Tujuan
manajemen Konsep, Filosofi,
keperawatan dan Tujuan
Manajemen
Keperawatan
Prinsip Manajemen
Manajemen
Keperawatan
Operasional/P
elayanan
Prinsip Manajemen
Keperawatan
•Planning
•Organizing
Fungsi
•Staffing
manajemen
•Directing
•controlling
Man
marketing Money
Material Method
Di Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukit tinggi khususnya di
ruangan Jantung dalam melaksanakan manajemen keperawatan
menggunakan Metode Modular.
Model modular adalah suatu variasi dari metode keperawatan
primer. Metode ini sama dengan model keperawatan tim karena baik
perawat profesional maupun non profesional bekerja bersama dalam
memberikan asuhan keperawatan dibawah kepemimpinan seorang
perawat profesional. Disamping itu, dikatakan memiliki kesamaan
dengan metode keperawatan primer karena dua atau tiga orang
perawat bertanggung jawab atas sekelompok kecil pasien sejak
masuk dalam perawatan hingga pulang bahkan sampai dengan
waktu follow up care.
Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase
D III 4 44,4%
Total 9 100%
21-30 3 33,3%
31-40 2 22,2%
41-50 4 44,4%
Total 9 100%
TIDAK
100
TIDAK
66.67
TIDAK
66.67
TIDAK
66.67
TIDAK
66.67
TIDAK
66.67
Berdasarakan Diagram di
dapatkan bahwa perawat selalu
melakukan assesment resiko jatuh
pada pasien baru sebanyak
66,67%
22.22
YA
TIDAK
77.78
TIDAK
55.55
TIDAK
77.78
2 16 Agustus 2019 Karu mengatakan pre dan post conference belum berjalan
maksimal, Karu selalu megkaji tingkat ketergantungan pasien,
karu memberikan bimbingan dan melakukan penilaian kinerja
peawat pelaksana, rapat ruangan diadakan sewaktu-waktu
tergantung situasi karena terkendala susahnya mengumpulkan
staf diwaktu tertentu karena adanya kepentingan pribadi, sudah
terdapat SOP untuk pelayanan keperawatan. Adapun rencana
pendidikan dan pelatihan untuk tahun 2020 belum ada tetapi
untuk program pendidikan dan pelatihan 2019 sudah
terlaksana.
N Tanggal Hasil
o
ya
tidak
80
ya
tidak
100
ya
tidak
80
ya
tidak
80
ya
tidak
80
ya
tidak
90
tidak
60
tidak
60
ya
tidak
100
ya
tidak
90
Wawancara :
Kepala Ruangan mengatakan penggunaan metode SBAR TBAK
diruangan jantung kurang terlaksana dengan baik , khususnya
pendokumentasian komunikasi SBAR di catatan perkembangan
pasien terintegrasi
Observasi :
Dari hasil observasi bahwa sebagian besar perawat (60%)
Melakukan penerapan metode SBAR saat melakukan komunikasi
melalui telepon dalam melaporkan kondisi pasien.
2 Kuesioner Belum optimalnya penatalaksanaan
Hasil kuesioner perawat pelaksana selalu melakukan resiko jatuh pasien di ruangan rawat
assesment resiko jatuh pada pasien baru sebanyak inap Jantung RSUD Dr. Achmad
66,67% Mochtar Bukittinggi
Perawat selalu memasang tanda resiko jatuh
sebanyak 66,67%
Wawancara :
Hasil wawancara dengan perawat pelaksana Perawat
tanggal 17 Agustus perawat mengatakan tidak
melakukan pengkajian risiko jatuh, pagar tempat
tidur dan kunci roda tempat tidur pasien jarang
dilakukan pengecekan.
Observasi :
Dari hasil observasi perawat selalu melakukan
assesment resiko jatuh pada pasien baru sebanyak
40%. Tidak dilakukan pemasangan tanda atau stiker
resiko jatuh pada pasien beresiko jatuh tinggi.
Pemasangan handle tempat tidur, rem tempat tidur,
sebanyak 10%.
3 Kuisioner : Tidak adanya identifikasi kondisi medis
Dari hasil kuesioner perawat pelaksana di dapatkan bahwa pasien khusunya diruangan HCU di
tidak ada identifikasi kondisi medis pasien sebanyak 44,4% ruangan rawat inap Jantung RSUD Dr.
dan pengetahuan tentang EWSS sebanyak 22,22%. Achmad Mochtar Bukittinggi
Wawancara :
Hasil wawancara dengan perawat pelaksana, perawat tidak
ada melakukan identifikasi kondisi medis pasien.
Observasi :
Dari hasil observasi sebagian besar perawat (80%) tidak
melakukan identifikasi kondisi medis pasien secara berkala.
Perawat yang dinas diruangan HCU hanya menggunakan
lembar observasi dan implementasi pasien tidak ada
menggunakan lembar identifikasi kondisi medis pasien
seperti EWSS
Diagnosa Keperawatan Manajemen Keperawatan
1. Belum optimalnya metode SBAR TBAK saat
melakukan komnkasi via telepon dalam
melaporkan kondisi pasien di ruangan rawat
inap Jantung RSUD Dr. Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi
2. Belum optimalnya penatalaksanaan resiko jatuh
pasien di ruangan rawat inap Jantung RSUD Dr.
Achmad Mochtar Bukittinggi
3. Tidak adanya identifikasi kondisi medis pasien
khusunya diruangan HCU di ruangan rawat inap
Jantung RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
N Masalah B C E F G H I J K L M N
o
.
1 Belum optimalnya metode SBAR 5 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2
. TBAK saat melakukan komnkasi via 3
telepon dalam melaporkan kondisi
pasien di ruangan rawat inap
Jantung RSUD Dr. Dr. Achmad
Mochtar Bukittinggi
2 Belum optimalnya penatalaksanaan
. resiko jatuh pasien di ruangan 4
4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 3
rawat inap Jantung RSUD Dr. 1
Achmad Mochtar Bukittinggi
3 Tidak adanya identifikasi kondisi 4 5 3 5 3 5 4 3 3 3 3 5 4 1
. medis pasien khusunya diruangan 6
HCU di ruangan rawat inap Jantung
RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi
Terima kasih