Pembimbing:
dr. Marwan, M.Kes, Sp.P
Resume Kasus
Kesan :
Gambaran TB paru
Besar Cor dalam batas normal
Diagnosis
Diagnosis IGD : TB paru + Imbalans elektrolit
Diagnosis : TB paru + Imbalans elektrolit
Diagnosis DM : TB paru + Imbalans elektrolit
Penatalaksaan IGD :
1. Batuk >= 2 bulan + Pemeriksaan DL, BTA OAT Tanda Vital Edukasi tentang
batuk darah Foto Thoraks PA Antibiotik Pemeriksaan Fisik kemungkinan penyebab
Antitusif Evaluasi BTA dan penyakit dan pentingnya
Foto Thoraks PA patuh pada pengobatan
2 TB paru Lab DL, LED, Sputum OAT Tanda Vital Minum obat rutin sampai
BTA, Foto rontgen Pemeriksaan Fisik sembuh tuntas, edukasi ttg
thoraks PA Evaluasi BTA dan TB
Foto Thoraks PA Penggunaan masker
Edukasi pentingnya asupan
nutrisi yang cukup
3 Imbalans elektrolit Lab SE, Renal Function Terapi intake Tanda Vital Edukasi tentang asupan
Test (Ur, Cr) elektrolit Pemeriksaan Fisik cairan dan nutrisi oral yang
intravena Evaluasi SE cukup
TINJAUAN PUSTAKA
TB PARU
TUBERKULOSIS
Epidemiologi
- Satu dari 10 penyebab kematian di dunia
- 10,4 juta orang menderita TB dan 1,7 juta meninggal karena TB (0,4
juta TB + HIV) pada 2016, 95% kasus di negara berkembang
- Indonesa urutan kedua dari 7 negara yang menyumbang kasus TB
terbanyak, setelah India
- 1 juta anak dengan TB dan 250.000 anak meninggal akibat TB pada
2016
- TBMDR terus meningkat, hingga mencapai 490.000 kasus baru.
Prinsip OAT tepat minimal 4 macam obat, dosis tepat, ditelan teratur dg
PMO, dalam jangka waktu yang cukup
Intensif 2 bulan 1 1 3 3 56
Lanjutan 4 bulan 2 1 - - 48
>=71 5 tab 4KDT + 1000 mg S inj 5 tab 4KDT 5 tab 2KDT + 5 tab E
Etambutol
Jumlah
INH R Z
Lama hari/kali
Tahap @300 @450 @500 E@250m E@400m S inj.
pengobatan menelan
mg mg mg g g obat
- Gagal pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali positif pada bulan
ke5 atau lebih selama pengobatan atau kapan saja apabila selama dalam pengoabtan diperoleh
hasil lab yg menunjukkan adanya resistensi OAT
- Putus berobat pasien TB yang tidak memulai pengobatannya atau y pengobatannya terputus
selama 2 bulan terus menerus/ lebih