Anda di halaman 1dari 49

GIC

Drg. Billy Sujatmiko, SpKG


Semen?

1970 1980 1990 2000

Amalgam

Komposit resin
Glass Ionomer
Keunggulan GIC
Preparasi minimal
Berikatan secara kimia dengan gigi
Retensi semen terhadap email dan dentin pada jaringan
gigi berupa ikatan ion kalsium yang berasal dari jaringan
gigi dengan gugus COOH (karboksil) multipel dari semen
glass ionomer
Melepas fluor : mencegah karies skunder
Biokompatibel
Bersifat anti bakteri
Sifat Kariostatik
Glass Ionomer

Composite

Amalgam

0 20 40 60 80 100
Replacement rate (%) for secondary caries

Mjor IA. Quintessence Int 1996;27(3):171-174.


Kekurangan
1. Brittle/getas
2. Kekerasan rendah
3. Daya tahan thd aberasi rendah
4. Rentan thd erosi
5. Estetik kurang baik dibanding RK
6. Teksture permukaan kasar dibanding RK
7. Setlh punumpatan memerlukan proteksi
8. Matrik dpt larut in asam & air
9. Kekutan tarik rendah
10. Kekuatan tekan rendah
Indikasi dan kontra indikasi bahan restorasi
GIC.
Indikasi
restorasi gigi permanen *yang tidak menerima
tekanan kunyah
sebagai basis dan diatasnya dilapisi oleh resin
komposit (restorasi sandwich)
Luting & lining
Fissure sealant
Tumpatan gigi sulung
Kontraindikasi

Tumpatan yang menerima tekanan kunyah


yang besar
Oklusal gigi molar
Tumpatan kelas II & IV
Cairan:

Asam Akrilat
Asam Itakonat
Asam maleat
AsamTartarik
Asam Poliakrilat
(konsentrasi 50%) dalam bentuk kopolimer, maleat
dan asam akrilat

Menambah reaktifitas dari cairan


Mengurangi kekentalan
Mengurangi kecenderungan membentuk GEL
Asam Tartarik
Memperbaiki karakteristik manipulasi dan
menambahkan waktu kerja
Memperpendek waktu pengerasan

Air
Sebagai media reaksi pencempuran bubuk dan cairan
dalam pembentuk garam logam polialkenoat dan
gel.silika
Aplikasi
1. Semen
2. Liner
3. Restorasi
4. Core
5. Retrograde Filling Material
6. P/F Sealant
7. Root Caries Cervical Restoration
8. Restorasi ART

Sifat GIC:
> Kekuatan
> Adhesi
> Biokompatibilitas
> Pelepasan F
SEMEN IONOMER KACA (SIK/GIC)
Tipe SIK :
WILSON & MC.LEAN (1988), 3 tipe :
Tipe I : “LUTING AGENT”
Sifat : - Mudah mengalir, ketebalan semen dapat
tipis
- Radiopak
- Pengerasan cepat
Indikasi : melekatkan inlay/mahkota
SEMEN IONOMER KACA (SIK/GIC)
Tipe II : “Aesthetic Filling materials”
Sifat : - pengerasannya lambat
- translutent
Indikasi : - tumpatan di oklusal pada pit/fisur
dengan gejala karies dini
- restorasi gigi sulung
- restorasi kelas III yang mencapai bidang
lingual
- restorasi kelas V
- memperbaiki tepi restorasi
SEMEN IONOMER KACA (SIK/GIC)
Tipe II “BIS-REINFORCED FILLING MATERIALS”
SIK + kandungan logan (CERMET CEMENT)
Estetik kurang baik tetapi tahan terhadap abrasi

Tipe III : Lining base, Fissure Sealant material


Sifat : - kekuatannya turun
- R’opak
- Partikel halus pengerasannya cepat
SEMEN IONOMER KACA (SIK/GIC)
HUNT (1993)

a. Tipe I : Luting Cement


b. Tipe II : Restoratives Material
c. Tipe III : Bases and Liners
i. Tipe III A
ii. Tipe III B
iii.Tipe III C
d. Tipe IV : Admixtures
SEMEN IONOMER KACA (SIK/GIC)
GLASS CERMET CEMENT
Mc.Lean dan Gasser (1985) :
SIK + palladium, silver alloy, perak murni, mempunyai sifat :
1. Membuat inti mahkota
2. Liner pada tumpatan amalgam
3. Sealent pada fisur dan restorasi
4. Memperbaiki kerusakan tepi pada sekeliling inlay
5. Restorasi kl. I. kl. III
6. Restorasi kl. II pada karies permulaan
7. Restorasi gigi susu
8. Penyemenan mahkota stainless
9. Basis
SEMEN IONOMER KACA (SIK/GIC)

DAVIDSON & MJOR (1999)

a. Conventional glass-ionomer
i. Glass-ionomer for direct restoration
ii. Metal-reinforced glass-ionomer
iii. Highly viscous glass-ionomer
iv. Low viscosity glass-ionomer
v. Base and liners
vi. Luting
b. Resin Modified Glass-ionomer
i. Restorative
ii. Base and liner
iii.Fissure protection
iv.Luting
v. Orthodontic cementing
Serbuk:

SiO2 : 29 %
Al2O3 : 17 %
CaF2 : 34 %
Na3AlF6 : 5 %
AlPO4 : 10 %
Menimbulkan Radiopak

Lanthanum
Strontium
Barium
Oksida seng
Penyerapan air
Ikatan antara matriks dgn bhn pengisi 
lepas
komponen-2 bedifusi keluar  larut in air

Material menyerap air  plastis  mekanis (-)


 ketahanan pemakaian (-)

Menyerap air  perubahan warna  lb gelap


Pola pelepasan fluor
Hr ke 2 pelepasan >>> & makin (-) s.d. Hr ke 30.

Pelepasan s.d. 12 bulan juml sdkt.

Seny NaF mdh larut dibanding F yg ber. Ik. dgn kation


valensi 2 or 3 mis. Ca & Al
20
FLUORIDE RELEASE (ppm)

15
EFFECTIVE LEVELS

10

Fluoride Toothpaste,
Topical Fluoride,
Fluoride Mouthrinse

5
MATRIX

PARTICLES

0 7 14 21 28
TIME (Days)
PROSES PENGERASAN
 Reaksinya menyerupai amalgam asam hanya sekedar
bereaksi dng permukaan partikel kaca & membentuk
lapisan semen yg tipis & bersama- sama mengikat inti
tumpatan yg tdd partikel kaca yg tidak bereaksi

 Mula-mula terbntk garam kalsium poliakrilat (gel)


kemudian ion kalsium diganti oleh ion alumunium &
membentuk semen yg keras (garam fluor keluar terus dari
partikel mencegah karies sekunder).
 Proses ini merupakan pengerasan pertama yg terjadi dlm
waktu 4 menit

 Penarikan ion alumunium terjadi scr perlahan - lahan dan


merupakan pengerasan selanjutnya dari semen
30-60 menit. Proses pengerasan berlanjut terus sampai 24 jam
reaksi kimia, translulensi dari semen mulai nampak

 Semen yg mengeras tdd bagian kaca yg tersisa yg dibungkus


o/ SILICA GEL & tertanam dlm polysaltmatrix
semen sangat peka thd kelembaban & kekeringan o.k.i
dianjurkan melindungi SIK segera stlh pengerasan pertama
terjadi.
 As mengikat partikel kaca & membentuk permukaan
hidrogel dengan keluarnya ion Ca & Al.
 Ion Al membentuk struktur ikatan silang dengan polyanion
asam.
Skema Reaksi
Material pelindung
1. Varnish
2. Cocoa butter
3. Vaselin
4. Bis GMA Unfiled resin
Variasi GIC
Atraumatic Restorative Treatment (ART) = prevention and treatment of dental
cariesbased on excavating and removing caries using hand instruments only
and restoring glass ionomer.

Fuji IX GP
Peralatan minimal
SIK YANG DIBERI TAMBAHAN LOGAM
MIRACLE MIXTURE (SIK + amalgam alloy)
SIMMONS (1983). Miracle mixture mempunyai sifat :
1. Dapat melekat pada enamel dan dentin secara
kimiawi tanpa gigi tersebut benar benar kering
2. Sangat baik untuk SEAL ok.mampu menahan
rgs.dr.gula,asam,dingin dan arus galvanis
3. Kariostatik
4. Untuk pembuatan inti mahkota dan dikerjakan
dalam waktu singkat
5. Dipilih untuk pasien dengan OH buruk
6. Pemolesan setelah 24 jam
IMPLIKASI KLINIS REAKSI KIMIAWI SIK
1. Rasio serbuk terhadap cairan
- Patokan : petunjuk pabrik
- Kurang serbuk:
- Kekuatan fisik berkurang
- Setting time melambat
- Makin lemah thd dissolusi
“ Rasio yang tinggi serbuk thd cairan akan
meningkatkan sifat fisik SIK”
2. Waktu pencampuran
- pencampuran < 45 detik
“Untuk menambah working time, aduk SIK
pd papan pengaduk dingin”

3. Working time
- SIK akan menjadi elastis spt karet bila
permukaan mengkilat mulai menghilang
“Manipulasi dan insersi harus telah selesai
sebelum permukaan mengkilat hilang”
3. Sensitivitas thd kelembaban
- Isolasi ketat thd lingkungan mulut
- Kontaminasi pada awal pengerasan
berakibat larutnya material
- Kontaminasi pada akhir pengerasan
awal berakibat ‘milky bloom’
- Hilang kelembaban setelah pengerasan
awal berakibat microcracks
“Permukaan SIK hrs secepatnya di proteksi
setelah permukaan mengkilat mulai menghilang
dan restorasi mulai mengeras”
4. Marginal microleakage
> Terjadi krn bbrp kemungkinan :
- Kavitas terkontaminasi
- Smear layer tdk hilang seluruhnya
- Celah akibat aliran cairan tubuli
- Dinding kavitas tdk seluruhnya kontak
dengan material
- Kesalahan prosedur finishing
> Cara mengurangi microleakage :
- Penghilangan semua jaringan gigi yang
rusak scr hati-hati
- Aplikasi antibacterial agent
- Gunakan Ca(OH)2 sbg base subliner pd
tempat-tempat dg ktbln dentin < 1 mm
- Pastikan seluruh permukaan kavitas
berkontak dengan bahan
- Biarkan bahan mengeras scr sempurna
- Minimalkan trauma thd restorasi
- Aplikasi bonding resin pd permukaan restorasi
yang telah mengeras
PREPARASI KAVITAS
Restorasi estetik :
Bentuk preparasi kavitas umumnya sama
Tanpa membuat preparasi kavitas yang formal

Teknik :
Semua jaringan karies harus dibuang.
Preparasi : membuang jaringan email yg rapuh akibat
dekalsifikasi.
Preparasi hrs memudahkan penempatan bahan dan
penyelesaiannya .
Lap. kerja harus kering ok bhn restorasi amat rentan thd
keadaan lembab.
Pemasangan isolator karet sbg bagian dari prosedur
perawatan.
Tidak dilakukan pembuatan BEVEL
CARA PENUMPATAN
1. Isolasi daerah kerja (pemasangan isolator karet).

2. Pengadonan : kertas disposibel atau glass slab. Spatula


agate (plastik) lebih disukai dibanding logam
mengurangi kontaminasi campuran semen dgn
logam yg terkikis.

3. Permukaan gigi dibersihkan dari plak, debris dengan


pasta - profilaksis non fluor.
4. Kavitas diulas “ DENTIN CONDITIONER “ (As Poliakrilik
25 %) selama 10 detik. Kemudian disemprot air selama 30
detik & dikeringkan dengan baik.

TUJUAN : membantu aksi pembersihan & membuang


“smear layer” yg menyebabkan tub. dentin
tertutup.

5. Perbandingan bubuk : cairan = 3: 1 (aturan pabrik)


dicampur dgn cepat dengan cara melipat. Pengadukan
harus selesai dalam waktu 40 detik.
Cairan tidak boleh dikeluarkan smp tepat sblm waktu
pengadukan dilaksanakan (terjadi penguapan air
viskositas ↑ ).

KONSISTENSI ADONAN : terlihat kental dan berkilat di


permukaan as poliakrilat masih basah & dapat
melekat ke struktur gigi

6. Dengan sonde/ekskavator semen dimasukkan ke kav( tdk


untuk praktikum)

7. Selama peletakan & ketika membentuk bahan adonan di


dlm kavitas, bukan alkohol
supaya semen tidak melekat ke instr.
Kelebihan semen dibuang dg instr. plastis (plastis filling
instr.) membentuk kontur yang diinginkan harus
cepat dilakukan ketika permukaan masih basah untuk
mencegah kerusakan bila semen mulai mengeras.

8. Selapis tipis Vernis diulaskan atau bond. dentin yang


diaktifkan sinar ditempatkan di permukaan semen
tumpatan jangan diganggu selama 8 – 15 menit
terjadi pengerasan awal.
Pembentukan kontur awal dgn bilah Bard – Parker
dapat mengukir restorasi dengan mudah.
9. Digunakan disk (kasar – halus) unt mempertajam
kontur & mendapatkan permukaan sehalus mungkin.
Disk yang digunakan harus dalam keadaan basah !
Pemakaian disk kasar hati – hati karena mengikis
bahan restorasi yang relatif lunak.

10. Keringkan permukaan & ulasi dgn selapis tipis vernis


atau bonding yg diaktifkan sinar sbg pelindung unt
beberapa jam
CATATAN :

Klas III : digunakan matriks selulose pd daerah kontak


proksimal.
Klas V : dpt dipakai matriks logam yg dibentuk sesuai
dg kontur gigi.

SIK dapat bertahan maksimal 5 tahun


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai