Anda di halaman 1dari 27

TERAPI OKSIGEN

Laras Pertiwi
Michele Ann
Zahratul Elsa

Preseptor:
Dhany Budipratama,dr.,SpAn.,KIC
DEFINISI

Terapi oksigen adalah pemberian oksigen dengan konsentrasi yang lebih tinggi
dari yang ditemukan dalam atmosfer lingkungan dengan tujuan untuk
meningkatkan konsentrasi O2 pada darah arteri sehingga masuk ke jaringan
dan memfasilitasi metabolisme aerob
LATAR BELAKANG
• Oksigen (O2) merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital dalam
proses metabolisme, untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh
sel tubuh.
• Oksigen berada bebas di udara dengan komposisi 21%, sisanya adalah
nitrogen 79%, CO2 0,04% dan unsur inert lainnya
• Adanya kekurangan O2 ditandai dengan keadaan hipoksia, yang dalam
proses lanjut dapat menyebabkan kematian jaringan bahkan dapat
mengancam kehidupan.
TUJUAN
• Tujuan
Untuk mengetahui pengertian, tujuan/kegunaan, indikasi, kontraindikasi, efek
samping terapi oksigen agar dapat berguna untuk pengetahuan diri sendiri
maupun orang lain sehingga dapat diterapkan untuk menunjang keselamatan
terutama dalam hal kegawatdaruratan.
PENGANGKUTAN O2 KE JARINGAN
• Perbedaan tekanan partial untuk O2 dan CO2 merupakan kunci bagi
terjadinya pergerakan gas. Sistem pengangkut O2 di dalam tubuh terdiri atas
paru-paru dan sistim kardiovaskuler

• Pengangkutan O2 menuju jaringan tertentu tergantung pada jumlah O2 yang


masuk kedalam paru-paru, adanya pertukaran gas dalam paru yang
adekuat, aliran darah menuju jaringan, serta kapasitas darah untuk
mengangkut O2
• Oksigen berdifusi dari bagian konduksi paru kebagian respirasi paru sampai
ke alveoli, membrana basalis dan endotel kapiler, dalam darah sebagian
besar O2 bergabung dengan hemoglobin (97%) dan sisanya larut dalam
plasma (3%).
KEGUNAAN TERAPI OKSIGEN
• Mencegah dan mengatasi hipoksemia sehingga mencegah terjadinya
hipoksia jaringan yang dapat menyebabkan kematian sel
Tipe Kekurangan Oksigen Dalam
Tubuh
• Hipoksemia
Hipoksemia adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan konsentrasi
oksigen dalam darah arteri (PaO2) atau saturasi O2 arteri (SaO2) dibawah nilai
normal (nilai normal PaO285-100 mmHg)
• Hipoksia
Hipoksia adalah kekurangan O2 ditingkat jaringan. Terdapat 4 jenis:
1. Hipoksia hipoksik
2. Hipoksia anemik
3. Hipoksia stagnan
4. Hipoksia histotoksik
• Gagal Nafas
merupakan suatu keadaan kritis yang ditegakkan bila pasien kehilangan kemampuan
ventilasi secara adekuat atau tidak mampu mencukupi kebutuhan oksigen darah dan
sistem organ
Gagal nafas dibagi menjadi dua tipe.
1. Tipe I terjadi perubahan pertukaran gas yang diakibatkan kegagalan oksigenasi.
PaO2 ≤50 mmHg merupakan ciri khusus tipe ini, sedangkan PaCO2 ≤40 mmHg.
2. Tipe II dihubungkan dengan peningkatan karbondioksida karena kegagalan
ventilasi dengan oksigen yang relatif cukup
INDIKASI TERAPI O2
• Tujuan umum terapi oksigen adalah untuk mencegah dan memperbaiki
hipoksia jaringan
• Pasien dengan trauma berat, keadaan darurat, ataupun penyakit kronis
(kerusakan otak, serabut syaraf tulang belakang, kehilangan darah secara
masif, reaksi anafilaktik, COPD, emfisema).
• Terapi jangka pendek atau saat dilakukan tindakan pembedahan (pemulihan
paska dilakukannya tindakan anestesi).
KONTRAINDIKASI TERAPI O2
• Kanul nasal / Kateter binasal / nasal prong tidak bisa dilakukan jika ada
obstruksi nasal.
• Kateter nasofaringeal / kateter nasal tidak bisa diberikan jika ada fraktur
dasar tengkorak kepala, trauma maksilofasial, dan obstruksi nasal.
• Sungkup muka dengan kantong rebreathing tidak bisa diberikan dengan
PaCO2 yang tinggi
ALAT-ALAT UNTUK TERAPI O2
• Sistem aliran rendah
Sistem aliran rendah diberikan untuk menambah konsentrasi udara ruangan, bekerja
dengan memberikan oksigen dari volume inspirasi pasien
• Alat sistem aliran rendah terdiri dari:
a. Kateter nasal
b. Kanul nasal / kanul binasal / nasal prong.
c. Sungkup muka sederhana.
d. Sungkup muka dengan kantong rebreathing
e. Sungkup muka dengan kantong non rebreathing
• Sistem aliran tinggi
Sistem aliran tinggi memberikan 2 atau 3 kali volume inspirasi pasien. Alat ini pilihan
untuk pasien dengan pola nafas pendek dan pasien dengan PPOK yang mengalami
hipoksia karena ventilator.
• Alat sistem aliran tinggi:
a. Air Entrainment Mask (Venturi)
b. Resuscitation bags
c. Mechanical Ventilator
d. Air Entrainment Nebulizer
ALAT-ALAT UNTUK TERAPI O2
• Indikasi: pasien memiliki kesulitan • Nasal Cannula
dalam bernapas tetapi masih dapat
bernapas secara spontan.
• 24-44% oksigen dengan kecepatan
1-6
• low-flow system
• Reservoir udara adalah hidung
pasien sendiri
• Indikasi : digunakan pada pasien • Simple Face Mask
yang memiliki penyakit yang
cukup berat, responsive
• 60% oksigen dengan kecepatan
aliran 6-10 L/menit.
• Reservoir adalah rongga antara
wajah dan sungkup.
• Indikasi: digunakan untuk pasien • Non-Rebreathing Face Mask
dengan physical trauma, keterbatasan
jalan napas kronis, pasien yang
menghirup asap dan keracunan
karbon monoksida
• 60-80% O2
• Udara yang dihembuskan akan
langsung dialirkan keluar sungkup
dengan one-way valve yang terdapat
pada sungkup
• Rebreathing Face Mask
1. Konsentrasi 35-60% dengan
2. aliran 6-15 liter/menit, serta dapat meningkatkan nilai PaCO2.
3. Udara ekspirasi sebagian tercampur dengan udara inspirasi, sesuai dengan
aliran oksigen, kantong akan terisi saat ekspirasi dan menguncup waktu
inspirasi.
JENIS PEMBERIAN OKSIGEN
• Oksigen bertekanan tinggi
• Oksigen cair
• Oksigen konsentrat
EFEK SAMPING TERAPI O2
• Toksisitas oksigen
• Retinopati pada bayi prematur(fibroplkasia retrolental
• Retensi gas karbondioksida
• Atelektasis
• Terapi oksigen adalah pemberian oksigen sebagai intervensi medis terhadap
pasien.
• Indikasi terapi oksigen ini adalah Pasien dengan kondisi hipoksemia, trauma
berat, keadaan darurat, ataupun penyakit kronis, serta sebagai terapi jangka
pendek atau saat dilakukan tindakan pembedahan (pemulihan paska
dilakukannya tindakan anestesi)
• Alat yang digunakan seperti kanul nasal, simple face mask, non-rebreathing
face mask.
• Pemberian terapi oksigen memiliki beberapa efek samping diantaranya
toksisitas oksigen, dan atelektasis. Terapi oksigen dapat digunakan ketika
kadar oksigen dalam tubuh berkurang seperti hipoksemia, hipoksia, dan
gagal nafas.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai