Anda di halaman 1dari 14

 Hak Asasi: hak-hak dasar yang dibawa manusia sejak

lahir sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.


 UU No. 39 / 199 Pasal 1: “Hak Asasi Manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan
merupakan anugerahNya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum
dan pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia
 Kewajiban Asasi adalah kewajiban dasar yg hrs
dijalankan oleh seseorang dlm kaitannya dg
kepentingan dirinya sendiri, alam semesta, masyarakat,
bangsa, negara maupun kedudukannya sbg makhluk
Tuhan
 Masyarakat Barat ...> lebih menekankan hak
asasi daripada kewajiban asasi
 Masyarakat Timur (Indonesia) ...> lebih
menekankan kewajiban daripada hak asasi. Hak
diri dileburkan dalam hak kolektif/sosial
 Realitas Di Indonesia orang lebih cenderung
berbuat untuk orang lain daripada diri sendiri.
Seseorang jarang ingin menonjol scr pribadi
namun lebih menonjolkan kolektifnya. Contoh
lagu Gundul Pacul dari Jawa, lagu O Ina Ni Keke
dari Sulawesi Utara tanpa diketahui siapa
pengarang sesungguhnya
 Kewajiban Negara:
 Pembukaan UUD 1945 alinea IV
 Pasal 28 I ayat 4, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 2, 3,
4 ; pasal 31 ayat 2,3, 4, 5; pasal 32 ayat 1,2; pasal 33
ayat 3; pasal 34 ayat 1,2,3
 Hak Negara: teori keadilan Aristoteles yang
disebut keadilan legalis, yaitu keharusan warga
negara untuk taat kepada negara. Keharusan taat
itulah yang menjadi HAK NEGARA
Warga Negara Indonesia

Pasal 26 ayat (1) UUD 1945 :


 Orang-orang bangsa Indonesia asli
 Orang-orang bangsa lain  sah sesuai undang-undang
(UU 16 / 2006)
 SBKRI tdk perlu lg.
 Wanita WNI menikah dng WNA tdk kehilangan WN,
anaknya  bisa bipatride s.d. 18 th.
 Pemerintah menjamin scr maksimum WNI di LN.

Hubungan Warga Negara & Negara


Peranan (role) sesuai statusnya sbg WN:
 Pasif  Patuh thd peraturan / UU
 Aktif  Partisipasi kehidupan bernegara  keputusan publik
 Negatif  Tolak campur tangan negara  persoalan pribadi
 Positif  meminta pelayanan negara  kebutuhan hidup
[Cholisin, 2000]
Pembedaan rakyat Pembedaan rakyat
berdasarkan hubungan berdasarkan hubungan
dengan daerah tertentu di dalam suatu negara dengan pemerintah negaranya

Penduduk Warga Negara


Mereka yg bertempat tinggal Mereka yg berdasarkan hukum
/ berdomisili di dlm suatu tertentu merupakan anggota dr
wilayah negara (menetap). suatu negara. Dng kata lain,
Biasanya penduduk adlh warga negara adlh mereka yg
mereka yg lahir scr turun menurut undang2 / perjanjian
temurun & besar di dlm suatu diakui sbg warga negara /
Orang negara, serta dpt memiliki melalui proses naturalisasi.
yang KTP (krn memiliki domisili
berada di tetap). Bukan Warga Negara
wilayah Bukan Penduduk (orang asing)
negara Mereka yg berada di dlm Mereka yg berada di dlm suatu
suatu wilayah negara hanya negara ttp scr hukum tdk
utk sementara waktu. Contoh menjadi warga negara pd
: Turis mancanegara / tamu2 negara tsb, namun tunduk pd
instansi tertentu dlm suatu pemerintah di mana mereka
negara. berada. Contoh : Duta besar,
Konsuler, Kontraktor asing,
Pengertian Penduduk & Warga Negara Mahasiswa asing).
Asas Ius-soli
adalah asas daerah
kelahiran, artinya
bahwa status
kewarganegaraan
Penentuan seseorang ditentukan
oleh negara tempat
Asas Ius-sanguinis Warga kelahirannya.
adalah asas keturunan
Negara
atau hubungan darah,
artinya bahwa
kewarganegaraan
seseorang ditentukan
oleh orang tuanya.
Problem Penentuan Kewarganegaraan (1)
Bipatride (dwi kewarganegaraan), timbul apabila menurut
peraturan dari 2 negara terkait seseorang dianggap sebagai
warga negara ke-2 negara tersebut.
a. Negara A menganut asas ius-sanguinis. Rafly warga
negara A. Tamara warga negara A.
b. Rafly & Tamara menikah, lalu berdomisili di negara B.
Negara B menganut asas ius-soli.
c. Lahirlah Rama, anak dari Rafly & Tamara.
d. Menurut negara A, Rama adalah warga negaranya karena
mengikuti warga negara orang tuanya.
e. Menurut negara B, Rama adalah warga negaranya karena
mengikuti tempat kelahirannya.
f. Dengan demikian Rama mempunyai status Bipatride (dwi
kewarganegaran).
Problem Penentuan Kewarganegaraan (2)
Apatride (tanpa kewarganegaraan), timbul apabila menurut
peraturan dari 2 negara terkait seseorang tidak diakui sebagai
warga negara manapun.
a. Negara C menganut asas ius-soli.
b. Roni warga negara C. Maudy warganegara C.
c. Roni & Maudy menikah, lalu berdomisili di negara D.
Negara D menganut asas ius-sanguinis.
d. Lahirlah Reza, anak dari Roni & Maudy.
e. Menurut negara D, Reza tidak diakui sebagai warga
negaranya karena orang tuanya bukan warga negara D.
f. Menurut negara C, Reza tidak diakui sebagai warga
negaranya karena tidak lahir di negara C (lahir di negara D).
g. Dengan demikian Reza mempunyai status Apatride (tanpa
kewarganegaran).
Hak Warga Negara Kewajiban Warga Negara
 Pasal 27 (2)  Pasal 27 (1)
 Pasal 28, 28B (1,2)  Pasal 28J (1,2)
 Pasal 28C (1,2)  Pasal 30 (1,2)
 Pasal 28D (1,2,3)
 Pasal 31 (2)
 Pasal 28E (1,2,3)
 Pasal 28F
 Pasal 28G (1,2)
 Pasal 28H (1,2,3,4)
 Pasal 28I (1,2,3)
 Pasal 30 (1)
 Pasal 31 (1)
PLURALIS MARXIS SINTESIS
Berpandangan bhw negara Teori Marxis : serangkaian Memadukan dua teori
bagaikan sebuah arena institusi yg dipakai kaum pluralis dan marxis.
tempat berbagai golongan borjuis utk menjalankan Dikemukakan oleh
dalam masyarakat berlaga. kekuasaannya. Kebalikan Anthony Giddens.
Masyarakat berfungsi dari teori Pluralis. Menurutnya teori Marxis
memberi arah pada Antonio Gramsci (struktur=negara) dan
kebijakan yang diambil memperkenalkan istilah agensi = warga negara
negara. Hobbes dan John ‘hegemoni’utk menjelaskan (teori Pluralis) dipandang
Locke berpendapat bgm negara menjalankan sbg dualitas yang saling
masyarakat yg penindasan tetapi tanpa mempengaruhi terus
menciptakan negara menyebabkan perasaan menerus. Misal ketika
bukan sebaliknya, shg scr tertindas, bahkan negara mengurus KTP, SIM hrs
normatif negara harus dpt melakukan kontrol dilakukan WN menaati
tunduk kepada masyarakat kepada masyarakat. Negr, namun di saat lain
WN bs mempengaruhi
Negara dgn demonstrasi,
Ada 3 hal yangg harus ada :
1. Mengerti prinsip-prinsip dasar hak dan kewajiban
negara dan warga negara. Dalam hal ini Pancasila
perlu dimengerti secara tepat dan benar
2. Ada pedoman pelaksanaan. Tidak harus seperti P4
jaman Orde Baru, perlu ruang diskusi dan
terbukanya konsep-konsep baru
3. Lembaga yang bertugas mengawal pelaksanaan
Pancasila. Pelaksanaan hak dan kewajiban negara
dan warga negara dalam negara Pancasila adalah
sebagaimana tercantum dalam UUD 1945
 Manusia adalah makhluk Tuhan YME, berperan sebagai pengelola dan
pemelihara alam
 Pancasila memandang hak asasi dan kewajiban asasi manusia bersumber
dari ajaran agama, nilai moral universal, nilai budaya bangsa serta
pengamalan kehidupan politik nasional
 Hak asasi manusia meliputi hak hidup, hak berkeluarga, hak
mengembangkan diri, hak keadilan, hak kemerdekaan, hak berkomunikasi,
hak keamanan dan hak kesejahteraan
 Perumusan hak asasi manusia berdasarkan Pancasila dilandaskan oleh
kehidupan manusia tidak terlepas dar i hubungan dengan Tuhan, sesama
manusia, dan lingkungannya
 Bgamgsa Indonesia menyadari, mengakui, menghormati dan menjamin hak
asasi orang lain sebagai suatu kewajiban
 NKRI mempunyai hak asasi yang harus dihormati dan ditaati oleh setiap
warga negara
 Bangsa dan negara Indonesia sebagai anggota PBB mempunyai
tanggungjawab dan kewajiban menghormati Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia 1948 sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila

Anda mungkin juga menyukai