PEMBIMBING :
dr. Akh. Fariz Sp.PD
Nama : Ny. S
Usia : 67 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Sumberasih
Ruang perawatan : RI 2
Masuk RS tanggal : 22 September 2017
No. Rekam Medis : 0105xx
Auto anamnesa
22/09/2017
Tanpa rujukan
Lemas
4 bulan yll merasa
Lemas seluruh Tidak dapat Aktivitas sehari2
cepat lelah saat
tubuh 2 hari SMRS bangun dan berdiri terganggu
aktivitas berat
Tidak
minum obat
karena mual
Ulkus
Diabetikum
Riwayat penyakit
Penyakit serupa dengan 2 tahun
hipertensi pada kakak
pasien disangkal
pasien
Riwayat Penyakit
Keluarga
Riwayat penyakit DM
Riwayat penyakit jantung
pada keluarga tidak
atau stroke disangkal
diketahui
Tidak
pernah
olahraga
Ibu
Tidak Jarang
merokok rumah beraktivitas
tangga
Pola makan
tidak
teratur
• Keadaan umum : Tampak lemah
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tanda vital
Tekanan Darah : 147/73
Suhu : 36,5°C
Nadi : 87 x/menit
Pernapasan : 18 x/menit
• Kepala:
– Normocephal
• Mata:
– Konjungtiva anemis (+/+), Konjungtiva hiperemis (-/-), Sklera
ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), reflek cahaya langsung (+/+),
reflek cahaya tidak langsung (+/+) sekret (-/-), Mata cekung (-/-)
• Hidung:
– Septum deviasi (-), pernapasan cuping hidung (-), sekret (-/-)
• Mulut:
– Bibir kering (-), stomatitis (-) , arcus faring hiperemis (-), Tonsil
T1/T1, bibir sianosis (-)
• Leher:
– Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-).
Paru
• Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, retraksi dinding dada (-)
• Palpasi : Fremitus taktil kanan dan kiri simetris
• Perkusi : Sonor pada ke 2 lapang paru, batas paru dan hepar
setinggi ICS 5
• Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS VI linea aksilaris anterior
sinistra, thrill (-)
• Perkusi : Batas atas : ICS III linea parasternalis sinistra
Batas kanan : ICS V linea parasternalis dextra
Batas kiri : ICS VI linea aksilaris anterior sinistra
• Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Abdomen
• Inspeksi : Permukaan cembung, lesi kulit (-), benjolan (-)
• Auskultasi : Bising usus (+) 8 kali/menit
• Palpasi : Abdomen supel, nyeri tekan (+) epigastrium,
pembesaran
hati/lien (-), tes undulasi (-)
• Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen
Ekstremitas :
• Atas : Udem (-/-), turgor kulit baik, akral hangat, sianosis (-),
CRT <2 detik, clubbing finger (-).
• Bawah :Udem (+/+) minimal, turgor kulit baik, akral hangat,
sianosis (-), CRT <2 detik, a. dorsalis pedis teraba kuat,
clubbing finger (-).
22 September 2017
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin 6,7* g/dL 12.5 – 16.0
Leukosit 13,5 ribu/ml 4,8 – 10.8
Hematokrit 19,8 % 37 – 43
Trombosit 265 ribu/ml 200 – 500
Eritrosit 2,270 juta/µL 3,0 – 6,0
GDS 178 mg/dL < 200
Creatinin 5,9 mg/dL 0,5 – 0,9
BUN 81,3 g/dL 4,7 – 23,3
Urea 174 mg/dL 15 – 45
• Infus ringer laktat 500cc/24jam
• Inj Ranitidin 2x1 amp iv
• Inj Ondansetron 3x1 amp iv
• Inj Furosemide 3x1 amp iv
• Inj Ceftriaxone 2x1 gram iv
• Transfusi PRC 1 colf
• ad vitam : dubia ad bonam
• ad functionam: dubia ad bonam
• ad sanationam: dubia ad bonam
FOLLOW UP DI RUANG PERAWATAN
RI 2
Tanggal/Jam S O A P
23 September 2017 Mual dan muntah sudah KU: SS KS: CM - DM ND V PTx:
Pkl 08.15 WIB berkurang, sesak (-) T: 120/70 - Anemia Infus NS 500cc/24jam
N: 84 x/menit - HT Inj Ranitidin 2x1
R: 22 x/menit - Vomitus Inj Ranitidin 2x1 amp iv
S : 36,5°C Inj Ondansetron 3x1 amp iv
Mata: CA +/+ SI - / - Inj Furosemide 3x1 amp iv
Mata cekung -/- Transfusi PRC 1 Kolf/hari
Hidung: PCH(-), Sekret -/- Diet rendah protein rendah
Mulut: Mukosa bibir kering garam
(-), SPO (-), arcus faring Pdx:
hiperemis (-) DL post transfusi, SE
Cor : BJ I - II reg.
M (-) G (-)
Pulmo: Vesikuler +/+
Rh -/- Wh -/-
Abdomen: Datar, supel, BU
(+) NT (-)
Hepatospleenomegali (-)
Turgor baik
Ekstremitas :
Edema tugkai: +/+
Akral: Hangat,CRT<2 dtk.
Tanggal/Jam S O A P
24 September 2017 Mual (-) Muntah (-) KU: SS KS: CM - DM ND V PTx:
Pkl 08.10 WIB Pusing (-) T: 130/80 - Anemia Infus NS 500cc/24jam
N: 80 x/menit - HT Inj Ranitidin 2x1 amp iv
R: 20 x/menit - Vomitus Inj Ondansetron 3x1 amp iv
S : 36°C Inj Furosemide 3x1 amp iv
Mata: CA +/+ SI - / - Transfusi PRC 1 Kolf/hari
Mata cekung -/- Diet rendah protein rendah garam
Hidung: PCH(-), Sekret
-/- PDx:
Mulut : Mukosa bibir
kering, SPO (-), arcus
faring hiperemis (-)
Cor : BJ I - II reg.
M (-) G (-)
Pulmo: Vesikuler +/+
Rh -/- Wh -/-
Abdomen: Datar, supel,
BU (+) NT (-)
Hepatospleenomegali (-)
Turgor baik
Ekstremitas :
Edema: -/-
Akral: Hangat,CRT<2
dtk.
Tanggal/Jam S O A P
25 September 2017 Mual (-) muntah (-) KU: SS KS: CM - DM ND V PTx:
Pkl 08.00 WIB T: 150/90 - Anemia Furosemide tab 1-0-0
N: 88 x/menit - HT Amlodipine 10mg 1-0-0
R: 20 x/menit - Vomitus ec Irbesartan 150mg 0-0-1
S : 36°C Dyspepsia N-asetilsistein 3x1
Mata: CA +/+ SI - / - - ISK Bionemi 2x1
Mata cekung -/- Omeprazole caps 20mg
Hidung: PCH(-), Sekret -/- 1-0-0
Mulut : Mukosa bibir kering, Cefixime 2x100mg
SPO (-), arcus faring hiperemis Curcuma 3x1
(-) KRS
Cor : BJ I - II reg. M (-) G (-)
Pulmo: Vesikuler +/+ Rh -/-
Wh -/-
Abdomen: Datar, supel, BU (+)
NT (-) Hepatospleenomegali (-)
Turgor baik
Ekstremitas : Edema: -/-
Akral: Hangat,CRT<2 dtk.
NEFROPATI DIABETIK
DEFINISI
SindromYang
Klinisditandai
pada Pasien DM
Yang ditandai
albuminuria menetap (> 300 mg/24 jam atau > 200 ig/menit) pada minimal dua kali
pemeriksaan dalam kurun waktu 3 – 6 bulan
Di Amerika dan Eropa, nefropati diabetik merupakan penyebab utama gagal ginjal
terminal
EPIDEMIOLOGI
30-40%
DM tipe I
Nefopati diabetik
dinegara barat
sekitar 16%
Nefropati diabetik
pada orang Asia >
orang barat
Kelainan
Hiperglikemia Merokok
metabolik
Kelainan hemodinamik
(peningkatan aliran
Kurang terkendalinya
kadar gula darah
Faktor-faktor genetis darah ginjal dan LFG, Hipertensi sistemik
peningkatan tekanan
intraglomerulus)
Target tekanan darah pada • Obat anti hipertensi yang dianjurkan antara lain ACE
nefropati diabetik < inhibitor atau ARB, sedangkan pilihan lain adalah diuretik,
130/80mmHg kemudian beta blocker atau calcium channel blocker
Pada pasien dengan penurunan • Saat LFG mencapai 10 – 12 ml/menit (setara dengan klirens
kreatinin < 15 ml/menit atau serum kreatinin > 6 mg/dl),
fungsi ginjal yang berjalan terus dianjurkan untuk memulai dialisis