Anda di halaman 1dari 82

Amanat Presiden RI pd tgl 29 September 2015 & Pencanangan

Kampung KB di Kabupaten Cirebon pd tgl 14 Januari 2016

PERWAKILAN BKKBN PROVINSI JAWA BARAT


TAHUN 2016
LATAR BELAKANG
 Amanat Presiden RI, kpd BKKBN agar
menyusun 1 keg. /prog. yg memperkuat
upaya pencapaian target Pemb. Bid. DAL-
DUK & KB 2015-2019, memberikan
manfaat kpd masy. Indonesia di seluruh tk-
an wilayah.
 Disepakati agar BKKBN segera membentuk
Kampung KB.
LAUNCHING “KAMPUNG KB”
JANUARI 2016

Launching “Kampung KB” pada Bulan


Januari 2016 oleh Presiden Jokowi;

Kampung KB diharapkan menjadi “miniatur


pelaksanaan program KB” di tk terendah;

Diutamakan bagi daerah miskin, padat


penduduk & akses kesehatan kurang;

LOKASI LOUNCHING KAMPUNG KB SECARA


NASIONAL  DI WILAYAH CIREBON DG KRITERIA
DAERAH PANTAI, MISKIN
Kampung KB

 Dicanangkan Presiden RI tgl 14 Jan 2015 di


Kab. Cirebon, untuk kelanjutannya BKKBN
bekerjasama dg K/L terkait segera
menindaklanjuti pengembangan Kampung
KB dg sinergitas keg. didlmnya
“Kampung KB”
Telah diresmikan oleh Presiden
RI tgl 14 Januari 2016 di Desa
Mertasinga Kecamatan
Gungung Jati Kabupaten
Cirebon

DIRANCANG SBG
BENTUK
PENGGARAPAN
PROGRAM KKBPK
SECARA TOTAL DI
LINI LAPANGAN

INTEGRASI SELURUH
BIDANG DI
LINGKUNGAN BKKBN
SERTA KOORDINASI,
KERJASAMA DAN
PARTISIPASI BERSAMA
K/L/SEKTOR TERKAIT
LAINNYA

Kampung KB disetujui oleh Presiden RI


sebagai kegiatan prioritas untuk untuk mengimplementasikan Cita ke-3, 5 dan 8.
PROGRAM KKBPK MERUPAKAN BAGIAN DARI
TASKIN
 Pembangunan Keluarga Sejahtera = TASKIN

tujuannya sama meningkatkan derajat


kesejahteraan individu, keluarga & masy.

 Secara sederhana keluarga itu akan sejahtera,


apabila : - Bebannya tidak berat,
- Ekonominya kuat,
- Ketahannya mantap.
PROG. KKBPK MERUPAKAN BAGIAN DARI
TASKIN
 Program pembangunan keluarga terakumulasi  dlm KKBPK
dg 4 pokok garapan 
- Pendewasaan usia perkawinan,
- Pengaturan kelahiran,
- Pemantapan ketahanan keluarga & pemberdayaan ekonomi
keluarga,
- Pengendalian, pemantauan, pengamatan serta pembinaan
penduduk

Bag. dari TASKIN


Kelga tdk punya beban berat 
btk kelga kecil  diukur dg TFR.
 Pembentukan keluarga kecil
dipengaruhi 2 faktor  yaitu
perkawinan dan pengaturan
kelahiran.
 Perkawinan yg menunjang pembentukan
keluarga kecil ditentukan oleh usia &
pola perkawinan

 Pengaturan kelahiran melalui pemakaian


kontrasepsi ditentukan oleh 3 hal 
- Tk kesertaan,
- Tk kelangsungan,
- Efektvitas kontrasepsi dlm ber-KB.
 Kesetabilan & peningkatan ekonomi keluarga
tdk selalu harus berpenghasilan tinggi, tapi:

 Ada keseimbangan antara pengeluaran tdk melebihi


pendapatan,
 Menggali sumber ekonomi baik individual, kelga
maupun klp masy.

 sehingga rendahnya beban ketergantungan depedensi


rasio.
 Kegiatan pemberdayaan ekonomi kelga prog.
KKBPK

 Adalah memantapkan jiwa wirausaha,


 Permodalan,
 Produksi,
 Pengemasan,
 Pemasaran,
 Kemitraan,
 Kemandirian  dikemas dlm klp UPPKS

 bagian dari pengentasan kemiskinan keluarga.


 Ketahanan keluarga  diawali
- Dg kualitas angg. kelga (bapak, ibu, anak & angg. kelga
lainnya
- Punya akhlak, nilai-nilai moral baik
- Pendidikan & pemahaman agama kuat

- Diimplementasikan dlm kelga & masy.,


- Sbg landasan kelga harmonis,
- Tdk mudah tercerai-berai

- Terwujudnya ketahanan keluarga yg tangguh.


3 unsur
- Perkawinan & pengaturan kelahiran,
- Ekonomi keluarga &
- Ketahanan keluarga

Tercapai bila kelga melaksanakan 8 fungsi kelga


- Fungsi agama, fungsi sosialisasi/pendidikan,
fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, fungsi
perlindungan, fungsi kasih sayang, fungsi sosial
budaya maupun pembinaan lingkungan.
MAKNA KAMPUNG KB
Pelaksanaan 8 fungsi keluarga tdk bisa hanya dilaksa -
nakan masing2 kelga, tapi ada keterkaitan antara 1
kelga dg kelga lain  terhimpun dlm istilah 5T
- Teman sekasur,
- Teman sedapur,
- Teman sesumur,
- Teman salembur/sekampung
- Teman segubernur.
HAKIKAT, SEJARAH, PERKEMBANGAN
KAMPUNG KB
 Nama Kampung KB bukan terlahir karena ide, bentukan/ prog.
secara khusus, tapi terbtk karena sebutan masy. kpd Kampung
Genereh, Desa Genereh, Kec. Buahdua Sumedang yg pd tahun
1972 di Kp Genereh tlh jadi pusat keg. KB dlm memenuhi
kebutuhan masy. ttg alkon Pil, karena tlh dibtk klp akseptor yg
dititipi persediaan Pil ulang bagi peserta KB. Setiap hari dari
beberapa kampung sekitar banyak orang pergi ke Genereh,
mengunjungi rumah ibu Suhamah sbg Ketua Klp Akseptor, utk
ngambil Pil ulang. Pada saat tegur sapa dijalan orang ditanya
mau kemana?, rata-rata jawabnya “Bade ka lembur KB, bade
ngabantun pel” (mau ke kampung KB, mau mengambil pil).
Sejak itulah Genereh terkenal sbglembur KB (Kampung KB).
LIMA HAKIKAT KAMPUNG KB
 Membumikan & Menggelorakan kembali Prog. KB;
 Mendekatkan pelayanan KKBPK kpd kelga khususnya d
peningkatan/ pembinaan peserta KB;
 Memantapkan 8 fungsi Keluarga dlm aplikasi
kehidupan;
 Mengintegrasikan lintas sektor dlm memberi
pelayanan kpd a kelga;
 Membangun rasa memiliki Kelga & masy. thp prog.
KKBPK.
KONSEP
KAMPUNG KB
DEFINISI KAMPUNG KB

Satu kesatuan
wilayah setingkat Lintas
Sektor
Desa/ Kelurahan/
dusun/RW dg kriteria KB KR

ttt di mana tdp


program KKBPK yg
terintegrasi dg prog.
lintas sektor lainnya Advokasi,
Informasi
Kependuduk dan
an Kampung Penggerak
an
KB

KSPK
ASAS
HOLISTIK TEMATIK TERINTEGRASI SPASIAL

• Mobilisasi selu - • Menentukan •Mewujudkan • Dpt lebih fokus


ruh potensi & tema prioritas keterpaduan kpd wilayah
daya baik di ling-
kungan K/L sen -
keg. yg dpt & sinergitas penggarapan
diri maupun memberikan prog. di tk Kab/
prog. & keg. /Kota/Kec/
kerja sama lintas manfaat se - lintas sektor
K/L serta cara lang - Desa /wilayah
bersama yg dpt mem - baik yg jadi
pemangku kepen
sung  me - berikan man - priori -tas
tingan & mitra ningkatkan faat kpd masing2 K/L,
kerja di seluruh kualitas mmasy. di maupun yg dpt
tk-an wilayah hidup masy.
dlm melaksana - semua tk-an diintervensi
kan berbagai keg. wilayah secara ber- sa
prioritas ma2 (lintas sek
tor/lintas K/L)
SASARAN
2015 2016 2017 2018 2019
• Target pembtkan • Terbentuk
Kampung KB dlm nya Satu
Renja BKKBN TA • Terbentuknya • Terbentuknya
• Konsep 2016: “Satu
Kampung
satu Kampung
Kampung Kampung KB per 1 Kampung KB di 50%
Kab/Kota” KB di tiap KB disetiap
KB sbg keg. • Pencanangan
desa miskin; Desa Miskin*
Kec.;
prioritas di Kampung KB di
• Indikator
• Indikator • Indikator
Cirebon oleh KKBPK ter
setujui oleh Presiden RI (14 KKBPK KKBPK
Presiden RI. Jan 2015) tercapai 100% capai 100% tercapai 100%
• Alokasi ang • Penyusunan • Indikator • Indikator • Indikator
Payung Hukum lintas s ektor
garan penca (PerPres)
lintas sektor lintas sek -
bidang bidang
nangan mu Kampung KB tor bidang tercapai 100%
• Indikator KKBPK tercapai 80%
lai dimasu - tercapai 100% tercapai 90% • Muatan lokal
• Muatan lokal
kan di dlm • Indikator lintas
sesuai
• Muatan sesuai
sektor bidang
usulan tercapai 70% kebutuhan lokal sesuai kebutuhan
RKA-K/L • Muatan lokal masy. kebu tuhan masy.
sesuai kebutuhan
masy.
masy.

PRINSIP : bola salju (dari 1 per Kab/Kot (prototyping) menjadi 1 Kampung KB disetiap desa miskin)
TUJUAN KAMPUNG KB

Meningkatkan kualitas hidup kelga &


masy. melalui prog. pembangunan
diawali dg prog.KKBPK yg terintegrasi
dg sektor pemb. lainnya, dlm rangka
TASKIN
SASARAN KAMPUNG KB
 Sasaran Langsung
 Keluarga;
 Pasangan Usia Subur;
 Masyarakat;
 Balita, Remaja, Lansia.

 Sasaran Tdk langsung


 Tokoh2 masyarakat;
 Organisasi masy. (PPKBD, Sub-PPKBD, DKM, Karang
Taruna dsb);
 Petugas lapangan & provider
PRINSIP2 PEMBENTUKAN
KAMPUNG KB

 Kampung KB  istilah baku (tdk diganti dg isti


lah lain);
 Membina & meningkatkan kesertaan ber-KB;
 Dibtk utk memantapkan 8 fungsi keluarga;
 Pelayanan yg diberikan terintegrasi antara prog.
KKBPK dg lintas sektor terkait;
 Merupakan gerakan yg diprakarsai masy. bukan
proyek pemerintah & swasta;
 Tdk ada muatan politis didlmnya.
TUJUAN: SINERGITAS KEGIATAN:
Meningkatkan Kualitas Hidup ANTAR PEMERINTAH,
Masyarakat di Kampung KB SEKTOR SWASTA DAN
melalui Prog. KKBPK &
Pembangunan Sektor
PARTISIPASI
terkait dlm mewujudkan MASYARAKAT
Keluarga Kecil Berkualitas

KRITERIA:
1. jumlah kps - ks 1 di atas
rata-rata, peserta kb di
bawah rata-rata
2. kumuh, pesisir, das, KONDISI SAAAT INI
kawasan miskin,
terpencil, perbatasan,
SUDAH DICANANGKAN
padat penduduk 487 KAMPUNG KB DI
3. kreteri khusus sesuai KABUPATEN/KOTA
kondisi desa
1. Kampung KB meliputi Desa/Kelurahan/RW

2. Disahkan oleh Bupati atau Walikota

3. Kepengurusan terdiri dari pelindung, penasihat,


pembina dan pengurus

4. Antara kegiatan memiliki kesinambungan dan terus


berkembang

5. Menjalin kemitraan dengan semua instansi baik


pemerintah maupun swasta
KRITERIA PEMILIHAN WILAYAH
PEMBENTUKAN KAMPUNG KB

KRITERIA UMUM KRITERIA KHUSUS

Kumuh
KRITERIA KRITERIA KRITERIA
Wilayah Pesisir/Nelayan PROGRAM KB PROGRAM PK
KEPENDUDUKA
Daerah Aliran Sungai (DAS) N
Kehamilan remaja
Bantaran Kereta Api Angka partisipasi CPR Modern < 50% tinggi
sekolah rendah
Kawasan Miskin perkotaan
MKJP Rendah UKP < 21 Tahun
Wilayah terpencil/ Perbatasan/ Angka
Industri/ kawasan Wisata
pengangguran Jumlah Balita :
Partisipasi Masyarakat rendah tinggi Unmet Need Tinggi Minimal 20 Balita

Tersedianya Data, informasi


Jumlah Kesertaan Jumlah Remaja :
keluarga dan Kependudukan Angka KDRT tinggi
KB Pria Rendah Minimal 20 Remaja
Komitmen Pemerintah
Tersedia Kader/ IMP Jumlah Lansia :
Miskin (KPS dan KS I) Minimal 20 Lansia

Tingkat Pendidikan Rendah


Kegiatan ekonomis
produktif rendah
Kepadatan

CWR (Child Woman Ratio)


INDIKATOR KEBERHASILAN KAMPUNG KB
• Meningkatnya peserta KB aktif (PA) 65% dalam 3 tahun
1 s.d tahun 2019

• Meningkatnya kesertaan KB MKJP menjadi 20%


2
• Unmetneed < 10 %
3
• Terbinanya Pusmupar dan Pospartum
4
• Semua Ibu Hamil, Ibu Menyusui terlayani kesehatan dan
5 KB

• Semua anak usia 0-6 tahun terlayani program kesehatan


6 dan pendidikan sejak dini (Posyandu & PAUD)

• Semua keluarga yg punya anak 0-6 tahun terlayani BKB


7
• Semua anak (0-18 th) mendapatkan akta kelahiran.
8.
INDIKATOR KEBERHASILAN KAMPUNG KB
• Semua remaja dapat aktif dalam BKR dan PIK Remaja
9
• Meningkatnya partisipasi keluarga pra-s dan ks. I dalam
10 kelompok UPPKS

11 • Kelompok lansia terlayani dalam BKL/Posbindu


• Terbinanya lingkungan/kampung yang ber-PHBS melalui
12 PKLK & KESLING

• Semua anak usia 7-12 th dan 13-15 tahun bersekolah


13

• Jumlah Penduduk buta aksara nihil


14

• KDRT nihil
15

• Pengangguran turun
16
TAHAPAN PEMBENTUKAN KAMPUNG KB

TAHAPAN/ PROSES PEMBENTUKAN MODEL KAMPUNG KB


SEBAGAI BERIKUT :
1. Rapat Persiapan tk Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan,
Desa/Kelurahan;
2. Workshop Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota;
3. Rakor Tingkat Kecamatan;
4. Rakor Tingkat Desa/ Kelurahan;
5. Pelatihan dan penyegaran kader
6. Sarasehan Pendataan (segmentasi sasaran Intervensi);
7. Operasional kegiatan Kampung KB;
8. Pembinaan Kader dan Kelompok Sasaran;
9. Intervensi Program dan Kunjungan Rumah;
10. Bimbingan teknis, Monitoring , Evaluasi dan Review (Triwulanan,
Semesteran dan Tahunan);
11. Pencatatan dan Pelaporan
VISUALISASI KAMPUNG KB

Terdapat simbol-simbol Program


Kependudukan Keluarga Berencana
Pembangunan Keluarga (KKBPK) seperti
tugu, umbul-umbul, mural KB di rumah-
rumah, plank nama, poster, leaflet,
booklet, lembar balik (media KIE).
.

BENTUK
INTERVENSI
.
BENTUK INTERVENSI

KRITERIA PROGRAM INTERVENSI LANGKAH-LANGKAH


Angka 1. Pendidikan 1. Sebaran modul 1. Koordinasi dengan kelompok
partisipasi Kependudukan kependudukan; kegiatan BKB ( bahan bacaan
sekolah 2. Sekolah Siaga 2. Diskusi materi kependudukan utk anak PAUD)
rendah Kependudukan kependudukan dan BKR,PIK RR (lembar balik
(SSK ) kepada komunitas materi kependudukan);
anak putus sekolah; 2. Koordinasi dengan Dinas
Pendidikan untuk materi
3. Mengintegrasikan kependudukan jalur formal SD,
materi SMP dan SMA.
kependudukan
kedalam materi
pelajaran tertentu.
CPR modern 1. Peningkatan 1. KIE; 1. Koordinasi dengan tenaga
method kesertaan ber 2. KIP Konseling; provider (Bidan);
<50% KB 3. Penggerakan 2. Koordinasi dengan koselor;
sasaran; 3. Peta PUS sasaran .
4. Pelayanan KB
(statis dan
mobile).
BENTUK INTERVENSI
KRITERIA PROGRAM INTERVENSI LANGKAH-LANGKAH
MKJP 1. Meningkatkan 1. KIE MKJP 1. Penyediaan media KIE
rendah kesertaan MKJP 2. KIP Konseling MKJP MKJP;
3. Penggerakan sasaran 2. Koordinasi dgn Bidan CTU
MKJP dan Puskesmas yang
4. Pelayanan KB MKJP terdekat;
(statis dan mobile) 3. Penggerakan PLKB;
4. Penggerakan Kader.

Unmet Need 1. Menurunkan 1. KIE kepada 1. Segmentasi sasaran;


tinggi Unmet Need kelompok unmet 2. Sosialisasi pelayanan KB
need kpd masyarakat kelompok
2. KIP Konseling Unmet need;
kelompok unmet 3. Pemberiaan Alokon gratis;
need 4. Penggerakan Kader;
3. Penggerakan sasaran 5. Koordinasi dgn provider
kelompok unmet (Bidan dan Puskesmas)
need terdekat.
4. Pelayanan KB
kelompok unmet
need (statis dan
mobile)
BENTUK INTERVENSI
KRITERIA PROGRAM INTERVENSI LANGKAH-LANGKAH
Jumlah Peningkatan partisipasi 1. KIE KB pria 1. Koordinasi dgn
kesertaan pria 2. KIP Konseling KB Toga/Toma;
KB pria pria 2. Koordinasi dgn
rendah akseptor KB Pria
3. Penggerakan (testimoni);
sasaran KB pria 3. Koordinasi dengan
4. Pelayanan KB pria Dokter terlatih;
(statis dan mobile) 4. Koordinasi dgn
Puskesmas terdekat.
ASFR 15-19 Penurunan angka ASFR 15- 1. KIE tentang KRR 1. Pelatihan Pendidik
tahun tinggi 19 tahun 2. PIK RR Sebaya dan Konselor
3. Konseling Sebaya;
2. Program Genre;
UKP < 21 Peningkatan UKP 1. KIE tentang KRR 1. Koordinasi dgn aparat
tahun 2. PIK RR desa;
3. Konseling 2. Koordinasi dgn petugas
KUA.
Jumlah Peningkatan kualitas anak 1. Pembentukkan BKB 1. Koordinasi dgn aparat
Balita (tumbuh kembang anak) Holistic Integratif Desa;
(HI) 2. Pelatihan bagi kader
BKB;
3. Penyediaan sarana &
prasarana BKB;
4. Penyediaan Media dan
materi KIE BKB.
BENTUK INTERVENSI
KRITERIA PROGRAM INTERVENSI LANGKAH-LANGKAH
Jumlah Peningkatan pengetahuan 1. Pembentukan BKR 1. Koordinasi dgn aparat
Remaja remaja tentang Kesehatan Desa;
Reproduksi Remaja (KRR) 2. Koordinasi dgn Kader;
3. Pelatihan bagi kader
BKR;
4. Penyediaan sarana &
prasarana BKR;
5. Penyediaan Media dan
materi KIE BKR.

Jumlah 1. Mewujudkan lansia 1. Pembentukan BKL 1. Koordinasi dgn aparat


Lansia tangguh Desa;
2. Pembinaan ketahanan 2. Koordinasi dgn kader;
keluarga lansia 3. Pelatihan bagi kader
BKL;
4. Penyediaan sarana &
prasarana BKL;
5. Penyediaan Media dan
materi KIE BKL.
BENTUK INTERVENSI
KRITERIA PROGRAM INTERVENSI LANGKAH-LANGKAH
Jumlah Peningkatan pengetahuan 1. Pembentukan BKR 1. Koordinasi dgn aparat
Remaja remaja tentang Kesehatan Desa;
Reproduksi Remaja (KRR) 2. Koordinasi dgn Kader;
3. Pelatihan bagi kader
BKR;
4. Penyediaan sarana &
prasarana BKR;
5. Penyediaan Media dan
materi KIE BKR.

Jumlah 1. Mewujudkan lansia 1. Pembentukan BKL 1. Koordinasi dgn aparat


Lansia tangguh Desa;
2. Pembinaan ketahanan 2. Koordinasi dgn kader;
keluarga lansia 3. Pelatihan bagi kader
BKL;
4. Penyediaan sarana &
prasarana BKL;
5. Penyediaan Media dan
materi KIE BKL.
BENTUK INTERVENSI
KRITERIA PROGRAM INTERVENSI LANGKAH-LANGKAH
Kekerasan 1. Sosialisasi UU No 23 1. Pendampingan 1. Koordinasi
dalam Tahun 2004 Tentang oleh P2TP2A 2. Kemitraan
rumah Penghapusan KDRT (Pusat Pelayanan 3. Pendampingan
tangga 2. Sosialisasi 8 fungsi Terpadu
Tinggi keluarga (UU No 52 Perlindungan
Tahun 2009 Tentang Perempuan dan
Perkembangan Anak)
Kependudukan dan 2. Pendampingan oleh
Pembangunan tim PPKS
Keluarga
Angka Pemberdayaan keluarga di 1. Pelatihan usaha 1. Koordinasi
Penganggur bidang ekonomi 2. Pengadaan ATTG 2. Kemitraan
an Tinggi 3. Fasilitasi 3. Pendampingan
permodalan
4. Pembinaan
manajemen
5. Fasilitasi pemasaran
6. PKH (Program
Keluarga Harapan)
.

PENCANANGAN
KAMPUNG KB

.
LANGKAH-LANGKAH PENCANANGAN
KAMPUNG KB
NO RENCANA KEGIATAN
1 Membuat tim kerja/ Pokja Pusat dan provinsi

2 Penentuan daerah pencanangan Kampung KB di setiap provinsi


Berdasarkan analisis data
3 Membuat tim operasional tk Kabupaten/Kota, Kecamatan,
Desa/kelurahan
4 Workshop dan sosialisasi Gerakan nasional Kampung KB Tk
Provinsi
5 Surat edaran Kemendagri kepada Gubernur, Bupati/Walikota

6 Audiensi/Advokasi Gubernur, Bupati/Walikota

7 Rakor persiapan teknis Tk Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota


LANGKAH-LANGKAH PENCANANGAN
KAMPUNG KB
NO RENCANA KEGIATAN(PENYIAPAN WILAYAH LAUNCHING)
8 Pelatihan teknis pengelolaan Kampung KB bagi petugas lini
lapangan (PLKB, PKB, PPKBD, SUB PPKBD, KADES, PKK,
POKTAN)
9 Penyiapan media dan display data (umbul-umbul, baliho, roll
banner, gapura, tugu, mural, kaus, topi, jingle Kampung KB dll)

10 Sosialisasi melalui multimedia

11 Pencanangan Kampung KB serentak di seluruh provinsi melalui


video conference
PRASYARAT & KRITERIA
PEMBENTUKAN KAMPUNG KB

1. Prasyarat :
 Tersedia Data & Informasi kelga;
 Adanya dukungan & Komitmen Pemda;
 Partisipasi Aktif masy., tomas & PPKBD,
Sub-PPKBD serta Paguyuban;
PRASYARAT DAN KRITERIA
PEMBENTUKAN KAMPUNG KB

2. Kriteria :
a. Kriteria Sasaran Utama:
 Jlh kelga miskin di atas rata2 tk desa
dimana kampung tsb berada;
 Jlh peserta KB lbh rendah dari rata2 tk
desa dimana kampung tsb berlokasi.
PRASYARAT DAN KRITERIA
PEMBENTUKAN KAMPUNG KB
2. Kriteria :
b. Kriteria Wilayah (pilihan sesuai kondisi) :
 Kumuh, Kawasan Miskin (miskin perkotaan);

 Bantaran Kereta Api;

 Kawasan Industri;

 Pesisir/Nelayan;

 Daerah Aliran Sungai (DAS);

 Terpencil, Wilayah Perbatasan;

 Kawasan Wisata; Tingkat Kepadatan Penduduk


Tinggi.
PENDATAAN POTENSI WILAYAH

Sebelum pembentukan dilakukan pemetaan potensi


wilayah, yg mencakup :
 Potensi sbg pengelola (PPKBD, Sub-PPKBD,
Paguyuban, tomas);
 Potensi keg, (Poktan Tribina, Poktan sektor
lainnya yg ada di kampung);
 Potensi pelayanan (Posyandu, Polindes, Bidan
Praktek)
 Potensi lain ttg sumber keagamaan, ekonomi,
social, budaya dsb.
PEMBENTUKAN POKJA
KAMPUNG KB

Untuk mengelola Kampung KB perlu dibtk :


 Pokja Kampung KB yg disepakati bersama.
 Pembentukan Pokja Kampung KB bisa
dikembangkan disesuaikan dengan kondisi,
kebutuhan, kemampuan, muatan lain yg
diinginkan di wilayah masing2
 Mengacu pada pelaksanaan 8 fungsi keluarga.
SUSUNAN KEPENGURUSAN
KAMPUNG KB
1. Pelindung/Penanggung Jawab: Kepala Desa/Lurah
2. Penasehat : BPD, Ketua TP-PKK Desa/Kel, PPKBD/Pos KB
3. Ketua: Kepala Dusun / Ketua RW / Tomas
4. Sekretaris: Sub-PPKBD/Sub-Pos KB
5. Bendahara: Pengurus PKK RW
6. Seksi-Seksi:
 Seksi Keagamaan  Seksi Perlindungan
 Seksi  Seksi Kasih Sayang
Sosialisasi/Pendidikan  Seksi Sosial Budaya
 Seksi Reproduksi  Seksi Pembinaan
 Seksi Ekonomi Lingkungan
MEMBANGUN KESEPAKATAN
BERSAMA

Setelah dibentuk Pokja Kampung


KB, maka dilakukan musyawarah
warga kampung utkmenyepakati
pembentukan Kampung KB.
PERENCANAAN KAMPUNG KB
Setelah warga RW/Dusun menyepakati
pembentukan Kampung KB, Ketua/Pengurus Pokja
Kampung KB mengusulkan kpd Ka. Desa/ Lurah
/Camat utk mencanangkan & mengukuhkan
terbtknya Kampung KB.
 Catatan :
Perencanaan Kampung KB dilakukan dg
memanfaatkan momentum/ keg. strategis yg ada
di daerah, yg penting diketahui, disaksikan oleh
warga Kampung
PENDATAAN DAN PEMETAAN
KELUARGA
1. Memanfaatkan hasil Pendataan Kelga Th 2015; telah
dilakukan secara Nasional
2. Lakukan Analisis Data utk kepentingan keg. di masing2
seksi diantaranya :
 Sasaran Pelayanan Kependudukan;
 Sasaran Pelayanan Program KB;
 Sasaran Pelayanan Program Ketahanan Keluarga;
 Sasaran Pelayanan pemberdayaan Ekonomi Keluarga;
 Sasaran Perbaikan Rumah Layak Huni;
 Sasaran Peningkatan Kesehatan Lingkungan;
 Sasaran Pencegahan Narkoba;
 Dll.
PENDATAAN DAN PEMETAAN
KELUARGA
Contoh :
 Bila di Kampung tsb adat kelga yg blm memiliki Akta
Kelahiran, maka dijadikan sbg sasaran KIE & Pelayanan
Kependudukan utk mendapatkan Akta Kelahiran;
 Bila dikampung tsb ada PUS yg blm ber-KB , maka PUS tsb
dijadikan sbg sasaran utk mendapatkan pelayanan KB
melalui keg. KIE & Pelkon;
 Bila di Kampung tsb adat kelga yg memiliki Balita, &di
Kampung tsb blm memiliki Klp BKB, maka di kampung tsb
dijadikan sasaran utk pembentukan Klp BKB
PENDATAAN DAN PEMETAAN
KELUARGA
Masing2 seksi melakukan pendataan sesuai kebutuhan namun
belum tercantum dalam pendataan nasional misalnya :
 Pendataan tingkatan Profesi masing2 kelga mis : Petani (buruh
tani, penggarap), Pedagang dengan jenis produksinya, Tukang
Bangunan & Klasifikasi Sopir dsb.
 Produk unggulan masing2 keluarga (Anyaman, Kerajinan, dsb)
 Pendataan yg berkaitan dg kebutuhan pembangunan
 Belum punya kantor RW/Bale Sawala;
 Membangun gang/jalan;
 Organisasi2 yg dibutuhkan.
 Pendataan lain ttg masalah & potensi desa yg diperlukan.
SARESEHAN TINGKAT RT

 Pertemuan di RT minimal  tiap 3 bulan sekali


dipimpin Ketua RT.
Hal2 yg dibicarakan adalah :
 Membahas hasil pendataan kemudian dituangkan
dlm peta keluarga tk RT;
 Membahas masalah2 & potensi yg ada di RT;
 Menyusun Program Kerja yg akan dibawa/diusulkan
di dlm rapat RW/Kampung;
 Melaksanakan lelang kepedulian uyk membangun
rumah prasejahtera (tdak layak huni).
SARESEHAN TINGKAT KAMPUNG

1. Sarahsehan di tk Kampung/RW merupakan


puncak pembentukan komitmen di Kampung KB.
2. Sarahsehan sebaiknya dilaksanakan 1 th 2 X.
- Pada awal th  ajang perencanaan & evaluasi --
- Petengahan th  alat pemantauan prog. di th
yg berjalan.
3. Diluar itu pertemuan dilakukan sewaktu2 sesuai
kepentingan.
SARESEHAN TINGKAT KAMPUNG

Peserta pertemuan :
 Pengurus Pokja;
 Para Ketua RT;
 Pengurus Organisasi di tk RT (DKM, Orgsi Pemuda dsb)
 Para Ketua Paguyuban tk RT;
 Tokoh2 masyarakat;
 Seluruh warga 1 kampung (secara selektif sesuai
kebutuhan).
SARESEHAN TINGKAT KAMPUNG
Materi Pembahasan :
 Evaluasi pelaksanaan Prog. th yg lalu;
 Perencanaan prog. tahunan yg diusulkan masing2 RT;
 Pembahasan prog. masing2 seksi.
Contoh :
 Seksi Pendidikan merencanakan pembentukan Poktan
BKB & Perpustakaan kampung.
 Seksi Pembinaan Lingkungan membuat jamban kelga,
memperbaiki jalan kampung.
SARESEHAN TINGKAT KAMPUNG
Contoh :
 Seksi Ekonomi membtk UPPKS & kerjasama dg toko
serbaguna dlm memasarkan produk.
 Seksi Reproduksi buat jadual pelayanan KB, jadual
pelaksanaan posyandu.
 Seksi Keagamaan membuat program magrib mengaji,
sembahyang & jadual pengajian rutin.
 Kegiatan lain yg disesuaikan keinginan, kebutuhan,
kemampuan & kondisi setempat

 Hasil Sarahsehan ini salah 1 bahan utk Musrenbangdus


yg kemudian dibawa kpd Musrenbangdes agar masuk
dalam RPJMDes, RKPDesa dan APBDes.
OPERASIONAL KAMPUNG KB

 Dg adanya Kampung KB 

 Kelga meningkat kesejahteraannya,


 Tdk ada lagi keluarga miskin di Kampung KB.
 Miskin ekonomi,
 Miskin Ibadah,
 Miskin Sosial,
 Terhindar dari kebodohan, keterbelakangan.
PERANAN/FUNGSI
PENGURUS KAMPUNG KB
SBB:
PENANGGUNG JAWAB:
 Bertanggung jawab secara keseluruhan ttg
pembentukan pengembangan & operasional
Kampung KB;
 Mengkoordinasikan keg. Kampung KB dg
sektor terkait;
 Mengusahakan anggaran dari dana Desa utk
keperluan Kampung KB serta pihak luar.
PENASEHAT:
Memberikan masukan kpd
penanggung jawab & kpd pelaksana
utk membina & mengembang kan
Kampung KB;
Mengadvokasi pihak2 yg terkait dg
Prog. Keg. Kampung KB.
KETUA POKJA:
• Menentukan kebijakan & strategi
prog. Keg. Kampung KB;
• Membimbing & membina seluruh
pengurus Pokja;
• Melakukan Koordinasi dg semua
pihak
SEKRETARIS:
 Melakukan tatalaksana administrasi
Kampung KB;
 Menerima & mengolah laporan
pelaksanaan Kampung KB;
 Membuat laporan & evaluasi keg.
Kampung KB.
BENDAHARA:
Menerima, membayarkan,
mencatat, melaporkan &
mempertanggungjawabkan
semua aktivitas keuangan
Kampung KB.
Seksi
Keagamaan
• Buat prog. magrib mengaji, dg
menghimbau agar kelga2 tdk
nonton TV
• Kebersamaan ibadah di greja,
Pure dsb.
• Pengajian rutin baik mingguan
maupun bulanan.
• Mengunjungi/memotivasi kelga2
yg blm ikut dlm keg. keagamaan
dan menghimbau agar tiap kelga
memiliki ruangan ibadah di rumah
masing2.
Lanjutan …….
• Membantu/mendorong kelga utk
zakat, infak, shodakoh bagi
kepentingan umum. Mis: memberi
makan tambahan ke posyandu,
wakap tanah utk pembuangan
sampah.
• Mengusahakan hal2 yg
dibutuhkan bid. keagamaan kpd
pemerintah yg lebih atas (Desa,
Kec., Kab & Kota dst).
• Keg. lain sesuai dg keinginan,
kebutuhan, kemampuan & kondisi
setempat.
Seksi • Membentuk, membina, mengembangkan
Pendidikan/ BKB
Sosialisasi • Membentuk, membina, mengembangkan
BKR
• Membantu, membina, mengembangkan
BKL
• Membentuk, membina, mengembangkan
PAUD
• Melaksanakan keaksaraan fungsional.
• Kursus2 ttg keterampilan baik yg
dilaksanakan oleh dinas instansi
pemerintah maupun atas prakarsa masy.
(Kursus Perbengkelan, Tata busana ,
merias pengantin) dsb.
• Membina Kadarkum (Keluarga
Sadar Hukum).
• Mengusahakan hal2 yg
dibutuhkan bid. pendidikan/
sosialisasi kpd pemerintah yg
lebih atas (Desa, Kec, Kab, dst).
• Pembentukan pojok baca, pojok
studi kependudukan (PSK),
sekolah siaga kependudukan
(SSK), bila di kampung tersebut
ada sekolah.
• Kegiatan lain yg sesuai keinginan,
kebutuhan, kemampuan & kondisi
setempat.
Seksi Reproduksi
 Memotivasi PUS utk ber-KB.
 Membina kelangsungan ber-KB.
 Menyelenggarakan pembentukan, pembinaan, pengembangan
posyandu.
 Membuat peta keluarga tiap RT.
 Mendidik keluarga ttg kespro, reproduksi remaja.
 Pembentukan PIK Remaja & Kampanye PUP.
 Melaksanakan pelayanan KB.
 Melaksanakan rujukan & pengayoman medis.
 Penyediaan alat kontrasepsi bagi yg tdk mampu.
 Mengkordinasikan layanan & Pembinaan peserta KB dg DBS
 Pelayanan papsmear, pemeriksaan bumil , imunisasi di Posyandu.
 Mengusahakan hal-2 yg dibutuhkan bid. reproduksi kpd pemerintah yg
lebih atas (Desa, Kec, Kab dst).
 Kegiatan lain sesuai keinginan, kebutuhan, kemampuan kondisi
setempat.
SEKSI EKONOMI
 Mempromosikan potensi/profesi yg dimiliki warga kampung (memasarkan
tukang tembok, sopir, penjahit dsb) ke Pasar kerja.
 Membina, membimbing produk2 unggulan baik yg diproduksi masing2
kelga & dlm btk klp
 Membentuk, membina, mengembangkan usaha bersama baik UPPKS,
UP2K, KUBE.
 Membentuk, membina , mengembangkan Koperasi simpan pinjam berupa
uang / produk/hasil pertanian.
 Menjalankan sistem lumbung kampung utk kepentingan kelga.
 Iuran utk permodalan dg barang (palantir/Kelapa sebulan Satu butir)/
produk lain sesuai potensi yg dimiliki di daerah masing2 utk kepentingan
dan kebersamaan di kampung.
 Mengusahakan hal-hal yang dibutuhkan bidang ekonomi kepada
pemerintah yang lebih atas (Desa, Kecamatan, Kabupaten Dst)
 Kegiatan lain yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, kemampuan dan
kondisi setempat.
SEKSI PERLINDUNGAN
 Penyuluhan anti KDRT.
 Penyuluhan Narkoba.
 Mengurus jaminan2 kehidupan bagi kelga (BPJS, Jamkesda).
 Sistem ronda malam utk perlindungan keamanan.
 Bantuan hukum bagi kelga yg tersangkut masalah hukum.
 Ayoman sosial bagi peserta KB yg mendapat keluhan/komplikasi.
 Mengusahakan pelayanan kependudukan mis: Akta Kelahiran & KTP.
 Mengusahakan hal2 yg dibutuhkan bid. perlindungan kpd pemerintah
yg lebih atas (Desa, Kec, Kab dst).
 Kegiatan lain sesuai dg keinginan, kebutuhan, kemampuan kondisi
setempat.

SEKSI KASIH SAYANG
 Iuran kematian.
 Donor darah utk membantu sesama.
 Jimpitan beras utk membantu org miskin.
 Membentuk kas utk peserta KB yg tdk bisa membeli
kontrasepsi.
 Jaminan Ibu bersalin (Jambulin) & tabungan Ibu bersalin.
 Bapak asuh/Ibu asuh bagi anak yg tdk bersekolah.
 Pengumpulan , pemberian shodakoh pakaian layak pakai dari
kelga yg mampu kpd yg membutuhkan.
 Mengusahakan hal2 yg dibutuhkan bid. kasih sayang kpd
pemerintah yg lebih atas (Desa, Kec, Kab dst).
 Kegiatan lain sesuai keinginan, kebutuhan, kemampuan
kondisi setempat.
SEKSI SOSIAL BUDAYA
 Menanamkan budaya budi pekerti di kelga2 sesuai tatakrama
setempat.
 Memelihara, mengembangkan tradisi yg baik jadi kebiasaan
setempat.
 Membentuk klp seni sesuai kehendak bersama.
 Kampanye prog2 pemerintah melalui seni budaya.
 Mengajarkan bahasa yg santun baik bahasa ibu maupun bahasa
nasional.
 Menyelenggarakan lomba2 budaya baik antar individu, antar
keluarga maupun antar RT.
 Mengusahakan ha2 yg dibutuhkan bid. sosial budaya kpd
pemerintah yg lebih atas (Desa, Kec., Kab. dst)
 Kegiatan lain yg sesuai keinginan, kebutuhan, kemampuan
kondisi setempat.
SEKSI PEMBINAAN LINGKUNGAN
 Kerja Bakti memelihara lingkungan.
 Gerakan penanaman tanaman halaman.
 Pembuangan sampah bersama & pengurusan secara
bergiliran (terjadual).
 Penataan kampung baik pembuatan jalan, gang, pagar2 yg
membuat keserasian, keindahan, termasuk gapura & bale
sawala kampung KB.
 Petunjuk2 jalan, gang dg nama yg disepakati.
 Mengusahakan hal2 yg dibutuhkan bid. lingkungan kpd
pemerintah yg lebih atas (Desa, Kec, Kab, dst).
 Kegiatan lain yg sesuai keinginan, kebutuhan, kemampuan
kondisi setempat.
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan & Pelaporan (RR) di Kampung
KB :
RR baku sesuai aturan prog. dari tk yg
lebih atas dari masing2 instasi pemerin
tahan/Lembaga misal: laporan Prog.
KKBPK, Laporan posyandu, laporan
organisasi lainnya.
PENCATATAN DAN PELAPORAN
 RR khusus di Kampung KB sbb:
 Dari tk Pokja ke Ketua Kampung KB  tiap bulan.
 Dari Kampung KB ke tk Desa/Kelurahan (Kepala Desa/Lurah) 
tiap bulan.
 Dari Desa/Kelurahan (Kepala Desa/Lurah) ke tk Kec. (Camat)
tiap bulan, tembusan kpd Ka. UPTD masing2 Instansi terkait.
 Dari Kec. (Camat) ke Kab/Kota (Bupati/Walikota)  tiap 3 bulan
tembusan SKPD Kab/Kota terkait.
 Dari Kab /Kota (Bupati/Walikota) ke Provinsi (Gubernur)  tiap 3
bulan tembusan SKPD Provinsi terkait.
 Dari Provinsi (Gubernur) ke Pusat (Presiden)  tiap 6 bulan
tembusan kpd masing2 Instansi/Kementerian/Lembaga.
PRINSIP & SUMBER2 PEMBIAYAAN
KAMPUNG KB
Prinsip pembiayaan Kampung KB adalah dari,
oleh, untuk warga Kampung KB itu sendiri.
 Iuran warga Kampung KB.
 APBDesa/Kelurahan, APBD II.
 APBN.
 Kemitraan/CSR (Coorpotation Social
Responcibility  iuran/ kepedulian perusahaan
utk pembangunan).
 Sumber lain tdk mengikat
INDIKATOR KEBERHASILAN KAMPUNG KB
A. INDIKATOR INPUT

 Tingginya Partisipasi seluruh potensi Kampung utk


kemajuan Kampung KB.
 Beragamnya keg. yg dilaksanakan secara terpadu
(prog. Pemerintah & inovasi masy.)
 Besarnya sumber anggaran Kampung KB yg
didapat ( iuran masy., bantuan pemerintah, dona
tur tdk mengikat.
 Ketersediaan sarana & prasarana.
B. INDIKATOR PROSES
 Berjalannya keg. dimasing2 seksi.
 Peranserta petugas Pemerintah dlm sinkronisasi keg.
 Peranserta institusi masy. dlm pengelolaan Kampung KB.
 Menjalankan 8 fungsi kelga dilaksanakan di tiap kelga.
 Frekuensi & kualitas kegiatan KIE/Penyuluhan.
 Frekuensi pelayanan KB-KR.
 Frekuensi pelayanan dari sektor lainnya.
 Frekuensi pertemuan berkala Poktan2 (Prog. KKBPK, keg.
sektor terkait di Kampung KB).
 Frekuensi keg. gerakan masy. Kampung.
C. INDIKATOR OUTPUT
Keberhasilan kampung KB diukur dari pelaksanaan 8 fungsi di
masing2 kelga yaitu :
 Meningkatnya pelaksanaan keagamaan (Kelga semakin
rajin kepengajian & beribadah).
 Meningkatnya pengetahuan , keterampilan masy. (makin
banyak org memiliki keterampilan utk meningkatkan
usaha).
 Tercapainya rata2 dua anak tiap keluarga, kelga sehat,
anak tumbuh & berkembang dg baik.
 Meningkatnya income per kapita kelga & pemanfaatanya
menunjang kepentingan kelga.
 Terlindunginya masy. /kelga & hidup tentram, nyaman.
C. INDIKATOR OUTPUT
 Makin terjalinnya hub. harmonis antar angg. kelga ;
antar kelga dg masy. & lingkungan.
 Makin berkembangnya budi pekerti, tata krama, seni
budaya baik di kelga maupun masy. sekampung.
 Makin tertatanya lingkungan yg serasi selaras,
seimbang antara perilaku dg lingkungan.
 Tersedianya sarana & prasarana kampung KB,
diantaranya Gapura, Bale Sawala, Kantor RW,
Ruang/Tempat Posyandu, BKB, BKR, BKL, PIK Remaja
dsb.

Anda mungkin juga menyukai