Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEBIDANAN

KEGAWATDARURATAN
MATERNAL PADA
ABORTUS INSIPIENS
DISUSUN OLEH :
ISTHOFANI, AMd. Keb / PO7224319056
DEFINISI
ABORTUS
• Menurut Pranata, et. Al (2014),
Keguguran adalah pengeluaran hasil
konsepsi sebelum janin dapat hidup
di luar kandungan

• Menurut Nugroho (2015), abortus


adalah terhentinya kehamilan
sebelum minggu ke-20, dan atau
pengeluaran hasil konsepsi degan
berat <500 gram
ETIOLOGI ABORTUS
FAKTOR FETAL
(Gangguan kromosom, faktor lingkungan endometrium seperti gizi
dan anemia pada bumil, infeksi endometrium, pengaruh luar
endometrium seperti obat dan radiasi

KELAINAN PLASENTA
(infeksi pada plaseta, gangguan pembuluh darah plasenta)

FAKTOR MATERNAL/PENYAKIT IBU


(Penyakit infeksi seperti malaria, tifus abdominalis, Penyakit
menahun ibu seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati,
peyakit diabetes mellitus)
KELAINAN RAHIM
(Keadaan abnormal dalam bentuk mioma uteri, uterus arkuatus,
uterus septus, retrofleksia uteri, serviks inkompeten, bekas operasi
pada serviks, robekan serviks postpartum)
PATOFISIOLOGI ABORTUS
Patofisiologi terjadinya keguguran
1. Terlepasnya sebagian /seluruh jaringan plasenta,
yang menyebabkan perdarahan sehingga janin
kekurangan oksigen dan nutrisi.
2. Bagian yang terlepas dianggap benda asing,
sehingga rahim berusaha untuk mengeluarkan
dengan kontraksi.
3. Pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan
seluruhnya atau sebagian masih tertinggal, yang
menyebabkan berbagai penyulit.
4. Oleh karena itu, keguguran memiliki gejala
umum sakit perut karena kontraksi rahim, terjadi
perdarahan, dan disertai pengeluaran seluruh
atau sebagian hasil konsepsi (Manuaba, 2014).
KLASIFIKASI ABORTUS
KLASIFIKASI ABORTUS
ABORTUS INSIPIENS
Abortus insipiens adalah abortus yang sedang
berlagsung, degan ostium yang sudah terbuka
dan ketuban yang teraba. Kehamilan tidak
dapat dipertahankan lagi (Nugraha, 2015).
Abortus insipiens merupakan abortus spontan
yang sedang berlangsung. Hal ini terjadi ketika
ada pembukaan serviks / OUE, atau pecahnya
selaput ketuban disertai perdarahan dan nyeri
pada abdomen bawah dan punggung, tidak
disertai dengan pengeluaran hasil konsepsi.
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Abortus Insipiens
(SOAP)
Tanggal/waktu pengkajian : 17 Agustus 2019 / pukul 12.15 WITA
Nama Pengakaji : Isthofani, Amd. Keb
Tempat : Rumah Sakit Khusus Bersalin

S:
• Ibu mengatakan hamil anak pertama, belum pernah
keguguran.
• Ibu mengatakan umurnya 19 tahun.
• Ibu mengatakan HPHT 08-05-2019.
• Ibu dirujuk dari BPM dan mengeluh keluar darah
berwarna merah segar seperti haid sejak pukul 11.00,
adanya sedikit gumpalan-gumpalan darah,sudah
ganti pembalut 1x, dan perut terasa mules.
• Ibu mengatakan sudah pernah ANC 1x di BPM
O:
Pemeriksaan Umum :
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis
• TTV :
TD : 100/70 mmHg
T : 36,7 oC
N : 80 x/m
R : 20 x/m
• BB sekarang : 59 kg
• BB sebelum hamil : 57 kg
Pemeriks
Wajah Muka tidak oedema, konjungtiva anemis
aan Fisik Bentuk Simetris, puting susu menonjol,
Payudara terjadi hiperpigmentasi, tidak ada benjolan,
air susu belum keluar
a. Leopold I: 3 jari atas symphisis.
b. Leopold II : Belum teraba
Abdomen c. Leopold III : Belum teraba
d. Leopold IV : Belum teraba
DJJ : Belum terdengar
Tidak tampak oedema dan varices,
pemeriksaan inspekulo : tampak
perdarahan dari introitus vagina warna
merah segar, tidak ada stolsel, tidak
tampak jaringan janin, tidak tercium bau
Genital
busuk dari vulva, OUE tampak terbuka,
VT : pembukaan 1 cm, portio tipis
lembut, dilatasi serviks 25%, teraba
jaringan janin, tidak ada nyeri goyang
Pemeriksaan Penunjang :

• Hb : 9 gr%
• Gol Darah : O, Rh (+)
• PP Test : (+)
• USG : Adanya kantung kehamilan, hasil
konsepsi sesuai usia kehamilan masih ada
dalam kavum uteri, tidak ada gambaran
honey comb/mola hidatidosa.
A:
Diagnosa :
Ibu G 1 P0 usia kehamilan 13-14 minggu dengan
Abortus Insipiens

Data dasar :
• Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya dan belum
pernah keguguran
• HPHT : 08-05-2019
• TFU 3 jari atas simpisis, DJJ belum terdengar
• Pemeriksaan inspekulo tampak perdarahan dari introitus
vagina, warna merah segar, OUE tampak terbuka, VT :
pembukaan 1 cm, portio tipis lembut, dilatasi serviks
25%, teraba jaringan janin, tidak ada nyeri goyang portio.
• PP Test (+)
• USG (+) : Adanya kantung kehamilan, hasil konsepsi
sesuai usia kehamilan masih ada dalam kavum uteri,
tidak ada gambaran honey comb/mola hidatidosa
Diagnosa potensial: Abortus Inkompletus dan atau
Abortus Kompletus
Masalah :

• Resiko tinggi hamil diusia <20 tahun.


• Dasar : Ibu mengatakan usianya
sekarang 19 tahun
• Anemia ringan.
• Dasar : Hasil pemerikasaan Hb 9 gr%.
• Perdarahan pervaginam Tindakan segera /
• Dasar : Ibu mengeluh keluar darah kolaborasi:
berwarna merah segar seperti haid sejak
• Pemasangan infuse RL 20 tpm
pukul 11.00, adanya sedikit gumpalan-
gumpalan darah,sudah ganti pembalut 1x • Kolaborasi dengan dokter spesialis
Pemeriksaan inspekulo tampak kandungan untuk pemebrian terapi
perdarahan dari introitus vagina warna obat dan tatalaksana Abortus Insipiens
merah segar, tidak ada stolsel, tidak • Observasi KU, TTV, perdarahan, dan
tampak jaringan janin, tidak tercium bau tanda-tanda syok.
busuk dari vulva, OUE tampak terbuka • Dorong pasien untuk menambah
intake cairan per oral.
Masalah Potensial : • Jaga personal hygiene vulva-vagina ibu
• Resiko Syok Hipovolemik berhubungan
dengan anemia dan perdarahan
pervaginam.
• Infeksi berhubungan dengan kelembapan
vagina
P Jam

12.30
Tindakan
Membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga ; Telah terbina
hubungan baik dengan ibu dan keluarga

:
WITA
Memberi tahu pada ibu dan keluarga bahwa saat ini keadaan ibu
kurang baik karena ibu mengalami keguguran yang ditandai perdarahan
yang banyak tetapi janin masih ada dalam uterus sehingga harus
12.35 dibersihkan serta menjelaskan hasil pemeriksaan yaitu TD 100/70
WITA mmHg, nadi 80x/m, suhu 36,7 C; ibu mengetahui kondisinya saat ini

