Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

DIABETES MELITUS

DISUSUN OLEH :
dr. Hasian Ayusari Silalahi
PENDAMPING:
dr. Nanik Setyaningsih
DOKTER PENANGGUNG JAWAB PASIEN:
dr. Wawan S, SpPD

PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA


RSUD CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR
MARET 2022
BAB I PENDAHULUAN

• Diabetes Melitus : Penyakit tidak menular yang


mengalami peningkatan terus-menerus
• Indonesia tahun 2020 : mencapai 18 juta
• Kemenkes, 13 Oktober 2020 : dari 1448 pasien,
34.5% pasien menderita DM

Sumber : P2PTM,Kementrian Kesehatan RI 2020


BAB II ILUSTRASI KASUS

IDENTITAS PASIEN PRIMARY SURVEY


Jalan nafas bebas, tidak ada
Nama : Tn.S
stridor
AIRWAY
Usia : 57 tahun
Tanggal Lahir : 11 Mei 1965 Nafas sinteris, RR 19x/menit,
teratur, dalam, tidak ada suara
BREATHING
Jenis kelamin : Laki-laki nafas tambahan, wheezing, dan
ronki
Alamat : Nambo Lebak, Cileungsi, Bogor Hemodinamik stabil. Nadi
107x/menit, regular, kuat, isi
Pekerjaan : Buruh kasar CIRCULATION cukup. Akral hangat, CRT<2 detik,
Pendidikan : SD TD 110/69 mmHg, SpO2 98%
room air
Agama. : Islam Compos mentis, GCS E4M6V5
DISABILITY

NRM : 166369 Tidak ada jejas, tidak ada trauma

Tanggal masuk IGD : 06 Febuari 2022 EXPOSURE


Tanggal perawatan : 06 – 09 Febuari 2022
Anamnesis
Autoanamnesis dilakukan tanggal 06 Febuari 2022

Keluhan Utama
Sering buang air kecil pada malam hari + lemas sejak 1 bulan SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan sering buang air kecil tertutama pada malam hari sejak 1 bulan SMRS, pasien
terbangun pada malam hari karena ingin BAK dan menganggu tidur pasien, dalam sehari pasien dapat BAK sebanyak
8-10 kali dengan volume >200 cc tiap kalinya
Sebelumnya berat badan pasien 80 kg, namun saat ini pasien mengatakan berat badannya mengalami penurunan
sekitar 10 kg dalam 4 minggu terakhir. Pasien juga mengatakan nafsu makannya baik bahkan meningkat, serta
pasien sering merasa lapar. Pasien juga mengeluh rasa hausnya meningkat.mual(+), muntah(+) 1x isi makanan.
Pasien juga mengatakan bahwa sangat sering konsumsi makanan yang manis seperti kue-kue manis dan pasien
memiliki kebiasaan merokok 1-2 bungkus sehari sejak usia 30 tahun.

• Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien pernah periksa gula darah di Puskesmas, namun tidak rutin konsumsi Metformin 3x500 mg,
Riwayat HT,asma, penyakit jantung, TB, dan alergi makanan dan obat disangkal oleh pasien.
• Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat HT, DM, penyakit jantung, ginjal, alergi , dan autoimun dikeluarga disangkal
• Riwayat Sosial Ekonomi : Kebiasaan minum alcohol, narkoba suntik disangkal. Pasien sudah menikah dan bekerja sebagai buruh
PEMERIKSAAN FISIK
• Paru :
TANDA-TANDA VITAL - Inspeksi : bentuk dada normal, pernapasan simetris, reguler,
kedalaman cukup, abdominotorakal.
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
- Palpasi : ekspansi simetris, fremitus sama kanan dan kiri,tidak
Kesadaran : Compos mentis, (E4M6V5 GCS=15) ada krepitasi
Tekanan Darah : 110/69 mmHg - Perkusi : sonor seluruh lapang paru, batas paru-lambung di garis
aksilaris anterior kiri ICS 6, batas paru hepar digaris
Laju Nadi : 107x/menit,regular,kuat,isi cukup
midclavicular kanan ICS 5
Laju Pernapasan : 19x/menit,regular,abominotorakal - Auskultasi : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Suhu : 38.8 0C per axilla
SpO2 : 98% room air
• Jantung :
- Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
STATUS GENERALIS - Palpasi : iktus cordis teraba digaris midclavicular kiri ICS 5

• Mata : edema palpebra (-/-), konjungtiva pucat (+/+), sklera - Perkusi : batas kiri jantung digaris midclavicular kiri ICS 5
batas kanan jantung digaris parasternal kanan ICS 3
ikterik(-/-)
batas pinggang jantung digaris midclavicular kiri ICS 2
• Leher : KGB dan tiroid membesar(-), JVP 5-2 cmH2O
- Auskultasi : bunyi jantung I dan II regular, murmur(-), gallop(-)
Derajat Infeksi pada Kaki Diabetes
• Abdomen :
- Inspeksi : supel, tidak membuncit
- Auskultasi : bising usus 4-6x/menit
- Palpasi : tidak tegang, perbesaran hepar dan limpa (-), nyeri tekan (-)
- Perkusi : undulasi (-), shifting dullness (-)

• Ekstremitas : pitting edema (-/-), akral hangat, CRT<2 detik

• Status Lokalis regio pedis et calcaneus sinistra (Wagner 4)


- Look : ulkus pada regio os calcaneus pedis sinistra dan regio os Klasifikasi Kaki Diabetes dengan Ulkus (Wagner)

phalanx distal meliputi area seluas 4 cm x 7 cm, disertai


gangrene, eritema pada dorsum pedis meluas hingga
area plantar pedis
- Feel : hangat, nyeri tekan (+), pulsasi arteri dorsalis lemah

Sumber : PERKENI 2021


Deep ulcer with cellulitis or abscess
formation, often with osteomyelitis Superficial ulcer involving the full
Localized gangrene
thickness but not underlying tissues

Damaged nerves Ingrown toenails


PEMERIKSAAN PENUNJANG 06 FEBUARI 2022

Tampak bercak di perihilar


dan paracardial sinistra

Kesan : Bronkopneumonia
sinistra

Hasil swab antigen : negatif


Diagnosis
Diabetes Melitus tipe II
+
Foot Dibetikum

TATALAKSANA : PROGNOSIS :
• Novorapid 3 x 10 unit
• Ceftriaxone 1 x 2 gr IV
Ad vitam : bonam
• Metronidazole 3 x 500 mg PO
• NaCl 0.9% / 8 jam IV
• Omeprazole 1 x 40 mg IV
Ad fungsionam : dubia ad bonam
• Ondansetron 3 x 4 mg IV
• Sucralfat 3 x 10 cc PO
• Cilostazol 2 x 100 mg PO
Ad sanationam : dubia ad bonam
• Konsul bedah ditunda sampai ada perbaikan KU
BAB III TINJAUAN PUSTAKA

EPIDEMIOLOGI
DEFINISI

Merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan


karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.

ETIOLOGI

Tidak dapat dimodifikasi :


• Ethnicity
• Family history / genetic predisposition
• Prevalensi diabetes melitus menurut hasil
Dapat dimodifikasi : pemeriksaan gula darah meningkat dari
6.9% pada 2013 menjadi 8.5% pada tahun
• Obesity
2018.
• Low physical activity • 25% penderita diabetes yang mengetahui
dirinya menderita diabetes
• Unhealthy diet
PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Sitokin menginduksi respons fase akut/inflamasi Berfungsi pada sintesis glucagon yang dalam keadaan
derajat rendah à dislipidemia dan aterosklerosis puasa kadarnya didalam plasma akan meningkat

