Anda di halaman 1dari 19

REFERAT

MIOMA UTERI

Muhammad Rizki Setiawan


201573002
Pembimbing
dr. Nilakusuma, Sp.OG
KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM SEKARWANGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN 2019
Pendahuluan
Mioma uteri dikenal juga dengan sebutan
fibromioma, fibroid, atau leiomioma merupakan
neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan
jaringan ikat.

Tingginya kejadian mioma uteri antara usia 35


– 50 tahun, menunjukkan adanya hubungan
mioma uteri dengan estrogen.
DEFINISI
Tumor jinak otot polos yang terdiri atas unsur-unsur otot. Neoplasma berasal
dari otot uterus dan jaringan ikat, memiliki kapsul. Dapat disebut leiomioma,
fibromioma atau uterine fibroid.
ANATOMI UTERUS
ETIOLOGI

1. Teori stimulasi estrogen

2. Teori cell nest/Genitoblast


EPIDEMIOLOGI

Kejadian mioma uteri paling banyak


ditemui pada umur 35-45 tahun,
kurang lebih sebesar 25%

Sebesar 20-40% ditemukan pada


wanita yang berusia lebih dari 35
tahun

Di Indonesia angka kejadian mioma


uteri ditemukan 2,39% - 11,87% dari
semua penderita ginekologi yang
dirawat.
FAKTOR RISIKO

Usia penderita antara 25 -50 tahun

Riwayat keluarga

Kehamilan : estrogen meningkat

Indeks massa tubuh

Merokok
KLASIFIKASI

Mioma
subserosa(48%)
Mioma intramural 03
(54%)
02
01

Mioma
submukosa(6,1%)
Gejala-gejala yang Timbul

Perdarahan abnormal (pada mioma submukosa

Rasa nyeri pada perut bagian bawah dan pinggang

Tanda-tanda penekanan

Infertilitas

Gejala sekunder : anemia, gangguan ginjal.

Abortus
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Perdarahan
Gejala ini terjadi pada 30% pasien dengan mioma uteri. Wanita dengan
mioma uteri mungkin akan mengalami siklus perdarahan haid yang
teratur dan tidak teratur

Rasa Nyeri
Nyeri dapat disebabkan oleh karena degenerasi akibat oklusi vaskuler,
infeksi, torsi dari mioma yang bertangkai maupun akibat kontraksi
miometrium yang disebabkan mioma subserosum

Gangguan Berkemih
Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat mioma uteri

Infertilitas
Mioma yang terletak didaerah kornu dapat menyebabkan sumbatan dan
gangguan transportasi gamet dan embrio akibat terjadinya oklusi tuba
bilateral
PEMERIKSAAN
FISIK

Pada pemeriksaan bimanual diraba permukaan uterus yang berbenjol akibat


penonjolan massa maupun adanya pembesaran uterus

Mioma subserosum dapat mempunyai tangkai yang berhubungan dengan


uterus.Mioma intramural akan menyebabkan kavum uteri menjadi luas, yang
ditegakkan dengan pemeriksaan dengan uterus sonde. Mioma submukosum kadang-
kala dapat teraba dengan jari yang masuk ke dalam kanalis servikalis, dan terasanya
benjolan pada permukaan kavum uteri

PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

1. Anemia, Hb < 12 g/dl


2. Gangguan fungsi ginjal, ureum dan kreatinin
meningkat
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaaan dengan USG akan didapat massa padat dan homogen pada
uterus. Mioma uteri berukuran besar terlihat sebagai massa pada abdomen
bawah dan pelvis dan kadang terlihat tumor dengan kalsifikasi

Histerosalfingografi digunakan untuk mendeteksi mioma uteri yang tumbuh ke arah


kavum uteri pada pasien infertil.

MRI lebih akurat untuk menentukan lokasi, ukuran, jumlah mioma uteri, namun biaya
pemeriksaan lebih mahal.
Diagnosis banding
• Ca endometrium
• Endometriosis
KOMPLIKASI

Torsi (putaran tangkai).


Mengurangi kemungkinan hamil

Online Doctor
Kemungkinan abortus bertambah Inersia uteri/atonia uteri

Mempersulit lepasnya plasenta


Kelainan letak janin
Perdarahan masif
TATALAKSANA
K O N S E RVAT I F
Observasi periodik setiap 3 – 6 bulan

Monitor Hb

Penggunaan agonis GnRH

O P E R A T I F
Miomektomi

Histerektomi
PROGNOSIS
Ad bonam
KESIMPULAN
Mioma uteri sejenis neoplasma yang berasal dari otot polos
dan jaringan ikat yang dipengaruhi oleh hormon estrogen

Muncul pada usia Gejala yang timbul sangat


produksi 35 – 50 tahun, tergantung pada tempat
menunjukkan adanya Diagnosa mioma uteri sarang mioma ini berada
hubungan mioma uteri ditegakan berdasarkan serviks, intramural,
dengan estrogen gejala yang timbul, submukus, subserus),
pemeriksaan fisik dan besarnya tumor,
pemeriksaan penunjang perubahan dan komplikasi
Penanganan mioma
yang ada. yang terjadi
dibagi menjadi
konservatif dan operatif
tergantung status
present pasien.
REFERENSI
1. Marjono B. A. et all., 2008. Tumor Ginekologi. Available from : http://www.geocities.com. Accested :
March 02, 2008

2. Stovall et all., 1992. Benign Diseases of the Uterus – Leiomyoma Uteri and the Hysterectomy. Clinical
Manual Gynecology, Second Edition, Mc. Graw-Hill International, Singapore

3. DeCherney AH, Nathan L, Goodwin TM, Laufer N. Current diagnosis &treatment:obstetrics &gynecology,
10thed. New York: McGraw-Hill; 2007
Terima Kasih
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai