DEKONSENTRASI
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
TA 2015
ACARA RAKORBANGPUS
© SEKRETARIAT NASIONAL DEKONSENTRASI BAPPENAS
2015
A. Hasil Penyelenggaraan
Dekonsentrasi Tahun 2014
B. Agenda Pelaksanaan
Dekonsentrasi Tahun 2015
C. Perjanjian Kinerja
PENYELENGGARAAN
DEKONSENTRASI
TA 2014
90,49%
89,74%
98,66%
78,85%
Kebijakan Pelaksanaan
Dekonsentrasi
TA 2015
15
1A
KRITERIA DAN PENILAIAN INDIKATOR KINERJA
1 Konsultasi Pemerintah 1 Jumlah anggota Pokja yang 1 170 orang dari daerah 1 Sekretariat RAN-GRK
Daerah ke Pusat termasuk terlatih (masing-masing provinsi 5 Pusat, Narasumber dari
Capacity Building orang) K/L –Bappenas,
Kemen.ESDM, Kemenhub,
KLHK, Kementan,
Kemen.PU
2 Revisi Dokumen RAD-GRK 2 Dokumen RAD-GRK Revisi 2 34 Provinsi 2 Bappenas/Sekretariat
sesuai dengan kebutuhan RAN-GRK Pusat
daerah, termasuk biaya
narasumber
3 Penyelenggaraan FGD/ 3 Laporan hasil 3 170 orang dari daerah 3 Sekretariat RAN-GRK
Workshop/Sosialiasi penyelenggaraan (masing-masing provinsi 5 Pusat, Narasumber dari
FGD/Workshop orang) K/L –Bappenas,
Kemen.ESDM, Kemenhub,
KLHK, Kementan,
Kemen.PU
4 Penyusunan Pelaporan 4 Laporan Antara dan 4 34 Provinsi 4 Bappenas/Sekretariat
Pemantauan, Evaluasi, Laporan Akhir PEP RAD- RAN-GRK Pusat
dan Pelaporan (PEP) GRK
Pelaksanaan RAD-GRK
5 Pencetakan dan distribusi 5 Jumlah Dokumen RAD- 5 34 Provinsi 5 Bappenas/Sekretariat
dokumen RAD-GRK GRK tercetak dan RAN-GRK Pusat
terdistribusi
6 Update data-data 6 Data Terakhir di SKPD 6 34 Provinsi 6 Bappenas/Sekretariat
pelaksanaan RAD-GRK RAN-GRK Pusat
17
Pengembangan Strategi
Tim Kerja
Dekonsentrasi
Bappenas
1B Adaptasi Daerah terkait
RAN API
1D
TUJUAN, INDIKATOR DAN AKTIVITAS
Menyediakan arahan bagi langkah aksi Dokumen strategi adaptasi Penyusunan strategi adaptasi
adaptasi prioritas jangka pendek untuk daerah daerah (termasuk biaya tenaga
diusulkan, agar mendapatkan perhatian ahli/narasumber)
khusus dan dukungan pendanaan
internasional;
Sebagai arahan bagi sektor dan daerah Jumlah dokumen trategi Pencetakan dan distribusi
dalam mengembangkan langkah aksi adaptasi daerah tercetak dan dokumen strategi adaptasi daerah
adaptasi yang sinergis dan upaya terdistribusi
membangun sistem komunikasi dan
koordinasi yang lebih efektif
19
1D
KRITERIA DAN PENILAIAN INDIKATOR KINERJA
Mendukung upaya koordinasi Bappeda Provinsi dalam Tersusunnya laporan semesteran Konsultasi provinsi ke pusat dalam
rangka pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pencapaian target MDGs dan program rangka perencanaan (perjadin)
percepatan pencapaian target MDGs dan target pangan dan gizi (RAD MDGs dan Rad PG)
program pangan dan gizi; di tingkat provinsi yang tepat waktu
dengan target 100 %
Mendukung upaya koordinasi Bappeda provinsi dalam Tersusunnya laporan tahunan pencapaian Pembinaan teknis/ fasilitas provinsi
rangka penyusunan rencana kegiatan pada RAN MDGs target MDGs dan program pangan dan gizi ke Kab/Kota untuk perencanaan
dan RAD PG tahun selanjutnya; (RAD MDGs dan RAD PG) di tingkat tahun berikutnya (perjadin)
provinsi yang tepat waktu dengan target
Mendukung upaya koordinasi Bappeda provinsi dalam 100 % Rapat koordinasi pemantauan
rangka pelaporan pelaksanaan RAD MDGs dan RAD PG; semesteran dan tahunan
24
1B
RUANG LINGKUP
25
1B
RUANG LINGKUP
Meningkatkan kapasitas pemerintah Terlaksananya pelatihan P3BM dan Training Pro-poor Planning,
daerah dalam perencanaan dan Peluncuran Sistem Database MDGs Budgeting & Monitoring (P3BM) dan
penganggaran yang berpihak kepada dan Program Pembangunan Daerah Pelucuran Sistem Database dan
masyarakat miskin sinkronisasi dengan SIMPADU
Menghindari tumpang tindih Terselenggaranya lokakarya dan Lokakarya & Diseminasi Data dengan
program dan mendorong efektivitas perbaikan ketersediaan data alat Pro-poor Planning Budgeting dan
program dan kegiatan serta pembangunan di daerah terutama Monitoring (P3BM) dan diunggah di
optimalisasi kelembagaan koordinasi data kemiskinan melalui pendekatan SIMPADU
penanggulangan kemiskinan daerah P3BM dan dikelola di SIMPADU
Memantau kinerja pelaksanaan Terkumpulnya laporan pemantauan Rapat Koordinasi pusat dan daerah
kegiatan Pengembangan pelaksanaan P2B TA 2015 dalam rangka pemantauan kemajuan
Penghidupan untuk masyarakat pelaksanaan kegiatan Pengembangan
kurang mampu secara berkelanjutan Penghidupan Berkelanjutan (P2B)
28
KRITERIA DAN PENILAIAN INDIKATOR KINERJA 1C
I. Koordinasi Perencanaan Pusat dan Daerah dalam Rangka
30
KRITERIA DAN PENILAIAN INDIKATOR KINERJA 1C
III. Lokakarya & Diseminasi Data dengan alat Pro-poor Planning
32
1C
RUANG LINGKUP
36
2A
KRITERIA DAN PENILAIAN INDIKATOR KINERJA
Tersedianya Isu Strategis berupa Program, Kegiatan dan Indikatornya yang LOW/MID LOW/MID LOW/MID
3. Peningkatan Level
pelaksanaannya bersifat jangka menengah /HIGH /HIGH /HIGH
KONSISTENSI Tersedianya Isu Strategis berupa Program, Kegiatan dan Indikatornya yang
LOW/MID LOW/MID LOW/MID
4. menggambarkan pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Peningkatan Level
/HIGH /HIGH /HIGH
Daerah dan Swasta/BUMN/BUMD secara jelas
Tersedianya Isu Strategis berupa Program, Kegiatan dan Indikatornya yang LOW/MID LOW/MID LOW/MID
5. Peningkatan Level
KEDALAMAN DAN bersifat Capital Spending dan/atau Social Spending /HIGH /HIGH /HIGH
KELENGKAPAN Tersedianya Isu Strategis berupa Program, Kegiatan dan Indikatornya yang LOW/MID LOW/MID LOW/MID
6. Peningkatan Level
memiliki Kejelasan Lokasi, Durasi Waktu, dan Kebutuhan Pendanaannya /HIGH /HIGH /HIGH
Tersedianya Isu Strategis berupa Program, Kegiatan dan Indikatornya yang LOW/MID LOW/MID LOW/MID
7. Peningkatan Level
memiliki Rencana Pemenuhan Sharing Pendanaannya /HIGH /HIGH /HIGH
KETERUKURAN
LOW/MID LOW/MID LOW/MID
8. Tersedianya prakiraan maju anggaran tahun berikutnya Peningkatan Level
/HIGH /HIGH /HIGH
Keterangan : *) Penilaian Indikator diambil dari Hasil Tim Penilai Pangripta (Tim Penilai Utama, Tim Penilai Teknis dan
Tim Penilai Independen) dan dihitung dengan angka nilai : 0 - 100 point
Level Penilaian dikategorikan dalam 3 kelompok :
- Low : angka nilai yang diberikan < 40 point
- Mid : angka nilai yang diberikan 40 - 80 point
- High : angka nilai yang diberikan > 80 point
**) Peningkatan Kinerja pencapaian target Indikator dinilai berdasarkan :
- Peningkatan Level (misalnya : dr Low ke Mid/High; dr Mid ke High)
38
2A
KRITERIA DAN INDIKATOR PENILAIAN
Sinkronisasi Isu Strategis dengan Tingkat kesesuaian tujuan dan sasaran isu
LOW/MID LOW/MID LOW/MID
DARI ATAS (TOP-DOWN) 2. Prioritas Daerah pada RKPD dan Prioritas strategis dengan prioritas pembangunan dalam Peningkatan Level
/HIGH /HIGH /HIGH
Nasional dalam RKP RKPD dan RKP
Keterangan : *) Penilaian Indikator diambil dari Hasil Tim Penilai Pangripta (Tim Penilai Utama, Tim Penilai Teknis dan Tim
Penilai Independen) dan dihitung dengan angka nilai : 0 - 100 point
Level Penilaian dikategorikan dalam 3 kelompok :
- Low : angka nilai yang diberikan < 40 point
- Mid : angka nilai yang diberikan 40 - 80 point
- High : angka nilai yang diberikan > 80 point
