Anda di halaman 1dari 12

ASSALAMUALAIKUM WR .

WB
Sejarah Ekspedisi Bangsa
Inggris
KELOMPOK 3–WISGA
-GEMA
-RIZKI
-SENDI
Motivasi Ekspedisi Inggris
Setelah Portugis berhasil menemukan kepulauan
Perang Delapan Puluh Tahun atau Maluku, perdagangan rempah –rempah semakin meluas.
Pemberontakan Belanda (1566 – 1648), adalah Dalam waktu singkat Lisbon berkembang menjadi pusat
pemberontakan Tujuhbelas Provinsi di Belanda
terhadap raja Spanyol. Awalnya Spanyol
perdagangan rempah-rempah di Eropa Barat. Inggris pun
berhasil meredam pemberontakan ini, tapi pada
mengambil keuntungan besar dalam perdagangan
tahun 1572, pihak pemberontak berhasil rempah-rempah karena Inggris mendapatkan rempah-
menguasai Brielle, dan pemberontakan kembali rempah secara bebas dan murah di Lisbon. Inggris pun
merebak. Provinsi-provinsi utara bergabung, menjual rempah-rempah di daerah Eropa Barat hingga
awalnya secara de facto dan resmi pada tahun Eropa Utara. Tetapi akibat Inggris terlibat konflik dengan
1648, menjadi Republik Belanda, yang secara Portugis sebagai bagian dari Perang 80 Tahun, maka
cepat berkembang menjadi kekuatan dunia Inggris mulai mengalami kesulitan mendapatkan rempah-
melalui kapal-kapal dagangnya serta rempah. Oleh karena itu, Inggris berusaha mencari sendiri
mengalami periode pertumbuhan ekonomi, negeri penghasil rempah-rempah.
ilmu, serta budaya.
East Indian Company
Pada saat perang terjadi, banyak anggota
masyarakat yang tidak terlibat dalam perang justru
mengadakan pelayaran dan penjelajahan untuk
menemukan tempat penghasil rempah-rempah. Para
pedagang dan pelaut Inggris pun masuk ke India pada
tahun 1600. Inggris justru memperkuat kedudukannya
di India. Inggris pun memperkuat kedudukannya di
India. Pada tanggal 31 Desember 1600 Inggris pun
membentuk kongsi dagang yang diberi nama East
India Company (EIC).

Logo East India Company


Perjalanan Inggris Ke Indonesia
Kedatangan bangsa Inggris ke
Indonesia dirintis oleh Francis Drake
dan Thomas Cavendish. Dengan
mengikuti jalur yang dilalui Magellan,
pada tahun 1579 Francis Drake
berlayar ke Indonesia. Armadanya
berhasil membawa rempah-rempah
dari Ternate dan kembali ke Inggris
lewat Samudera Hindia. Perjalanan
berikutnya dilakukan pada tahun
1586 oleh Thomas Cavendish
melewati jalur yang sama.
Francis Drake Thomas Cavendish
Jalur Pelayaran Francis Drake
Perintah Ratu Elizabeth I
Pengalaman kedua pelaut tersebut
mendorong Ratu Elizabeth I meningkatkan
pelayaran internasionalnya. Hal ini
dilakukan dalam rangka menggalakan
ekspor wol, menyaingi perdagangan
Spanyol, dan mencari rempah-rempah.
Ratu Elizabeth I kemudian memberi hak
istimewa kepada EIC (East Indian
Company) untuk mengurus perdagangan
dengan Asia.
Ratu Elizabeth I
Kegagalan George Raymond dan James
Lancaster
Atas perintah Ratu Elizabeth I pada tahun 1591 EIC
mengirim satu ekspedisi yang terdiri dari tiga buah
kapal bertolak dari Plymouth dipimpin oleh George
Raymond dan James Lancaster, tujuannya adalah ke
India Timur melalui Tanjung Harapan. Penjelajahan ini
tidak begitu berhasil karena hanya satu kapal yang
berhasil melanjutkan perjalanan yaitu kapal yang
dipimpin oleh Lancaster. George Raymond tenggelam,
sedangkan sebuah kapal terpaksa kembali. Lancaster
melanjutkan perlayaran sampai ke Selat Malaka dan
Pulau Pinang, tetapi beliau ditawan kapal oleh
James Lancaster perampok dari Perancis
Masuknya EIC ke Indonesia
Hingga pada akhirnya pada tahun 1604 , EIC (East India Company) telah
mendirikan kantor- kantor dagangnya. Adapun letak kantor dagang bangsa Inggris
(EIC) adalah di Ambon, Jayakarta, Banjar, Makassar, Jepara dan Aceh.

Sebagai tindak lanjut untuk berpatisipasi langsung di dalam perdagangan di


Indonesia, Inggris mengirimkan perwakilannya di EIC di Kalkuta, Gubernur
Jenderal Lord, untuk merebut semua daerah di Indonesia yang dikuasai oleh
Belanda. Hal tersebut dikarenakan di Indonesia, Belanda telah menguasai daerah-
daerah penghasil rempah- rempah begitu banyak. Oleh karena hal tersebut,
dengan menaklukan bangsa Belanda di Indonesia dianggap akan lebih
mempermudah bangsa Inggris di dalam memperoleh rempah- rempah
Perintah Jenderal Lord Minto
Awal abad ke 17, Inggris telah memiliki
jajahan di India dan terus berusaha
mengembangkan pengaruhnya di Asia
Tenggara, khususnya di Indonesia.
Kolonialisme Inggris di Hindia Belanda
dimulai tahun 1604. Di bawah Gubernur
Jenderal Lord Minto yang berkedudukan di
Kalkuta memerintahkan untuk membentuk
ekspedisi Inggris untuk merebut daerah-
daerah kekuasaan Belanda yang ada di
wilayah Indonesia.

Gubernur Lord Minto


Perjanjian Tuntang
1. Pemerintah Belanda menyerahkan Indonesia kepada Inggris di
Kalkuta (India)
2. Semua tentara Belanda menjadi tawanan perang Inggris
3. Orang Belanda dapat dipekerjakan dalam pemerintahan Inggris
4. Hutang Belanda tidak menjadi tanggungan Inggris.
Penyerbuan Inggris
Inggris dibawah pimpinan Thomas Stamford Raffles
menyerbu pulau Jawa pada saat Gubernur Jendral
Daendels dipanggil kembali ke Eropa. Penggantinya
Gubernur Jendral Jan Willem Jansen tidak mampu
menahan serangan Inggris. Pada tanggal 18 September
1811, Jansens terpaksa menyerahkan kepada Inggris.
Kemenangan bangsa Inggris atas persaingan merebutkan
kekuasaan Belanda di Indonesia ditandai dengan adanya
perjanjian kapitulasi Tuntang dengan Belanda pada tanggal
18 September 1811. Dengan demikian mulailah zaman
baru dalam sejarah kolonial di Indonesia. Oleh pemerintah
Inggris, Jawa dijadikan bagian dari jajahannya di Hindia.
Sir Thomas Stamford
Raffles
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai