BBLR Revisi 2
BBLR Revisi 2
BBLR Revisi 2
RENDAH
BAYI BERAT LAHIR RENDAH
BATASAN :
- Bayi lahir dengan berat < 2500 g, tanpa memandang usia
kehamilan.
- Berat bayi ditimbang 1 jam setelah lahir.
PRINSIP DASAR :
- BBLR kematian neonatal 29 % (SKRT’01)
- Penyulit Hipotermi,Hipoglikemia,
Hiperbilirubinemi,Infeksi atau Sepsis
dan Gangguan minum.
Penyebab
Persalinan kurang bulan / prematur (SMK)
Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan (KMK)
Faktor predisposisi
Faktor ibu
Faktor plasenta
Faktor janin
Langkah Promotif / Preventif
Mencegah persalinan prematur
Periksa hamil teratur yang berkualitas
Diagnostik
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan fisik
Berat lahir < 2500 gram
Kurang Bulan
Tanda prematuritas (+)
Tulang rawan telinga belum terbentuk
Masih terdapat lanugo
Aktifitas kurang
Refleks-refleks masih lemah
Alat kelamin luar belum sempurna
Kehamilan 36 minggu:
Kehamilan 32 minggu: areola terlihat baik,
areola terlihat, nodul payudara
jaringan payudara kecil
Genitalia perempuan
Kehamilan 32 minggu: Kehamilan 36 minggu-matur:
Deposit lemak pada labia mayora hampir
labia mayora meningkat menutupi labia minora
Rajah telapak kaki
TEMUAN
Anamnesis Pemeriksaan P.Penunjang Diagnosis
Tidak berhasil Bayi kelihatan bugar Kenaikan berat bayi Masalah
menyusui kurang 20 gram/hari pemberian
Malas / tidak mau selama 3 hari minum
Sejak lahir
Ibu demam Hiper/ hipotermi Laboratorium darah : Infeksi /
KPD letargi/kurang aktip Lekosit Sepsis
Persalinan tindakan Gangguan napas trombosit
Asfiksia Ikterus Darah tepi
Malas minum Sklerema/skleredema
Kejang
Bayi KMK /> bulan + Tali pusat berwarna Pemeriksaan radiologi SAM
+ mekonium kuning kehijauan (Jika ada fasilitas)
Riwayat asfiksia
Manajemen Umum
• Bayi Sehat :
- Biarkan bayi menyusu ke ibu semau bayi
- Anjurkan bayi menyusu lebih sering ( mis: setiap
2jam/hr
bila perlu.
- Pantau pemberian minum dan kenaikan berat
badan untuk menilai efektivitas menyusui. Apabila
bayi kurang dapat mengisap, tambahkan ASI peras
dengan menggunakan salah satu alternatif cara
pemberian minum.
•Bayi Sakit
+ Gangguan napas, minum, kejang rujuk
Bila bayi dapat minum peoral dan tidak memerlukan
cairan iv, berikan minum seperti pada bayi sehat
Bila bayi memerlukan cairan i.v :
- Hanya diberikan cairan iv selama 24 jam pertama
- Mulai berikan minum peroral pada hari ke 2 atau
segera setelah bayi stabil. Anjurkan pemberian ASI
apabila ibu ada dan bayi menunjukan tanda-tanda
siap untuk menyusu.
- Apabila masalah sakitnya menghalangi proses
menyusui (mis:gangguan nafas, kejang) berikan ASI
peras melalui sonde lambung
-Berikan cairan IV dan ASI menurut umur (lihat
tabel)
- Berikan minum 8 kali dalam 24 jam (3 jam sekali)
-Apabila bayi telah mendapat minum 160 ml/kg
bb/hr tetapi masih tampak lapar berikan
tambahan ASI setiap kali minum.
- Biarkan bayi menyusu apabila keadaan bayi
sudah stabil dan bayi menunjukan keinginan
untuk dan dapat neyusu tanpa terbatuk atau
tersedak.
Jumlah cairan rumatan yang dibutuhkan bayi (mL/kg)
Hari ke
1 2 3 4 5+
Berat
> 1500 g 60 80 100 120 150
< 1500 g 80 100 120 140 150
U m u r (hari)
Pemberian 1 2 3 4 5 6 7
Kecepatan cairan IV (mL/jam atau 5 4 3 2 0 0 0
tetes mikro/menit)
Jumlah ASI setiap 3 jam (mL/kali) 0 6 14 22 30 35 38
Pemantauan
↑ berat badan & pemberian minum setelah
umur 7 hari :
- Berat lahir tercapai 14 hari
- Peningkatan BB 20-35 g/hari
- Bila ASI penuh, > 7 hari
- Tingkatkan ASI 20 cc/KgBB/hr
180 – 200 cc/KgBB/hr
- Kenaikan BB tdk adekuat masalah
Tanda kecukupan asi
Pemulangan penderita
Tanda kecukupan pemberian ASI
Prinsip dasar :
BBLR mudah mengalami hipotermi O.K :
- pusat pengaturan suhu tubuh belum sempurna,
- permukaan tubuh bayi relatif luas,kemampuan
memproduksi dan menyimpan panas terbatas
- Suhu tubuh rendah disebabkan oleh
karena terpapar dengan suhu
lingkungan yang dingin atau bayi
dalam keadaan basah atau tidak
berpakaian.
- Hipotermi merupakan tanda bahaya
karena dapat menyebabkan terjadinya
perubahan metabolisme tubuh yang
akan berahir dengan kegagalan fungsi
jantung paru dan kematian.
MEKANISME PELEPASAN PANAS PD BAYI BARU LAHIR
Evaporasi
Radiasi
Konveksi
Konduksi
Langkah Promotif/Preventif
BB Suhu ruangan
1500 – 2000 g 28 – 30oC
> 2000 g 26 – 28oC
melakukan tindakan
Pemeriksaan fisik
Klasifikasi Hipotermi
Temuan
Anamnesis Pemeriksaan Klasifikasi
- suhu lingkungan rendah - 32ºC – 36.4ºC Hipotermia sedang
- < 2 hari - Gangguan napas
- Denyut jantung<100 X/mnt
- Malas minum, Letargi
- Paparan suhu berlebihan (-) - Suhu tubuh berfluktuasi Suhu tubuh tidak
antara 36ºC - 39ºC meskipun stabil
berada di suhu lingkungan ( Dugaan sepsis)
yang stabil
- Fluktuasi terjadi sesudah
periode suhu stabil
Manajemen
Hipotermi berat
Hangatkan bayi
Hindari paparan panas yang berlebihan
Pasang jalur IV
Periksa kadar glukose darah, sampel darah
Nilai tanda bahaya
Kelola jika ada penyulit lain g. napas,
hipoglikemi, infeksi
Anjurkan ibu menyusui segera setelah bayi siap
Periksa suhu tubuh bayi setiap jam- 2 jam.
Periksa juga suhu alat.
Hipotermi Sedang
Hangatkan bayi
Berikan ASI.
Periksa kadar glukose darah.
Nilai tanda bahaya,
Periksa suhu tubuh bayi setiap jam- 2 jam
Jika suhu tidak naik /<0,50C sepsis?
Jika suhu tlh normal 12 jam
Jika tidak ada masalah lain rwt. jalan
HIPOGLIKEMI
Batasan
Kadar glukose darah < 45 mg/dL (2,6 mmol/L)
Prinsip Dasar
Glukosa merupakan sumber kalori
Setiap stress cadangan glukosa ↘
BBLR cadangan glukosa↘
BBLR Hipoglikemi ↗ kejang hipoksia otak
Tujuan Umum
Mampu menjelaskan penyebab, manajemen hipoglikemi
Tujuan khusus
Melakukan langkah promotif / preventif
Menjelaskan tanda , gejala, diagnosis,manajemen.
Langkah Promotif/Preventif
Penanganan/ pengendalian kadar glukosa ibu DM
Penanganan BBLR.
Penanganan keadaan ↗ penggunaan glukosa
Pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Diagnosis
Anamnesis
Riwayat bayi
asfiksia, hipotermi, hipertermi , g. pernapasan
prematur, KMK , BMK , PJB
Riwayat bayi dengan ibu DM
Pemeriksaan klinis
Asimtomatis,
Tremor , lemah, apatis ,letargik, keringat dingin, sianosis
Apne atau nafas lambat, tidak teratur, masalah minum
Tangis melengking atau lemah merintih.
Kejang, hipotoni , nistagmus
Manajemen
Prinsip Dasar
Ikterus > minggu pertama kehidupan, bayi krg bulan.
Normal/ fisiologis dan patologis.
Gejala awal penyakit.
Sebab: pembentukan ↗, pengeluaran ↘
Bilirubin sel syaraf otak terganggu cacat/ kematian
Diagnostik
Anamnesis
Riwayat ikterus ,anemi.
Riwayat penggunaan obat, infeksi maternal, ketuban pecah dini
Riwayat trauma persalinan, asfiksia.
Pemeriksaan
Pemeriksaan pencahayaan yang memadai.
Tekan hidung / dahi; lengan / tungkai; tangan& kaki.
Ikterus : wajah kaudal tubuh, dan ekstremitas.
Pemeriksaan penunjang: bilirubin serum.
Tentukan tk keparahan metode Kremer.
Ikterus pada neonatus:
MENGAPA KITA KHAWATIR ?
bilirubin bilirubin ensepalopati
Kernikterus
Tahap 1: Letargi, hipotonia, refleks isap buruk
Tahap 2: Demam, hipertonia, opistotonus
Tahap 3: Kondisi terlihat membaik
Sekuele: Kehilangan pendengaran sensorineural
Serebral palsi koreoatetoid
Abnormalitas daya pandang
Neuropatologi kernikterus
BILIVERDIN
HATI
UCB
BILIRUBIN
Alb
Bilirubin bebas/
Bilirubin terkonyugasi tidak terkonyugasi
Pembagian ikterus menurut metode Kremer
Prinsip Dasar
Masalah minum : BBL, BBLR,sakit berat.
Mengurangi risiko sakit & tumbang bayi.
Anamnesis
Riwayat cara pemberian minum bayi
Riwat terjadinya masalah pembeian minum
Pemeriksaan fisik
Diagnosis Banding Masalah minum
Temuan
Anamnesis Pemeriksaan Diagnosis
Malas / tdk mau minum, Bayi tampak sakit Curiga Infeksi
Sebelumnya baik Tanda infeksi :
6 jam/ > Kesulitan bernapas, suhu tubuh tidak
Infeksi maternal , stabil, iritabel, kejang, tidak sadar,
Ketuban pecah dini muntah,
Malas / tdk mau minum, Bayi berat lahir < 2500 gram atau bayi kecil
sebelumnya baik kehamilan < 37 minggu
Sejak lahir
Ibu tdk dpt/ tidak berhasil · Bayi kelihatan sehat Cara pemberian
menyusui minum salah
Ibu cemas & kawatir Kecemasan pada
Hari 1 / lebih ibu
Diagnosis Banding Masalah minum
Temuan
Anamnesis Pemeriksaan Diagnosis
Regurgitasi, Celah palatum - mulut Celah langit-langit
Tersedak & batuk keluar minum lewat hidung
setelah minum
Hari ke 1 atau lebih
Regurgitasi sejak Pipa lambung dapat masuk Iritasi lambung
pertama minum Bayi kelihatan sehat
· Hari 1
·Air ketuban bercampur
mekonium
Regurgitasi , batuk, Pipa lambung tidak dapat masuk. Kelainan Bedah
tersedak pertama kali Keluar air liur atau cairan dari mulut
minum
Sejak lahir
Manajemen Umum
Bila bayi malas minum sejak pertama
Perlekatan :