39
2A
KRITERIA DAN INDIKATOR PENILAIAN
Keterangan :
*) Penilaian Indikator diambil dari Hasil Tim Penilai Pangripta (Tim Penilai Utama, Tim Penilai Teknis dan Tim Penilai
Independen) dan dihitung dengan angka nilai : 0 - 100 point
**) Peningkatan Kinerja pencapaian target Indikator dinilai berdasarkan :
- Peningkatan Nilai (misalnya : dr nilai 55 ke 65; dr nilai 60 ke 80; dst)
40
2A
RUANG LINGKUP
1. Rapat Teknis Penyusunan Mekanisme 1. Mekanisme Penetapan Isu Strategis 1. Bappeda Provinsi 1. Liaison Officer Bappenas
Penetapan Isu Strategis Provinsi 2. Laporan Prosiding Rapat Teknis 2. Para Pakar/Akademisi 2. Pakar/Akademisi
2. Rapat Koordinasi Penyusunan dan Penetapan 1. Dok. Kesepakatan Isu Strategis Provinsi 1. Bappeda Provinsi 1. Bappeda Provinsi
Isu Strategis Provinsi 2. Laporan Prosiding Rapat Koordinasi 2. Bappeda Kabupaten/Kota 2. Liaison Officer Bappenas
3. SKPD Provinsi 3. Pakar/Akademisi
4. Para Pakar/Akademisi
3. Sosialisasi dan Pelatihan Penyampaian Isu 1. Laporan Hasil Sosialisasi dan Pelatihan 1. Bappeda Provinsi 1. Liaison Officer Bappenas
dan Kegiatan Strategis Provinsi melalui e- 2. Bappeda Kabupaten/Kota 2. Tim Pelaksana Musrenbang
Musrenbang
3. SKPD Provinsi
4. Konsultasi Provinsi ke Pusat dalam rangka 1. Laporan Perjadin yang dilengkapi : 1. Bappeda Provinsi 1. Liaison Officer Bappenas
Temu Konsultasi/Penetapan Isu Strategis - Laporan diskusi hasil konsultasi 2. K/L terkait lainnya
Provinsi
- Laporan rencana tindak lanjut
41
Tim Kerja
Dekonsentrasi
Bappenas
2B Koordinasi Penghargaan
Pangripta Nusantara
2B
TUJUAN, INDIKATOR DAN AKTIVITAS
43
2B
KRITERIA
Penilaian Tahap I terhadap 33 dokumen Penilaian Tahap III melalui presentasi dan
RKPD Provinsi yang menghasilkan 12 wawancara terhadap 12 provinsi nominasi
provinsi nominasi keterkaitan
1. keterkaitan 1. konsistensi
2. konsistensi 2. kelengkapan dan kedalaman
3. kelengkapan dan kedalaman 3. keterukuran
4. keterukuran 4. Proses Perencanaan Dari Bawah
(bottom-up)
Penilaian Tahap II terhadap proses 5. Proses Perencanaan Dari Atas (top-
perencanaan di 12 provinsi nominasi Proses down)
Perencanaan Dari Bawah (bottom-up) 6. Proses Perencanaan Teknokratik
1. Proses Perencanaan Dari Atas 7. Proses Perencanaan Politik
(top-down) 8. Inovasi
2. Proses Perencanaan Teknokratik 9. Tampilan dan Materi Presentasi
3. Proses Perencanaan Politik 10. Kemampuan Presentasi dan
4. Inovasi Penguasaan Materi
44
2B
KRITERIA
45
2B
KRITERIA PENILAIAN DOKUMEN RKPD
Tersedianya penjelasan strategi dan arah kebijakan RKPD yang terkait dengan:
1. Peningkatan Level
visi dan misi, strategi dan arah kebijakan RPJMD
KETERKAITAN
Tersedianya penjelasan strategi dan arah kebijakan RKPD yang terkait dengan
2. Peningkatan Level
tujuan, sasaran, dan prioritas RKP
4. Terwujudnya konsistensi antara isu strategis dengan prioritas pembangunan Peningkatan Level
KONSISTENSI
Terwujudnya konsistensi antara prioritas pembangunan dengan pagu anggaran
5. Peningkatan Level
SKPD
Terwujudnya konsistensi antara prioritas pembangunan dalam RKPD dengan
6. Peningkatan Level
program/kegiatan SKPD
14. Tersedianya uraian strategi dan arah kebijakan MDG’s Peningkatan Level
Keterangan : *) Penilaian Indikator diambil dari Hasil Tim Penilai Pangripta (Tim Penilai Utama, Tim Penilai Teknis dan Tim
Penilai Independen)
Level Penilaian dikategorikan dalam 4 kategori :
- Low : hasil penilaian dengan kategori rendah
- Mid : hasil penilaian dengan kategori sedang
- High : hasil penilaian dengan kategori tinggi
- Very High : hasil penilaian dengan kategori sangat tinggi
**) Peningkatan Kinerja pencapaian target Indikator dinilai berdasarkan :
- Peningkatan Level (misalnya : dr rendah ke sedang/tinggi; dr sedang ke tinggi/sangat tinggi) 46
2B
KRITERIA PENILAIAN PROSES PENYUSUNAN RKPD
Sinergitas program dan kegiatan dalam Persentase program dan kegiatan RKPD yang
4. Peningkatan Level
RKPD dan RKP mendukung RKP
Keterangan : *) Penilaian Indikator diambil dari Hasil Tim Penilai Pangripta (Tim Penilai Utama, Tim Penilai Teknis dan Tim
Penilai Independen)
Level Penilaian dikategorikan dalam 4 kategori :
- Low : hasil penilaian dengan kategori rendah
- Mid : hasil penilaian dengan kategori sedang
- High : hasil penilaian dengan kategori tinggi
- Very High : hasil penilaian dengan kategori sangat tinggi
**) Peningkatan Kinerja pencapaian target Indikator dinilai berdasarkan :
- Peningkatan Level (misalnya : dr rendah ke sedang/tinggi; dr sedang ke tinggi/sangat tinggi) 47
2B
RUANG LINGKUP
48
Tim Kerja
Dekonsentrasi
Bappenas
2C Koordinasi dan Pelaporan
Dana Dekon/TP/UB
2C
TUJUAN, INDIKATOR DAN AKTIVITAS
50
2C
RUANG LINGKUP
1. Rapat Teknis Penyusunan Laporan 1. Mekanisme Pengumpulan Data & Info 1. Bappeda Prov/Kab/Kota 1. Deputi Evaluasi Bappenas
Dekonsentrasi, Tugas Perbantuan dan Urusan 2. Daftar Penanggungjawab Kegiatan 2. SKPD Provinsi/Kab/Kota 2. K/L terkait lainnya
Bersama
3. Laporan Prosiding Rapat Teknis
2. Rapat Koordinasi Penyusunan dan Evaluasi 1. Laporan Triwulanan e-Monev 1. Bappeda Prov/Kab/Kota 1. Bappeda Provinsi
Kinerja Laporan Dekonsentrasi, Tugas 2. Laporan Evaluasi Kinerja Dekon/TP/UB 2. SKPD Provinsi/Kab/Kota 2. Deputi Evaluasi Bappenas
Perbantuan dan Urusan Bersama
3. Laporan Prosiding Rapat Koordinasi 3. Pakar/Akademisi
3. Sosialisasi dan Pelatihan Penyusunan Laporan 1. Laporan Hasil Sosialisasi dan Pelatihan 1. Bappeda Prov/Kab/Kota 1. Deputi Evaluasi Bappenas
Dekon/TP/UB melalui e-Monev 2. SKPD Provinsi/Kab/Kota
4. Konsultasi Provinsi ke Pusat dalam rangka 1. Laporan Perjadin yang dilengkapi : 1. Bappeda Provinsi 1. Deputi Evaluasi Bappenas
Pelaporan Dekon/TP/UB - Laporan diskusi hasil konsultasi 2. K/L terkait lainnya
- Laporan rencana tindak lanjut
51
PERJANJIAN KINERJA
PENYELENGGARAAN
DEKONSENTRASI
TA 2015
Kebijakan Pelaksanaan
Dekonsentrasi
TA 2015
1. Kementerian/Lembaga
a. Menteri PPN/Kepala Bappenas
b. Unit kerja (eselon I)
c. Pimpinan satker/eselon II
2. Pemerintah daerah
a. Pimpinan Tertinggi
b. Pimpinan SKPD
Secara umum format Perjanjian Kinerja (PK) terdiri atas 2 (dua) bagian,
yaitu :
1. Pernyataan Perjanjian Kinerja
Pernyataan Perjanjian Kinerja ini paling tidak terdiri atas:
a. Pernyataan untuk mewujudkan suatu kinerja pada suatu tahun
tertentu;
b. Tanda tangan pihak yang berjanji/para bersepakat.Tanda tangan
pihak yang berjanji/para bersepakat.
2. Lampiran Perjanjian Kinerja
Lampiran Perjanjian Kinerja merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dalam dokumen perjanjian kinerja. Informasi yang disajikan dalam
lampiran perjanjian kinerja disesuaikan dengan tingkatnya.
Format Perjanjian Kinerja (1)
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
Nama :
Jabatan : Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Badan Perencanaan Pembangunan
Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai dengan
lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja tahun 2015 seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta melakukan evaluasi terhadap
capaian kinerja dari perjanjian ini.