Memasang Infus dengan cairal RL untuk rehidrasi cairan 20 tpm; infus


12.45
telah terpasang
WITA
Memberikan obat pada ibu sesuai advice dokter yaitu antibiotic
amoksilin dengan dosis 3x1/hari untuk mencegah terjadinya infeksi,
asam mefenamat 500mg 3x1/hari untuk megurangi nyeri, Uterotonikum
12.50
Metergin 2x1 tab p.o untuk kontraksi uterus; Ibu langsung meminum
obat yang diberikan

Memberikan support mental kepada ibu dan keluarga; ibu dan keluarga
13.00
menerima kondisinya saat ini
WITA
Menganjurkan ibu untuk bedrest total agar ibu tidak mudah
13.10

P
lelah dan menjaga kestabilan keadaan fisik ibu; ibu
WITA
melakukan bed rest total.
Melakukan informed consent kepada keluarga untuk melakukan

13.20 tindakan kuretase yang akan dilakukan oleh dokter spesialis Obgyn ;

: WITA ibu dan keluarga telah menyetujui tindakan dan menandatangani


lembar informed consent.
Mempersiapkan peralatan kuretase, yaitu :
a. Spekulum 1 pasang
b. Tenakulum 1 buah
c. Tampon tang 1 buah
d. Sonde uterus 1 buah

13.30 e. Sendok curet 2 buah

WITA f. Abortus tang 1 buah


g. Busi 4 buah
h. Handscoon steril 1 pasang
i. Kassa steril
j. Kom berisi betadine
Peralatan kuretase telah siap

Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis obgyn untuk tindakan

13.40 kuretase ; tindakan kuretase telah dilakukan oleh dokter sp.OG pada

WITA pukul 13.40 WITA untuk mengeluarkan seluruh hasil konsepsi, berat
jaringan kurang lebih 75 gram.
P
Mengobservasi TTV dan perdarahan pasca kuretase;
pemantauan pasca kuretase telah dilakukan, Hasil
13.55 pemeriksaan pasca kuretase; keadaan umum: baik,

: WITA tanda-tanda vital : TD: 110/80 Mmhg, nadi 80x/menit,


pernafasan 19x/m, suhu 36,7 C kandung kemih kosong,
dan perdarahan normal (5-10cc)
Menjelaskan pada ibu dan keluarga rasa nyeri setelah
dilakukan kuretasse dan mengajarkan teknik relaksasi
14.00
Evaluasi: Ibu dan keluarga mengerti akan timbul rasa nyeri
WITA
setelah dilakukan kuretase dan mau melakukan teknik
relaksasi.
Memberitahu ibu tanda-tanda infeksi yaitu demam tinggi,
14.15
menggigil, pengeluaran lochea berbau busuk; ibu telah
WITA
mengerti tanda – tanda infeksi
 
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup agar ibu cepat
14.30
pulih ; ibu paham akan melaksanakan apa yang dianjurkan.
WITA
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 17 Agustus 2019 Pukul : 17.30 WITA

S :
• Ibu mengatakan perut masih terasa mules.
• Ibu mengatakan masih keluar flek-flek darah dari kemaluan.
 

O :
Pemeriksaan Umum :
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis
• TTV :
• TD : 100/70 mmHg
• T : 36,7 oC
• N : 80 x/m
• R : 20 x/m
• Infus RL masih terpasang 20 tetes/menit

A :
Diagnosa :
Ibu P0A1 post kuretase hari pertama
Jam Tindakan

P
Menganjurkan ibu untuk memenuhi nutrisi dengan karbohidrat dan
17.40
protein tinggi serta minum air yang banyak. Ibu telah makan dan
WITA
minum diet dari RS

:
Memberikan ibu tablet Fe dengan dosis 1x1/hari dan KIE cara
meminum Fe yaitu pada malam hari dan minum dengan air putih
bukan dengan air kopi/air the serta menganjurkan ibu minum obat
18.00
amoksilin dengan dosis 3x1/hari asam mefenamat 500mg 3x1/hari,
Uterotonikum Metergin 2x1 tab p.o. Ibu mengerti penjelasan bida dan
bersedia minum Tablet Fe sesuai ajuran
Memberikan KIE pada ibu megenai :
- Hindari melakukan hubungan seksual dengan pasangan terlebih
dahulu, setidaknya selama dua minggu atau sampai leher rahim
kembali ke ukuran normal. Selain itu, berhubungan seks setelah
menjalani kuret biasanya dapat menyebabkan rahim mudah
terinfeksi.
- Gunakan pembalut dan hindari penggunaan tampon dan
18.10 pembersihan vagina.
- Istirahat cukup dan batasi aktivitas fisik, jangan melakukan
aktivitas berat atau pun mengangkat beban berat.
- Memotivasi ibu untuk menggunakan KB pasca keguguran, sebab
jaringan-jaringan rahim akan pulih dengan baik 3 bulan pasca
Mengobservasi TTV dan perdarahan pasca
kuretase 6 jam, bila haemodinamik stabil
ibu diperbolehkan pulang; pemantauan

P 19.4
0
pasca kuretase
pemeriksaan
telah
pasca
dilakukan,
kuretase;
Hasil
keadaan
umum: baik, tanda-tanda vital : TD: 110/80

: Mmhg, nadi 80x/menit, pernafasan 19x/m,


suhu 36,7 C kandung kemih kosong, dan
perdarahan bercak.
Meganjurkan ibu untuk kunjungan ulang satu
20.0 minggu yang akan dating pada tanggal 24
0 agustus 2019; ibu paham dan mau melakukan
kujungan ulang
Soal-Soal Vignette Kebidanan Tentang Abortus Insipiens
Contoh 1 :
Seorang perempuan berusia 23 th hamil 4 bulan anak
pertama ke BPM mengeluh mengeluarkan darah dari
kemaluan disertai gumpalan darah, nyeri pada perut
bawah. Hasil pemeriksaan tanda vital dalam batas
normal, TFU 2 jari di bawah pusat pemeriksaan
inspekulo : tampak pendarahan pervaginam. Terdapat
dilatasi serviks.
1. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut? 
a. Abortus komplit
b. Abortus provokatus 
c. Abortus insipiens
d. Abortus imminens 
C
e. Abortus inkomplet
Contoh 2
(Soal untuk no 2-5)
Ny. X umur 20 tahun datang ke pelayanan kesehatan
mengeluh keluar darah dari kemaluan dan nyeri pada
supra symphisis. Anamnesa menemukan telat haid 3 bulan
yang lalu, tapi belum periksa, kemarin sempat terpeleset di
kamar mandi dan jatuh terduduk. Pemeriksaan tanda vital
dan antopometri dalam batas normal, PP Test (+). TFU 1
jari diatas simfisis, pemeriksaan dalam terdapat
pembukaan serviks 1 cm, tidak ada jaringan-jaringan yang
keluar bersama darah, HB 11 gr%.

2. Apakah diagnosa yang tepat pada kasus diatas ?


a. Abortus komplit
b.
c.
Abortus
Abortus
insipiens 
inkomplit  B
d. Abortus imminens 
e. Abortus provokasus 
3. Dibawah ini yang bukan 5. Yang bukan asuhan
Komplikasi yang mungkin terhadap Ny.X adalah……
terjadi pada kasus diatas a. Bed rest total
adalah ?
b. Kolaborasi dengan dokter
a.
b.
c.
KET
Infeksi
Perforasi
A sp.Og
c. Istirahat D
d. Abortus Komplitus d. Beri tablet hormonal
e. Abortus Inkomplitus e. Semetara hindari
hubungan seksual
4. Apa tindakan yang dapat
dilakukan bidan dalam
6. Tindakan yang mungkin
praktek mandiri ?
dilakuka di RS adalah…..
f. stabilisasi kondisi pasien
dengan memasang infuse RL f. Kemoterapi
g. Melakukan informed consent g. Histerektomi
C
E
h. Merujuk pasien dengan posisi
h. Kuretase
trendelenderg
i. Kuretase i. Laparotomi
j. A,b,dan c benar j. Seksio Caesaria
1.C
KUNCI
2.B
JAWABAN 3.A
NO 1-6
4.E
5.D
6.C

Anda mungkin juga menyukai