Anda di halaman 1dari 19

PARI


DAN HIU
Konservasi Biota Laut Terancam Punah”

Nama Kelompok :
- Linda Apriliani
- Misnawati
- Sindyan Sirojudin
IKAN HIU
Ikan hiu adalah sekelompok (Superordo Selachimorpha) ikan dengan
tulang rawan yang lengkap dan tubuh ramping.
IKAN HIU

Macam-macam Jenis Hiu


• Hiu Paus (Rhincodon typus)
• Hiu Koboi (Charcharhinus longimanus)
• Hiu Martil (Sphyrna spp.)
• Hiu monyet / Hiu tikus (Alopias spp.) dan lain
sebagainya
HIU PAUS (RHINCODON TYPUS)
Hiu yang termasuk kedalam kelompok hiu karpet (Orectolobiformes) ini
keberadaannya di Indonesia dilindungi oleh KEPMEN-KP No. 8 Tahun
2013 tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Ikan Hiu Paus
(Rhincodon typus). IUCN mengkategorikan ikan ini kedalam
kategori Endangered(EN), sementara pada tahun 2003, CITES
mengkategorikan ikan ini kedalam Appendix II. Sementara itu, terdapat
kesepakatan internasional yang melindungi hiu ini bersama dengan 6 jenis
hiu lain di dalam Memorandum of Understanding (MoU) on the
Conservation of Migratory Sharks yang ditandatangani oleh 38 negara
pada 1 Maret 2010. Namun sayangnya, Indonesia tidak termasuk kedalam
salah satu negara yang menandatangani perjanjian tersebut.
HIU KOBOI (CHARCHARHINUS LONGIMANUS)
Hiu Koboi merupakan salah satu jenis hiu oseanik yang keberadaannya
juga mulai terancam. Hiu yang termasuk kedalam Appendix II CITES ini
sebelumnya berstatus Lower Risk/Near Threatened menurut IUCN.
Namun, seiring dengan temuan bahwa populasi ikan ini mulai menurun,
maka kini IUCN meningkatkan statusnya menjadi Vulnerable. Di
Indonesia sendiri, hiu ini dilindungi di dalam PERMEN-KP No. 59 Tahun
2014 tentang Larangan pengeluaran Ikan Hiu (Carcharhinus longimanus)
dan Hiu Martil (Sphyrna spp.) dari Wilayah Negara Republik Indonesia
Ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia. Namun kelemahan dari
peraturan ini hanya membahas mengenai pelarangan ekspor hiu yang
disebut saja, sehingga penangkapan hiu koboi untuk dipasarkan di dalam
negeri masih belum diatur dengan ketat.
Hiu martil mudah dikenali dengan bentuk kepalanya yang pipih dan ata yang beraja di
masing - masing ujungnya. Di Indonesia, jenis hiu martil yang umum ditemukan
adalah Sphyrna lewini (Scalloped Hammerhead Shark) yang memiliki ciri berupa bentuk
kepala seperti huruf "T" dengan tonjolan diujung sungutnya, sementara jenis lain Sphyrna
mokarran (Great Hammerhead Shark) juga memiliki kepala berbentuk "T" namun tidak
memiliki tonjolan diujungnya. Sementara jenis ketiga Sphyrna zygaena (Smooth
Hammerhead Shark) memiliki kepala yang sedikit melengkung kebelakang seperti anak
panah. Ketiga hiu itu di Indonesia disebut dengan nama lokal "hiu martil" atau "hiu caping".
Pemerintah Indonesia melindung ketiga jenis hiu ini di dalam PERMEN-KP No. 59 Tahun
2014 tentang Larangan pengeluaran Ikan Hiu (Carcharhinus longimanus) dan Hiu Martil
(Sphyrna spp.) dari Wilayah Negara Republik Indonesia Ke Luar Wilayah Negara Republik
Indonesia, dan menurut CITES, hiu martil dikategorikan kedalam Appendix II. Sementara
menurut IUCN, tiap spesies hiu martil memiliki status konservasi yang berbeda, dimana S.
lewini dan S. mokarran dikategorikan ke dalam Endangered,sementara S.
zygaena dikategorikan kedalam Vulnerable.

HIU MARTIL (SPHYRNA SPP.)


HIU MONYET / HIU TIKUS (ALOPIAS SPP.)
Hiu monyet atau hiu tikus (Alopias spp.) merupakan jenis hiu yang dikenali dari
bagian atas sirip ekornya yang memanjang melebihi bagian bawahnya. Hiu penghuni
perairan laut lepas ini sedikit diketahui mengenai keberadaan dan penyebarannya,
sehingga tak heran jika hiu ini diberikan perhatian khusus oleh lembaga internasional.
Hiu yang termasuk kedalam kelompok Lamniformes ini dikategorikan
kedalam Vulnerable oleh IUCN, sementara oleh Pemerintah Indonesia, hiu ini
dilindungi di dalam PERMEN-KP No. 30 Tahun 2012 tentang Usaha Perikanan
Tangkap di WIlayah Republik Indonesia, yang memberikan instruksi bahwa hasil
tangkapan samping (by-catch) berupa hiu monyet harus dilepaskan kembali ke
perairan. Peraturan ini diterapkan sebagai tindak lanjut atas adanya kesepakatan IOTC
dengan instruksi yang sama. Di Indonesia, jenis hiu monyet yang dijumpai
adalah Alopias vulpinus dan Alopias pelagicus yang serupa, namun bisa dibedakan
melalui bentuk kepala dan ukuran tubuhnya, sementara hiu monyet dari jenis Alopias
superciliosus dapat dikenali dari ukuran matanya yang besar.
IKAN HIU
Bisa disimpulkan, dari sekian ratus jenis hiu yang ada di Indonesia,
ternyata yang dilindungi hanya beberapa jenis saja. Padahal, masih
banyak pula hiu yang keberadannya mulai terancam dan memerlukan
perhatian yang sama. Namun kedepannya, mungkin perlahan demi
perlahan Pemerintah Indonesia terus mengupayakan perlindungan hiu
agar hiu dapat menjalankan fungsinya di dalam ekosistem perairan
dengan baik, sehingga keseimbangannya tetap bisa terjaga. Sebagai
penutup, mungkin saya akan hadirkan beberapa hiu yang "seharusnya"
juga dilindungi oleh Pemerintah Indonesia beserta sedikit alasan
mengapa hiu tersebut harus dilindungi.
Hiu Paus Hiu Martil

Hiu Koboi Hiu Monyet


Hiu Kejen

Hiu Zebra
IKAN PARI
■ Ikan pari adalah spesies hewan bertulang lunak. Ikan yang
penampilannya seperti layang-layang itu berkerabat dengan
hiu dan chimaera. Mereka dapat ditemui mulai perairan Selat
Sunda sampai kawasan Segitiga Terumbu Karang Dunia--
yang di Indonesia meliputi perairan di timur Kalimantan,
Sulawesi, Laut Banda, sampai Papua.
■ peneliti bioteknologi kelautan dan genetika
molekuler dari Pusat Penelitian Oseanografi
LIPI, menemukan spesies baru pari diberi
nama Himantura tutul. Temuan ini menambah
banyak jenis pari macan, yang terdiri
atas Himantura leoparda, Himantura
uarnak, dan Himantura undulata.
KEBIJAKAN KONSERVASI HIU DAN PARI
SERTA ASPEK REGULASINYA
Kebijakan Konservasi Hiu Dan Pari Di Indonesia Dan Aspek Regulasinya
Direktorat Konservasi Kawasan Dan Jenis Ikan Ditjen Kelautan, Pesisir Dan
Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan Dan Perikanan Terkait Larangan
Ekspor Dari Jenis Hiu Martil Dan Hiu Koboy Oleh: Didi Sadili Disampaikan
Pada: Symposium Hiu Dan Pari Di Bogor, 10 – 11 Juni 2015
IKAN PARI
Jeni-jenis Ikan Pari

Ikan Pari Ikan Pari Ikan Pari


Mondol Minyak Cingir
IKAN PARI
Giant guitarfish

Pari Hiu

Shovel Nose Ray


Dasar Hukum
■ Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan UU No.
5/1990 tentang “Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya”
■ UU No. 31 tahun 2004 sebagaimana telah dirubah menjadi
UU Nomor 45 tahun 2009 tentang “Perikanan”
■ UU No. 32 tahun 2004 sebagaimana telah dirubah menjadi
UU No. 23 tahun 2014 tentang “Pemerintahan Daerah;
■ UU No. 27/2007 sebagaimana telah dirubah menjadi UU
No. 01 tahun 2014 tentang “Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil”
■ PP No.7/1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa
■ PP No.60/2007 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan
■ Kepres No. 43/978 tentang Pengesahan CITES
STATUS KONSERVASI menurut IUCN :
Hiu dan Pari termasuk dalam daftar merah (red list), kategori
ENDANGERED (EN)
- peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Raja Ampat Nomor
9/2012 mengenai larangan penangkapan hiu, pari manta, dan
jenis-jenis ikan tertentu di perairan laut Raja Ampat tersebut
melarang segala jenis penangkapan, peruburuan, dan
pembunuhan terhadap komoditas tersebut.
STATUS KONSERVASI HIU CITES :
5 spesies hiu masuk dalam daftar Appendik II CITES,
4 diantaranya terdapat di Indonesia :(1) Sphyrna leweni, (2)
Sphyrna zygaena, dan (3) Sphyrna mokarran, (4) Carcharhinus
longimanus.
2 spesies pari manta masuk dalam daftar Appendik II CITES :
Manta birostris dan Manta alfredi
HIU APPENDIK II CITES
Jenis pari yang dilindungi menurut keputusan menteri-kp :
Manta birostris/manta oseanik manta alfredi terdapat 2 spesies pari
manta : manta karang (manta alfredi) dan manta oseanik (manta
birostris) dilindungi penuh berdasarkan : kepmen kp no.4/2015.
Mempunyai kemiripan dengan manta jenis mobula
Ekspor : insang
Sekian dan terimakasih
Hatur nuhun

Anda mungkin juga menyukai