Dibuat oleh :
Mellynia Yuniarti
R S U D R . S YA M S U D I N , S H .
ANAMNESIS
Nama : Tn. D
Usia : 53 Tahun
IDENTITAS PASIEN Agama : Islam
Keadaan umum : Tampak sakit sedang Keadaan umum : Tampak sakit sedang
BBI x 30 kal/kgBB/hari
54 x 30 = 1620 kkal
Mata : Konjunctiva anemis +/+, Sklera ikterik Kepala : Normocephali, simetris, deformitas (-), rambut rontok
-/-, Pupil isokor +/+, Reflek pupil +/+ (-)
Hidung : Deformitas (-/-) Sekret darah (-), septum deviasi (-)
Telinga : Tidak didapatkan kelainan
Mulut : Mukosa bibir kering (+), Coated tongue (-), lidah
Paru : simetris, atrofi papil lidah (-), Faring dan tonsil hiperemis
Inspeksi : (-)
Leher : Trakea ditengah, pembesaran KGB (-),
Dinding dada simetris +/+, Retraksi dinding dada -/- pembesaran kelenjar tiroid (-)
Palpasi :
Jantung :
Vocal fremitus normal di semua lapang paru
Inspeksi :
Perkusi :
Ictus cordis tidak terlihat
Sonor dikedua lapang paru
Palpasi :
Auskultasi :
Ictus cordis teraba pada ICS 5 linea midclavicularis sinistra
Vesikuler dikedua lapang paru
Perkusi :
(Wheezing -/-, Ronkhi -/-)
Batas atas jantung atas di ICS II linea midclavicularis sinistra,
Batas kiri jantung di ICS V linea midclavicularis sinistra dan
Abdomen :
Batas kanan jantung di ICS IV linea parasternalis dextra
Inspeksi :
Auskultasi :
Tampak datar, terdapat jaringan parut (+), tanda-tanda
Terdengar bunyi jantung I/S1 (lub) dan bunyi jantung II/S2
inflamasi: rubor, tumor, kalor, dan dolor
(dub) dan tidak ada suara napas tambahan seperti mumur atau
Auskultasi :
gallop
Bising usus (+), 12x/menit
Palpasi : Ektremitas :
Tidak ada nyeri tekan, turgor melambat Pucat (+), edema (-), sianosis (-), deformitas (-),
hepar tidak teraba, spleen tidak teraba Akral hangat CRT <2s
Perkusi :
Terdengar timpani di 4 regio abdomen,
shifting dullness (-), nyeri ketuk CVA (-/-)
terdapat jaringan parut (+) dan tanda-tanda inflamasi: rubor,
tumor, kalor, dan dolor pada luka jahitan post-operasi
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan
PemeriksaanLaboratorium
Laboratorium
Pemeriksaan 28/2/22 Unit Nilai rujukan Pemeriksaan 28/2/22 Unit Nilai rujukan
Leukosit 22,360 /µL 4,000 ~ 10,000 Kalium 5.9 mmol/L 3.5 ~ 5.5
Eritrosit 2.7 juta/µL 4.4 ~ 6.0 Pemeriksaan 28/2/22 28/2/22 Unit Nilai rujukan
Pemeriksaan 2/3/22 Unit Nilai rujukan Pemeriksaan 4/3/22 Unit Nilai rujukan
Post transfusi
Hemoglobin 3.7 g/dL 13 ~ 17 Hemoglobin 9.7 g/dL 13 ~ 17
Leukosit 9000 /µL 4,000 ~ 10,000 Leukosit 10,100 /µL 4,000 ~ 10,000
Hematokrit 11 % 40 ~ 54 Hematokrit 29 % 40 ~ 54
Eritrosit 1.2 juta/µL 4.4 ~ 6.0 Eritrosit 3.2 juta/µL 4.4 ~ 6.0
Pemeriksaan 28/2/22 28/2/22 28/2/22 28/2/22 1/3/22 1/3/22 2/3/22 2/3/22 2/3/22 3/3/22 Unit Nilai
(06:50) (12:30) (20:10) (06:32) (13:23) (07:04) (06:52) (06:43) (06:49) Rujukan
Gula Darah 608 591 482 411 284 242 124 186 206 152 mg/dL <140
Sewaktu
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Rontgen thorax :
28/2/2022
• Tidak tampak cardiomegali
• Tidak tampak TB paru aktif
maupun tanda pneumonia
ZZ
RESUME
Tn. D datang dengan keluhan lemas sejak 1 minggu SMRS. Pasien mengatakan mulai
merasakan keluhan lemas dan mudah lelah sejak setelah dilakukan operasi. 1 hari SMRS
pasien mengeluhkan adanya demam, sakit kepala, mual dan muntah berisi cairan dan
makanan setiap sehabis makan, pasien juga mengeluhkan BAB cair berwarna hitam
sebanyak > 8 kali. Pasien juga mengatakan 2 bulan SMRS pasien merasakan sering BAK
terutama pada malam hari, merasa sering haus sehingga banyak minum (kurang lebih
2x1,5L) dan banyak makan. Pasien memiliki riwayat operasi hernia 1 minggu SMRS.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, TD 120/70
mmHg, suhu 38,6°C, nadi 113x/menit, SpO2 98% on room air, konjungtiva anemis, mukosa
bibir kering, pada pemeriksaan abdomen didapatkan jaringan parut (+), tanda-tanda
inflamasi: rubor, tumor, kalor dan dolor dan turgor melambat.
• Sepsis
• HHS
• Acute on CKD
• Anemia normositik normokrom
• Elektrolit Imbalance
(Hyponatremia hipovolemik & Hyperkalemia )
KAJIAN KASUS
Sepsis Tatalaksana
Diagnosa Banding
Anamnesis
● Upper GI bleeding
Pasien mengeluhkan tubuh sering merasa lemas, mudah ● Anemia ec Melena
lelah dan adanya sakit kepala. Pasien juga mengatakan Rencana Non-Farmakologi
● Anemia ec gastropati ● Transfusi PRC hingga target Hb 8 g/dL
adanya melena > 8 kali, mengaku ada riwayat sering
nsaid
mengonsumsi obat warung seperti setelan dan bodrex.
● Gastritis erosiva
● Ulkus peptikum
Edukasi
Rencana Diagnostik ● Stop pemakaian obat NSAID
Pemeriksaan Fisik ● Esofagogastro
- Konjungtiva anemis (+/+) duodenoskopi
- Telapak tangan pucat (EGD) Rencana Terapi Farmakologi
- Wajah pucat ● Darah samar tinja • Asam tranexamat 3x1 amp
(Fecal Occult • Vitamin K 3x1 amp
Pemeriksaan Penunjang Blood Test) • Tatalaksana u/ simptomatik
Lab (2/3/2022l) ● Urea Breath Test - Omeprazole 1x40mg vial
- Hb : 3.7↓ → untuk melihat - Ondansentron 2x4mg amp
- MCV : 92.5 adanya H.pylori - Sucralfat syr 3x10cc
- MCH : 31.9 ● Morfologi apusan - Laxadine syr 1x15cc
darah tepi
Elektrolit Imbalance Tatalaksana
(Hyponatremia hipovolemik & Hyperkalemia )
Rencana Diagnostik
Anamnesis - Pemeriksaan elektrolit Rencana Terapi Farmakologi
Pasien mengeluhkan adanya muntah, BAB cair berwarna berkala - IVFD NaCl 0,9% 2500cc/24 jam
hitam >8 kali , pasien merasakan lemas dan ada riwayat - Pemeriksaan EKG - Insulin 10 unit IV dalam D40%
mengonsumsi obat warung seperti setelan dan bodrex - Pemeriksaan
ureum kreatinin
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang berkala per 3 hari
- Nadi : 113x/menit ● Lab (28/2/2022): Rencana Non-Farmakologi
- Evaluasi serum natrium
- RR : 22x/menit - Natrium: 139 ↓ hingga serum natrium
- Mukosa bibir kering - Kalium: 5.9 ↑ mencapai normal
Edukasi
Diagnosa Banding - ↑ diet makanan tinggi
• Hiponatremia euvolemik natrium, seperti susu,
• Hiponetremia hipervolemik keju, udang dan daging
• Hiperkalemia ec renal failure olahan (sosis)
- Membatasi asupan
kalium seperti pisang,
semangka, alpukat, dan
kacang-kacangan
ZZ
KESIMPULAN DIAGNOSIS
NON-FARMAKOLOGIS
• Terapi nutrisi (diet cair)
- total kebutuhan kalori 2.187 kkal/hari
- Karbohidrat (55 % x 2187 = 1202 kkal)
- Protein (20% x 2187 = 437 kkal)
- Lemak (25% x 2187 = 546 kkal)
• Olahraga secara teratur
• Menghentikan agen nefrotoksik
• Memastikan volume status dan perfusion pressure
• Monitor fungsi hemodinamik
• Monitor kreatinin dan urin output
• Hindari radiokontras
• Transfusi PRC hingga target Hb 8 g/dL
• Evaluasi serum natrium hingga serum natrium mencapai normal
KESIMPULAN ZZ
TATALAKSANA FARMAKOLOGIS
• IVFD Nacl 0,9% 20 TPM
• Meropenem 3x1gr
• Paracetamol 3x1gr iv
• Omeprazole vial 1x40mg
• Ondansentron amp 2x4mg
• Sucralfat syr 3x10cc
• As. Folat 1 x 1
• CaCo3 1 x 1
• As. Tranexamat 3x1
• Vit K 3x1
• Sansulin 1x10 U
• Novorapid 3x10 U
• Laxadine syr 1x15cc
KESIMPULAN ZZ
RENCANA PEMERIKSAAN
PROGNOSIS