KEBUGARAN
JASMANI
d r. P i n k y R e g i n a
B KO M B a n d u n g - 2 0 1 9
“Move for Health” (WHO 2002)
3
LATIHAN FISIK
CONTOH :
Jalan kaki,Jogging,Sit-up / Push-up,Senam aerobik,Bersepeda, Berenang,dsb
OLAHRAGA
Latihan fisik berat yang terprogram dengan intensitas, durasi dan frekuensi
tergantung tingkat kebugaran jasmani seseorang aktivitas fisik untuk
olahraga prestasi
CONTOH :
Bulutangkis,Futsal,Sepakbola,Basket,Tenis,Tenis meja,Beladiri,dsb
SEHAT
o keadaan yang meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial dan bukan
hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan (WHO)
PPE dan
PEMERIKSAAN
KESEHATAN
PENGUKURAN
KEBUGARAN
JASMANI
PEMBUATAN
PROGRAM
LATIHAN
LATIHAN FISIK
atau
OLAHRAGA
Alur
Pemeriksaan
Kebugaran
Jasmani
PRE PARTICIPATION EXAMINATION / PPE
PEMERIKSAAN PRA PARTISIPASI
Riwayat
Aktif merokok atau berhenti < 6 bulan +1
Merokok
Gaya hidup Tidak melakukan aktivitas fisik intensitas sedang, minimal
+1
tidak aktif 30 menit, 3 hari/minggu dalam 3 bulan
STRATIFIKASI RISIKO CVD
FAKTOR RISIKO
KRITERIA POIN
POSITIF
IMT ≥ 30 kg/m2 atau,
Obesitas Lingkar pinggang > 90 cm (laki-laki) +1
atau > 80 cm (perempuan)
Kolesterol total > 200 mg/dl atau
Dyslipidemia Kolesterol LDL ≥ 130 mg/dl atau +1
Kolesterol HDL < 40 mg/dl
Gula darah puasa ≥ 100 - < 126 mg/dl
Prediabetes +1
Gula darah 2 jam PP ≥ 140 - < 200 mg/dl
FAKTOR RISIKO
KRITERIA POIN
NEGATIF
Kolesterol HDL Kolesterol HDL ≥ 60 mg/dl -1
KATEGORI RISIKO CVD
Kategori Penilaian
Pertanyaan
Apabila masih ada hal yang kurang jelas mengenai prosedur pemeriksaan kebugaran, anda dapat menghubungi dokter pemeriksa untuk mendapatkan
informasi lebih lanjut.
Meliputi,antara lain :
- Pengukuran TB / BB
- Tekanan darah
- Nadi istirahat
- Pemeriksaan fisik head to toe
Kesehatan Keterampilan
(Health Related Physical Fitness) (Skill Related Physical Fitness)
Kebugaran jasmani yang Kebugaran jasmani yang
berhubungan dengan kesehatan berhubungan dengan keterampilan
Kelincahan
KomposisiTubuh
Keseimbangan
Kebugaran Otot
Kecepatan Gerak
kelenturan
Kecepatan Reaksi
Daya Tahan Jantung Paru
Koordinasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebugaran jasmani
• Nyeri dada / rasa tertekan di daerah dada, nyeri menjalar dari tangan
kiri ke dagu, jantung berdebar tidak teratur, sesak napas, kepala terasa
ringan, mual dan lelah berlebihan
• Peserta tampak pucat, bingung, sianosis, perubahan irama jantung, kulit
dingin dan lembab
• Peningkatan tekanan darah berlebihan
sistolik > 250 mmHg dan diastolic > 115 mmHg
• Permintaan dari peserta pemeriksaan
• Kegagalan perangkat pemeriksaan kebugaran
KEBUGARAN JASMANI YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN
Kriteria Nilai
Sangat Kurus < 17.0
Kurus 17.0 - 18.5
Normal > 18.5 - 25.0
Gemuk 25.1 - 27.0
Obesitas > 27.0
Pemeriksaan persentase lemak dengan
alat Skinfold Calliper yaitu mengukur
ketebalan lemak kulit pada tubuh bagian
kanan di 3 lokasi yang berbeda
KEKUATAN OTOT
kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan melawan
suatu tahanan dalam satu kali konstraksi maksimal
LAKI-LAKI PEREMPUAN
(umur) (umur)
Dikutip dari Senior Fitness, IFA Senior Fitness November 2005, http://www.ifafitness.com/book1/seniors.htm
DAYA TAHAN OTOT
o Cara pemeriksaan
– Tes lapangan
Beban semakin
– Tes bangku (step test) berat
– Tes sepeda
– Tes treadmill
TES LAPANGAN
Tes 6 Menit
SingleTest
Fasilitas dan Alat yang Diperlukan
o Tes yang dilakukan apabila rangkaian TKJI (Baterei Test) tidak dapat
dilakukan karena berbagai kendala
o Merupakan tes lari jarak menengah :
- 600 meter untuk 6 – 9 tahun putra putri
- 1000 meter untuk 10 – 12 tahun putra putri
- 1600 meter untuk 13 – 19 tahun putra putri
o Tes diulang bila :
- ada siswa yang mencuri start
- siswa tidak melewati finish
Penilaian Single Tes
50
TES 6 MENIT
Tujuan :
- mengukur daya tahan jantung-paru bagi lanjut
usia dan risiko tinggi
- menentukan kapasitas fungsional (kualitas hidup)
Indikasi :
- Perbandingan sebelum dan sesudah terapi
- Status fungsional
- Prediksi morbiditas dan mortalitas
Peserta tes berjalan kaki (JANGAN lari / jogging)
sesuai dengan kemampuan selama 6 menit
• Sebaiknya dilakukan didalam ruangan dengan lintasan yang
lebih pendek dan dapat diawasi
• Boleh menggunakan alat bantu jalan (jika memerlukan)
• Klien tetap minum obat rutinnya
• Tambahan peralatan berupa :
kursi,tensimeter,stetoskop,oksigen,obat darurat,HP,
Automated electronic defibrillator (jika ada)
• Peserta tes berada di dekat lokasi start, setidaknya 10 menit
sebelum tes
• Cek kontraindikasi, tekanan darah dan nadi
• Pelaksana tes adalah petugas kesehatan (medis) dan petugas non medis
terlatih
• Petugas jangan mengikuti pasien, hanya mengawasi klien berjalan
• Tidak perlu dilakukan peregangan
• Peserta tes dianggap GAGAL bila tidak berhasil menyelesaikan waktu tempuh
Penilaian Tes 6 Menit
(sportmedicine.com)
54
TES BANGKU (STEPTEST)
Protokol Fox,ProtokolAstrand,ProtokolAstrand
dengan beban ganda,ProtokolYMCA
Peserta terpasang alat monitor jantung (heart rate
monitor) dan tensimeter, kemudian duduk di atas
sepeda ergometer dan mengayuh selama 10 menit
mengikuti ketukan metronome 104 bpm
Diberikan beban tertentu pada menit ke-3 sampai ke-7
Selama pemeriksaan akan dicatat perubahan nadi dan
tekanan darah peserta
Dari perubahan denyut nadi akan ditentukan tingkat
kebugaran jantung-paru
TES TREADMILL
- Low Impact
- GerakanAlamiah
- Tanpa keahlian khusus
- Denyut nadi relatif stabil
59
Aerobik Tipe2
- Medium Impact
- Dibutuhkan keahlian khusus
- Perubahan denyut nadi relatif bertahap
60
Aerobik Tipe3
- High Impact
- Dibutuhkan keahlian khusus
- Predominan (Aerobik danAnaerobik)
- Perubahan denyut nadi secara mendadak
61
DOSIS LATIHAN
(FREKUENSI INTENSITAS TIME TYPE / FITT)
• F : 1-2 x/minggu
• I : 100 – 120 x/mnt
KEBUGARAN KURANG
• T : 20 menit
• T : Aerobik 1 + Latihan beban ringan
• F : 2-3 x/minggu
• I : 120 – 140 x/mnt
KEBUGARAN CUKUP
• T : 30-40 menit
• T : Aerobik 1,2 + Latihan beban dengan tambahan beban
• F : 4-5 x/minggu
• I : 140 – 150 x/mnt
KEBUGARAN BAIK • T : 40-60 menit
• T : Aerobik 1,2,3 + Latihan beban dengan tambahan beban
+ beban badan sendiri