Anda di halaman 1dari 50

KEPERAWATAN KRITIS

PADA SYOK
Mekanisme anafilaksis
1. Fase sensitisasi
– waktu yg dibutuhkan utk pembentukan IG E sampai
terikatnya dengan sel mast/basofil
2. Fase aktivasi
– Waktu selama terjadinya pemaparan ulang dengan
antigen yang sama
3. Fase efektor
– Waktu terjadinya respon yg komplek sebagai respon
dari mediator yg dilepas sel mast dan basofil.
Stadium perjalanan syok
Secara klinik terdapat 3 fase ;
1. Fase kompensasi
2. Fase dekompensasi /
progresive
3. Fase
irreversibel/refractory
Fase kompensasi
• Fungsi organ tubuh masih sedikit dapat
dipertahankan melalui mekanisme
kompensasi pengaktifan reflek simpatis & RAA
sehingga:
– Peningkatan resistensi vaskuler sistemik
– Peningkatan tekanan darah
– Peningkatan denyut jantung

Peningkatan aliran darah ke


otak
Fase dekompensasi
• Terjadi kegagalan dalam mempertahankan
curah jantung . So :
– Asidemia
– bradycardi
– Hipotensi
– Penurunan perfusi
– oliguri
Fase irreversibel
Kondisi syok terus berlanjut :
• Terjadi kerusakan bahkan kematian sel
• Disfungsi multi organ
• Kelelahan yg berlebihan
• Tensi tak terukur, nadi tak teraba
• Penurunan kesadaran
Diagnosis syok
Pemeriksaan klinis :
 Status kardiovaskuler :
– Tachycardi ( respon awal )
– Bradycardi ( kondisi yg memburuk)
– Kualitas nadi
– Perfusi jaringan :
» Kapilery refill > 2 detik dengan cara :
• Nail bed pressur
• allen test
» Sianosis
– Tekanan darah
 Sistem persyarafan (Status mental ):
• ada tidaknya gaduh gelisah
• Penurunan kesadaran
 sistem perkemihan
• Oliguri
• Anuria
 Sistem pencernaan
• Haus, mulut kering,Mual dan muntah
 Sistem pernapasan :
• Pernapasan cepat dan dangkal
penatalaksanaan

Mbak, mas, aak, mbokde lan


pakdhe..! ingat ada 2 prinsip
penatalaksanaan :
1. Penatalaksanaan umum syok
2. Penatalksanaan kausal syok
penatalaksanaan umum syok
ingat tujuan penanganan :
memperbaiki perfusi jaringan,
Mencukupi penyediaan oksigen
sel dan mempertahankan suhu
tubuh …..!

Tindakan ini tidak


tergantung
penyebab syok
Langkah penatalaksanaan umum
syok
1. Atur posisi syok :
• Secara umum posisikan penderita terlentang
• Pada penderita tidak sadar posisikan miring
• Penderita dengan trauma kepala posisikan terlentang
atau elevasi kepala 30 derajat posisi netral
2. Pertahankan jalan napas:
• Tengadah kepala dan topang dagu
• Kalau perlu pasang alat bantu jalan napas
3. Pertahankan pernapasan
• Berikan oksigen 6 l/mnt
• Bila ventilasi tidak adekuat berikan oksigen dgn
pompa sungkup (ambubag) atau pasang ET
4. Pertahankan sirkulasi
• Segera pasang infus
• Jika lebih dari satu jalur pantau tensi, warna kulit, isi
vena, produksi urin
• Jika perlu pasang CVP

Diagnosa segera di tegakkan


sehingga dapat diberikan
pengobatan kausal
Pengobatan kausal syok
• Syok hipovolumik :
– Pengobatan ditujukan mengembalikan volume
intravaskuler & interstitial
• Syok kardiogenik ;
– Pengobatan ditujukan untuk memperkuat
kontraksi otot jantung
• Syok distributif
– Pengobatan ditujukan dengan mengembalikan
distribusi darah dari periver kembali ke jantung
Penatalaksanaan syok hipovolumik
1. Oksigenasi adekuat :
– Tujuan : meningkatkan kandungan oksigen arteri
CaO2 dengan meningkatkan SaO2 95-100%
– Tindakan :
• Stabilisasi jalan napas
• Terapi oksigen 6 l/mnt
2. Suport sistem sirkulasi
– Terapi cairan untuk meningkatkan preload
sehingga COP meningkat:
• Atur posisi elevasi kaki 30 derajat
• Pasang akses vaskuler secepatnya
• Pasang kateter / cvp
3. Terapi cairan (resisusitasi) sebanyak 10-30 ml/kgBB
kombinasi kristaloid & koloid secepatnya < 20 menit.
Sampai perfusi membaik. Jika ada perdarahan segera
periksa sampel darah dan lakukan tranfusi
Pemantauan yang perlu dilakukan
dalam menentukan kecepatan infus:
• Nadi: nadi yang cepat menunjukkan adanya hipovolemia.
• Tekanan darah: bila tekanan darah < 90 mmHg pada pasien
normotensi atau tekanan darah turun > 40 mmHg pada pasien
hipertensi, menunjukkan masih perlunya terapi cairan.
• Produksi urin: Pemasangan kateter urin diperlukan untuk mengukur
produksi urin. Produksi urin harus dipertahankan minimal 1/2
ml/kg/jam. Bila kurang, menunjukkan adanya hipovolemia.
• Monitor CVP normal ( 4-10 cmH2O)
• gejala umum pasien seperti: gelisah, rasa haus, sesak, pucat, dan
ekstremitas dingin, menunjukkan masih perlu terapi cairan..
Penanganan syok kardiogenik
• Penanganan umum
syok
• Pemberian obat
inotropik
– Dopamin 10-20 Mikro
gr/kg bb/mnt
• Pemberian obat diuretik
Penanganan syok anafilaktik
• Stabilisasi jalan napas • Kolaborasi pemberian
• Atur posisi trandelenberg – adrenalin 1 : 1000 0.3-0.5
mg SC/IM. Dapat diulang 2-
• Berikan oksigen 5-10 l/mnt 3x setiap 15 menit
• Pasang kateter / cvp – Aminofilin 5-6 mg/kgbb IV
• Pasang infus – Diphenhidramin 1-2
– Beri cairan kristaloid / koloid mg/kgbb IM
– Dexametason 5-10 mg
/kgbb IV. Jika lebih > 6 jam
, beri cimetidin 300 mg
setelah 15 menit
Pencegahan syok anafilaktik
• Pemberian obat harus atas
indikasi yg kuat
• Lakukan tes sensitifitas
sebelum pemberian obat (ex:
antibiotik)
• Selalu sediakan obat penawar
dan paket alat bantu
resusitasi……
Pedoman keberhasilan
penatalaksanaan syok
• Kesadaran yang membaik
• Akral hangat
• Respirasi yg mencukupi
• Fungsi saluran cerna membaik
• Produksi urine yg cukup (0,5-1 cc /kg bb/jam)
kesimpulan
Berhasil tidaknya penanggulangan syok
tergantung dari kemampuan mengenal gejala
syok, mengetahui dan mengantisipasi
penyebab syok serta efektifitas dan efisiensi
pengananan saat menitmenit pertama
penderita mengalami syok
To conclution :
Gjjhkjhk.hkhshkh…..;
Dbnm,nnnm,cnn

Do you
understand….?

Anda mungkin juga menyukai