Dokter Pembimbing:
dr. Arief Suseno, Sp.PD
STATUS PASIEN
Nama : Ny. L
Umur : 18 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jumerto, Jember
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Suku : Jawa
Agama : Islam
Tanggal MRS : 06 Januari 2015
Tanggal pemeriksaan : 07 Januari 2015
Tanggal KRS : 08 Januari 2015
Anamnesis
Autoanamnesis dan heteroanamnesis dilakukan kepada
pasien dan keluarga pasien pada tanggal 07 Januari 2015
di ruang adenium.
Keluhan Utama
Riwayat Pengobatan
Sebelum datang ke RS. Dr Soebandi, pasien
mengkonsumsi paracetamol.
Riwayat Sosial Lingkungan Ekonomi
Pasien adalah anak pertama dari dua bersaudara. Pasien
memiliki seorang suami dan sedang mengandung anak
pertama. Usia kehamilan pasien saat ini 6 bulan. Pasien
tinggal di rumah dengan 2 kamar dan 1 kamar mandi, 1
ruang tamu dan 1 ruang keluarga. Suami pasien bekerja
sebagai buruh bangunan. Pasien bekerja sebagai ibu
rumah tangga. Penghasilan yang didapat keluarga pasien
tidak menentu.
Ekstremitas
Superior : akral hangat +/+, odema -/-
Inferior : akral hangat +/+, odema -/-
Hasil lab : 06 Januari 2015
Resume
Ny L 18 tahun mengeluhkan mengalami demam dan pusing sejak
3 hari ini, demam dirasakan hanya saat malam hari. Pasien tidak
mengeluh mual, muntah dan batuk. Pasien sedang hamil 6 bulan
dan rutin kontrol di posyandu.
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
1. Edukasi kepada pasien dan keluarga pasien mengenai
penyakit yang diderita
2. Tirah baring
Medikamentosa
Inf RL 20 tpm
Inj ranitidine 2x1
Inj antrain 3x1
Inj amoxicillin 3x1
p/o omeprazole 3x1
p/o CTM 3x1
Planning Terapi
Diet TKTP
Prognosis
Dubia ad bonam
Kondisi Pasien 6-1-2015 7-1-2015 8-1-2015
(H1-MRS) (H2-MRS) (H3-MRS)
Ekstremitas Akral hangat + di ke-4 Akral hangat + di ke-4 Akral hangat + di ke-4
extremitas, extremitas, extremitas,
oedem - oedem - oedem -
Diagnosa Thypoid pada kehamilan Thypoid pada kehamilan Thypoid pada kehamilan
Demam tifoid disebut juga dengan Typus abdominalis atau typoid fever.
Demam tipoid ialah penyakit infeksi akut yang disebabkan masuknya
kuman Salmonella typhi dan Salmonella parathypi ke tubuh manusia
dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada
saluran pencernaan dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.
Patogenesis
S. typhi dan S.
paratyphi masuk menembus sel-sel difagosit oleh sel-sel
kedalam tubuh epitel dan lamina fagosit terutama oleh
manusia melalui propia makrofag
makanan
menyebar ke seluruh
organ
masuk ke dalam
retikuloendotelial
sirkulasi darah
tubuh terutama hati
dan limpa
Gejala klinis
Minggu pertama
demam
Minggu kedua
Nyeri kepala
demam
Pusing
Bradikardi relatif
Nyeri otot
Lidah berselaput
Anoreksia
Hepatomegali
Mual
Splenomegali
Muntah
Meterorismus
Obstipasi
Gangguan mental
Diare
roseolae
Batuk
Epistaksis
Pemerikasaan Laboratorium
Uji Widal
Kultur organisme
Uji Tubex
Uji Typhidot
Uji IgM Disptik
Uji Widal
Prinsip • Reaksi aglutinasi antara antigen kuman S.
thypi dengan antibodi (aglutinin)
• Aglutinin O
Aglutinin • Aglutinin H
• Aglutinin Vi
Kultur Darah
Hasil biakan positif memastikan demam tifoid
Hasil biakan negatif tidak menyingkirkan demam
tifoid
Sebaiknya darah diambil secara bedside langsung
dimasukkan ke dalam cairan empedu (oxgall) untuk
pertumbuhan kuman
Penatalaksanaan
Istirahat dan perawatan
Diet dan terapi penujang
Pemberian antimikroba
Pemberian antimikroba
Kloramfenikol
Dosis : 4x500 mg per hari, per oral atau intra vena, diberikan sampai 7
hari bebas panas
Tiamfenikol
Dosis : 4x500 mg, demam rata-rata turun pada hari ke – 5 sampai ke –
6
Kotrimoksazol
Dosis : 2 x 2 tablet ( 1 tablet mengandung sulfametoksazol 400 mg dan
80 mg trimetoprim) diberikan selama 2 minggu
Ampisillin dan amoksisilin
Dosis : 50-150 mg/kgBB selama 2 minggu
Seftriaxon
Dosis : 3-4 gram dalam dekstrosa 100 cc diberikan selama ½ jam
perinfus sekali sehari, diberikan selama 3-5 hari
Golongan fluorokuinolon
- Norfloksasin dosis 2 x 400 mg/hari selama 14 hari
- Spirofloksasin dosis 2 x 500 mg/hari selama 6 hari
- Ofloksasin dosis 2 x 400 mg/hari selama 7 hari
- Pefloksasin dosis 400 mg/hari selama 7 hari
- Fleroksasin dosis 400 mg/hari selama 7 hari
Azitromisin
Dosis 2 x 500 mg
Pengobatan Demam Tifoid pada
Wanita Hamil
Kloramfenikol
Pada trimester ke – 3 kehamilan dapat terjadi partus
prematur, kematian fetus intrauterin, dan grey
syndrome pada neonatus
Tiamfenikol
Pada trimester pertama memiliki efek teratogenik
Fluorokuinolon dan kotrimoksazol tidak boleh
digunakan untuk wanita hamil
Obat yang dianjurkan adalah ampisilin, amoksilin dan
seftriakson
Komplikasi
Komplikasi intestinal
a. Perdarahan Usus
b. Perforasi Usus
Komplikasi Ekstraintestinal