Anda di halaman 1dari 25

SEORANG PEREMPUAN 31 TAHUN

DENGAN TB PARU

Presenteasi oleh:
Zahara Aulia Ulfa
Pembimbing : Pembimbing :
dr. Eny Sri Wahyuni dr. Maulidia Laela Insani
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Ny. D
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 31 tahun
Alamat : Bandar, Kab. Batang
Ruang : Bangsal Cempaka
Masuk RS : 28 Januari 2020
No CM : 427390
Pembiayaan : BPJS PBI
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1 hari SMRS batuk dirasakan semakin berat, sehingga
pasien dibawa ke IGD RSUD Kab. Batang. Keluhan lain
yang menyertai yaitu, demam (+) sejak 1 minggu yang
± 5 bulan SMRS, pasien lalu, nglemeng hilang timbul ± muncul tiap 6 jam
mengeluhkan batuk. Batuk disertai membaik dengan obat penurun panas, batuk (+)
dahak berwarna putih kental dahak putih kental kehijauan susah untuk
kehijauan dan terkadang disertai
dikeluarkan, dahak merah (+) terkadang, sesak (-),
darah. Batuk dirasakan hilang
timbul dan semakin memberat 1 nyeri dada (-), nafsu makan menurun, penurunan BB
minggu terakhir. Batuk bertambah (+) 9 kg dalam 5 bulan terakhir, keringat malam hari
berat apabila pasien beraktivitas (+), mual (-), muntah (-), sakit perut (-). Pasien juga
berat, berkurang dengan mengeluhkan pusing (+), lemas (+), dan mudah lelah
beristirahat dan minum air hangat. (+). BAK tidak ada keluhan, BAB cair (+) 1x/hari.
Pasien sudah memeriksakan diri ke
dokter, namun batuk tidak
membaik.

29/01/2020
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Dahulu :


Riwayat Sosial Ekonomi :
Riwayat Penyakit Keluarga:
• Riwayat TB paru disangkal
• Riawayat pengobatan lama disangkal Pasien bekerja sebagai seorang
• Riwayat anggota keluarga menderita
• Riwayat demam lebih dari 1 bulan (+) petani. Pasien sudah menikah dan saat
TB disangkal
• Riwayat batuk lama (+) ini tinggal bersama suami dan 2 orang
• Riwayat keluarga demam lama
• Riwayat kontak dengan penderita TB anak. Pembiayaan kesehatan dengan
disangkal
disangkal BPJS PBI
• Riwayat keluarga batuk lama disangkal
• Riwayat tekanan darah tinggi Kesan : sosial ekonomi cukup.
• Riwayat tekanan darah tinggi pada
disangkal
keluarga disangkal
• Riwayat kencing manis disangkal
• Riwayat kencing manis pada anggota
• Riwayat sakit jantung disangkal
keluarga disangkal
• Riwayat sakit jantung pada keluarga
disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis, GCS = 15 (E4M6V5)
Tekanan darah : 107/62 mmHg
TANDA-TANDA Frekuensi nadi : 81 x/menit, isi dan tegangan cukup
VITAL Frekuensi nafas : 20 x/menit
Suhu : 36,5 o C
Saturasi O2 : 98%
Status gizi :
Berat Badan : 39 kg
Tinggi Badan : 150 cm
IMT : 17,3 kg/m2 (Kurus)
-Status Generalis-
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala Mulut
Mesosefal Sianosis (-), bibir pucat (-), bibir kering (-),
gusi berdarah (-), stomatitis (-),
hipertrofi gingiva (-)
Mata
Konjungtiva palpebral anemis (+/+), sklera
ikterik (-/-) Leher
Deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-),
peningkatan JVP (-)

Telinga
Dada
Discharge (-/-), nyeri tekan tragus (-/-),
fistula (-/-) Simetris, bentuk normal, retraksi (-)

Hidung
Epistaksis (-), discharge (-),
nafas cuping (-) Kulit
Turgor kulit cukup, ikterik (-), petekie (-),
ekimosis (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Pulmo Cor Abdomen Ekstremitas

I : Simetris saat statis dan I : Iktus cordis tidak


dinamis tampak I : Datar, venektasi (-),
P: Stem fremitus kanan = kiri, P : IC teraba di SIC V 2 Edema (-/-) (-/-)
bekas operasi (-)
dirasakan meningkat pada cm medial LMCS, kuat Sianosis (-/-) (-/-)
A : BU (+) normal
bagian apeks paru angkat (-), thrill (-), Akral dingin (-/-) (-/-)
Pe : Timpani, pekak sisi
Pe: Redup hemithorax dextra sternal lift (-) CRT (<2”/<2”)
(+) normal, pekak alih
dan sinistra setinggi SIC III Pe : batas atas, kiri, dan (<2”/<2”)
kebawah (-)
kanan jantung dbn P : Keras, nyeri tekan (-),
A : SD bronkhial (+/+), RBK
A : BJ I-II normal, bising hepar dan lien tidak
(+/+) setinggi SIC III
(-), gallop (-) teraba
kebawah hemithorax dextra
dan sinistra
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi
(28/01/2020)

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL KETERANGAN


Hb 8,9 g/dL 11,9 - 15,5 L
Ht 29,0 % 35 - 45 L
Eritrosit 3,81 106/uL 4,0 - 5,3 L
MCH 23,4 pg 27,00 - 33,00 L
MCV 76,1 fL 80 - 95 L
MCHC 30,7 g/dL 33,2 - 35,3 L
Leukosit 14,36 103/uL 4,0 - 10,5 H
Trombosit 464 103/uL 150 - 450 H
Kimia klinik
Glukosa sewaktu 111 mg/dL <140
Ureum 13,0 mg/dL 10,0 - 50,0
Kreatinin 1,0 mg/dL 0,6 - 1,0
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Xpert MTB-RIF Assay Immunoserolgi


(28/01/2020) (28/01/2020)
Results : MTB Detected Medium
Anti-HIV Screening : Non Reaktif
Rif Resistance : Not Detected
HBsAg : Negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG

X-Foto Thoraks PA
(27/01/2020)
Gambaran TB Paru
DAFTAR
ABNORMALITAS
 Batuk lama (>2 minggu)  Pusing  MCV menurun (76,1)
 Demam nglemeng 1 minggu  Muda lelah  MCH menurun (23,4)
 Keringat dingin pada malam  Konjunctiva anemis  MCHC menurun (30,7)
hari  Pemeriksaan paruHb  Xpert MTB Assay (detected
 Penuunan berat badan menurun (8,9) medium)
 BAB cair  Ht menurun (29,0)
 Lemas  Leukositosis (14.360)

Analisa Sintesis

1,2,3,4,5,10,11,14,18  TB Paru
6,7,8,9,12,15,16,17  Anemia mikrsositik hipokromik
DAFTAR MASALAH

TB Paru
Anemia Mikrositik
Hipokromik
RENCANA PEMECAHAN
MASALAH

Masalah 1. TB Paru
 IpDx : S :-
O :-

 IpRx :
 Inf. RL 20 tpm
 FDC OAT 1 x 3 tab PO
 Paracetamol 500 mg/8 jam PO (jika demam)

 IpMx : Monitoring keadaan umum, tanda vital, kepatuhan minum obat, efek samping obat
(pemeriksaan ureum kreatinin, asam urat, SGOT SGPT, elektrolit), evaluasi klinis
(keluhan sesak, batuk, BB)
RENCANA PEMECAHAN
MASALAH

 IpEx :
 Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit infeksi paru yang dideritanya serta gejala
yang ditimbulkannya seperti sesak, demam, dan batuk.
 Menjelaskan kepada pasien mengenai efek samping yang dapat terjadi oleh karena
pemberian obat tuberkulosis seperti mual, kencing berwarna merah, dll
 Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengapa pasien dirawat di ruang
isolasi untuk mencegah penularan terhadap pasien lain
 Menjelaskan kepada pasien untuk selalu menggunakan masker selama perawatan dan
menjelaskan kepada keluarga pasien untuk selalu menggunakan masker jika
membesuk pasien.
 Menjelaskan kepada pasien bahwa obat harus rutin diminum selama 6 bulan
RENCANA PEMECAHAN
MASALAH

Masalah 2. Anemia Mikrositik Hipokromik


 IpDx : S :-
O : Apusan darah tepi, retikulosit

 IpRx :
 Inf. RL 20 tpm
 Transfusi PRC 2 kolf

 IpMx : keadaan umum, tanda-tanda pendarahan, darah rutin

 IpEx :
 Menjelaskan kepada pasien akan dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui
penyebab dari anemia.
 Menjelaskan kepada pasien untuk beristirahat yang cukup serta makan makanan yang
bergizi.
 Menjelaskan tentang rencana transfusi darah dan informed consent kepada pasien dan
keluarga pasien.
PROGNOSIS

• Ad Vitam : dubia ad bonam


• Ad Sanationam : dubia ad bonam
• Ad Fungsionam : dubia ad bonam

16
TUBERKULOSIS
PEMBAHASAN Etiologi : Mycobacterium
tuberkulosis

Penularan melalui droplet

Indonesia merupakan negara


dengan pasien tuberkulosis
terbanyak kelima di dunia
(5,8%% dari total penduduk
dunia) setelah India, Cina,
Afrika Selatan dan.Nigeria
(WHO, 2009).

DIAGNOSIS TB
• Gejala klinis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan
laboratorium
• Pemeriksaan radiologis

17
PEMBAHASAN

Gejala Klinis TB
 Gejala respiratorik (TB Paru) :
• Batuk ≥ 2 minggu
• Batuk darah, sesak napas, nyeri dada
 TB Ekstra Paru : tergantung organ yang Kelainan paru pada umumnya
terlibat terletak di daerah yang kaya oksigen
 Gejala sistemik : terutama daerah apex. Pada
• Demam, nglemeng pemeriksaan jasmani dapat
• Nafsu makan menurun, BB menurun ditemukan antara lain suara napas
• Malaise bronkial, amforik, suara napas
• Keringat malam hari melemah, ronki basah, tanda-tanda
penarikan paru, diafragma &
mediastinum. terdapat cairan.
PEMBAHASAN

Gambaran foto thoraks :


• Lesi TB aktif : bayangan berawan/nodular
pada segmen apikal-posterior lobus
superior & segmen suprior lobus inferior, Penegakan diagnosis juga didasarkan
caviti, bayangan bercak milier, efusi pleura pada alur diagnosis TB menurut Permenkes
unilateral (umumnya). No.67 Tahun 2016, dapat dilakukan dengan
• Lesi TB inaktif : lesi fibrotik pada segmen menggunakan pemeriksaaan bakteriologis
apikal-posterior lobus superior, kalsifikasi, meliputi pemeriksaan mikroskopis, tes
kompleks ranke, fibrosis parenkim paru cepat molekuler TB dan biakan.
ataupun penebalan pleura.
Klinis TB dan BTA (-), maka perlu
dilakukan pemeriksaan TCM dan/atau
biakan dahak. BTA (-) dan TCM (-) tapi bukti
klinis (+) TB dan gambaran TB pada
pemeriksaan thoraks, pasien dapat
didiagnosis sebagai pasien TB terkonfirmasi
klinis dan pemberian OAT dilakukan.
2
0
PEMBAHASAN
Panduan Pengobatan TB
PEMBAHASAN

OAT kategori 1 juga disediakan dalam bentuk paket


obat kombinasi dosis tetap (OAT-KDT) untuk
memudahkan pemberian obat dan menjamin
kelangsungan pengobatan sampai selesai serta dosisnya
dapat disesuaikan dengan berat badan pasien sehingga
menjamin efektifitas obat dan mengurangi efek samping.
Kombinasi dosis tetap (fixed-dose combination)
terdiri dari empat obat antituberculosis dalam satu tablet
yaitu rifampisin 150 mg, isoniazid 75 mg, pirazinamid 400
mg, dan ethambutol 275 mg; tiga obat antituberculosis
dalam satu tablet yaitu rifampisin 150 mg, isoniazid 75
mg, pirazinamid 400 mg; dan dua obat antituberculosis
dalam satu tablet yaitu isoniazid 150 mg dan rifampisin
150 mg.10
PEMBAHASAN
Dosis Pengobatan TB
Efek Samping Obat TB

PEMBAHASAN
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai