri sampai ke skrotum
Mattaher
2017 kanan ± 1 hari SMRS
- Nyeri (-) Skrotum terasa
Nyeri dirasakan
Terdapat benjolan
- Saat istirahat bengkak dan nyeri semakin berat
di lipat paha kanan
skrotum kanan
tidak terisi
- Nyeri (-) penuh namun - Bengkak tidak
- Benjolan tetap berkurang saat
bergerak turun membengkak pasien istirahat
- Nyeri seperti
apabila pasien meilit
mengedan, - Berkurang saat
batuk, atau pasien tidak
sedang bekerja. bergerak
- Benjolan hilang - Mual (+) muntah
saat istirahat (+)
- BAB (-) flaus (-)
- BAK N
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital

Kesadaran: Composmentis

Tekanan Darah : 130/80 mmHg

Nadi : 88 x/menit

Frekuensi Nafas : 24 x/menit

Suhu : 37,1° C
Status Generalisata
Kepala : Normochepal
Mata : CA-/-, SI -/-.
Pupil : Isokor, refleks cahaya (+/+).

Leher : - Kelenjar thyroid tidak membesar


- KGB tidak membesar
- deviasi trakhea (-)

Pulmo : - Inspeksi : Simetris, retraksi (-/-), ketinggalan gerak (-/-)


- Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri, Nyeri tekan (-/-),
krepitasi (-/-).
- Perkusi : Sonor paru kanan= kiri.
- Auskultasi :Vesikuler (+/+),wheezing(-/-), ronkhi (-/-).
Status Generalisata
Cor : - Inspeksi: Ictus cordis terlihat di ICS V Linea
midcalavicularis sinistra
- Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V, linea
midclavicularis sisnistra, selebar ± 2 cm, thrill (-)
- Perkusi :
Batas Atas : Linea parasternal dextraICS III
Batas kiri : line midclavicularis sinistra ICS V.
Batas kanan: Linea parasternal dextra ICS IV.
- Auskultasi: BJ I/II reguler, gallop (-), murmur (-).

Abdomen :- Inspeksi : Datar, bekas luka operasi (+).


- Auskultasi : Bising usus (+) 32 kali/menit
- Palpasi : Distensi (-), sikatrik (-), Supel, nyeri tekan
r. Iliaca dextra dan hipogastrik, nyeri ketok CVA (-),massa
(-), hepar lien tidak teraba.
- Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen
Status Generalisata

Pelvic : - Valsavah manuver (+) Teraba massa pada ujung jari


Genital : - Inspeksi : Terlihat skrotum kanan membesar
- Palpasi : Teraba massa pada skrotum kanan, nyeri (+)
- Tes transluminasi : (-)

Ekstrmitas : - Superior : akral hangat, CRT <2 detik, edema (-)


- Inferior : akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)
Status Lokalisata R. Genital

Terdapat pembengkakan
pada skrotum dextra deng
an konsistensi lunak dan t
eraba massa
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Darah Perifer Lengkap


Hemoglobin 13,8 g/dL 11-16
Hematokrit 40,5 % 35-50
Eritrosit 4,97 10^6/uL 4,5-5,5
MCV 81,4 fL 80-100
MCH 27,8 Pg 27-34
MCHC 341 g/dL 320-360
Trombosit 381 10^3/dL 150-400
Leukosit 10,52 10^3/dL 5-10
Kimia Klinik
Ureum darah 19 mg/dL <50
Kreatinin darah 1,1 mg/dL 0,8-1,3
Elektrolit
Na 142,76 mmol/L 135 - 148
K 5,36 mmol/L 3,5 – 5,3
Cl 100,78 mmol/L 98 - 110
Ca 1,28 mmol/L 1,19 – 1,23
Diagnosa Penatalaksanaan

Hernia skrotalis - IVFD RL 20tpm


dextra inkaserata - Inj ketorolak 3 x 30gr
- Inj ceftriaxone 1 x 2gr
- Tirah baring dengan posisi kaki
lebih atas dari kepala
- Konsul spesialis bedah

Posisi Tenderberg
Waktu Follow up
Subjective Objective Asessment Planning

4 April 2018 Pasien mengeluhkan nye TD : 120/70 Hernia skrotalis dextra IVFD RL 2-rpm
ri di perut bagian bawah, HR : 89 inkaserta Inj. Ketorolak 3 c 30g
mual (+), muntah (+), Bab RR : 24 Inj. Ceftriaxone 1 x 2g
(-), flatus (-), BAK (N) T : 37,6 Persipan operasi
Pada inspeksi abdomen t
erlihat tegang, saat palpa
si terdapat nyeri tekan si r
.hipogastrka, e. Inguinal s
extra dan sinistra, BU me
ningkat

5 April 2018 Nyeri dirasa memberat TD : 130/80 Hernia skrotalis dextra DI lakukan herniorrhapy
HR : 92 inkaserta
RR : 20
T : 36,8

6 April 2018 Pasien merasa lebih baik, TD : 120/70 Post op. herniorrhapy Diet biasa
BAB (-), Flatus (+) HR : 89 Inj. Ketorolak 3 c 30g
RR : 24 Inj. Ceftriaxone 1 x 2g
T : 37,6
Distensi abdomen (-)
7 April 2018 Pasien pulang
Analisa Kasus
Teori Kasus

Anamnesis Anamnesis

- Pembengkakan skrotum - Benjolan pada skrotum kanan sejak 1


hari SMRS
- Terjadi setelah adanya peningka
- Benjolan terjadi saat bekerja
tan tekanan intraabdominal
- Riwayat benjolan di sekangkangan kan
- Mual, muntah, tidak BAB dan an 1 tahun yang lalu
flatus - Mual (+) muntah (+), BAB (-), flatus(-)
- Nyeri - Nyeri di perut bagian bawah bila batuk

- Adanya riwayat benjolan di dan duduk


- Riwayat operasi hernia di selangkanga
selangkangan
n kiri
- Adanya Faktor resiko
- Pekerjaan sebagai buruh
Teori Kasus

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik


- Inspeksi : terlihat pembengkaka
n no inflamasi pada skrotum
- Nyeri tekan r. Iliaca dextra dan hi
- Palpasi : Konsistensi lunak, tera
pogastrika
ba usus atau omentum.
- Bising usus 32x/menit
- Tes Batuk : letakan tangan pada
- Massa pada skrotum kanan deng
daerah yang menonjol, pasien di
an konsistensi lunak
mita batuk untuk meningkatkan t
- Manuver valsavah (+)
ekanan intraabdomen. Maka be
- Test transluminasi (-)
njolan akan bergerak ke bawah
atau bertambah besar.
- Ciri – ciri gangguan pasase usus
Teori Kasus

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Penunjang

- Tidak dilakukan
Teori Kasus

Tatalaksana Tatalaksana

- IVFD RL 20tpm
- Pemberian anti nyeri - Inj ketorolak 3 x 30gr
- Inj ceftriaxone 1 x 2gr
- Operasi : - Tirah baring dengan posisi kaki lebih
Herniotomy atas dari kepala
- Konsul spesialis bedah
Hernioplasty - Pada hari ke 2 perawatan dilakukan
Herniorrhaphy herniorrhaphy
Kesimpulan
Hernia merupakan Hernia inguinalis lateralis Hernia dapat bersifat Terapi definitif untuk
peonjolan pada struktur dapat berlanjut menjadi inkaserata, dengan ciri hernia adalah
yang mengalami hernia skrootalis terjadi gangguan pasase pembedahan
kelemahan usus dan dapat berlanjut
menjadi srtangulat,
dengan ciri terdapat
gangguan vaskular
Alhamdulillah

terimakasih

Anda mungkin juga menyukai