GLP-1 RA,DPP-4 inhibitor, dan amilin

FFA juga meningkat à gluconeogenesis à resistensi


insulin dihepar dan ototà sekresi insulin
tergangguà lipotosisitas Penurunan kadar amylin (sel beta pankreas rusak) à
percepatan pengosongan lambung dan peningkatan
absorpsi glukosa di usus halus, yang berhubungan
dengan peningkatan kadar glukosa postprandial

Tiazolidinedion
Gangguan fosforilasi tirosin à
gang.kinerja insulin di
intramioselular à gang.transport
glukosa di sel otot,penurunan Saluran pencernaan juga
Glukosa yang ditelan memicu
sintesis glikogen, dan penurunan mempunyai peran dalam
Metformin dan Tiazolidinedion respons insulin lebih besar
oksidasi glukosa penyerapan karbohidrat melalui
(efek incretin diperankan oleh
GLP-1 dan GIP) yang sudah kinerja enzim alfa glucosidase yang
Sulfonilurea,meglitinide,GLP-1,DPP-4 inhibitor defisiensi akan memecah polisakarida
DM tipe 2 à resistensi menjadi monosakarida, kemudian
insulin berat à memicu diserap oleh ususà glukosa darah
gluconeogenesis à Metformin meningkat setelah makan
produksi glukosa dalam
keadaan basal oleh hepar
meningkat Ginjal memfiltrasi 163 gram glukosa/hari.90%
dari glukosa terfiltrasi ini akan diserap Kembali
melalui peran enzim SGLT-2 pada convulted
tubulus proksimal, dan 10% sisanya akan
diabsorbsi melalui peran SGLT-1 pada tubulus
Dapaglifozin desenden dan asenden à tidak ada glukosa
GLP-1 RA,amylin, dan bromokriptin Probiotik dan prebiotic dianjurkan dalam urin. Pada pasien DM à SGLT-2
Acarbose meningkat à peningkatan reabsorbsi Kembali
glukosa ditubulus ginjal --> glukosa lewat urin
KRITERIA DIAGNOSIS
TATALAKSANA
BAB IV PEMBAHASAN

DIAGNOSIS PASIEN :
• Anamnesis : keluhan klasik DM (sering buang air kecil dengan frekuensi 8-
10x,mudah haus,mudah lapar) + keluhan lain (lemas, penurunan berat badan)
• Pemeriksaan Fisik : suhu 38.8 0C dan ada ulkus,gangrene pada pedis sinistra
• Pemeriksaan penunjang : anemia (Hb 9.7 g/dL), leukositosis (18.300/uL), • Kulit kaki yang kering,bersisik,retak-retak
trombositosis (638.000/uL), peningkatan LED (87 mm/jam), hyponatremia
(125 mmol/L), hipoklorida (91 mmol/L), dan hiperglikemia (GDS : 295 mg/dL) • Rambut kaki yang menipis
• Kuku rapuh
• Kaki yang terasa dingin

TATALAKSANA :
• Novorapid 3 x 10 unit : insulin prandial dosis intensifikasi
• Ceftriaxone 1 x 2 gr IV : sefalosporin à megatasi infeksi PROGNOSIS :
• Metronidazole 3 x 500 mg PO : mengatasi infeksi anaerob • Belum terjadi kerusakan permanen “The Egregious Eleven” à ad vitam : bonam
• NaCl 0.9% / 8 jam IV : isotonis(volume cairan pada ekstrasel) • Faktor prognostik buruk dari aspek fungsionam luka pada kaki kiri pasien à sulit
• Omeprazole 1 x 40 mg IV : PPI untuk cegah infeksi H.pylori berjalan à gangguan fungsi à ad fungsionam : dubia ad bonam
• Ondansetron 3 x 4 mg IV : serotonin 5-HT3 reseptor antagonis • DM tidak terkontrol + pola hidup buruk à ad sanationam : dubia ad bonam
• Sucralfat 3 x 10 cc PO : mukopreotektor
• Cilostazol 2 x 100 mg PO : antiplatelet untuk klaudikasio intermitten
• Konsul bedah ditunda sampai ada perbaikan KU

Anda mungkin juga menyukai