Reguler A Semester 3
Masa nifas adalah masa keluarnya darah dari jalan lahir setelah hasil
kondepsi dilahirkan yaitu antara 40-60 hari (Poerwadarisminta, 2007).
Menurut WHO pascasalin atau puerperium adalah masa setelah 1 jam
plasenta lahir sampai berakhirnya minggu keenam atau berlangsung
selama 42 hari.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa masa nifas adalah masa yang
dilalui oleh seorang perempuan dimulai dari setelah melahirkan hasil
konsepsi (bayi dan plasenta) dan berakhir hingga 6 minggu setelah
persalinan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MASA NIFAS
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASA NIFAS
a) Fisik
b) Psikologi
c) Budaya
d) Ekonomi
e) Sosial
f) Lingkungan
A. FISIK
Setelah melahirkan, ibu mengalami perubahan fisik dan fisiologis yang juga
megakibatkan adanya beberapa perubahan dari psikisnya. Ia mengalami stimulasi
kegembiraan yang luar biasa, menjalani proses eksplorasi dan asimilasi terhadap
bayinya, berada dibawah tekanan untuk dapat menyerap pembelajaran yang
diperlukan tentang apa yang harus diketahuinya dan perawatan untuk bayinya, dan
merasa tanggung jawab yang luar biasa sekarang untuk menjadi seorang “Ibu”. Ia
mungkin juga merasa diabaikan jika perhatian keluarganya tiba-tiba berfokus pada
bayi yang baru saja dilahirkannya. Dan dapat memicu adanya baby blues. Kunci untuk
mendukung wanita dalam melalui periode ini adalah memberikan perhatian dan
dukungan yang baik baginya, serta keyakinan padanya bahwa ia adalah orang yang
berarti bagi keluarga dan suami. Hal yang terpenting, berikan kesempatan untuk
beristirahat yang cukup. Selain itu, dukungan positif atas keberhasilannya menjadi
orang tua dari bayi yang baru lahir dapat membantu memulihkan kepercayaan diri
terhadap kemampuannya.
C. BUDAYA
Ibu nifas yang pertama kali melahirkan mempunyai kebutuhan yang berbeda
dibanding ibu-ibu nifas yang telah melahirkan sebelumnya. Ibu-ibu nifas yang
pertama kali melahirkan membutuhkan lebih banyak support dan tindakan
lanjut terhadap perannya sebagai orang tua, termasuk sumber pendukung dari
lingkungannya. Pengalaman juga merupakan bagian dari faktor sosial ini.
Depresi pascasalin ini lebih banyak ditemukan pada perempuan primipara,
mengingat bahwa peran seorang ibu dan semua yang berkaitan dengan bayinya
merupakan situasi baru bagi dirinya yang dapat menimbulkan stres.
Perempuan dengan multipara, ketika melahirkan akan sangat mewarnai alam
perasaannya terhadap perannya sebagai ibu. Ia akhirnya menjadi tahu bahwa
begitu beratnya ia harus berjuang untuk melahirkan dan mengasuh bayinya dan
hal itu akan memperkaya pengalaman hidupnya untuk lebih dewasa.
F. LINGKUNGAN