PEMBIMBING :
Drg. Rafinus Arifin, Sp.Ort
KELOMPOK 2 :
Latar belakang: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara kebiasaan menyusu, kebiasaan
menghisap non-nutritif, dengan maloklusi pada gigi sulung
Metode: Dilakukan survey observasi cross-sectional terhadap 275 anak yang berusia 3-6 tahun dan termasuk
evaluasi klinis dari maloklusi dan wawancara yang terstruktur. Statistik yang signifikan untuk hubungan antara
kebiasaan menyusu dengan perkembangan maloklusi diuji dengan menggunakan chi-square den Fisher’s yang
tepat. Selain itu, Odds Rasio (OR) digunakan untuk perbandingan antarkelompok. Dilakukan control untuk tidak
mengikutsertakan anak-anak dengan kebiasaan menghisap non-nutritif.
• Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI ekslusif
atau bottlefeeding dengan adanya beberapa tipe dari maloklusi (p>0,05). Kemudian dari penelitian juga
ditemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara durasi pemberian ASI ekslusif atau
bottlefeeding duration dengan maloklusi (p>0,05). Selain itu, telah diamati bahwa ASI ekslusif memiliki
efek untuk melindungi dan mengurangi resiko terhadap kebiasaan menghisap non-nutritif (p=0,001)
Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara kebiasaan menyusu dengan maloklusi pada gigi sulung anak. Pemberian ASI
ekslusif dapat melindungi dan mengurangi resiko kebiasaan menghisap non-nutritif.
Latar Belakang
• Feeding Habits adalah kebiasaan pemberian makanan pada bayi melalui mengisap
nutritif.
• Menyusui
• pemberian susu botol
Keuntungan feeding melalui pemberian ASI :
• sangat baik untuk imun
• manfaat untuk psikologi,
• berat badan yang memadai untuk bayi,
• perkembangan yang benar dari mulut
• peningkatan kinerja
• memiliki efek perlindungan pada maloklusi.
Lama waktu pemberian ASI esklusif yaitu dari 0-6 bulan
• Ditemukan bahwa durasi pemberian ASI yang singkat (tidak pernah atau ≤ 6 bulan)
berhubungan langsung dengan cross bite posterior dan tidak ada ruang maksila.
• Pada anak yang diberi ASI selama ≤ 6 bulan, kemungkinan berkembangnya
kebiasaan mengisap dot adalah 4 kali lipat bagi mereka yang diberi ASI> 6 bulan.
• Anak-anak yang diberi susu botol selama lebih dari 18 bulan memiliki risiko 1,43 kali
lipat lebih tinggi dari hubungan kaninus kelas II dibandingkan dengan mereka yang
diberi susu botol hingga 18 bulan.
Metode
Memenuhi kriteria inklusi
• anak-anak dari kedua jenis kelamin usia 3 sampai 6 tahun;
• anak-anak secara eksklusif di fase gigi desidui;
• setuju untuk berpartisipasi dalam pemeriksaan klinis;
• semua normal dalam jumlah, ukuran, dan bentuk gigi sulung;
• tidak ada kerusakan gigi besar atau rekonstruksi;
• anak-anak tanpa penyakit sistemik dan / atau penyakit neurologis;
• Kuesioner kepada orangtua tentang kebiasaan anaknya.
Kriteria eksklusi
• orang tua mereka tidak setuju
• mereka memiliki sindrom atau masalah sistemik yang
mempengaruhi pertumbuhan kraniofasial,
• mereka yang memiliki hilangnya diameter mesial-distal karena
karies, mereka yang memiliki perawatan ortodontik
sebelumnya
Di dapatkan oklusi alami pada saat pemeriksaan, hasil yang terkait dengan
karakteristik lengkung gigi anak-anak diperiksa dalam tiga dimensi dengan
kriteria sebagai berikut:
• Relasi transversal ada/tidaknya crossbite posterior
• Hubungan vertikal (hubungan gigi seri) normal, anterior open bite,
dan overbite.
• Hubungan sagital lengkungan kelas angle I, kelas II, atau kelas
III,
• Kuesioner dalam bentuk wawancara terstruktur pada ibu atau walinya
Data yang dikumpulkan meliputi:
• ada atau tidaknya dan durasi kebiasaan mengisap non-nutritive
• jika anak telah mengisap, semua jenis non-gizi kebiasaan mengisap: kebiasaan
mengisap dot dan mengisap jari tangan.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS software 22,0. menggunakan
tes chi-square, dan Fisher's yang tepat dengan rasio odds (OR)
Kebiasaan menghisap non-nutritif
• Kebiasaan menghisap pada bayi terbagi menjadi dua jenis yaitu: non-nutritif
dan nutritif.
• Tabel 1 yang menyebutkan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara ASI ekslusif dengan beberapa
tipe maloklusi OR 1,37 (confidensi interfal (CI) 0,34-5,51, p = 0,739).
• Tabel 2 juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara bottlefeeding dengan adanya
maloklusi OR 1,35 (CI 0,31-5,96, p=0,716).
• Tabel 3 dan 4 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara durasi menyusu atau
bottlefeeding dengan maloklusi.
• Tabel 5 bahwa ASI ekslusif dapat memproteksi dan meminimalkan resiko dari kebiasaan menghisap non-
nutritif OR 0,18 (CI 0,07-0,40, p=0,001). Meskipun tidak adanya hubungan yang signifikan antara ASI ekslusif
dan kebiasan menghisap jari (p=0,374). Selain itu, pada hasil juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
yang signifikan antara intensitas dan durasi dari kebiasaan menghisap non-nutritif.
Diskusi