Dilaporkan angka rata-rata mortalitas wanita hamil dengan klasifikasi New York
Heart Association kelas I dan II sebesar 0,4 hingga 6,8 % dan lebih tinggi lagi
pada penderita yang tingkat keparahannya kelas III dan IV.
PENDAHULUAN
2
3
Keluhan Utama :
Anamnesa : Autoanamnesa dan alloanamnesa
Pasien Hamil datang dengan keluhan Dada terasa berdebar
debar disertai sesak ± 3 hari SMRS .
Nama : Ny. M
Umur : 30 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Rano RT 10
Kec. Sabak Barat
Masuk RS : 09 Agustus2019
Riwayat Perjalanan Penyakit
± 1 minggu ± 5 tahun
± 3 hari SMRS
SMRS SMRS
Pasien datang dengan keluhan dada 1 minggu SMRS os sudah Sesak sudah sering dirasakan hilang
terasa berdebar-debar disertai rasa mengeluhkan keluhan sesak. Sesak timbul sejak pasien didiagnosa
sesak terasa berat di dada ± 3 Hari biasanya dapat berkurang dengan mengalami kelainan katup jantung ± 5
SMRS. Keluhan dirasakan tiba-tiba, istirahat. Os merasa mudah lelah tahun lalu.
tidak ada aktivitas berat sebelumnya, saat melakukan aktifitas seperti
keluhan juga dirasakan saat menyapu atau memasak. Mengeluh Saat itu pasien pernah dirawat dengan
beristirahat, riwayat minum obat- sering terbangun malam hari karena keluhan yang sama, namun setelah
obatan dan kafein juga disangkal. sesak dan tidur dengan bantal yang dilakukan pemeriksaan pasien
tinggi.. mengalami kelainan katup jantung dan
Saat ini pasien sedang hamil anak dianjurkan dokter untuk dilakukan
ke-3 dengan HPHT 27-02-2019 dan Nyeri dada (-), pusing (+), mual (-), pemeriksaan lebih lanjut, namun pasien
usia kehamilan 23-24 minggu, pasien muntah (-), sering merasa tidak pernah control lagi terhadap
juga mengaku keluhan sesak dan kepanasan. penyakitnya.
jantung berdebar makin memberat
saat pasien hamil.
Riwayat Kebiasaan Riwayat penyakit keluarga
•Riwayat Demam, batuk, nyeri sendi (+) saat pasien masih remaja tidak bekerja dan tinggal bersama suami
dan anaknya.
•Riwayat hipertensi (+) pada kehamilan sebelumnya
•Riwayat DM (-) 5
•Riwayat sakit jantung (+).
6
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
GCS : Compos Mentis (E4 M6 V5)
RR Sp02
Suhu HR TD
PEMERIKSAAN FISIK
Kesan : Normal
EKG (09 Agustus 2019)
Irama : AF
Ritme : Aritmia (AF)
Axis : Normoaxis
Frekuensi : 150 x/menit
Regularitas : Ireguler
Gel.P : Sulit dinilai / tidak
tampakgelompang P yang jelas
PR Interval : sulit dinilai
QRS Interval : 0,06 s
ST segmen : isoelektris
Gel. T : Normal
Kesan :
LA dan LV dilatasi
MS severe, MR Mild, AR Moderate Severe
Diagnosa
Farmakologis:
O2 2 L/menit
IVFD RL 500cc/24 Jam
Inj. Ranitidin 2x1 amp (50mg)
Bolus Digoxin 1 amp (500 mcg) extra, bolus pelan
PO digoxin 1x0,25 mg
PO Furesemid 2x 40 mg
Non Farmakologis:
Tirah baring
Menjelaskan mengenai kondisi dan penyakit pasien
ANJURAN PEMERIKSAAN
• EKG per hari
EDUKASI
15
Follow up 11-8-2019
16
Follow up 12-8-2019
17
Follow up 13-8-2019
18
PROGNOSIS
Klas II : Aktivitas fisik terbatas, namun tidak ada gejala saat istirahat.
Klas III : Aktivitas ringan sehari-hari terbatas, timbul sesak atau nyeri,
palpitasi pada aktifitas yang ringan.
Normal Abnormal
lelah Sinkop
dispneu Dispneu paroksismal norkturnal
kadang-kadang palpitasi Takikardia > 120x / menit
murmur sistolik (1-2/6) Aritmia yang terus menerus
pulsasi vena leher Nafas memendek saat istirahat
edema ekstremitas bawah Distensi vena leher
suara S-1 wide split dan keras Summation gallop
Murmur sistolik (4-4/6)
Murmur diastolic
Nyeri dada
Hemoptysis
sianosis
EKG
EKG
Temuan berikut sering terlihat pada kehamilan normal:
• Sinus takikardi
• 15˚ menjauh dari aksis deviasi karena elevasi diafragma
• Perubahan gelombang T – umumnya gelombang T
inversi III dan aVF
• Perubahan gelombang ST yang tidak spesifik, misalnya:
ST depresi tidak simetris
• Supra ventrikel dan ventrikel ektopik
• Gelombang Q kecil
24
KELAINAN JANTUNG PADA IBU HAMIL
Beresiko Rendah Beresiko Sedang
Beresiko Tinggi
Mitral Stenosis
Aorta Regurgitation
Mitral Regurgitation
MITRAL STENOSIS
Obstruction to left ventricular inflow at the level of mitral valve
due to structural abnormality of the mitral valve apparatus.
Etiologi < 1%
• Congenital stenosis of the
50% mitral valve
•ARF • Prominent calcification
extending from the mitral
annulus onto the leaflets
degeneratif
• endocarditis with very large
vegetations that obstruct the
valve orifice.
Lily, L.S. Pathophysology of Heart Disease. 5th ed. 2011)
PATOLOGI
• Sesak. (ketika exercise yang menyebabkan ↑ • Palpasi dinding dada anterior kiri : right
aliran darah jantung & HR). Mild MS berkurang ventrikular “tap” ↑ tekanan ventrikel
ketika istirahat. Severe MS kongesti pulmo kanan
(PND, orthopnea • Loid S1 mitral valve closure : in early stage.
• Tanda hipertensi pulmonal Late stage : S1 normal/reduced
• Tanda gagal jantung kanan : ↑ JVP, hepatomegali, • High pitched opening snap that follo S2,
asites, edema perifer followed by a low frewuency decresendo
• hoarseness. : jika adanya oenekanan n. laringeal murmur.
rekuren oleh a. pulmonal yang membesar • tricuspid regurgitation gagal jantung
kanan
Mitral Stenosis
Atrial fibrilasi
Adanya gradien tekanan
abnormal antra LA & LV
Dilatasi & hipertrofi
atrium kiri
↑ tek. Atrium kiri
Pembukaan
Kolateral vena ↑ tek. Vena pulmonal
pulmonal & & tek. kapiler
bronkial
Transudasi ↑t Hipertensi
Ruptur v. plasma ke ekanan a. pulmonal
bronkial interstisial paru pulmonal
& alveoli
Ventrikel kanan Hipertrofi &
hemoptisis Sesak overload dilatasi Ventrikel
napas kanan
Patients can be stratified into groups of disease severity based partly on the mitral valve area. A
normal mitral valve orifice : 4 - 6 cm².
Mild MS : reduced mitral valve area of 2 cm²
Moderate MS : reduced mitral valve area of 1.1 - 1.5 cm²
Severe MS : reduced mitral valve area of 1.0 cm²
AORTA REGURGITATION
Adanya refluks darah dari katup aorta yang terjadi setiap kali relaksasi ventrikel
karena insufisiensi katup semilunar aorta
Volume Tek.
Volume LV Effective
Sekuncup Diastolik
Aorta stroke volume
LV mass (fatigue)
LV Failure
MITRAL REGURGITATION
ETIOLOGY
Regurgitasi mitral (MR) dapat terjadi akibat kelainan struktural annulus mitral,
Lilly. Pathophysiology of Heart Disease Fiifth Edition. Lippincott Williams and Wilkins. Philadelphia. 2011: 196
PATHOPHYSIOLOGY
Therefore, the direct consequences of MR include :
(3) a volume-related stress on the LV because the regurgitated volume returns to the LV in diastole along with the normal
pulmonary venous return.
Thus, major pathophysiologic differences between acute and chronic MR relate to a great extent on left atrial size and
compliance
Acute MR: Normal LA size and compliance → High LA pressure → High pulmonary venous pressure → Pulmonary
Chronic MR: Increased LA size and compliance → More normal LA and pulmonary venous pressures, but lower forward
cardiac output
CLINICAL MANIFESTATION
Presentation
The symptoms of chronic MR are predominantly due to low cardiac output, especially during exertion, and consist of
Patients with severe MR or those who develop LV contractile dysfunction often complain of dyspnea, orthopnea, and/or
In severe chronic MR, symptoms of right-heart failure (e.g., increased abdominal girth, peripheral edema) may develop as
well.
EXAMINATION
The physical examination of a patient with chronic MR typically reveals an apical holosystolic (also termed pansystolic) murmur that radiates to the axilla.
In patients with severe acute MR, the systolic murmur is often different, reflecting the
underlying pathophysiology. In this case, the murmur may have a decrescendo quality,
reflecting the rapid equilibration between LV and LA pressures in systole caused by the
relatively reduced LA compliance.
In chronic MR, the palpated cardiac apical impulse is often laterally displaced toward the
axilla because of LV enlargement.
TREATMENT
Pada MR akut dengan gagal jantung, pengobatan termasuk diuretik intravena untuk
meringankan edema paru dan vasodilator (mis., Sodium nitroprusside intravena) untuk
mengurangi resistensi terhadap aliran maju dan meningkatkan curah jantung. Pada MR
kronis, vasodilator kurang bermanfaat dan hanya diindikasikan untuk pengobatan yang
menyertai hipertensi atau disfungsi sistolik LV, karena obat ini belum terbukti menunda
perlunya koreksi bedah.
ANALISA KASUS Anamnesa pada psien AF didaptkan:
Ny.M , usia 30 Tahun Pasien hamil datang dengan keluhan dada terasa
berdebar-debar ± 3 Hari SMRS. Keluhan dirasakan tiba-tiba, tidak ada Palpitasi. Umumnya diekspresikan oleh pasien sebagai:
aktivitas berat sebelumnya, keluhan juga dirasakan saat beristirahat,
riwayat minum obat-obatan dan kafein juga disangkal. Keluhan lain disertai pukulan genderang, gemuruh guntur, atau kecipak ikan di
rasa sesak dirasakan seperti rasa berat di dada, sesak juga sering
dirasakan pasien jika kelelahan saat beraktivitas namun berkurang jika dalam dada.
beristirahat. Bila sesak, pasien lebih nyaman dalam posisi duduk atau
berbaring dengan 2-3 bantal. Pasien juga mengeluhkan sesak lebih berat • Mudah lelah atau toleransi rendah terhadap aktivitas fisik
pada malam hari dan terkadang terbangun saat tidur dikarenakan sesak.
• Presinkop atau sinkop
Pasien sedang hamil anak ke-3 dengan HPHT 27-02-2019 dan usia
kehamilan 23-24 minggu, pasien juga mengaku keluhan sesak dan jantung • Kelemahan umum, pusing
berdebar makin memberat saat pasien hamil. Sesak sudah sering
dirasakan hilang timbul sejak pasien didiagnosa mengalami kelainan katup
jantung ± 5 tahun lalu.
Saat itu pasien pernah dirawat dengan keluhan yang sama, namun setelah
dilakukan pemeriksaan pasien mengalami kelainan katup jantung dan
dianjurkan dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, namun pasien
tidak pernah control lagi terhadap penyakitnya. Riwayat keluhan serupa (+)
5 tahun lalu saat hamil anak kedua Riwayat Demam, batuk, nyeri sendi (+)
saat pasien masih remaja, Riwayat hipertensi (+) pada kehamilan
sebelumnya, Riwayat SC (+) 2x 2010 ( indikasi PEB) dan 2014
(Hipertensi+ bekas SC)
kelainan katup jantung yang menyebabkan kerja ruang jantung pasien, serta adanya mitral stenosis berat, yang
jantung meningkat untuk mempertahan curah jantung. disebabkan paling sering adalah demam rematik akut, pada MS terjadi
meningkat agar dapat mengalirkan darah ke ventrikel ringan dan regurgitasi aorta sedang berat yang juga disebabkan penyakit
katup.