Anda di halaman 1dari 32

Disusun oleh:

Dian Muflikhy Putri, S. Ked


112011101076

Dokter Pembimbing:
dr. Arief Suseno, Sp.PD
STATUS PASIEN
 Nama : Ny. L
 Umur : 18 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Alamat : Jumerto, Jember
 Status : Menikah
 Pendidikan : SMA
 Suku : Jawa
 Agama : Islam
 Tanggal MRS : 06 Januari 2015
 Tanggal pemeriksaan : 07 Januari 2015
 Tanggal KRS : 08 Januari 2015
Anamnesis
 Autoanamnesis dan heteroanamnesis dilakukan kepada
pasien dan keluarga pasien pada tanggal 07 Januari 2015
di ruang adenium.

Keluhan Utama

Demam sejak 3 hari yang lalu.

 Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluh demam dan pusing sejak 3 hari ini,
demam dirasakan hanya saat malam hari. Pasien tidak
mengeluh mual, muntah dan batuk. Pasien sedang hamil
6 bulan dan rutin kontrol di posyandu
 Riwayat Penyakit Dahulu
Dari riwayat penyakit dahulu didapatkan pasien
sebelumnya belum pernah demam saat kehamilan.
Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, asma dan alergi
disangkal.

 Riwayat Penyakit Keluarga


Dari riwayat keluarga tidak didapatkan keluarga yang
memiliki riwayat demam pada malam hari. Riwayat
hipertensi, diabetes mellitus, asma dan alergi disangkal.

 Riwayat Pengobatan
Sebelum datang ke RS. Dr Soebandi, pasien
mengkonsumsi paracetamol.
 Riwayat Sosial Lingkungan Ekonomi
Pasien adalah anak pertama dari dua bersaudara. Pasien
memiliki seorang suami dan sedang mengandung anak
pertama. Usia kehamilan pasien saat ini 6 bulan. Pasien
tinggal di rumah dengan 2 kamar dan 1 kamar mandi, 1
ruang tamu dan 1 ruang keluarga. Suami pasien bekerja
sebagai buruh bangunan. Pasien bekerja sebagai ibu
rumah tangga. Penghasilan yang didapat keluarga pasien
tidak menentu.

Kesimpulan : Riwayat sosial baik dan ekonomi kurang baik


ANAMNESIS SISTEM
 Anamnesis Sistem
 Sistem serebrospinal : pusing (+), demam (+)
 Sistem kardiovaskular : berdebar-debar (-), nyeri dada (-)
 Sistem pernapasan : sesak (-), batuk (-)
 Sistem gastrointestinal : mual (-), muntah (-), diare (-),
nyeri perut (-), BAB tidak ada keluhan
 Sistem urogenital : BAK lancar, tidak ada keluhan
 Sistem integumentum : turgor kulit normal, purpura (-),
ptekie (-)
 Sistem muskuloskeletal : odema (-), atrofi (-), deformitas (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum

 Keadaan Umum : cukup


 Kesadaran : compos mentis, GCS 4-5-6
 Vital Sign : TD : 110/60 mmHg
Nadi : 100 x/menit, regular, kuat angkat
RR : 28 x/menit
Tax : 36,6o C
 Pernapasan : sesak (-), batuk berdahak (-)
 Kulit : turgor kulit normal, purpura (-), ptekie (-)
 Kelenjar limfe : pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar
tiroid (-)
 Otot : edema (-), atrofi (-)
 Tulang : deformitas (-)
 Status gizi : BB : 59 kg
TB : 150 cm
Pemeriksaan Khusus
Kepala
 Bentuk : bulat lonjong, simetris
 Rambut : hitam, lurus
 Mata : konjungtiva anemis : -/-
sklera ikterus : -/-
oedem palpebra : -/-
refleks cahaya : +/+
 Hidung : sekret (-), bau (-), pernap. cuping hidung (-)
 Telinga : sekret (-), bau (-), perdarahan (-)
 Mulut : sianosis (-), bau (-)
Leher
 KGB : tidak ada pembesaran
 Tiroid : tidak membesar
 JVP : tidak meningkat
Thorax
Cor :
 Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : ictus cordis tidak teraba
 Perkusi : redup di ICS IV PSL D s/d ICS V
MCL S
 Auskultasi : S1S2 tunggal, reguler, suara
tambahan (-)
Pulmo
Abdomen
 Inspeksi : cembung
 Auskultasi : bising usus (+), 16x menit
 Palpasi : soepel
 Perkusi : redup

Ekstremitas
 Superior : akral hangat +/+, odema -/-
 Inferior : akral hangat +/+, odema -/-
Hasil lab : 06 Januari 2015
Resume
Ny L 18 tahun mengeluhkan mengalami demam dan pusing sejak
3 hari ini, demam dirasakan hanya saat malam hari. Pasien tidak
mengeluh mual, muntah dan batuk. Pasien sedang hamil 6 bulan
dan rutin kontrol di posyandu.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya keluhan demam dan


pusing sejak 3 hari ini, demam dirasakan hanya saat malam hari.
Pada pemeriksaan fisik thorak dan abdomen dalam batas normal.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan titer widal S.thypi O
dan S.thypi H positif 1/320, S.parathypi A positif 1/80 dan
S.parathypi B 1/160
Diagnosis Kerja
 Demam typhoid

Penatalaksanaan
 Non Medikamentosa
1. Edukasi kepada pasien dan keluarga pasien mengenai
penyakit yang diderita
2. Tirah baring

 Medikamentosa
Inf RL 20 tpm
Inj ranitidine 2x1
Inj antrain 3x1
Inj amoxicillin 3x1
p/o omeprazole 3x1
p/o CTM 3x1
 Planning Terapi
Diet TKTP

Prognosis
 Dubia ad bonam
Kondisi Pasien 6-1-2015 7-1-2015 8-1-2015
(H1-MRS) (H2-MRS) (H3-MRS)

Keluhan Batuk Batuk berkurang Batuk, berkeringat malam

Vital TD 100/70 mmHg 110/60 mmHg 100/60 mmHg


Sign Nadi 100 x/menit 88x/menit 90x/menit
RR 19 x/menit 18 x/menit 20 x/menit
Suhu 36,2 0C 36,80C 36,60C
Kepala & Leher -/-/-/- -/-/-/- -/-/-/-
Cor I IC tidak tampak IC tidak tampak IC tidak tampak

P IC tidak teraba IC tidak teraba IC tidak teraba

P Batas atas kanan : Batas atas kanan : Batas atas kanan :


Redup di ICS III PSL dextra Redup di ICS III PSL dextra Redup di ICS III PSL dextra
Batas bawah kanan : Batas bawah kanan: Batas bawah kanan:
Redup di ICS IV PSL dextra Redup di ICS IV PSL dextra Redup di ICS IV PSL dextra
Batas atas kiri : Batas atas kiri : Batas atas kiri :
Redup di ICS III PSL sinistra Redup di ICS III PSL sinistra Redup di ICS III PSL sinistra
Batas bawah kiri : Batas bawah kiri: Batas bawah kiri:
Redup di ICS V midclav Redup di ICS V midclav Redup di ICS V midclav sinistra
sinistra sinistra

A S1S2 tunggal S1S2 tunggal S1S2 tunggal


Pulmo I Simetris, Simetris, Simetris,
retraksi (-) retraksi (-) retraksi (-)
P Fremitus raba +/+ Fremitus raba +/+ Fremitus raba +/+
normal normal normal
P Sonor +/+ Sonor +/+ Sonor +/+
A Vesikuler +/+, Rh -/-, Vesikuler +/+, Rh -/-, Vesikuler +/+, Rh -/-,
Wh -/- Wh -/- Wh -/-
Abdome I Cembung Cembung Cembung
n A BU + 15x/menit BU + 16x/menit BU + 18x/menit
P Soepel Soepel Soepel

P redup redup redup

Ekstremitas Akral hangat + di ke-4 Akral hangat + di ke-4 Akral hangat + di ke-4
extremitas, extremitas, extremitas,
oedem - oedem - oedem -
Diagnosa Thypoid pada kehamilan Thypoid pada kehamilan Thypoid pada kehamilan

Terapi Inf RL 20 tpm Inf RL 20 tpm Inf RL 20 tpm


Inj cefotaxime 3 x 1 Inj cefotaxime 3 x 1 Inj amoxicillin 3 x 1
Inj ranitidin 2 x 1 Inj ranitidin 2 x 1 Inj ranitidin 2 x 1
Inj antrain 3 x 1 Inj antrain 3 x 1 Inj antrain 3 x 1
p/o omeprazole 2x1
p/o CTM 2x1
Demam thypoid

Demam tifoid disebut juga dengan Typus abdominalis atau typoid fever.
Demam tipoid ialah penyakit infeksi akut yang disebabkan masuknya
kuman Salmonella typhi dan Salmonella parathypi ke tubuh manusia
dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada
saluran pencernaan dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.
Patogenesis
S. typhi dan S.
paratyphi masuk menembus sel-sel difagosit oleh sel-sel
kedalam tubuh epitel dan lamina fagosit terutama oleh
manusia melalui propia makrofag
makanan

masuk ke dalam kelenjar getah bening dibawa ke plaque


sirkulasi darah mesenterika. Peyeri ileum distal

menyebar ke seluruh
organ
masuk ke dalam
retikuloendotelial
sirkulasi darah
tubuh terutama hati
dan limpa
Gejala klinis
Minggu pertama
 demam
Minggu kedua
Nyeri kepala
 demam
Pusing
Bradikardi relatif
Nyeri otot
Lidah berselaput
Anoreksia
Hepatomegali
Mual
Splenomegali
Muntah
Meterorismus
Obstipasi
Gangguan mental
Diare
roseolae
Batuk
Epistaksis
Pemerikasaan Laboratorium
 Uji Widal
 Kultur organisme
 Uji Tubex
 Uji Typhidot
 Uji IgM Disptik
Uji Widal
Prinsip • Reaksi aglutinasi antara antigen kuman S.
thypi dengan antibodi (aglutinin)

Antigen • Suspensi Salmonella yang sudah dimatikan


dan diolah di laboratorium

• Aglutinin O
Aglutinin • Aglutinin H
• Aglutinin Vi
Kultur Darah
 Hasil biakan positif memastikan demam tifoid
 Hasil biakan negatif tidak menyingkirkan demam
tifoid
 Sebaiknya darah diambil secara bedside langsung
dimasukkan ke dalam cairan empedu (oxgall) untuk
pertumbuhan kuman
Penatalaksanaan
 Istirahat dan perawatan
 Diet dan terapi penujang
 Pemberian antimikroba
Pemberian antimikroba
 Kloramfenikol
Dosis : 4x500 mg per hari, per oral atau intra vena, diberikan sampai 7
hari bebas panas
 Tiamfenikol
Dosis : 4x500 mg, demam rata-rata turun pada hari ke – 5 sampai ke –
6
 Kotrimoksazol
Dosis : 2 x 2 tablet ( 1 tablet mengandung sulfametoksazol 400 mg dan
80 mg trimetoprim) diberikan selama 2 minggu
 Ampisillin dan amoksisilin
Dosis : 50-150 mg/kgBB selama 2 minggu
 Seftriaxon
Dosis : 3-4 gram dalam dekstrosa 100 cc diberikan selama ½ jam
perinfus sekali sehari, diberikan selama 3-5 hari
 Golongan fluorokuinolon
- Norfloksasin dosis 2 x 400 mg/hari selama 14 hari
- Spirofloksasin dosis 2 x 500 mg/hari selama 6 hari
- Ofloksasin dosis 2 x 400 mg/hari selama 7 hari
- Pefloksasin dosis 400 mg/hari selama 7 hari
- Fleroksasin dosis 400 mg/hari selama 7 hari
 Azitromisin
Dosis 2 x 500 mg
Pengobatan Demam Tifoid pada
Wanita Hamil
 Kloramfenikol
Pada trimester ke – 3 kehamilan dapat terjadi partus
prematur, kematian fetus intrauterin, dan grey
syndrome pada neonatus
 Tiamfenikol
Pada trimester pertama memiliki efek teratogenik
 Fluorokuinolon dan kotrimoksazol tidak boleh
digunakan untuk wanita hamil
 Obat yang dianjurkan adalah ampisilin, amoksilin dan
seftriakson
Komplikasi
Komplikasi intestinal
a. Perdarahan Usus
b. Perforasi Usus
 Komplikasi Ekstraintestinal

Komplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi perifer (syok, sepsis),


miokarditis, trombosis dan tromboflebitis.

Komplikasi darah : anemia hemolitik, trombositopenia, koaguolasi


intravaskuler diseminata, dan sindrom uremia hemolitik.

Komplikasi paru : pneumoni, empiema, dan pleuritis

Komplikasi hepar dan kandung kemih : hepatitis dan kolelitiasis

Komplikasi ginjal : glomerulonefritis, pielonefritis, dan perinefritis

Komplikasi tulang : osteomielitis, periostitis, spondilitis, dan artritis

Komplikasi neuropsikiatrik : delirium, meningismus, meningitis,


polineuritis perifer, psikosis, dan sindrom katatonia.

Anda mungkin juga menyukai