LAPORAN KASUS
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS
EKSASERBASI AKUT
Oleh:
dr. Afridhia Bidari Fachrudin
Pembimbing:
dr. Dewa Ayu Dyah Widya
dr. Ni Ketut Srinadi
IDENTITAS PASIEN
- Nama : Tn. IU
- Tempat/ Tanggal Lahir : Denpasar, 13 Juni 1950
- Umur : 72 tahun
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Alamat : Denpasar
- Pekerjaan : Pensiun
- Agama : Hindu
- Pendidikan Terakhir : SMA
- Status Perkawinan : Sudah menikah
- Masuk Rumah Sakit : 24 Juni 2022
I. ANAMENSIS
Tanggal : 24 Juni 2022, Jam : 11:05 WITA
(Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis di IGD RS Bali Royal)
Riwayat Alergi:
Riwayat alergi pada obat, debu dan makanan disangkal oleh pasien.
Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Tampak sakit sedang
- Kesadaran : Compos Mentis
- GCS : E4M6V5 (15)
- Antropometri : BB: 55 kg TB: 167 cm IMT: 19.72
(Normoweight)
- Tanda vital
a) Tekanan darah: 128/64 mmHg
b) Frekuensi nadi: 100 x/menit, regular, isi cukup dan
kuat angkat
c) Frekuensi napas: 40 x/menit, regular
d) Suhu tubuh : 36 C per-axilla
e) SpO2 : 94% room air, 98% dengan O2 4 lpm
Pemeriksaan Sistem
- Kepala: normochepali, rambut hitam tersebar merata, deformitas
(-)
- Mata: konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor
3mm/3mm, reflex cahaya langsung +/+, reflex cahaya tidak
langsung +/+, nystagmus -/-
- Leher: pembesaran kelenjar getah bening (-), JVP normal
- Thorax:
o Paru:
• Inspeksi: barrel chest (+) simetris, retraksi (+)
subcostal + intercostal, ICS melebar
• Palpasi: fremitus vocal dextra = sinistra
• Perkusi: hipersonor dextra = sinistra
• Auskultasi: vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing
+/+
o Jantung :
• Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi: ictus cordis tidak teraba
• Perkusi: batas jantung kanan di para sternal
line ICS III dextra, batas jantung kiri di
midclavicular line iCS V Sinistra
• Auskultasi: S1S2 tunggal regular, tidak ada
murmur dan gallop
- Abdomen:
o Inspeksi: tampak datar/ flat, caput medusa (-)
o Auskultasi: Bising Usus (+) normal
o Perkusi: timpani di seluruh lapangan abdomen
o Palpasi: soepel, hepar/lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
- Ekstremitas:
o Edema: superior -/-, Inferior -/-
o Hangat: superior +/+. Inferior +/+
o Kekuatan motorik superior et inferior baik dan sama
kuat dextra et sinistra
o Sensibilitas baik pada regio superior et inferior dan
sama kuat dextra et sinistra
o CRT <2s
- Kulit: lembab, ptekie (-), ikterik (-), sianosis (-)
IV. RESUME
Telah diperiksa seorang laki-laki berusia 72 tahun dengan
keluhan sesak napas sejak kemarin, disertai napas suara ngik-ngik dan
batuk berdahak berwarna kuning kehijauan yang hilang timbul. Pasien
mengaku sesak napas kali ini hingga pasien merasa megap-megap.
Satu tahun yang lalu pasien mengaku pernah mengalami gejala sesak
seperti saat ini. Pasien mengaku memiliki kebiasaan rokok sebanyak
10 batang perhari. Pasien memiliki riwayat penyakit TB dan COVID-
19 namun saat ini pasien tidak mengkonsumsi obat apapun karena
sempat merasa enakan.
VI. PENGKAJIAN
a. Clinical Reasoning
Anamnesis :
• Sesak napas
• Disertai napas suara ngik-ngik
• Disertai batuk berdahak berwarna kuning kehijauan
• Pasien memiliki kebiasaan merokok 10 bungkus dalam
sehari
Pemeriksaan Fisik :
o Paru:
• Inspeksi: barrel chest (+) simetris, retraksi (+) subcostal +
intercostal, ICS melebar
• Palpasi: fremitus vocal dextra = sinistra
• Perkusi: hipersonor dextra = sinistra
• Auskultasi: vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing +/+
Diagnosis Banding :
Asma Bronkhiale, TB
Rencana Diagnostik : Rontgen Thorax
Rencana Terapi Farmakologis :
O2 4 lpm
Nebul Combivent + Bisolvon 20 tetes setiap 6 jam
Injeksi Cefotaxime 3x1 gram
Injeksi Methylprednisolon 2x62.5 mg
Rencana Evaluasi :
• Rontgen Thorax
• Spirometri
• Pemeriksaan Sputum
• Analisa Gas Darah
Edukasi :
• KIE tentang klinis pasien bahwa keluhan kambuh karena didahului
batuk
• KIE untuk dilakukan observasi terhadap sesak pasien
• KIE untuk berhenti merokok
VII. PROGNOSIS
o Ad Vitam : dubia ad bonam
o Ad Sanationam : dubia ad bonam
o Ad Fuctionam : dubia ad bonam
VIII. KESIMPULAN
Telah diperiksa seorang laki-laki berusia 72 tahun didapatkan
kesimpulan dari anamnesa, pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang dengan diagnose PPOK Eksaserbasi Akut
Kategori B.