Anda di halaman 1dari 32

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA RUMAH SAKIT

 Tujuan Instruksional Umum


◦ Memahami konsep ketergantungan
pasien dan analisa tenaga
 Tujuan Instruksional Khusus
1) Memahami pengertian analisa tenaga RS
2) Memahami Model perhitungan tenaga RS
3) Memahami konsep dalam perhitungan
tenaga di ruangan rawat inp

Manajemen Keperawatan 2
Latar belakang
Sebagai administrator RS  masalah
ketenagaan
- Kurangnya tenaga
- Kurangnya keterampilan yang dimiliki
- Produktifitasnya
- Kualitas pelayanan
Menajer memperhatikan masalah
ketenagaan
1. Produk yang ditawarkan di RS adalah
jasa
2. Pengadaannya adalah seketika
Analisis situasi tenaga di RS
Kapan dilakukan:

Sedang melakukan penambahan atau


perubahan tempat tidur, rasio perawat
tempat tidur bertambah  sudah
direncanakan
Gejala penurunan motivasi
Kualitatif : semangat kerja menurun,
pekerjaan lambat selesai, terlambat datang
& cepat pulang
 Gejala penurunan prestasi
- Suasana manajemen yang kurang enak
- Gaya kepemimpinan kurang
memperhatikan karyawan
- Beban kerja yang berat
 Gejala pelayanan yang tidak memuaskan

- Tenaga - Biaya
- Fasilitas - Lama waktu tunggu
Perhitungan tenaga keperawatan
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga
keperawatan :
1. Faktor klien :
- tk.kompleksitas dan lamanya
kebuth.kep
- tipe klien sesuai dg.jenis peny, usia
maupun faktor spesifik
- jml.klien dan fluktuasi
- keadaan sosek yg mempengaruhi
kes.nya.
- harapan klien dan keluarganya.
2. Faktor tenaga :
- jml.dan komposisi teg.kep.
- kebijakan pengaturan dinas
- peran, fungsi dan t.j. perawat
- kebijakan personalia
- tk.pendidkan dan pengalaman
karyawan
- kelangkaan tenaga perawat spesialis
- sikap etis para profesional
3. Faktor lingkungan :
- tipe dan lokasi rumah sakit
- lay out ruang rawat
Arah Perkembangan Pendidikan &
Sistem Ketenagaan Keperawatan

Sp2 S3 Konsultan

Sp1 S2 Spesialis

Professional
S1/Ners

2015

D III Vokasional

Vokasional
SMA SPK
 Gejala penurunan prestasi
- Suasana manajemen yang kurang enak
- Gaya kepemimpinan kurang
memperhatikan
karyawan
- Beban kerja yang berat
 Gejala pelayanan yang tidak memuaskan

- Tenaga - Biaya
- Fasilitas - Lama waktu tunggu
Ketenagaan keperawatan
 Jlm tenaga.yg diperlukan
bergtg pada jumlah pasien
dan tk.ketergantungan
(Douglas,1984). Menurut
Loveridge & cumming
(1995) klasisifkasi derajat
ketergantungan, 3 katagori
Katagori asuhan keperawatan pasien :
Askep minimal, kriteria :
 Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian
dilakukan sendiri
 Makan dan minum dilakukan sendiri
 Ambulasi dg pengawasan
 Observasi ttv dilakukan setiap shift
 Pengobatan minimal, status psikologis
stabil
Askep sedang, kriteria :
 Kebersihan diri dibantu. Makan minum
dibantu
 Observasi ttv setiap 4 jam
 Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari
sekali
Askep agak berat, kriteria :
 Sebagian besar aktifitas dibantu
 Observasi ttv setiap 2-4 jam sekali
 Terpasang folley catheter. Intake output
dicatat
 Terpasang infus
 Pengobatan lebih dari sekali
 Persiapan pengobatan memerlukan
prosedur
Askep maksimal, kriteria :
 Segala akifitas diberikan oleh perawat
 Posisi diatur. Observasi ttv setiap 2 jam
 Makan memerlukan NGT. Terapi intravena
 Penggunaan suction
 Gelisah/disorientasi
Clasification Categories in Medical-Surgical
Units(K.Johnson,1984)
Kategori I-Self Care
1. ADL :
a. Makan.sendiri atau butuh sedikit
bantuan
b. Berpakaiansendiri
c. Eliminasi  Ketoilet sendiri
d. comfort  terpenuhi sendiri
2. Keadaan umumbaik. Masuk RS untuk
pem.diagnostik, tindakan sederhana,atau
bedah kecil.
3. Kebutuhan pendidikan dan dukungan emosi
 penjelasan yg bersifat tindakan rutin.
Pasien tdk mengalami disorientasi.
4. Tindakan/pengobatan  tindakan
sederhana/pengobatan sederhana.
Kategori II minimal care
1. ADL :
a. Makan  dibantu dlm persiapan makan,
pengaturan posisi, atau butuh dorongan
untuk makan. Dapat makan sendiri.
b. Berpakaian bantuan minimal.
c. Eliminasi  Dibantu ke toilet
d. Kenyamanan  bergerak dg perlu
bantuan
2. Keadaan umum Gejala ringan/peny.ringan
3. Pendidikan dan dukungan emosibutuh 5-
10 menit/shift.Pasien nampak agak
bingung,gelisah tetapi sadar akan
pengobatannya.
4. Tindakan/pengobatan 20-30 menit/shift.
Observasi status mental setiap 2 jam
Kategori IIIModerate care
1. ADL
a. Makanperlu bantuan, tetapi dapat
mengunyah/menelan
b. Berpakaian  Tidak mampu melakukan
sendiri
c. Eliminasi  butuh bedpan dan urinal
inkontinen 2 kali/shift
d. Kenyamanan sangat tergantung dan
butuh bantuan, perubahan posisi dg satu
orang
2. Keadaan.umum Gejala akut. Butuh
monitoring dan evaluasi fisik dan emosi
2-4 kali/jam
3. Pendidikan dan dukungan emosi  10-30
menit/jam. Pasien mengalami
kebingungan. Dipasang WSD/ infus dan
perlu dimonitor 1 kali/jam. Pasien
mengalami confusio, gelisah.
4. Tindakan/pengobatan  30-60 menit/shift.
Memerlukan observasi yg sering thd side
effect/reaksi alergi. Observasi status
mental setiap jam.
Kategori IV Extensive Care
1. ADL
a. Makan tidak dapat melakukan sendiri.
Kesulitan menguyah dan menelan.
Dipasang NGT.
b. Berpakaian Dimandikan/pwt rambut
dan mulut, tidak seluruhnya dibantu.
c. Eliminasi  Inkontinen lebih dari 2
kali/shift
d. Kenyamanan  tidak bisa merubah
posisi sendiri, dibantu oleh dua orang
2. Keadaan umum peny.serius.menunjukkan
adanya gelaja akut perdarahan dan atau
kehilangan cairan
3. Pendidikan dan dukungan emosi--. Butuh
lebih 30 menit/shift.Pasien confusion,
gelisah tidak mampu mengontrol
pengobatannya/tindakan
4. Tindakan/pengobatan  lebih dari 60
menit/shift. Observasi status mental
sesering mungkin, minimal setiap jam.
Kategori V Intensive care

1. Monitoring secara terus menerus setiap


shift.
 Jumlah tenaga keperawatan di suatu
ruang rawat ditentukan berdasarkan
derajat ketergantungan klien dengan
menggunakan rumus Douglas (1984)
yang terlihat pada
1. Perawatan minimal memerlukan 1-2 jam/24 jam
Kriteria :
 Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan
sendiri
 Makan dan minum dilakukan sendiri
 Ambulansi dengan pengawasan
 Observasi TTV dilakukan setiap jaga
 Pengobatan minimal dengan status psikologis
stabil
2. Perawatan Parsial memerlukan waktu 3-4
jam/24 jam
Kriteria :
 Kebersihan diri dibantu, makan minum
dibantu
Observasi TTV setiap 4 jam
Klien dengan kateter urine, pemasukan
dan pengeluaran dicatat
Klien dengan infus, persiapan pengobatan
yang memerlukan prosedur
3. Perawatan total memerlukan waktu 5-6
jam/24 jam
Kriteria :
 Semua keperluan klien dibantu
 Perubahan posisi, observasi TV dilakukan
setiap 2 jam
 Makan melalui selang atau pipa lambung,
terapi intravena
 Dilakukan pengisapan lendir
 Gelisah/disorientasi
Jmlh KLASIFIKASI PASIEN
Klien Minimal Parsial Total
Pagi Siang Mlm Pagi Siang Mlm Pagi Siang Mlm  

1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20  


2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40  
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 0,108 0,90 0,60  

Dst  

Sebagai contoh, suatu ruang rawat dengan 22 klien (3 klien dengan


klasifikasi minimal, 14 klien dengan klasifikasi parsial dan 5 klien
dengan perawatan total) maka jumlah perawat yang dibutuhkan
untuk jaga pagi ialah:
3 x 0,17 = 0,51
14 x 0.27 = 3,78
5 x 0,36 = 1,90
Jumlah 6,09  6 orang
PEDOMAN CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA
KEPERAWATAN
(Direktorat Pelayanan Keperawatan, Depkes 2002)
Model pendekatan dalam perhitungan
kebutuhan tenaga keperawatan di rumah
sakit
RAWAT INAP
Berdasarkan klasifikasi pasien
Cara perhitungan berdasarkan :
 Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis
kasus
 Rata-rata pasien perhari
 Jam perawatan yg diperlukan/hari/pasien
 Jam perawatan yg diperlukan/ruangan/hari
 Jam kerja efektif setiap perawat7/8 jam/hari
Contoh : Cara perhitungan dalam satu ruangan :
No. Jenis/ Rata-rata Rata-rata jam Jlm jam
kategori pasien/hari pwt/pasien/hari pwt/hari

1. Pasien peny. 10 3.5 35


Dalam
2. Pasien bedah 8 4 32
3. Pasien gawat 1 10 10
4. Pasien anak 3 4.5 13.5
5. Pasien kebid. 1 2.5 2.5

Jumlah 23 93.0

Ket. :
Jadi jlm tenaga kep. Yg diperlukan adalah
Jlm jam perawatan
------------------------- = 93/7  13 perawat
Jam kerja efektif per shift
Untuk perhitungan jlm tenaga tsb perlu ditambah
(faktor koreksi) dengan :
 Hari libur/cuti/hari besar (loss day) :
Jlm hari minggu dlm 1 thn + cuti + hari besar x jlm perawat tersedia
jumlah hari kerja efektif

52 + 12 + 14 = 78 hari x 13 = 3.5
286

 Jlm tenaga kep. Yg mengerjakan tugas non kep.


(non-nursing jobs) seperti contoh :
membuat perincian pasien pulang, kebersihan
ruangan, kebersihan alat2 makan pasien, dll
diperkirakan 25% dari jam pelayanan kep.
 Jlm tenaga kep. + loss day x 25
 100

 13 + 3.5 x 25 = 4.1
 100
 Jlm tenaga : tenaga yg tersedia + faktor

koreksi 16.5 + 4.1 = 20.6 (dibulatkan 21


perawat)
 Jadi tenaga kep. Yg dibutuhkan untuk

contoh di atas adalah 21 orang.


1. Membuat mapping analisa tenaga diruang
masing-masing
2. Menggolongkan tenaga berdasarkan tipe
ketergantungan pasien
3. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga
berdasarkan rumus douglas dan depkes

Anda mungkin juga menyukai