DALAM ALKENA
Kelompok 1 :
Ahmad Jauhari
Arrizal Suryadirja
Devy Zulfa U.
Ummul Fadilah
PENDAHULUAN
Bila tiga atau empat gugus yang terikat pada atom-atom karbon
suatu ikatan-rangkap berlainan, maka diperoleh sepasang
isomer geometrik. Tetapi kadang-kadang sulit untuk
memberikan penandaan cis atau trans pada isomer-isomer itu.
Dalam contoh ini Br dan Cl dapat dikatakan trans atau sama lain,
atau I dan Cl cis satu sama lain. Tetapi struktur itu
dalamkeseluruhannya tak dapat dinamai sebagai cis ataupun
trans. Karena kembar-maknanya dalam kasus macam ini, maka
telah dikembangkan sistem penetapan isomer yang lebih
umum,yang disebut sistem (E) dan (Z).
Sistem (E) dan (Z) ini didasarkan pada suatu pemberian prioritas
(jangan dikelirukan dengan prioritas tata nama) kepada atom
atau gugus yang terikat pada masing-masing atom karbon ikatan-
rangkap. Jika atom atau gugus yang berprioritas tinggi berada
pada sisi yang berlawanan (dari) ikatan pi, maka isomer itu
adalah (E). Jika gugus-gugus prioritas-tinggi itu berada dalam
satu sisi, maka isomer itu (Z). Huruf E berasal “entgegen”,kata
Jerman untuk “berseberangan”, Z berasal dari “zusammen”, kata
Jerman untuk “bersama-sama”).
Jika kedua atom pada masing-masing karbon ikatan rangkap itu
berbeda, prioritas didasarkan pada bobot atom (dari) atom-atom
yang langsung terikat pada karbon ikatan rangkap itu. Atom
dengan bobot atom lebih tinggi memperoleh prioritas yang lebih
tinggi. Dalam contoh diatas, bobot atom I lebih tinggi daripada Br;
maka I berprioritas lebih tinggi. Pada atom karbon lain, Cl lebih
diprioritaskan daripada F.
ATURAN DERET