Anda di halaman 1dari 3

KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS

Suasa belajar mengajar yang baik sangat menunjang efektifitas pencapaian tujuan
pembelajaran. Seorang guru harus mampu menjadi manager yang baik dalam sebuah proses
KBM. Hal ini berarti bahwa guru harus terampil menciptakan suasana belajar yang kondusif
serta mampu menjaga dan mengembalikan kondisi belajar yang optimal, meminimalisir
gangguan yang mungkin terjadi selama proses KBM, sehingga siswa dapat fokus pada KBM
yang berlangsung.

Dalam melaksanakan keterampilan mengelola kelas, guru perlu memperhatikan


komponen ketrampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar
yang optimal (bersifat prefentip seperti: kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan
mengendalikan pelajaran) dan keterampilan yang bersifat represif, yaitu keterampilan yang
berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar
guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.

1. PENGERTIAN

Menurut (Majid, 2014) pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan
dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya jika terjadi
gangguan dalam proses belajar mengajar.

Menurut (Mulyasa, 2013) pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk


menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi
gangguan dalam pembelajaran.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengelola kelas


merupakan keterampilan yang digunakan oleh seorang guru dalam proses  pembelajaran
guna untuk mengkondisikan belajar siswa dengan harapan supaya terjadi suatu kondisi
kelas yang kondusif, memaksimalkan sarana dan prasarana, menjaga keterlibatan siswa,
menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal dan rasa nyaman dalam
proses belajar mengajar. Maka dalam melaksanakan keterampilan mengelola kelas, perlu
memperhatikan komponen keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan
pemeliharaan kondisi belajar yang optimal. Hal ini berkaitan dengan kemampuan seorang
guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran.

2. TUJUAN PENGELOLAAN KELAS


Menurut (Usman, 2002)  pengelolaan kelas mempunyai dua tujuan yaitu tujuan umum
dan tujuan khusus.

1. Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas


belajar untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang
baik.
2. Tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan
alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan
belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.

Adapun tujuan dari pengelolaan kelas menurut (Suharsimi, 1996) adalah agar setiap
anak dikelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran
secara efektif dan efisien. Pengelolaan kelas tersebut dimaksudkan untuk menciptakan
suatu kondisi dalam kelompok kelas yang baik, kondusif dan terarah yang
memungkinkan siswa untuk berbuat dan beraktifitas sesuai dengan kemampuan-
kemampuan yang dimilikinya.

3. KOMPONEN KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS


Menurut ( Wardani, 2005) komponen keterampilan mengelola kelas meliputi:

a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi


belajar yang optimal.
 Memperlihatkan sikap yang tanggap dengan melihat secara jeli dan seksama,
mendekatkan diri, memberikan sebuah pernyataan, atau memberi reaksi terhadap
gangguan kelas.
 Membagi perhatian secara visual dan verbal.
 Memusatkan perhatian kelompok dengan cara menyiapkan siswa dan menuntut
tanggungjawab siswa.
 Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas.
 Menegur secara bijaksana, yaitu secara jelas dan tegas, bukan berupa peringatan atau
ocehan, serta membuat aturan.
 Memberikan penguatan seperlunya.

b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang


optimal.
 Modifikasi tingkah laku. 
Dalam strategi ini, hal pokok yang harus dikuasai seorang guru adalah mengajarkan
tingkah laku baru yang diinginkan dengan cara memberikan contoh, bimbingan dan
meningkatkan munculnya tingkah laku siswa yang baik dengan memberikan
penguatan.
 Pengelolaan/ proses kelompok. 
Dalam strategi ini kelompok dimanfaatkan dalam memecahkan masalah-masalah
pengelolaan kelas yang muncul, terutama melalui diskusi.
 Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. 
Dalam strategi ini perlu ditekankan bahwa setiap tingkahlaku yang keliru merupakan
gejala dari suatu permasalahan.

4. PRINSIP PENGGUNAAN KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS


Menurut (Wardani, 2005) dalam menerapkan keterampilan mengelola kelas perlu diingat
6 prinsip, yaitu:
 Kehangatan dan keantusiasan dalm mengajar, yang dapat menciptakan iklim kelas yang
menyenangkan.
 Menggunakan kata-kata atau tindakan yang dapat menantang siswa untuk berfikir.
 Menggunakan berbagai variasi yang dapat menghilangkan kebosanan.
 Keluwesan guru dalam pelaksanaan tugas.
 Penekanan pada hal-hal yang bersifat positif.
 Penanaman disiplin diri sendiri.

Sedangkan prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang dikemukakan oleh (Usman, 2013)


adalah sebagai berikut:
 Kehangatan dan keantusiasan
 Tantangan
 Bervariasi
 Keluwesan
 Penekanan pada hal-hal yang positif
 Penanaman disiplin diri

5. KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS YANG BAIK


Menurut (Sartika, 2014) kemampuan dan keterampilan mengelola kelas dalam proses
belajar mengajar yang baik sebagai berikut:

1. Menciptakan situasi yang memungkinkan anak untuk belajar, sehingga merupakan


titik awal keberhasilan pengajaran.
2. Siswa belajar dalam suasana yang wajar, tanpa tekanan dan dalam kondisi yang
merangsang untuk belajar.
Jadi, dalam proses pembelajaran, seorang guru harus mampu menciptakan suatu kondisi
yang memungkinkan sisiwa dapat melakukan pembelajaran, menumbuhkan sikap yang
ramah, memiliki kesiapan demi berjalannya suatu pembelajaran dan seorang siswa
mampu merasakan kenyamanan dalam keadaan ataupun suasana yang sewajarnya, tidak
ada tekanan dari guru dan mampu terangsang untuk belajar dengan baik.

6. KESIMPULAN
Setiap guru, baik itu guru kelas maupun guru bidang studi, secara langsung pasti terlibat
dalam kegiatan pengelolaan. Lebih tepatnya dalam pengelolaan kelas. Hal ini berkaitan
dengan kemampuan seorang guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan
pelajaran. Tujuannya adalah agar proses pembelajaran itu sendiri dapat berjalan efektif
dan efisien, sehingga kompetensi yang diharapkan mampu dikuasai oleh siswa dan dapat
tercapai.

Anda mungkin juga menyukai