Anda di halaman 1dari 19

TEORI

KONSELING
Oleh:
Siti Masfufah 17110113
Adityo Susanto 17110114
Stephanie Rica Juli S. 17110115
Anissa Nur’aini 17110116
Pendekatan Teori Psikoanalisa
• Aliran psikoanalisis
dipelopori oleh seorang dokter
psikiatri yaitu Sigmund
Freud pada tahaun 1898.
• Ia mengemukakan
pandangannya bahwa struktur
kejiawaan manusia sebagian
besar terdiri dari alam
ketidaksadaran.
• Alam kesadaran dapat
diumpamakan puncak gunus
es yang muncul di tengah laut,
sedangkan sebagian besar
gunung es yang terbenanam
itu adalah alam
ketidaksadaran manusia.
Struktur kepribadian menurut Freud terdiri dari:
• Id
• Ego
• Super Ego

Dinamika Kepribadian
a. Insting
Menganggap organisme manusia sebagai suatu kompleks
sistem energy yang mendapat energy dari makanan.
Sebagai titik temu energi tubuh dengan kepribadian adalah
id dengan insting-instingnya.
Insting Insting hidup
Insting mati
b. Kecemasan
Dorongan untuk pemuasan kebutuhan sebagian besar
menguasai dinamika kepribadian individu. Akan tetapi
untuk memenuhi kebutuhan tersebut tidak selamanya
kesampaian sebab individu sering menghadapi rintangan
dari lingkungan sehingga kemungkinan pemenuhan
kebutuhan. Freud mengemukakan tiga macam kecemasan:
• Kecemasan realistis
• Kecemasan neurotis
• Kecemasan moral
• Tujuan konseling
Untuk membentuk kembali struktur kepribadian klien
dengan jalan mengembalikan hal-hal yang tak disadari
menjadi sadar kembali.

• Ada lima teknik dasar dari konseling psikoanalisa yaitu:


1. Asosiasi bebas
2. Interprestasi
3. Analisis mimpi
4. Analisis resistensi
5. Analisis transferensi
Terapi Terpusat Pada Klien (Client-
Centered Therapy)

• CCT adalah
bentuk terapi humanistik yang
dikembangkan oleh Carl Rogers pada
pertengahan abad ke-20 (1942)
• Terapi terpusat pada klien juga disebut
psikoterapi non directive, adalah suatu
metode perawatan psikis ysng
dilakukan dengan cara berdialog
antara konselor dan klien, agar
tercipta gambaran yang serasi dengan
kenyataan klien yang sebenarnya.
Ciri-ciri terapi CCT adalah:
• Ditujukan kepada klien yang sanggup memecahkan
masalahnya agar tercipta kepribadian klien yang terpadu.
• Sasaran konseling adalah aspek emosi dan perasaan
(feeling), bukan segi intelektualnya
• Titik tolak konseling adalah keadaan individu termasuk
kondisi social-psikologis masa kini, dan bukan
pengalaman masa lalu
• Proses konseling bertujuan untuk menyesuaikan antara
ideal-self dengan actual-self
• Peran yang aktif dalam konseling dipegang oleh klien,
sedangkan konselor adalah pasif-reflektif
Terapi CCT memiliki tujuan:
• Membina pribadi klien secara integral, berdiri sendiri, dan
mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalahnya sendiri.
Syarat untuk mencapai tujuan tersebut adalah:
• Kemampuan dan keterampilan konselor
• Kesiapan klien untuk menerima bimbingan
• Taraf intelegensi yang memadahi

Teknik konseling Rogers berkisar antara lain pada cara-cara


penerimaan pernyataan dan komunikasi menghargai orang lain dan
memahami klien. Dalam teknik diutamakan sifat-sifat konselor
sebagai berikut:
1. Acceptance
2. Congruence
3. Understanding
4. Nonjudgemental
Terapi Gestalt
• Terapi ini deikembangkan oleh
Frederic S. Pearl (1894-1970) yang
didasari oleh 4 aliran yaitu
psikoanalisis, fenomenologis,
eksistensialisme dan psikologi gestalt.
• Menurut Pearls manusia itu selalu aktif
sebagai keseluruhan.
• Individu bukan hanya jumlah dari
bagan organ-organ saja.
• Individu sehat adalah yang seimbang
antara ikatan organisme dengan
lingkungannya.
• Menurut Pearls banyak manusia yang
mencoba menyatakan apa yang
seharusnya daripada menyatakan apa
yang sebenarnya.
Tujuan Konseling:
Membantu klien menjadi individu yang merdeka, berdiri
sendiri. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan:
• Usaha membantu penyadaran klien tentang apa yang
dilakukannya
• Membentu penyadaran tentang hambatan dirinya
• Membantu klien untuk menghilangkan hambatan dalam
pengembangan penyadaran

Landasan Proses Konseling:


• Permoalan (patterning)
• Pengawasan
• Potensi
• Kemanusiaan
• Kepercayaan
Proses Perubahan Perilaku Klien
• Transisi
• Avoidance dan unfinished business
• Impasse
• Here and Now
Terapi Behavioral

Pandangan Skinner mengenai prilaku:


• Respon tidak perlu selalu ditimbulkan
oleh stimulus akan tetapi lebih kuat oleh
pengaruh reinforcemen (penguatan)
• Lebih menekankan pada studi subjek
individual ketimbang generalisasi
kecenderungan kelompok
• Meneankan pada penciptaan situasi
tertentu terhadap tebnetuknya perilaku
ketimbang motivasi. Para konselor
behavioral memandang kelainan perilaku
sebagai kebisaan yang di pelajari.
Tujuan terapi behavioral
• Untuk memperoleh perilaku baru, mengeliminasi perilaku yang
maladaptive dan memperkuat serta mempertahankan perilaku yang
diinginkan.

Hubungan konselor dengan klien beberapa hal dibawah ini harus dilakukan:
• Konselor memahami dan menerima klien
• Keduanya bekerja sama
• Konselor memberikan bantuan dalam arah yang diinginkan klien

Teknik-teknik konseling
• Desensitisasi Sistematik
• Assertive training
• Aversion therapy
• Home-work
Logotherapy Frankl
• Terapi logo dikembangkan oleh Viktor Frankl
di tahun 1938 ketika ia menjadi tawanan di
kamp Nazi bersama tawanan Yahudi lainnya.
• Semasa dalam tawanan itu muncul inspirasinya
mengenal makna (logo) kehidupan.
• Makna penderitaan, kebebasan rohani dan
tanggung jawab terhadap tuhan, manusia dan
makhluk lainnya.
• Kebebasan fisik boleh dirampas tetapi
kebebasan rohani tak akan hilang dan terampas.
• Kebebasan rohani artinya kebebasan manusia
dari dorongan nafsu, keserakahan, dan
lingkungan yang penuh dengan persaingan dan
konflik. Untuk menunjang kebebasan rohani itu
dituntut tanggung jawab.
Tujuan terapi
• Agar masalah yang dihadapi klien dia bisa menemukan
makna dari penderitaan dan kehidupan serta cinta. Dengan
penemuan itu klien akan dapat membantu dirinya sehingga
bebas dari masalah tersebut.

Teknik konseling
• Terapi logo menginduk pada psikoanalisis akan tetapi
menganut paham eksistensialisme. Mengenai teknik,
digunakan semua yang kiranya sesuai dengan kasus yang
dihadapi. Tampaknya kemampuan menggali hal-hal
bermakna dari klien itu amat penting.
Rational Emotive Therapy (RET)
• RET dikembangkan oleh seorang
eksistensialis Albert Ellis pada
tahun 1962.
• Aliran ini dilatarbelakangi oleh
filsafat eksistensialisme yang
berusaha memahami manusia
sebagaiman adanya.
• Manusia adalah subjek yang sadar
akan dirinya dan sadar akan objek-
objek yang dihadapinya.
• Manusia adalah makhluk yang
berkembang dan merupakan
individu dalam satu kesatuan yang
berarti: manusia bebas, berfikir,
bernafsu, dan berkehendak.
Tujuan terapi
• Untuk memperbaiki dan mengubah sikap, persepsi, cara berfikir,
keyakinan, serta pandangan klien yang irasional menjadi rasional
sehingga ia dapat mengembangkan diri dan mencapai realisasi diri
yang optimal.

Teknik yang berusaha menghilangkan gangguan emosional yang


merusak diri (berdasarkan emotive-emotive eksperiential)
• Assertive training
• Sosio drama
• Self modeling
• Teknik reinforcement
• Social modeling
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai